Anda di halaman 1dari 8

Pustu adalah suatu bentuk UKM yang ada di masyarakat desa sebagai wadah aspirasi

pelayanan kesehatan KIA-KB dan sebagai pelaksana teknis adalah bidan desa.

Adapun pengukuran tingkat perkembangan Desa Murukan :

a. Kesepakatan dengan LKMD

Berupa kesepakatan baik tertulis maupun tidak tertulis antara lembaga


masyarakat desa dengan bidan tentang penentuan tarif pelayanan
persalinan maupun mekanisme persalinan yang telah disepakati :
Tabulin, Jamkesmas, Dana sehat, dll.

b. Pengelolaan Puskesmas Pembantu

1. Input

Status bangunan Puskesmas Pembantu merupakan milik desa


termasuk bila ada bantuan dari masyarakat setempat dan di subsidi
pemerintah.

2. Jenis Bangunan

Bangunan menetap sebagian besar dindingnya terbuat dari tembok


atau kayu yang kuat.

3. Pembagian Ruangan

Pembagian ruangan sesuai standart pelayanan KIA yaitu ruang BP,


KIA, ruang konsultasi, ruang bersalin, kamar mandi dan ruang
tunggu.

4. Kebersihan

i. Ruangan

Terlihat bersih ( ruang periksa, ruang bersalin, kamar mandi )


tersedia tempat sampah, atap bersih dan terawat tak ada sarang
laba-laba.
ii. Peralatan

Alat-alat kebidanan terlihat bersih habis pakai langsung dicuci


atau disterilkan ditempatkan di dalam almari bebas dari debu.

5. Sarana KIE

Cukup jelas, leaflet, buku, dll.

6. Sarana administrasi, Pendanaan operasional Puskesmas


Pembantu.

i. Untuk pemeliharaan bangunan Puskesmas Pembantu

ii. Pembelian dan pemeliharaan sarana.

1.1.3. Proses

1. Waktu pelayanan atau jam hari buka

Hari Senin s/d. Sabtu, jam 07.30 s/d. 12.00 WIB kecuali hari Jum’at ke
Puskesmas Induk.

2. Jadwal kunjungan lapangan

Kunjungan neonatal, kunjungan ANC, Posyandu dll, setelah buka


Pustu Murukan.

3. Pembinaan oleh Bidan Desa

Pembinaan KB-KIA, Kader dan Lansia.

1.1.4. Out put

1. Cakupan pelayanan kesehatan di Puskesmas Pembantu Murukan :

i. Pemeriksaan dan pengobatan sederhana

ii. Pemeriksaan ( ANC )


iii. Pelayanan KB

iv. Imunisasi

v. Pertolongan persalinan

vi. Posyandu balita

vii. Posyandu lansia

viii. Kunjungan rumah

2. Pelaksanaan KIE

Pelaksanaan KIE yang dilaksanakan bidan atau perawat di desa


adalah wawancara saat kunjungan rumah pada saat pertemuan dasa
wisma, arisan kader, dll.

3. Posyandu Balita

a. Tempat Posyandu dan Strata Desa Murukan

NO POSYANDU STRATA TEMPAT


Nilai 90-100 (tk. Mandiri)
1 Agave Balai Desa Murukan
Juara 3
2 Anyelir Nilai 80-90 Di Bpk. Sekdes
Di Bu. Kadus Dsn.
3 Heliconia Nilai 80-90
Mulangagung

b. Jumlah kader aktif

NO POSYANDU KADER KADER AKTIF PASIF


1 Agave Ulfi halimi √ √
Usnifah √ √
Siti Ma’rifah √ √
Maskutin √ √
Silah √ √
2 Anyelir Siti Halimah √ √
Riri Sulaidah √ √
Dewi Amalia √ √
Ida F √ √
Siti Sriati √ √
3 Heliconia Rukhanah √ √
Rusmiwati √ √
Estuningati √ √
Suyani √ √
Siti Asiyah √ √

