LANSIA
iklan
artritis rematoid; artritis pada lansia; artritis rematoid artritis pada lansia
Kekhawatiran
Paranoid
2.
Mitos
konservatisme
dan
kemunduran
Pandangan
bahwa
lanjut
usia
pada
umumnya
:
Konservatif
Tidak
kreatif
Menolak
Inovasi
Berorientasi
ke
masa
silam
Merindukan
masa
lalu
Kembali
ke
masa
anak-anak
Susah
berubah
Keras
kepala
Cerewet
Kenyataan
:
Tidak
semua
lanjut
usia
bersikap
dan
berpikiran
demikian.
3.
Mitos
berpenyakitan
Lanjut usia dipandang sebagai masa degenerasi biologis yang disertai oleh berbagai penderitaan
akibat
bermacam-macam
penyakit
yang
menyertai
proses
menua.
Kenyataan
:
Memang proses penuaan disertai dengan menurunya daya tahan tubuh dan metabolisme
sehingga
rawan
terhadap
penyakit.
Tetapi banyak penyakit yang masa sekarang dapat dikontrol dan diobati.
4.
Mitos
Senilitas
Lanjut usia dipandang sebagai masa pikun yang disebabkan oleh kerusakan bagian otak.
5.
Mitos
Tidak
Jatuh
Cinta
Lanjut usia tidak lagi jatuh cinta dan gairah kepada lawan jenis tidak ada.
Kenyataan
:
Perasaan
dan
emosi
setiap
orang
berubah
sepanjang
masa
Perasaan
cinta
tidak
berhenti
hanya
karena
menjadi
lanjut
usia
6.
Mitos
Aseksualitas
ada pandangan bahwa pada lanjut usia, hubungan seks itu menurun, minat, dorongan, gairah,
kebutuhan
dan
daya
seks
berkurang.
Kenyataan
:
Menunjukkan
bahwa
kehidupan
seks
pada
lanjut
usia
normal
saja.
7.
Mitos
Ketidakproduktifan
Lanjut
usia
dipandang
sebagai
usia
tidka
produktif.
Kenyataan
:
Banyak lanjut usia yang mencapai kematangan, kemantapan dan produktifitas mental dan
material.
2.3
Teori-Teori
Proses
Menua
2.3.1
Teori-teori
Biologi
1.
Teori
Genetik
dan
Mutasi
Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogramkan oleh molekul / DNA
dan
setiap
sel
pada
saatnya
akan
mengalami
mutasi.
2.
Pemakaian
dan
rusak
Kelebihan
usaha
dan
stress
menyebabkan
sesl-sel
tubuh
lelah.
3.
Teori
akumulasi
dari
produk
sisa
Pengumpulan
dari
pigmen
atau
lemak
dalam
tubuh.
4.
Peningkatan
jumlah
kalogen
dalam
jaringan
5. Tidak ada perlindungan terhadap; radiasi, penyakit dan kekurangan gizi
6.
Reaksi
dari
kekebalan
sendiri
Didalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suat zat khusus. Ada jaringan tubuh
tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut. Sehinga jaringan tubuh menjadi lemah.
7.
Teori
Imunologi
Slow
virus
Sisitem imun menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus kedalam tubuh
dapat
menyebabkan
kerusakan
organ
tubuh.
8.
Teori
Stres
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh. Regenerasi jaringan tidak
dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal. Kelebihan usaha dan stres menyebabakan
sel-sel
tubuh
telah
dipakai.
9.
Teori
Radikal
Bebas
Radikal
dapat
menyebabkan
sel-sel
tidak
dapat
regenerasi.
10.
Teori
Rantai
Silang
Reaksi kimia sel-sel yang tua dan usang menyebabkan ikatan yang kuat. Ikatan ini menyebabkan
kurang
elastis
fungsi.
11.
Teori
Program
Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel-sel yang membelah setelah sel-sel mati.
2.3.2
Teori
kejiwaan
Sosial
1.
Aktivitas
atau
kegiatan
2.
Kepribadian
berlanjut
(Continuity
Theory)
3.
Teori
pembebasan
(Disengagement
Theory)
Mengakibatkan interkasi sosial lansia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitasi sehingga
sering
terjadi
kehilangan
ganda
:
Kehilangan
peran
Hambatan
kontak
sosial
Berkurangnya
komitmen
2.4
Faktor-Faktor
Hereditas
Nutrisi
Yang
Mempengaruhi
:
:
Status
Pengalaman
2.5
Perubahan-Perubahan
Yang
Terjadi
Pada
Ketuaan
keturunan/genetic
makanan
kesehatan
hidup
Lingkungan
Stres
Lanjut
Usia
2.5.1
A.
fisik
Sel
Lebih
sedikit
jumlahnya
Lebih
besar
ukurannya
Berkurang
jumlah
cairan
tubuh
dan
intraseluler
Menurun
proporsi
protein
di
otak,
otot,
ginjal,
darah
dan
hati
Jumlah
sel
otak
menurun
Terganggunya
mekanisme
perbaikan
sel
Otak
menjadi
atrofis
bertany
kurang
5-10%
B.
