Oleh:
SUDIANSYAH
15.114054.1178
SUDIANSYAH
15.114054.1178
Pembimbing I Mengetahui:
Akademi Farmasi Samarinda
Direktur,
Eka Siswanto S., M.Sc., Apt
NIDN. 1108038201
Anggota:
1. Rusdiati Helmidanora, M.Sc., Apt ......................
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan buat:
Allah SWT
Teman-teman Angkatanku
Almamaterku
iii
PERNYATAAN KEASLIAN KTI
Nama : Sudiansyah
NIM : 15.114054.1178
Loa Kulu
adalah hasil pekerjaan saya dan seluruh ide, pendapat, atau materi dari sumber
Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan jika pernyataan ini
tidak sesuai dengan kenyataan, maka saya bersedia menanggung sangsi yang akan
dikenakan kepada saya termasuk pencabutan gelar Ahli Madya Farmasi yang
SUDIANSYAH
iv
KATA PENGANTAR
Di Puskesmas Loa Kulu”. karya tulis ilmiah disusun sebagai salah satu syarat
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan berkat
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal
2. Bapak Eka Siswanto S. M.Sc., Apt selaku pembimbing I yang telah banyak
penelitian dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah, serta memberikan saran dan
3. Ibu Siti Jubaidah, M.Pd., Apt selaku pembimbing II yang telah membantu,
Ilmiah ini.
v
5. Keluarga penulis istri dan anak penulis yang tiada henti selalu memberikan
semangat dan mendoakan penulis dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini.
apa yang mereka berikan kepada penulis atas seluruh bantuannya dalam
menyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari
kekurangan dan hal-hal yang masih belum sempurna oleh karena itu penulis
Penuli berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
Sudiansyah
vi
ABSTRAK
vii
DAFTAR ISI
Halaman
viii
C. Data Responden ................................................................... 23
D. Hubungan Kepatuhan dan Kualitas Hidup ......................... 26
BAB V PENUTUP ...................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 30
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesakitan, kecacatan, dan kematian yang tinggi sehingga perlu dilakukan upaya
RI, 2016).
memakai obat anti TB dengan benar yaitu teratur sesuai petunjuk dokter atau
diperkirakan ada 1 juta kasus TB baru pertahun (399 per 100.000 penduduk)
63.000 kasus TB dengan HIV positif (25 per 100.000 penduduk). Angka
sebanyak 129 per 100.000 penduduk. Jumlah seluruh kasus 324.539 kasus,
1
2
Di Puskesmas Loa Kulu dari data 3 tahun terakhir tahun 2015 (28 orang),
2016 (48 orang), 2017 (49 orang) dan diantaranya yang telah meninggal
puskesmas ini merupakan pasien TB status kasus baru, yaitu yang belum terpapar
sehingga hal tersebut membuat pasien memulai pengobatannya dari awal. Pasien
yang diberikan OAT akan menjalani pengobatan selama tepat 6 bulan atau lebih
(hasil BTA follow up negatif) dan Pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap
positif atau kembali menjadi positif pada bulan kelima atau lebih selama masa
pengobatan; atau kapan saja dalam masa pengobatan diperoleh hasil laboratorium
Sejumlah orang dapat hidup lebih lama, namun dengan membawa beban penyakit
dengan penderita akan segera menutup hidung dan sebagainya. Hal tersebut akan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
kualitas hidup.
D. Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
lama dikenal oleh masyarakat luas dan ditakuti, karena menular. Namun demikian
TBC dapat disembuhkan dengan memakan obat anti TB dengan betul yaitu teratur
lain kuman ini yang dapat memberikan infeksim pada manusia adalah M. bovis,
(lipid). Lipid inilah yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam dan lebih
4
5
2. kategori II
Tertinggi. Pasien seperti ini harus dicurigai memiliki resisten terhadap isoniazid
pada 3 bulan pertama. Mereka yang sputumnya tetap positif setelah 3 bulan masih
3. Kategori III
tuberkulosis ekstra pulmonar (lain dari bentuk klinik yang disebutkan pada
kategori I). bagian yang terpenting dari kategori ini adalah tuberkulosis pada
Kelompok lain yang sering adalah orang muda yang terinfeksi selama masa
muncul sebagai efusi pleura atau lesi parenkim yang kecil pada paru. Lebih
tinggi pada pasien dengan apusan paru negatif, karena pada akhirnya apusan
pada pasien ini akan menjadi positif jika tidak diobati. Lebih rendah pada
4. Kategori IV
Tuberkulosis kronik
penyakit yang resisten terhadap berbagai obat anti tuberkulosis (yaitu resisten
Walaupun dengan terapi optimal, yang sembuh mungkin hanya separuh dari
seluruh kasus. Obat-obat pilihan kedua sangat mahal. Umunya lebih toksik dan
jelas kurang efektif dibandingkan oabt-obat konvensional pada kasus rentan obat
seperti ini. Terlebih lagi pasien harus tinggal di rumah sakit selama beberapa
bulan (Komala,1996)
7
kualitas hidup
buruk selanjutnya
d. Menurunkan Penularan TB
TB.
resistensi
kekambuhan
minggu.
Keterangan:
**Tidak termasuk obat suntik lini kedua, tetapi dapat diberikan pada kondisi
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)E.
4) Paduan OAT untuk pasien TB Resistan Obat: terdiri dari OAT lini ke-
2 yaitu Kanamisin, Kapreomisin, Levofloksasin, Etionamide,
Sikloserin, Moksifloksasin, PAS, Bedaquilin, Clofazimin, Linezolid,
Delamanid dan obat TB baru lainnya serta OAT lini ke 1 yaitu
pirazinamid and etambutol (DepKes, 2016)
C. Kepatuhan
pasien mematuhi pengobatan atas dasar kesadaran sendiri, bukan hanya karena
mematuhi perintah dokter. Hal ini penting karena diharapkan akan lebih
selalu dipantau dan dievaluasi secara teratur pada setiap kunjungan. Kegagalan
terapi OAT sering diakibatkan oleh ketidak patuhan pasien mengkonsumsi OAT
tidak jelas dan birokratik adalah penghambat yang berperan sangat signifikan
nyaman, jaminan kerahasiaan dan penjawalan yang baik, petugas yang ramah dan
membantu pasien.
2. karakteristik pasien.
Meliputi jenis obat yang digunakan dalam paduan, bentuk paduan, jumlah
pil yang harus diminum, kompleksnya paduan (frekuensi minum dan pengaruh
dengan makanan), karakteristik obat dan efek samping dan mudah tidaknya akses
Meliputi stadium klinis dan lamanya sejak terdiagnosis TB, jenis infeksi
oportunistik atau penyakit lain menyebabkan penambahan jumlah obat yang harus
diminum.
kepatuhan meliputi kepuasan dan kepercayaan terhadap tenaga kesehatan dan staf
melibatkan pasien dalam proses penentuan keputusan, nada afeksi dari hubungan
Beberapa faktor yang mengakibatkan ODT tidak patuh terhadap terapi OAT
tersebut, seperti golongan obat, efek samping, kesulitan dalam mendapatkan obat,
mahalnya harga obat, lupa meminum obat karena terlalu sibuk dengan
D. Kualitas Hidup
kualitas hidup ini akan berbeda bagi orang sakit dan orang sehat. Menurut Cella,
ada dua komponen dasar dari kualitas hidup yaitu subjektivitas dan multidimensi.
Subjektivitas mengandung arti bahwa kualitas hidup hanya dapat ditentukan dari
sudut pandangan pasien saja dan ini dapat diketahui dengan hanya bertahn
dipandang dari seluruh aspek kehidupan seseorang secara holistik meliputi aspek
individual, kualitas hidup terdiri dari berbagai aspek kehidupan serta dipengaruhi
perasaan senang dan puas di mana yang akan datang (Agustianti, 2006).