4. Sarana dan fasilitas Puskesmas Pembatu Murukan

i. Gedung

ii. Tempat tidur 2 pasien

iii. Bed geneg

iv. Timbangan badan dewasa

v. Timbangan bayi

vi. Stetoskop

vii. Termometer

viii. Set IUD Kit

ix. Tensi meter

x. Funandoskop

xi. Metelin

xii. Pengukur tinggi badan

xiii. Almari obat

xiv. Kulkas
xv. Kursi tunggu

POLI UMUM

Poli umum merupakan tempat dokter memeriksa dan memberikan


resep pada pasien. Di Puskesmas Batu 10 Poli umum ada 2, yaitu Poli
umum 1 dan Poli umum 2 atau yang lebih di kenal dengan sebutan Ruang
Tindakan atau Kamar Suntik. Di Poli umum 2 kegiatannya sama dengan di
poli umum 1, hanya disini juga berfungsi sebagai tempat melakukan
tindakan keperawatan jika ada kecelakaan ataupun tindakan lain seperti
ganti verban atau injeksi.

 Melaksanakan pemeriksaan dan pengobatan


 Melaksanakan konseling penyakit
 Melakukan penatalaksanaan tindakan keperawatan
 Melakukan penatalaksanaan tindakan syok
 Penjaringan suspek TB paru
 Melakukan rujukan kasus ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi secara tepat, cepat dan
benar.

 Melaksanakan dan mengelola administrasi

Siapa saja petugas yang melakukan palayanan kesehatan di Puskesmas, semua tentu sudah
tahu macamnya. Kalau apa dan bagaimana setiap petugas tersebut bertugas, ada baiknya
perlu juga kita ulas ringkas. Karena setiap petugas mempunyai peranan utama yang bisa
saling mendukung keberhasilan pelayanan Puskesmas.

Berikut ini kami paparkan peran utama sesuai fungsi profesi dari masing-masing petugas
puskesmas.
A. PETUGAS MEDIS :

1. Dokter Umum : melakukan pelayanan medis di poli umum, puskel, pustu,


posyandu
2. Dokter Gigi : melaksanakan pelayanan medis di poli gigi, puskel, pustu
3. Dokter Spesialis : khusus untuk puskesmas rawat inap bagus juga ada kunjungan
dokter spesialis sebagai dokter konsultan, misalnya : dokter ahli anak, kandungan dan
penyakit dalam

B. PETUGAS PARA MEDIS :

1. Bidan : pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), pelaksana asuhan kebidanan
2. Perawat Umum : pendamping tugas dokter umum, pelaksana asuhan keperawatan
umum
3. Perawat Gigi : pendamping tugas dokter gigi, pelaksana asuhan keperawatan gigi
4. Perawat Gizi : pelayanan penimbangan dan pelacakan masalah gizi masyarakat
5. Sanitarian : pelayanan kesehatan lingkungan pemukiman dan institusi lainnya
6. Sarjana Farmasi : pelayanan kesehatan obat dan perlengkapan kesehatan
7. Sarjana Kesehatan Masyrakat : pelayanan administrasi, penyuluhan, pencegahan
dan pelacakan masalah kesehatan masyarakat

C. PETUGAS NON MEDIS :

1. Administrasi : pelayanan administrasi pencatatan dan pelaporan kegiatan


puskesmas
2. Petugas Dapur : menyiapkan menu masakan dan makanan pasien puskesmas
perawatan
3. Petugas Kebersihan : melakukan kegiatan kebersihan ruangan dan lingkungan
puskesmas
4. Petugas Keamanan : menjaga keamanan pelayanan khususnya ruangan rawat inap
5. Sopir : mengantar, membantu seluruh kegiatan pelayanan puskel di luar gedung
puskesmas

POLI GI2

Tindakan gratis di Poli Gigi (Perda No. 15 Tahun 2006):

1. Penambalan gigi susu.


2. Penambalan gigi dewasa.
3. Pencabutan tanpa komplikasi dengan bahan anestesi dari gudang
farmasi DKK Sukoharjo.

Tindakan berbayar di Poli Gigi (Perda No. 19 Tahun 2000):

1. Perawatan saluran akar untuk gigi gangrene, setiap kunjungan


dikenakan biaya Rp 3.000.
2. Pengambilan karang gigi dikenakan biaya Rp 15.000.
3. Pencabutan gigi dengan komplikasi (anestesi mandiri) dikenakan biaya
Rp 15.000.

