pelayanan kesehatan KIA-KB dan sebagai pelaksana teknis adalah bidan desa.
1. Input
2. Jenis Bangunan
3. Pembagian Ruangan
4. Kebersihan
i. Ruangan
5. Sarana KIE
1.1.3. Proses
Hari Senin s/d. Sabtu, jam 07.30 s/d. 12.00 WIB kecuali hari Jum’at ke
Puskesmas Induk.
iv. Imunisasi
v. Pertolongan persalinan
2. Pelaksanaan KIE
3. Posyandu Balita
i. Gedung
v. Timbangan bayi
vi. Stetoskop
vii. Termometer
x. Funandoskop
xi. Metelin
xiv. Kulkas
xv. Kursi tunggu
POLI UMUM
Siapa saja petugas yang melakukan palayanan kesehatan di Puskesmas, semua tentu sudah
tahu macamnya. Kalau apa dan bagaimana setiap petugas tersebut bertugas, ada baiknya
perlu juga kita ulas ringkas. Karena setiap petugas mempunyai peranan utama yang bisa
saling mendukung keberhasilan pelayanan Puskesmas.
Berikut ini kami paparkan peran utama sesuai fungsi profesi dari masing-masing petugas
puskesmas.
A. PETUGAS MEDIS :
1. Bidan : pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), pelaksana asuhan kebidanan
2. Perawat Umum : pendamping tugas dokter umum, pelaksana asuhan keperawatan
umum
3. Perawat Gigi : pendamping tugas dokter gigi, pelaksana asuhan keperawatan gigi
4. Perawat Gizi : pelayanan penimbangan dan pelacakan masalah gizi masyarakat
5. Sanitarian : pelayanan kesehatan lingkungan pemukiman dan institusi lainnya
6. Sarjana Farmasi : pelayanan kesehatan obat dan perlengkapan kesehatan
7. Sarjana Kesehatan Masyrakat : pelayanan administrasi, penyuluhan, pencegahan
dan pelacakan masalah kesehatan masyarakat
POLI GI2
KLINIK SANITASI
Klinik sanitasi merupakan suatu wahana bagi masyarakat melalui perbaikan kondisi kesehatan
lingkungan untuk mencegah berbagai penyakit menular dengan bimbingan, penyuluhan dan bantuan
teknis dari petugas puskesmas. Petugas puskesmas sebagai pengelola klinik sanitasi dituntut
mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam membantu menemukan dan menyelesaikan
masalah lingkungan yang berkaitan dengan penyakit berbasis lingkungan yang banyak diderita
masyarakat. Dengan demikian akan terwujud upaya pemberantasan penyakit yang terpadu dengan
perbaikan/ intervensi lingkungan yang terfokus pada kelompok penderita atau kelompok resiko
tinggi di wilayah puskesmas.
Buku Standar Operasional Klinik Sanitasi untuk Puskesmas ini disusun sebagai pegangan bagi petugas
klinik sanitasi dalam menjalankan tugasnya, baik di dalam gedung (puskesmas) maupun di luar
gedung (lapangan). Buku ini berisi uraian tentang langkah-langkah yang harus dilakukan oleg
petugas klinik sanitasi di puskesmas yang terkait dengan penyakit: diare, malaria, demam berdarah,
kulit, kecacingan, ISPA, TB Paru, keracunan makanan, keracunan bahan kimia/ pestisida. Untuk
lebih mempermudah petugas puskesmas dalam menjalankan tugasnya, buku ini dilengkapi pula
dengan Bagan Standar Operasional Klinik Sanitasi
LAB
Sarana berlokasi di 2 tempat agar memudahkan akses bagi pasien rawat inap dan jalan.
Kimia darah:
• Fungsi Hati, Fungsi Pangkreas, Fungsi Ginjal, Fungsi Jantung, Profil Lemak, Protein Fase
Akut, Elektrolit dan Analisa Gas Darah, Parameter stroke, Elektroforesis, Monitoring
Obat, LCS, transudat dan eksudat
Imunologi dan Serologi Dengan Program Elisabeth Flash, hasil pemeriksaan Imunologi selesai
dalam 1 hari kerja.
• Test Hepatitis
• Penanda Tumor
• Test Fungsi Tiroid
• Faal Reproduksi
• Test Penyakit Infeksi
• TORCH, Demam Berdarah, Tifoid, Syphilis, Helicobacter
pylori, HIV
• ASTO, RF, HsCRP, Troponin, Homosistein, Uji saring Alergi
(IgE & Eosinofil absolut)
POLI GIZI
• Melakukan rujukan kasus ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi secara tepat, cepat,
benar