Sistem
Persarafan
Berat
otak
menurun
10-20%
Cepatnya
menurun
hubungan
persarafan
Lambat
dalam
respond
an
waktu
untuk
bereaksi
Mengecilnya
saraf
panca
indra
Kurang
sensitif
terhadap
sentuhan
C.
Sistem
Pendengaran
Presbiakusis
(Gangguan
pada
pendengaran)
Membran
timpani
menjadi
atrofi
Terjadinya
pengumpulan
cerumen
dan
mengeras
Pendengaran
bertambah
menurun
D.
Sistem
Pengelihatan
Sfingter
pupil
timbul
sklerosis
dan
hilang
respon
terhadap
sinar
Kornea
berbentuk
sferis
(bola)
Lensa
lebih
suram
Meningktanya
ambang,
susah
melihat
Hilangnya
daya
akomodasi
Menurunya
daya
membedakan
warna
biru
atau
hijau
E.
F.
G.
H.
Perubahan-perubahan
Sistem
Kardiovaskuler
Elastisitas
dingin
aorta
menurun
Katup
jantung
menebal
dan
menjadi
kaku
Kemampuan
jantung
memompa
darah
menurun
Kehilangan
elastisitas
pembuluh
darah
Tekanan
darah
meningkat
Sistem
Pengaturan
Termperatur
Tubuh
Temperatur
tubuh
menurun
Keterbatasan
refleks
menggigil
Sistem
Respirasi
Otot-otot
pernafasan
kehilangan
kekuatan
Menurunnya
aktivitas
dan
silia
Paru-paru
kehilangan
elastisitas
Sistem
Gastrointestinal
Kehilangan
gigi
menurun
Esofagus
menurun
Peristaltik
lemah
dan
timbul
konstipasi
Fungsi
absorbsi
melemah
Liver
makin
mengecil
I.
Sistem
Genitourinaria
Ginjal
:
mengalami
pengecilan
Vesika Urinaria : otot menjadi lemah, kapasitas menurun mengakibatkan frekuensi BAK
meningkat
J.
Sistem
Endokrin
Produksi
Hormon
menurun
K.
Sistem
Integumen
Mengerut/keriput
Permukaan
kulit
kasar
dan
bersisik
Menurunya
respon
terhadap
trauma
Kulit
kepala
dan
rambut
menipis
Rambut
dalam
hidung
dan
telinga
menebal
Pertumbuhan
kuku
lambat
L.
Sistem
Muskuloskletal
Tulang
kehilangan
cairan
Kefosis
Discus
Invertebralis
menipis
dan
menjadi
pendik
Persendian
membesar
dan
kaku
Tendon
mengerut
dan
mengalami
sclerosis
Indra
2.5.2
Faktor-faktor
yang
2.5.3
Mengalami
-
pengecap
Perubahan-Perubahan
mempengaruhi
Perubahan
Kesehatan
Tingkat
Perubahan-Perubahan
kehilangan
Merasakan
Perubahan
Penyakit
:
Kehilangan
Kehilangan
Kehilangan
/
sadar
dalam
kronis
perubahan
Mental
mental
Fisik
umum
pendidikan
Keturunan
Lingkungan
Psikososial
Pensiun
Kehilangan
Finansial
Status
teman
pekerjaan
akan
kematian
cara
hidup
dan
ketidakmampuan
2.6
2.6.1
LANSIA
Sehari-Hari
Mudah
jatuh
Mudah
lelah
Disebabkan
oleh
:
Faktor
psikologis
Ganguan
organis
Pengaruh
obat-obat
Kekacauan
mental
Disebabkan
oleh
:
Keracunan
Penyakit
infeksi
Penyakit
metabolisme
Dehidrasi
Nyeri
dada
Disebabkan
oleh
:
Penyakit
jantung
Radang
selaput
jantung
Sesak
nafas
pada
waktu
melakukan
kerja
fisik
Palpifasi
Pembengkakan
kaki
bagian
bawah
Nyeri
pinggang
atau
punggung
Nyeri
pada
sendi
pinggul
Berat
badan
menurun
Suka
menahan
buang
air
seni
Gangguan
pada
ketajaman
penglihatan
Gangguan
pendengaran
Gangguan
tidur
Pusing-pusing
2.6.2
a.
