BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tersebut ditemukan berbagai data tentang kesehatan dan dari data tersebut
sendiri, 30% warga lebih suka BAB di sungai, 17 % warga buang sampah
dan 41% di sungai. Kemudian tentang angka kesakitan lansia yang mana
warga jarang atau tidak pernah rutin berolahraga, padahal terdapat tiga
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
IV.
C. Batasan Masalah
kebiasaan hidup yang kurang bersih dan sehat, adanya resiko peningkatan
diare dan ISPA pada balita, kurangnya pemanfaatan posyandu lansia dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(Freeman, 1961).
kesehatan.
a. Pengkajian
Riyadi, S (2007) menjelaskan bahwa pengkajian komunitas
imigrasi, transmigrasi).
langsung kemasyarakat.
b. Analisa Data
Analisa data merupakan suatu proses yang terdiri dari banyak
desa, Pukesmas).
2. Ringkasan
Setelah menentukan kategorisasi langkah selanjutnya
3. Pembandingan
Tugas selanjutnya sebagai tambahan dalam menganalisa
4. Penarikan Kesimpulan
Setelah mengkategorikan, meringkas, dan
komunitas.
c. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa adalah pernyataan hasil analisa data. Diagnosa
kesimpulan.
Pernyataan kesimpulan tersebut membentuk diagnosa
tersebut.
d. Perencanaan
Setelah mengkaji kesehatan komunitas, menganalisa data
perencanaan perawat.
Setiap bagian dari diagnosis selain menggambarkan
yang diterima oleh norma, budaya dan dilakukan dari lokasi yang
tujuan.
e. Pelaksanaan
Pada tahap ini rencana yang telah disusun dilaksanakan
dihadapi.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan
masyarakat.
f. Evaluasi
Evaluasi dilakukan atas respon komunitas terhadap
atau input, pelaksanaan atau proses dan hasil akhir atau output.
13
pelaksanaan.
b. Perkembangan atau kemajuan proses pelaksanaan kegiatan.
c. Efektifitas kerja mahasiswa Praktek Keperawatan Komunitas dan
masyarakat.
d. Seberapa besar pean serta masyarakat dalam setiap kegiatan.
e. Keberhasilan : Apakah status kesehatan meningkat atau
saling berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat
kontinyu dan terikat oleh suatu rasa indentitas bersama. Sehat adalah
sosial, bukan semata-mata bebas dari penyakit dan cacat atau kelemahan.
Ciri-ciri masyarakat sehat menurut Efendi (1998) yang dikutip oleh Wahit
(2005) :
1. Pneumonia
15
paru yang ditandai dengan batuk disertai nafas cepat dan atau
pemeriksaan dahak sewaktu pagi dan sewaktu (SPS) dan diobati diunit
3. Diare
Diare adalah buang air besar lembek atau cair bahkan dapat
berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya. Target
2010 ditemukan adanya kasus diare pada tahun 2010 sebesar 13,5%
Banyumas,2009).
5. Asam Urat
Asam urat adalah adanya peningkatan kadar asam urat dalam
Sokaraja Tahun 2010. Dalam profil tersebut berisi beberapa kejadian dan
Sokaraja hingga tahun 2010 sebanyak 7021 lansia dan yang diperiksa
sebanyak 6027 unit dan yang diperiksa sebanyak 1690 unit. Dari yang
dan yang memenuhi standar sebanyak 454 atau sebesar 51,76 %. SPM
Sokaraja dan yang diperiksa adalah 1681 rumah tangga dan hasilnya
5. Pelayanan Gizi
Jumlah bayi (6-11) bulan = 816 anak . Jumlah bayi yang
Pelayanan Minimal.
Jumlah ibu hamil = 622 orang, yang mendapat tablet Fe = 598
Balita gizi buruk yang ada = 5 anak. Balita gizi buruk yang mendapat
pelayanan Minimal.
BAB III
TINJAUAN KASUS
KABUPATEN BANYUMAS
A. Pengkajian
a. Profil Wilayah
Karangduren.
Batas Wilayah RW IV
Barat : RW II
19
RW V
U
KLAHANG
RW II
RW I
SOKARAJA WETAN
Gambar 3.1. Peta wilayah RW 4
20
LEGENDA
LEGENDA
JALAN BESAR
JALAN DESA
SUNGAI
BATAS DESA
warga laki-laki 432 jiwa dan perempuan 464 jiwa. Jadi, tingkat kepadatan
sebagian besar berusia produktif. Hal ini dibuktikan ada 254 jiwa dengan
usia 21-35 tahun, 127 jiwa usia 36-45 tahun, dan 139 jiwa dengan usia 46-
60 tahun.
