Anda di halaman 1dari 8

1.

Seorang laki-laki berusia 65 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri pada lipat paha
kanan sejak 6 jam yang lalu yang disertai mual dan muntah. Sebelumnya pasien
mengeluhkan benjolan sebesar telur ayam di lipatan paha kanan yang hilang timbul sejak 1
tahun yang lalu, namun sudah 1 bulan ini benjolan menetap dengan ukuran yang lebih
besar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan pada benjolan.

Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus tersebut?

a) Varicocele
b) Hydrocele
c) Hernia strangulata
d) Hernia repornibilis
e) Hernia irrepornibilis

2. Seorang perempuan berusia 27 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri perut kanan
bawah yang dirasakan terus menerus sejak 1 hari yang lalu. Nyeri tidak berkurang dengan
perubahan posisi. Pasien juga mengeluhkan demam sejak 2 hari yang lalu disertai mual dan
muntah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, tekanan darah
110/60 mmHg, nadi 110 x/menit regular, frekuensi nafas 24 x/menit, suhu badan 380C. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan pada perut kanan bawah, nyeri juga dirasakan jika
ditekan pada bagian kontralateral. Pemeriksaan laboratorium Hb 12,5 g/dL, leukosit
19.340/mm3, platelet 393.000/mm3

Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus tersebut?

a) Endometriosis
b) Kista ovarium
c) Ureterolithiasis
d) Divertikulitis
e) Appendisitis akut

3. Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke UGD diantar oleh temannya dengan keluhan
nyeri perut hebat yang mendadak, dirasakan sejak 6 jam yang lalu. Pasien juga mengeluhkan
mual, muntah, dan mulut terasa kering, serta haus terus-menerus. Selain itu pasien juga
mengeluh anggota gerak terasa lemah, sulit untuk digerakkan. Pasien tinggal di kos, dan
sering mengkonsumsi ikan sarden. Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis,
tekanan darah 110/60 mmHg, frekuensi nadi 112 x/menit regular, frekuensi nafas 20
x/menit, suhu badan 36,40C, distended pada perut bagian bawah. Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan hasil Hb 13,4 g/dL, leukosit 13500/mm3, platelet 340.000/mm3.

Apakah penyebab yang paling mungkin?

a. Infeksi Salmonella typhi


b. Infeksi Chlostiridium botulinum
c. Hambatan pada transmisi neuromuscular junction
d. Infeksi enterovirus
e. Infeksi Corynebacterium diphtheria
4. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke praktik dokter dengan keluhan dada terasa
panas sejak 2 hari yang lalu. Keluhan tersebut dirasakan menjalar sampai ke tenggorokan,
sering bersendawa dan kadang-kadang mengeluhkan sesak napas. Kebiasaan minum kopi
sekitar 3 gelas sehari. Pada pemeriksaan vital sign dan pemeriksaan fisik tidak ditemukan
kelainan. Pada pemeriksaan endoskopi dengan erosi pada distal esophagus.

Apakah terapi yang paling tepat untuk pasien diatas?

(a) Omeprazole dan paracetamol


(b) Omeprazole dan antasida
(c) Metocloperamide dan ondansentron
(d) Ranitidin dan asam mefenamat
(e) Metocloperamide dan antasida

5. Seorang bayi berusia 3 bulan dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan rewel dan
menangis sejak tadi malam. Oleh karena produksi ASI dirasakan berkurang sejak semalam,
ibu menambahkan susu formula sesuai usia bayinya. Dari anamnesis pada ibunya dikatakan
saat BAB fesesnya cair disertai gumpalan putih tanpa disertai darah atau lendir. Tidak ada
riwayat penyakit alergi pada keluarga. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda vital dalam
batas normal, perut agak distensi dan bising usus meningkat.

Apakah kemungkinan diagnosis pada kasus di atas?