Masalah
dan
Penyakit
Penyakit
Penyakit
Masalah
yang
yang
sistem
sering
Jantung
Penykit
b.
sering
kali
Fisik
dijumpai
Paru
dan
Penyakit
dihadapi
pada
dan
pembuluh
jantung
pencernaan
Ulcus
c.
d.
Penyakit
Peradangan
Penyakit
sistem
kandung
Peradangan
pada
persendian
dan
LANSIA
Kardiovaskuler
Paru-paru
darah
koroner
Hipertensi
makanan
Gastritis
Peptikum
Urogenital
kemih
ginjal
Tulang
Osteoporosis
Gout
2.7
Tujuan
Lansia
Asuhan
Keperawatan
pada
Lansia
melakukan
kegiatan
sehari-hari
secara
mandiri
Mempertahankan
kesehatan
Membantu
mempertahankan
serta
membesarkan
semangat
hidup
klien
Merawat
dan
menolong
klien
Lansia
Merangsang
petugas
kesehatan
menegakkan
diagnosa
yang
tepat
Fokus
1.
2.
3.
4.
dapat
Asuhan
Meningkatkan
Kesehatan
Pencegahan
mengoptimalkan
mengatasi
Pengkajian
a.
Fisik
b.
Psikologis
c.
Sosio
d.
:
:
ekonomi
Spritual
(Health
Penyakit
fungsi
gangguan
Head
to
Sistem
Mengenal
masalah-masalah
:
Mengenai
finansial
:
Pengkajian
Tekanan
Berat
Tingkat
Pola
Pemeriksaan
per
Diagnosa
1.
Gangguan
Gangguan
Kurang
Potensial
Gangguan
Perubahan
persepsi
perawatan
Cedera
pola
pola
Keperawatan
Promotion)
(Preventive)
mental
kesehatan
toe
tubuh
utama
Lansia
Keyakinan
Dasar
Temperatur
Pulse
Respirasi
Darah
Badan
Orientasi
Memory
Tidur
sistem
Keperawatan
Fisik/Biologis
Nutrisi
sensori
diri
fisik
tidur
eliminasi
Gangguan
mobilitas
fisik
2.
Isolasi
diri
Menarik
dari
Harga
Koping
diri
tidak
3.
Reaksi
Penolakan
berkabung
terhadap
Perasaan
Rencana
Melibatkan
klien
Bekerjasama
Cegah timbulnya masalah
atau
proses
tidak
dan
dengan
keluarganya
profesi
Psikososial
sosial
lingkungan
Depresi
rendah
adekuat
Spiritual
berduka
penuaan
Marah
tenang
Keperawatan
dalam
perencanaan
kesehatan
lain
Banyak lanjut usia yang mencapai kematangan, kemantapan dan produktifitas mental dan
material.
2.3 Teori-Teori Proses Menua
2.3.1 Teori-teori Biologi
1. Teori Genetik dan Mutasi
Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogramkan oleh molekul / DNA
dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi.
2. Pemakaian dan rusak
Kelebihan usaha dan stress menyebabkan sesl-sel tubuh lelah.
3. Teori akumulasi dari produk sisa
Pengumpulan dari pigmen atau lemak dalam tubuh.
4. Peningkatan jumlah kalogen dalam jaringan
5. Tidak ada perlindungan terhadap; radiasi, penyakit dan kekurangan gizi
6. Reaksi dari kekebalan sendiri
Didalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suat zat khusus. Ada jaringan tubuh
tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut. Sehinga jaringan tubuh menjadi lemah.
7. Teori Imunologi Slow virus
Sisitem imun menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus kedalam tubuh
dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.
8. Teori Stres
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh. Regenerasi jaringan tidak
dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal. Kelebihan usaha dan stres menyebabakan
sel-sel tubuh telah dipakai.
9. Teori Radikal Bebas
Radikal dapat menyebabkan sel-sel tidak dapat regenerasi.
10. Teori Rantai Silang
Reaksi kimia sel-sel yang tua dan usang menyebabkan ikatan yang kuat. Ikatan ini menyebabkan
kurang elastis fungsi.
11. Teori Program
Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel-sel yang membelah setelah sel-sel mati.