21
pedagang ( 11,83 %), petani (6,02 %), PNS (1,11 %), swasta (12,6 %),
buruh (21, 54 %), ibu rumah tangga (15,29 %) dan tidak bekerja sebanyak
31, 58 %.
secara bergilir di rumah warga. Adapun acara rohani yang ada adalah
d. Lingkungan Fisik
1. Lingkungan Umum
wilayah ini terbagi dalam 6 RT, dalam wilayah ini terdapat sungai
2. Lingkungan Perumahan
22
sebanyak 191 rumah (83, 4 %), semipermanen 30 rumah (13,1 %), dan
non permanen 8 rumah (3,5 %). Dengan lantai keramik (62,4 %), ubin
(31,9 %), dan tanah sebanyak (5,7 %). Dengan ventilasi baik dan
oleh warga dengan air bersih dari sumur dan PDAM sebanyak 85,2 %
kepemilikan jamban adalah 152 (66,37 %) dan jarak sumber air bersih
e. Pendidikan Komunitas
(16,07 %), tidak / belum tamat sekolah (11,97 %), tidak tamat SD (7,70
f. Pemenuhan Kebutuhan
1. Nutrisi
2. Eliminasi
3. Istirahat Tidur
warga dan yang banyak mengeluh adalah orang dewasa dan sebagian
4. Aktivitas
dan balita. Dan dari jumlah warga yang mempunyai dana sehat askes, dana
2. Data Balita
25
3. Data Lansia
TBC 1 lansia, asam urat 23 lansia, Diabetes melitus 4 lansia dan lain-
Penghasilan 1 2 3 4 5 6 Jumlah
200.000 8 7 5 14 4 7 45
400.000
500.000 15 25 13 21 15 14 103
700.000
800.000 3 8 9 3 11 7 41
1.000.000
>1.000.000 7 0 12 3 7 11 40
Jumlah 33 40 39 41 37 39 229
(rumah)
B. Analisa Data
3. Sebanyak kesehatan
4. Sebanyak
5. Jumlah
jiwa
6. Sebanyak
kurang sebanyak 7 %.
27 %.
1. Tersedia lapangan bola 1 dan 2 Kurangnya kesadaran masyarakat
tersedia.
C. Diagnosa Keperawatan
30
sehat
Dimanefestasikan dengan :
Dimanifestasikan dengan :
31
1) Sejumlah 102 lansia yang menderita asam urat sebanyak 29 orang (36
%).
keluarga.
%.
Dimanefestasikan dengan :
sebanyak 7 %.
Dimanifestasikan dengan :
posyandu sebanyak 27 %.
Dimanifestasikan dengan :
5%.
33
PRIORITAS DIAGNOSA
Keterangan:
34
5 : maksimal
4 : sedang
3 : kurang
2 : rendah
1 : tidak ada
D. Perencanaan
35
pengolahan
limbah
3. Kurangnya KIM Siswa-siswi Kognitif 3. Siswa-siswi
pengetahuan Demonstra kelas IV dan Psikomotor mampu :
siswa SD si V SD Negeri a.Mendemonstr 4. Ajarkan tentang
tentang KIM 1 Kognitif asikan cuci cara cuci tangan, PSN dan
pemanfaatan Demonstra Karangduren Psikomotor tangan yang Pertolongan pertama
UKS dan TK si Siswa-siswi benar 5. Ajarkan cara
tentang gosok TK Pertiwi b.Mendemonstr menggosok gigi yang baik
gigi yang benar. Karangduren asikan cara
gosok gigi
yang benar
2. Resiko terjadinya Angka Setelah dilakukan KIE Lansia RW Kognitif Warga mampu1. Berikan penyuluhan tentang
peningkatan angka kesakitan pada tindakan IV Desa menjelaskan: asam urat
3. Resiko terjadinya Angka Setelah dilakukan KIE Ibu- ibu di RW Kognitif Warga mampu1. Berikan penyuluhan diare dan
peningkatan angka kesakitan tindakan Demontrasi IV yang Psikomotor menjelaskan : ISPA.