Kualitas hidup seseorang dapat diukur melalui empat dimensi utama yaitu
a. Kesejahteraan Fungsional
menyiapkan makanan, dan toileting. Akibat penyakit yang dderita ODT sehingga
b. Kesejahteraan Fisik
c. Kesejahteraan Psikologis/Emosional
menciptakan perasaan senang dan puas terhadap suatu peristiwa atau kejadian
hidup ODT.
d. Kesejahteraan Sosial
interpersonal dengan orang lain, di mana hungan yang terbina adalah hubungan
tekanan bukan saja akibat dari pengaruh intervensi Tb dalam tubuhnya tetapi, juga
Kondisi ini semakin membuat ODT menutup dirinya dari kehidupan sosial yang
(Agustianti, 2006).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
dengan pengambilan data secara total untuk mendapatkan golongan dan jenis obat
yang digunakan, menggunakan data langsung berupa kuesioner dari pasien untuk
kepatuhan pasien ODT pada terapi OAT terhadap kualitas hidup di Puskesmas
1. Objek
Objek yang dipilih adalah ODT di Puskesmas Loa Kulu kabupaten Kutai
Kartanegara.
2. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling, data diolah dengan
metode Crosstab, dilakukan secara langsung kepada ODT yang sedang terapi di
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
2. Variabel Terikat
D. Definisi Operasional
pengobatan TB.
sendiri, bukan hanya karena mamatuhi perintah dokter atau tenaga medis
yang lain.
kecacatan.
a. Sampel
b. Alat
dapat diukur dengan kuesioner yang diambil dari kombinasi antara yang
c. Cara Kerja
1. Pembuatan kuesioner
a. Kriteria inklusi
sampel.
b. Kriteria eksklusi
penelitian.
3. Menyusun Kuesioner
Puskesmas Loa Kulu. Setelah mendapat data dari 30 responden lalu data
a. Validitas
Suatu indek yang menunjang alat ukur itu benar-benar mengukur apa
b. Uji Reliabilitas
5. Menyebarkan Kuesioner
6. Mengolah Data
F. Analisis Data
Pada penelitian ini data diolah menggunakan metode Crosstab yaitu hasil
dari seluruh responde di analisis menggunakan bentuk tabel 2x2 pada kuesioner
hubungan korelasi antar kepatuhan ODT pada terapi OAT terhadap kualitas hidup.
Pada metode ini kategori patuh dan tidak patuh didasarkan pada mean jika nilai p
< mean maka dikategorikan tidak patuh, dan jika p ≥ mean maka dapat
dikategorikan patuh. Untuk kualitas hidup ditandai dengan baik jika p ≥ mean
dikategorikan baik dan kurang baik jika p < mean dikategorikan buruk.
tujuan utama membuat gambaran suatu metode penelitian secara objektif. Data
akan dianalisi dengan menentukan rata-rata pengetahuan dari responden, dari hasil
kuesioner yang akan digunakan sebagai alat ukur penelitian yaitu validitas dan
reliabilitas. Uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan pada Puskesmas Loa Kulu.
Uji validitas dan uji reliabilitas ini bertujuan mengukur kepatuhan ODT pada
Pada uji validitas terdapat 24 pertanyaan yang valid, pertanyaan yang telah
reliabel dan valid adalah 24 pertanyaan yang terdiri dari 13 pertanyaan kepatuhan
dengan skor totalnya. Hasil dari perhitungan korelasi total responden yang
nilai tabel r= 0,606 soal pertanyaan kuesioner. Kuesinoner valid jika nilai r=
bernilai positif dan lebih besar 0,606 (Arikunto, 2006). Berdasarkan hasil uji
reliabilitas Cronbach’s Alpha didapat bahwa reliabilitas sebesar 0,845 (> 0,606)
maka kuesioner yang digunakan dalam penelitian yang reliabel yaitu 13 soal
21
22
C. Data Responden
1. Berdasarkan Usia
Tabel 3. Karakteristik Berdasarkan Usia
Usia n (%)
15-24 7 23,4
25-34 2 6,6
35-44 7 23,4
45-54 6 20
55-64 6 20
65-74 2 6,6
TOTAL 30 100
Dilihat dari kelompok persentasi umur, ternyata penderita terbanyak berusia 55-64
tahun serta kelompok paling sedikit menderita TB adalah usia 35-44 dan 45-54.
Karena sebagian besar responden berada pada kelompok usia produktif yaitu pada
rentang usia 15–50 tahun. Banyaknya penderita TB paru pada usia produktif
disebabkan karena pada usia tersebut banyak dari mereka yang bekerja dan
dari mereka yang tertular penyakit TB paru tanpa mereka sadari karena kuman TB
(Lampiran 6, no.40).
