2
EPIDEMIOLOGI
3
Patofisiologi tuberkuloma cerebri
Lumbal pungsi tidak selalu memungkinkan pada pasien Tuberkuloma, disebabkan sering
terjadinya peningkatan tekanan intrakranial yang merupakan kontraindikasi lumbal punksi
12
Diagnosis Banding
Karakteristik Imaging Tuberculoma Tubercular Abses
13
Tuberculosis of theCentral Nervous System, Springer International Publishing AG 2017
Abses Otak
• Soliter, unilokated atau
multilokulated dgn ukuran
bervariasi
• Progresif daripada Tuberculoma
• CT dan MRI dgn lesi ukuran
besar dengan edema
disekitarnya
15
Abses Otak TB
Abses Otak TB
19
2nd line OAT Tuberculoma
21
Prognosis
23
Identitas Pasien
• Nama : sdr. GC
• Usia : 27 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat : Teungku Umar 31 Medaeng Waru, Sidoarjo
• Status : Belum Menikah
• Pendidikan terakhir : SMA
• Pekerjaan : Pegawai swasta
24
Anamnesis
Keluhan utama: kelemahan satu sisi badan
• Pasien mengeluh kelemahan satu sisi badan sebelah kanan
sejak 1 minggu yang lalu, pasien merasakan kelemahan
pada tangan dan kaki awalnya saat aktivitas dan
berangsur-angsur makin memberat dari hari kehari.
• Sejak 1 minggu yang lalu pasien juga mengeluh bicara
pelo, wajah merot (+), pandangan mulai kabur di kedua
mata dan pendengaran kedua telinga pasien menurun.
Sebelumnya pasien sudah mengeluh sakit kepala hilang
timbul sejak 4 minggu yang lalu,namun dengan obat dari
klinik membaik.
25
• Tidak ada kejang, tidak ada penurunan kesadaran, demam +,
keringat dingin malam hari, nafsu makan menurun, trauma
sebelumnya disangkal.
• Pasien merupakan tahanan di LP medaeng karena kasus
Narkoba (pengedar), pasien rencananya akan menjalani
hukuman tahanan selama 51 bulan, saat ini sudah menjalani
masa hukuman 2 tahun.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Bulan September 2020 pasien juga terdiagnosis Covid 19 dan dirawat di
RIK 2
• Pasien mengeluh batuk lama sejak Oktober 2020, dilakukan pemeriksaan
dahak (BTA +) MRS di Palem 1 didiagnosis sebagai TB usus + TB paru.
Pasien rutin kontrol dan mendapat obat lanjutan dari Pusat kesehatan
Lapas Medaeng dan mendapat pengobatan OAT : Rifampisin 300 mg,
Isoniazid 300 mg, Pirazinamid 1000 mg, Etambutol
• Hipertensi (-), Stroke (-), DM (-) , HIV (-)
27
TIMELINE
September 2020
Pasien Batuk, Sesak, demam. Terdiagnosis Januari 2020
Covid 19 Nyeri kepala terus menerus. NRS 5-6
MRS di RIK 2 selama 3 minggu Regimen OAT : RHZE
28
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital
TD : 120/70 mmHg
RR : 20x/mnt
Nadi : 80x/mnt, regular
Suhu : 36,8 C
Head/neck : anemis-, ikhterus -, cyanosis-, dypsnue -
Thorax : simetris dbn
Abdomen : soefel, tidak nyeri, dbn
Extremitas : edema -/-
29
Pemeriksaan Neurologis
GCS: 456 disatria lingual, phalatal dan faringeal
Meningeal sign : neck rigidity (–), brudz I-IV (-), kernig (-)
Nervus Cranialis :
N II, III : PBI 3 mm/3 mm, RC +/+, VODS > 2/60, Ptosis OS
N III, IV, VI : Gerak Bola Mata: parese N III, IV, VI Dextra sinistra
N V : Reflex kornea +/+
N VII : Facial palsy Dextra Type UMN
N VIII : Nistagmus -, tes bisik kedua telinga menurun
N IX/X : Gag reflex +/+, disfonia -
N XII : Lingual palsy dextra type UMN
30
Pemeriksaan Neurologis
Motorik :35
45
Sensorik : dbn
Reflek Fisiologis : BPR +3/+3 KPR +3/+3
TPR +3/+3 APR +3/+3
Reflek Patologis : Babinski -/- Varians -/ -
Chaddock - / - HT -/-
Cerebelum : sde
CV/ANS : terpasang kateter
31
Diagnosis
Klinis : Cephalgia Kronik
Riwayat demam
diplopia
disatria lingual, phalatal dan faringeal
Ptosis OS
Parese N III, IV dan VI dextra sinistra
fasial palsy dextra type UMN
Lingual palsy dextra type UMN
Hipoakusis dextra sinistra
hemiparese dextra
TB Paru on Treatment (OAT bulan ke-5)
34
CT Scan Kepala dengan Kontras (11/2/2021)
35
CT Scan Kepala + Kontras
(11/2/2021)
-Tampak lesi solid (22 HU) batas tegas, tepi lobulated
yang dengan kontras tampak ring kontras enhancement
ukuran 3,2x 3x 2 cm di pons disertai perifokal edema di
sekitarnya.
- Tampak pula multipel lesi dengan karakteristik yang
sama ukuran 0,1x 0,7 cm di korteks-subkorteks lobus
parietalis kanan, ukuran 0,6x0,5 cm di lobus frontalis
kanan, 1x0,7 cm di occipital kanan dan 0,5x0,8 cm di
cerebelum kanan 0,5x0,6 cm di serebelum kiri.
36
Planning
• Planning dx :
• MRI Kepala dengan kontras
• Planning Tx :
• Bedrest head trunk up 30
• Inf. Metamizole 3x 1 gr iv
• Inj. Omeprazole 2x 40 mg iv
• Inj. Streptomisin 1x 750 mg IM
• Isoniazid 1x 450 mg tab ps
• Rifampisin 1x 650 mg tab ps
• Pirazinamid 1x 1000 mg tab ps
Planning monitoring : GCS,VS, klinis.
Edukasi : menjelaskan terkait penyakit, terapi dan prognosis pada pasien
37
Konsul ke ts Paru
• Saat ini di bidang ilmu penyakit paru, kami dapatkan pasien dengan
TB paru on OAT kat 1 fase lanjutan.
• Saran :
• Planning dx : swab PCR covid 19
• Planning tx :
OAT dilanjutkan, inj. Streptomisin 1x 750 mg bila ts neuro setuju.
Pasien kami ikuti.
Konsul ke ts Interna
• Saat ini di bidang ilmu penyakit dalam, kami dapatkan pasien dengan :
pemanjangan FH tanpa tanda perdarahan.
• Saran :
• Diet TKTP 2100 kkal/hr, bila kesadaran fluktuatif mohon pemasangan NGT
• Infus Nacl 0,9 % : D5 1:1 14 tpm
• Inj. Vitamin K 3x 1 amp
• Bila terdapat perdarahan , transfusi FFP 3 kantong dalam 1 jam, 1 kantong dalam
3 jam ( total 4 kantong)
• Amlodipin 1x 10 mg ( bila TDS > 150 mmhg)
• Mohon evaluasi FH/ Hari dan awasi tandan perdarahan
• Pasien kami ikuti
TERIMAKASIH
40