kesakitan diare ISPA dan diare keperawatan selama memiliki balita 2. Berikan penyuluhan tentang
1. Pe
PHBS
dan ISPA pada pada balita 5 minggu
ngertian diare
diharapkan: 3. Lakukan koordinasi dengan
balita RW IV Desa tidak terjadi dan ISPA
puskesmas dalam program
Karangduren 1.Kesadaran warga 2. Pe
pemeriksaan lebih lanjut
berhubungan tentang perilaku nyebab diare
diberikan kepada keluarga
38
pemanfaatan pemanfaatan tindakan yang memiliki Psikomotor yang memiliki desa untuk melaksanakan
posyandu lansia posyandu keperawatan selama balita warga balita RW IV kegiatan posyandu lansia dan
masyarakat dalam berolahraga keperawatan Karangduren Afektif duren mampu2. Motivasi pada lansia untuk
selama 5 minggu memanfaatkan berolahraga secara rutin
berolahraga RW IV meningkat.
diharapkan warga Psikomotor sarana olahraga3. Ajarkan pada ibu-ibu dan
Desa Karangduren
mampu remaja senam aerobik
berhubungan
40
dengan kurangnya memanfaatkan Afektif yang tersedia. 4. Motivasi pada ibu-ibu dan
kesadaran warga sarana olahraga yang remaja untuk melakukan
E. Implementasi
41
Evaluasi Hasil:
31 Maret Ibu Wahyu Triono warga RW 4 desa
2011 Suripah Karangduren mampu
19.30 RT 6 mamahami tentang PHBS
WIB RW IV ditunjukkan dengan warga
RW IV mampu menjawab
1 April Bpk. Kukuh Dwi Prasetyo pertanyaan yang diajukan
2011 Jalail RT penyuluh.
20.00 1 RW IV
WIB
Ibu Mini
4 April RT 5 Tri Wahyuni
2011 RW IV
20.00
WIB
Bpk.
14 April Rudi RT Oki Widia N
2011 6 RW IV
20.00
WIB Ibu
Supinah
43
21 April RT 2 Suliyati
2011 RW IV
16.00
WIB
24 April b. Informasi
2011 disampaikan kepada Ketua
14.00 RW IV, Ketua RT, dan
WIB warga 1 hari sebelum
pelaksanaan.
Evaluasi Proses :
a. Seluruh warga RW IV
mengikuti kegiatan kerja
bakti dari awal sampai
akhir yaitu dengan
membersihkan lingkngan
dan mengecat jembatan.
Evaluasi Hasil :
Para warga telah
membersihkan lingkungan
sekitar dan mengecat
jembatan di RW IV.
2 Resiko terjadinya 1.Pengetahuan 31 Maret Bu M.A. Iqbal Firdaus 1. Memberikan penyuluhan Evaluasi Struktur:
. peningkatan angka warga tentang 2011 Misban tentang asam urat a. Rencana
kesakitan pada penyakit 16.00 RT 2 pelaksanaan telah dilakukan
lansia RW IV asam urat dan WIB RW IV 4 hari sebelum kegiatan
49
Bpk.
21 April Sipan Warsono
2011 RT 1
19.30 RW IV
WIB
Bpk.
22 April Hadi RT Zeynita Nurul M
2011 6 RW IV
19.30
WIB
31 Maret Bu B. A. Iqbal Firdaus 2. Memberikan Evaluasi Struktur:
51
Sebanyak 95 lansia, 57
balita orang dan 11 kader
posyandu.
Evaluasi Hasil:
Dari 102 lansia yang
hadir pada posyandu
lansia sebanyak 95 lansia,
dari 63 balita yang hadir
pada posyandu balita
sebanyak 57, dan dari 15
kader posyandu di RW IV
sebanyak 11 kader yang
hadir pada posyandu
lansia dan balita.
5 Kurangnya Warga mampu 17 April Bu Umroh Pujiasih 1. Melakukan senam Evaluasi Struktur:
. kesadaran memanfaatkan 2011 Sumine lansia a. Rencana
masyarakat dalam sarana olahraga 14.30 m RT 6 pelaksanaan telah
yang tersedia
berolahraga WIB RW IV dilakukan 2 minggu
sebelum kegiatan
dilakukan.
b. Informasi
57
Evaluasi Proses:
Peserta Yang Hadir
Sebanyak 23 lansia
dengan asam urat.