KLINIK SANITASI

Klinik sanitasi merupakan suatu wahana bagi masyarakat melalui perbaikan kondisi kesehatan
lingkungan untuk mencegah berbagai penyakit menular dengan bimbingan, penyuluhan dan bantuan
teknis dari petugas puskesmas. Petugas puskesmas sebagai pengelola klinik sanitasi dituntut
mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam membantu menemukan dan menyelesaikan
masalah lingkungan yang berkaitan dengan penyakit berbasis lingkungan yang banyak diderita
masyarakat. Dengan demikian akan terwujud upaya pemberantasan penyakit yang terpadu dengan
perbaikan/ intervensi lingkungan yang terfokus pada kelompok penderita atau kelompok resiko
tinggi di wilayah puskesmas.

Buku Standar Operasional Klinik Sanitasi untuk Puskesmas ini disusun sebagai pegangan bagi petugas
klinik sanitasi dalam menjalankan tugasnya, baik di dalam gedung (puskesmas) maupun di luar
gedung (lapangan). Buku ini berisi uraian tentang langkah-langkah yang harus dilakukan oleg
petugas klinik sanitasi di puskesmas yang terkait dengan penyakit: diare, malaria, demam berdarah,
kulit, kecacingan, ISPA, TB Paru, keracunan makanan, keracunan bahan kimia/ pestisida. Untuk
lebih mempermudah petugas puskesmas dalam menjalankan tugasnya, buku ini dilengkapi pula
dengan Bagan Standar Operasional Klinik Sanitasi

LAB

Laboratorium merupakan sarana penunjang dalam penatalaksanaan penderita untuk membantu


menegakkan diagnosis, memantau penyakit dan pengobatan serta menentukan prognosis.

Laboratorium Patologi Klinik


Pelayanan laboratorium Patologi Klinik buka 24 jam dengan pemeriksaan yang dilakukan dengan
alat automatik yang dihubungkan dengan ’Laboratorium Information System’ sehingga
mempercepat pelayanan.

Sarana berlokasi di 2 tempat agar memudahkan akses bagi pasien rawat inap dan jalan.

Meliputi pemeriksaan sebagai berikut:


Hematologi:

• Darah rutin & lengkap, retikulosit secara otomatis


• Tes Fungsi koagulasi dan tes Agregasi Trombosit (TAT)

Kimia darah:

• Fungsi Hati, Fungsi Pangkreas, Fungsi Ginjal, Fungsi Jantung, Profil Lemak, Protein Fase
Akut, Elektrolit dan Analisa Gas Darah, Parameter stroke, Elektroforesis, Monitoring
Obat, LCS, transudat dan eksudat

Urine, Tinja dan Cairan Tubuh

• Urine rutin & lengkap, Analisa batu

Imunologi dan Serologi Dengan Program Elisabeth Flash, hasil pemeriksaan Imunologi selesai
dalam 1 hari kerja.

• Test Hepatitis
• Penanda Tumor
• Test Fungsi Tiroid
• Faal Reproduksi
• Test Penyakit Infeksi
• TORCH, Demam Berdarah, Tifoid, Syphilis, Helicobacter
pylori, HIV
• ASTO, RF, HsCRP, Troponin, Homosistein, Uji saring Alergi
(IgE & Eosinofil absolut)

Laboratorium Mikrobiologi Meliputi pemeriksaan sebagai berikut:

• Kultur kuman aerob dan anaerob serta sensitifitasnya


• Kultur jamur
• Serologi Leptospira
• Kultur M. tuberculosis dengan Mycobacterium Growth Indikator Tube (MGIT)

Patologi Anatomi Meliputi pemeriksaan sebagai berikut:

• Sitologi cairan tubuh (cairan asites,pleura,LCS, sikatan/bilasan,bronchus), pap smear


• FNA thyroid/struma
• Histopatologi
• Potong beku
• Imunohistokimia (pemeriksaan ER,PR dan Her-2)

POLI GIZI

Pelayanan Poli Gizi


• Pendistribusian Vitamin A bagi bayi, balita dan bufas
• Distribusi Fe untuk bumil dan bufas
• Distribusi kapsul iodium
• Penanganan gizi buruk
• Konsultasi gizi
• Pembinaan Kadarzi
• Pembinaan posyandu
• Sistem kewaspadaan pangan dan gizi

• Melakukan rujukan kasus ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi secara tepat, cepat,
benar

Anda mungkin juga menyukai