2.3.2 Teori kejiwaan Sosial
1. Aktivitas atau kegiatan
2. Kepribadian berlanjut (Continuity Theory)
3. Teori pembebasan (Disengagement Theory)
Mengakibatkan interkasi sosial lansia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitasi sehingga
sering terjadi kehilangan ganda :
Kehilangan peran
Hambatan kontak sosial
Berkurangnya komitmen
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketuaan
Hereditas : keturunan/genetic
Nutrisi : makanan
Status kesehatan
Pengalaman hidup
Lingkungan
Stres
2.5 Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Lanjut Usia
2.5.1 Perubahan-perubahan fisik
A. Sel
Lebih sedikit jumlahnya
Lebih besar ukurannya
Berkurang jumlah cairan tubuh dan intraseluler
Menurun proporsi protein di otak, otot, ginjal, darah dan hati
Jumlah sel otak menurun
Terganggunya mekanisme perbaikan sel
Otak menjadi atrofis bertany kurang 5-10%
B. Sistem Persarafan
Berat otak menurun 10-20%
Cepatnya menurun hubungan persarafan
Lambat dalam respond an waktu untuk bereaksi
Mengecilnya saraf panca indra
Kurang sensitif terhadap sentuhan
C. Sistem Pendengaran
Presbiakusis (Gangguan pada pendengaran)
Membran timpani menjadi atrofi
Terjadinya pengumpulan cerumen dan mengeras
Pendengaran bertambah menurun
D. Sistem Pengelihatan
Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilang respon terhadap sinar
Kornea berbentuk sferis (bola)
Lensa lebih suram
Meningktanya ambang, susah melihat
Hilangnya daya akomodasi
Menurunya daya membedakan warna biru atau hijau
E. Sistem Kardiovaskuler
Elastisitas dingin aorta menurun
Katup jantung menebal dan menjadi kaku
Kemampuan jantung memompa darah menurun
Kehilangan elastisitas pembuluh darah
Tekanan darah meningkat
F. Sistem Pengaturan Termperatur Tubuh
Pensiun
Mengalami kehilangan : - Kehilangan Finansial
- Kehilangan Status
- Kehilangan teman
- Kehilangan pekerjaan
Merasakan / sadar akan kematian
Perubahan dalam cara hidup
Penyakit kronis dan ketidakmampuan
2.6 Masalah dan Penyakit yang sering kali dihadapi LANSIA
2.6.1 Masalah Fisik Sehari-Hari
Mudah jatuh
Mudah lelah
Disebabkan oleh : - Faktor psikologis
- Ganguan organis
- Pengaruh obat-obat
Kekacauan mental
Disebabkan oleh : - Keracunan
- Penyakit infeksi
- Penyakit metabolisme
- Dehidrasi
Nyeri dada
Disebabkan oleh : - Penyakit jantung
- Radang selaput jantung
Sesak nafas pada waktu melakukan kerja fisik
Palpifasi
Pembengkakan kaki bagian bawah
Nyeri pinggang atau punggung
Nyeri pada sendi pinggul
Berat badan menurun
Suka menahan buang air seni
Gangguan pada ketajaman penglihatan
Gangguan pendengaran
Gangguan tidur
Pusing-pusing
2.6.2 Penyakit yang sering dijumpai pada LANSIA
a. Penyakit sistem Paru dan Kardiovaskuler
Paru-paru
Jantung dan pembuluh darah
Penykit jantung koroner
Hipertensi
b. Penyakit pencernaan makanan
Gastritis
Ulcus Peptikum
c. Penyakit sistem Urogenital
Peradangan kandung kemih
Peradangan ginjal
d. Penyakit pada persendian dan Tulang
Osteoporosis
Gout
2.7 Asuhan Keperawatan pada Lansia
Tujuan
Lansia dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri
Mempertahankan kesehatan
Membantu mempertahankan serta membesarkan semangat hidup klien
Merawat dan menolong klien Lansia
Merangsang petugas kesehatan menegakkan diagnosa yang tepat
Fokus Asuhan Keperawatan
1. Meningkatkan Kesehatan (Health Promotion)
2. Pencegahan Penyakit (Preventive)
3. mengoptimalkan fungsi mental
4. mengatasi gangguan kesehatan
Pengkajian
a. Fisik : - Head to toe
- Sistem tubuh
b. Psikologis : Mengenal masalah-masalah utama
c. Sosio ekonomi : Mengenai finansial Lansia
d. Spritual : Keyakinan
Pengkajian Dasar
Temperatur
Pulse
Respirasi
Tekanan Darah
Berat Badan
Tingkat Orientasi
Memory
Pola Tidur
Pemeriksaan per sistem
Diagnosa Keperawatan
1. Fisik/Biologis
Gangguan Nutrisi
Gangguan persepsi sensori
Kurang perawatan diri
Potensial Cedera fisik
Gangguan pola tidur
Perubahan pola eliminasi
Gangguan mobilitas fisik
2. Psikososial
Isolasi sosial
Menarik diri dari lingkungan
Depresi
Harga diri rendah
Koping tidak adekuat
3. Spiritual
Reaksi berkabung atau berduka
Penolakan terhadap proses penuaan
Marah
Perasaan tidak tenang
Rencana Keperawatan
Melibatkan klien dan keluarganya dalam perencanaan
Bekerjasama dengan profesi kesehatan lain
Cegah timbulnya masalah