Evaluasi Hasil:
Dari 35 lansia yang di
undang jumlah lansia
yang hadir 23 lansia,
lansia dapat mengikuti
senam lansia dengan baik
dan antusias.
tanggal 7- dilakukan.
29 April b. Informasi
2011 disampaikan kepada warga
RW IV 3 hari sebelum
pelaksanaan.
Evaluasi Proses:
Peserta Yang Hadir
Sebanyak 20 ibu-ibu dan
remaja RW IV.
Evaluasi Hasil:
Ibu ibu yang mengikuti
senam aerobik sebagian
sudah dapat mengikuti
dengan baik walaupun
masih ada beberapa
gerakan senam yang
belum hafal.
22 April Lapanga M.A. Iqbal Firdaus 3. Melakukan jalan Evaluasi Struktur:
2011 n Desa sehat bersama a. Rencana
06.00 Karangd pelaksanaan telah
WIB uren dilakukan 3 minggu
59
sebelum kegiatan
dilakukan.
b. Informasi
disampaikan kepada warga
RW IV 1 minggu sebelum
pelaksanaan.
Evaluasi Proses:
Peserta Yang Hadir
adalah seluruh warga desa
Karangduren.
Evaluasi Hasil:
Seluruh warga desa
Karangduren ikut
berpartisipasi dalam
kegiatan jalan sehat dan
setelah itu warga juga
mengikuti kegiatan donor
darah di balai desa.
60
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam bab ini kami akan membahas mengenai rangkaian proses asuhan
mulai tanggal 21 Maret 2011 sampai 30 April 2011. Adapun rangkaian kegiatan
1. Pengkajian
Pengkajian komunitas merupakan suatu proses upaya untuk dapat
adalah untuk mendapatkan data yang lengkap dan akurat, baik yang diperoleh
mengenai data demografi, data lingkungan mikro, meso dan makro , data
sumber daya masyarakat serta data kesehatan yang ada di daerah wilayah RW
wilayah yang kami kaji masih banyak yang tidak terkaji. Adapun data yang
60
61
kami rasa penting dan tidak terkaji data kebiasaan merokok pada warga RW
IV, status gizi pada balita, data Kelompok Khusus Siswa SD Negeri 1
Puskesmas II Sokaraja dan WHO (1991) serta standar penilaian atau ciri-ciri
masyarakat sehat menurut Effendi yang dikutip oleh Wahit (2005) , status
data hasil tabulasi yang menunukan anatara lain; jumlah warga yang tidak
kebiasaan pola mandi satu kali sehari sebanyak 1,4 %, menggosok gigi
satu kali dalam sehari sebesar 2,4 % , adanya kebiasaan tidak mencuci
dari standar.
61
62
62
63
standar. Hal ini dapat dikatakan dengan hasil temuan Profil Puskesmas II
antara lain ISPA, diare, asam urat, hipertensi, TBC dan diabetes mellitus
signifikan.
3. Diagnosa yang muncul
63
64
sehat
Dimanifestasikan dengan :
Dimanifestasikan dengan :
(36 %).
64
65
oleh keluarga.
Dimanifestasikan dengan :
sebanyak 7 %.
65
66
Dimanifestasikan dengan :
posyandu sebanyak 27 %.
posyandu sebanyak 27 %.
Dimanifestasikan dengan :
5%.
Diagnosa di atas ditulis sesuai dengan urutan prioritas masalah yang kami
4. Perencanaan
Dari hasil analisa data diperoleh lima diagnosa, yaitu
66
67
Desa Karangduren
Dari diagnosa di atas kami melakukan perencanaan yang mempunyai tujuan
meningkat.
2) Pengetahuan masyarakat tentang pengolahan limbah meningkat
Strategi yang kami lakukan adalah dengan komunikasi, informasi dan
Karangduren.
b. Kriteria PHBS
67
68
intervensi :
Karangduren
Dari diagnosa di atas kami melakukan perencanaan yang mempunyai
diharapkan:
meningkat
Strategi yang kami lakukan adalah dengan strategi KIE dan KIM
mampu menjelaskan :
68
69
yang tersedia
diharapkan:
69
70
nipis.
Karangduren
Dari diagnosa di atas kami melakukan perencanaan yang mempunyai
diharapkan:
1. Warga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
2. Kader posyandu aktif dalam melaksanakan kegiatan posyandu.
Strategi yang kami lakukan adalah dengan strategi KIM dan KIE
kepada lansia dan ibu yang memiliki balita serta kader posyandu RW IV
mengunjungi posyandu.