24
sebelumnya oleh Unggul Pambudi (2013) jumlah pasien perempuan lebih banyak
lingkungan tempat tinggal ataupun tempat kerja yang kurang higienis karena
adanya pasar. Selain itu ada beberapa pasien yang memang pernah kontak
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pasien yang pendidikannya rendah 15 (50%)
lebih tinggi. Hal ini diperkuat Dari penelitian Dea Nurma Ruditya (2014)
4. Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan n (%)
Tidak Bekerja 20 66,6
PNS 0 0
Pegawai Swasta 3 10
Wiraswasta 7 23,4
Total 30 100
Data dari tabel memperlihatkan bahwa yang tidak berkerja 20 (66,6%) lebih
beresiko menderita TB. ekonomi renda sehingga tidak ada uang untuk berobat.
Dari hasil penelitian Faris Muaz (2014) sebelumnya juga menjelaskan yang tidak
bekerja akan beresiko menderita TB Paru BTA+ sebesar 3,7 kali dibandingkan
Data dari Tabel 7 memperlihatkan bahwa obat TB yang digunakan lebih banyak
OAT kategori 1 (satu) 28 (93,3%) dari pada kategori 2, dikarena pasien yang
berobat adalah pasien baru yang diketahui menderita TB. Dan kategori 2 terdapat
2 pasien karena adanya kegagalan dalam pengobatan dan terjadi kambuh kembali
Kualitas Hidup
Total
Baik Buruk
Patuh 14 7 21
Kepatuhan
minum obat Tidak Patuh 4 5 9
Total 18 12 30
dan 9 responden tidak patuh minum obat, pada kualitas hidup didapatkan hasil
yang patuh minumobat akan lebih baik kualitas hidupnya lebih tinggi 2,5 kali dari
pada orang yang tidak patuh minum obat. Interval konfidensi 95% untuk OR
angka 1, menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara orang yang
memiliki efek negatif yang cukup besar pada kualitas hidup, mempengaruhi
dan mempengaruhi hasil kesehatan (Smith et all, 2004). Tabel kontingensi tedapat
4 responden yang tidak patuh tetapi memiliki kualitas hidup yang baik
27
kualitas hidup yang buruk di karenakan lingkungan sekirata tempat tinggal yang
minum obat dalam waktu tertentu, dan kehabisan obat sehingga responden tidak
minum obat dalam waktu tertentu. Beberapa responden merasa tidak yakin apabila
tidak mengambil atau minum oabt OAT tepat waktu akan mengakibatkan resisten
terhadap tubuhnya.
Dari penelitian Imam Abrori dan Riris Andono Ahmad menyatakan kualitas
kehilangannya pekerjaan.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
adanya hubungan yang bermakna antara orang yang patuh minum obat
kali, artinya orang yang patuh minum obat kualitas hidupnya lebih tinggi 2,5
B. Saran
28
29
penanggulangan TB.
30
DAFTAR PUSTAKA
Petunjuk:
1. Kuesioner terdiri dari tiga bagian yaitu karakteristik responden,
kuesioner kepatuhan minum obat, dan kuesioner kualitas hidup.
2. Semua jawaban dijaga kerahasiaannya.
3. Bila ada pertanyaan yang kurang dimengerti minta penjelasan dari
peneliti.
4. Terima kasih atas partisipasi responden.
Karakteristik Responden
1. Nama Pasien :
2. Usia : tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
4. Pendidikan : ( ) SD, ( ) SMP, ( ) SMA, ( ) Sarjana
5. Pekerjaan: ( ) Tidak Bekerja, ( ) PNS, ( ) Pegawai Swasta,
( ) Wiraswasta
6. Obat Yang Digunakan :
33
Sambungan Lampiran 1
KUESIONER I
KEPATUHAN MINUM OBAT
PETUNJUK PENGISIAN
Berikan tanda check list () pada kotak yang telah disediakan
Sangat
A. Seberapa Yakin Anda Bahwa: Tidak Tidak Yakin Sangat
Yakin Yakin Yakin
Memiliki perubahan
6 dalam rutinitas sehari-
hari?