70
71
3. Berikan motivasi kepada lansia dan ibu yang mempunyai balita untuk
secara rutin.
Karangduren
Dari diagnosa di atas kami melakukan perencanaan yang mempunyai
tersedia.
Adapun intervensi yang kami lakukan antara lain :
71
72
5. Pelaksanaan
melibatkan pihak Tenaga Kesehatan Desa yaitu Bidan, Kader Posyandu, Dinas
72
73
lansia yang diselenggarakan di rumah salah satu kader pada tanggal 13 April
2011. Kegiatan ini bekerjasama lintas program dan sektoral serta melibatkan
beberapa sponsor dari salah satu Rumah Sakit dan Balai Pengobatan Mata.
ibu-ibu.
kesakitan diare dan ISPA pada balita di RW IV, adalah meliputi memberikan
dengan tenaga kesehatan dan kader lansia serta balita di RW IV, kegiatan ini
73
74
Karangduren.
satu warga. Kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap Senin, Kamis dan Sabtu.
Kegiatan jalan sehat dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 22 April 2011
6. Evaluasi
Evaluasi diagnosa keperawatan yang muncul pada asuhan keperawatan
74
75
dan mendemonstrasikan cara cuci tangan dan gosok gigi dengan benar.
Kegiatan Kerja Bakti dilaksanakan di lingkungan RW IV, setelah
Bidan dan Kader di Desa Karangduren, Kegiatan UKS dan Gosok gigi
kerja bakti dikoordinasikan pada Kepala Desa, Ketua RW, serta Ketua RT
setempat.
Evaluasi diagnosa kedua yaitu penyulahan asam urat dan hipertensi
didapatkan bahwa warga mampu memahami tentang penyakit asam urat dan
hipertensi. Hasil pemeriksaan asam urat dan pengukuran tekanan darah telah
memahami tentang penyakit diare dan ISPA. Rencana tindak lanjut dari
lansia dan balita dapat berjalan dengan lancar. Dimana lansia yang hadir ke
posyandu sebanyak 95 lansia dan 57 balita. Kader yang hadir ke posyandu ada
75
76
dapat diaktifkan kembali dimana kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Senin,
Kamis dan Sabtu, ibu-ibu yang mengikuti kegiatan senam sangat antusias,
kegiatan senam lansia dilaksanakan pada tanggal 17 April 2011, di mana para
lansia yang mengikuti kegiatan ini dapat mengikuti dengan baik. Kegitan jalan
sehat yang dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 22 April 2011 dapat berjalan
dengan lancar dimana kegiatan ini diikuti oleh seluruh warga desa
Karangduren.
Rencana tindak lanjut kegitan senam aerobic didelegasikan kepada ibu-
limgkungan RW IV.
BAB V
PENUTUP
76
77
dilakukan pada tanggal 21 Maret 2011 sampai dengan 30 April 2011. Penyusun
telah kami susun dengan harapan dapat bermanfaat bagi pemberian asuhan
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
1. Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara, survey, observasi, dan
vital dan laporan penyakit yang terinformasikan serta catatan medis dari
lengkap sehingga banyak data yang tidak terkaji maksimal, adanya rumah
yang tidak ditempati warga saat survey sehingga tidak terkaji dan
yang tidak terukur secara pasti akibat instrumen yang tidak lengkap, akan
tetapi data tersebut diperkuat dengan hasil wawancara dan data berupa
77
78
kebiasaan hidup yang kurang bersih dan sehat pada warga di RW IV Desa
berolahraga.
4. Rencana tindakan dan implementasi untuk semua diagnosa keperawatan
kegiatan warga seperti arisan RT, tahlilan dan muslimatan dan dilakukan
bakti kebersihan lingkungan, senam aerobik, senam lansia dan jalan sehat
masal.
5. Masalah keperawatan komunitas yang muncul sebagian teratasi, namun
limbah. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dan koordinasi yang baik
melalui kerjasama baik lintas program maupun lintas sektoral dalam upaya
tindak lanjut.
B. Saran
78
79
tersebut.
2. Pelaksanaan
a. Pengkajian dilaksanakan secara komprehensif yaitu meliputi
79
80
yang harus dilalui secara urut. Hal ini dilakukan agar upaya
akurat disesuaikan dengan fakta yang ada dan program yang ada
pendelegasian yang jelas dan tepat kepada bidan desa atau pihak
80
81
81