34
10 Merasa tertekan?
Sambungan Lampiran 1
KUESIONER II
KUALITAS HIDUP
Berikan tanda check list () pada kotak yang telah disediakan
Sangat
Kurang Sangat
No Pertanyaan Kurang Baik
Baik Baik
Baik
Bagaimana Anda Menilai
1
Kualitas Hidup Anda?
Bagaimana Anda menilai
2
dengan kesehatan Anda?
Seberapa baik
3 kemampuan Anda dalam
berkosentrasi?
Seberapa penting
4 informasi tentang obat TB
bagi anda?
Tidak
Terkadang Jarang Pernah
Pernah
Anda merasakan bahwa
rasa sakit fisik yang Anda
5 alami mencegah Anda
untuk melakukan hal yang
perlu Anda lakukan?
Apakah Anda pernah
merasakan adanya
gangguan untuk
melakukan aktifitas
6
sehari-hari disebabkan
oleh masalah fisik yang
berkaitan dengan TB
Anda?
Apakah Anda merasa
7 nyaman dalam menikmati
hidup Anda?
Pernahkah Anda merasa
8
bahwa hidup Anda
36
menjadi berarti?
Pernahkah Anda
ketergangguan yang Anda
rasakan yang disebabkan
9 oleh orang-orang
menyalahkan Anda
mengenai status TB
Anda?
Pernahkah Anda merasa
10 ketakutan mengenai masa
depan Anda?
Pernahkah Anda merasa
11 khawatir mengenai
kematian?
37
Kualitas Hidup
No Nama Total Hasil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 3 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 37 Buruk
2 11 4 4 3 4 4 3 2 4 4 3 3 38 Baik
3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 41 Baik
4 23 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 39 Baik
5 26 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 40 Baik
6 25 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 39 Baik
7 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 Baik
8 10 3 3 2 3 1 2 2 4 3 3 4 30 Buruk
9 8 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 42 Baik
10 7 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 42 Baik
11 6 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 37 Buruk
12 9 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 43 Baik
13 27 3 3 3 3 3 4 2 2 4 4 4 35 Buruk
14 4 2 2 3 4 4 3 3 2 4 2 4 33 Buruk
15 18 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 39 Baik
16 29 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 40 Baik
17 19 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4 37 Buruk
18 30 4 3 3 3 4 4 2 2 4 4 4 37 Buruk
19 1 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 38 Baik
20 20 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 34 Buruk
21 21 4 3 3 3 3 4 2 4 2 4 4 36 Buruk
22 22 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 40 Baik
23 13 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 40 Baik
24 15 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 40 Baik
25 16 4 3 3 3 3 4 2 2 4 3 4 35 Buruk
26 17 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 40 Baik
27 12 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 40 Baik
28 14 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 41 Baik
29 28 4 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 37 Buruk
30 2 2 2 3 4 1 1 3 4 4 4 4 32 Buruk
Rata-rata 38
Keterangan:
Kualitas Hidup:
Jika x ≥ 38 maka dinyatakan kualitas hidup baik
Jika x < 38 maka dinyatakan kualitas hidup buruk
38
Kualitas_Hidup Total
Baik Buruk
Count 14 7 21
Patuh
Expected Count 12.6 8.4 21.0
Kepatuhan
Count 4 5 9
Tidak
Expected Count 5.4 3.6 9.0
Count 18 12 30
Total
Expected Count 18.0 12.0 30.0
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 1.296 1 .255
b
Continuity Correction .536 1 .464
N of Valid Cases 30
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.60.
Sambungan Lampiran 5
Risk Estimate
Lower Upper
N of Valid Cases 30
Persentasi Usia
15-24 tahun = 7/30x100% = 23,4%
25-34 tahun = 2/30x100% = 6,6%
35-44 tahun = 7/30x100% = 23,4%
45-54 tahun = 6/30x100% = 20%
55-64 tahun = 6/30x100% = 20%
65-74 tahun = 2/30x100% = 6,6%
Persentasi Pendidikan
SD = 15/30x100% = 50%
SLTP = 4/30x100% = 13,4%
SLTA = 9/30x100% = 30%
SARJANA = 2/30x100% = 6,6%
N %
Valid 30 100.0
a
Cases Excluded 0 .0
Total 30 100.0
Item-Total Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.845 24
RIWAYAT HIDUP