(a) Diare akut dehidrasi ringan


(b) Diare akut dehidrasi sedang
(c) Alergi makanan
(d) Intoleransi makanan
(e) Disentri

6. Seorang anak usia 4 tahun diantar ibunya ke ugd dengan keluhan berak darah disertai nyeri
perut sejak 2 hari yang lalu. Tidak ada riwayat demam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
nyeri tekan abdomen dan penurunan bising usus. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan penurunan Hb yaitu 8.8 g/dL. Pada pemeriksaan foto BOF dan USG abdomen
didapatkan peningkatan gambaran gas usus dan intususepsi pada small intestine.
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?
A. Colitis
B. Apendicitis pediatric
C. Intestinal duplication
D. Diverticulin meckel
E. Juvenile polips

7. Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sering nyeri ulu
hati. Keluhan dirasakan sejak 2 bulan yang lalu. Pasien sudah pernah menjalani endoskopi
dan biopsi dan didapatkan hasil: Gastritis kronis dan ditemukan kuman H. Pylori.

Apakah terapi yang tepat pada kondisi tersebut

(a) PPI dosis tinggi


(b) Omeprazol, Amoxicilin, Claritomisin.
(c) Omeprazol dan Metronidazol 3x1000mg.
(d) AB: Amoxicilin dan Claritomisin 1 bulan.
(e) Bismuth subsalisilat.

8. Seorang laki-laki berusia 65 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan keluar darah segar
dari dubur sejak 5 hari yang lalu. Darah yang keluar bercampur lendir serta terdapat
benjolan keluar dari dubur. Dari pemeriksaan colok dubur didapatkan tonus sphingter ani
tidak menurun.

Apakah diagnosis pasien ini?

(a) Prolaps recti


(b) Diverticulitis
(c) Carcinoma recti
(d) Hemorrhoid interna
(e) Perianal abses

9. Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan keluar benjolan
berwarna merah dari anus sejak 1 jam yang lalu. Sebelumnya pasien memiliki riwayat BAB
sering berdarah dan jarang mengkonsumsi sayur. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda
vital dalam batas normal, benjolan mukosa melingkar dan keluar lendir pada anus.

Apakah diagnosis pada pasien ini?

(a) Polip rektum


(b) Tumor rektum
(c) Prolaps rektum
(d) Hemorrhoid
(e) Fistula ani

10. Seorang bayi laki-laki berusia 10 bulan dibawa orangtuanya ke UGD RS karena sering buang
air besar sejak 1 hari yang lalu. Kotoran bercampur darah dan lendir. Riwayat sebelumnya
bayi berulangkali gelisah dan menangis melengking. Tidak ada riwayat demam. Pada
pemeriksaan vital sign didapatkan denyut nadi 140 x/menit, frekuensi napas 35 x/menit dan
suhu tubuh 37ºC. Pada pemeriksaan fisik ditemukan massa di hipokondrium kanan bawah
dan pada colok dubur ditemukan ada portio-like appearance.

Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini?

(a) Disentri Amuba


(b) Intussuception
(c) Hemoroid
(d) Ulserative colitis
(e) Perforasi divertikulum Meckel's

11. Seorang perempuan berusia 17 tahun dibawa keluarganya ke UGD tampak lemah dengan
keluhan diare lebih dari 20 kali/hari. Diare sejak 2 hari yang lalu, diare encer, cukup banyak,
dan seperti air cucian beras. Selain itu pasien juga mengeluh muntah-muntah tanpa disertai
mual atau perut mulas. Pasien juga mengatakan mulutnya kering dan sering haus serta
kencingnya sedikit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, tekanan
darah 90/60 mmHg, frekuensi nadi 120 x/menit regular, frekuensi nafas 24 x/menit, dan
didapatkan suara bising usus meningkat.

Apakah penyebab diare yang paling mungkin pada kasus tersebut?

a) Entamoeba histolitica
b) Rotavirus
c) Vibrio cholera
d) Giardia intestinalis
e) Shigella

12. Seorang bayi berusia 14 hari dibawa ke puskesmas dengan keluhan kembung dan berak
darah sejak 1 hari yang lalu. Bayi lahir spontan belakang kepala di bidan praktek swasta, usia
kehamilan kurang bulan, BBL 2000, langsung menangis. Bayi selama ini hanya minum susu
formula. Pada pemeriksaan fisik didapatkan berat badan bayi 1850 gram, suhu 38 oC, detak
jantung 160x/menit, frekuensi napas 60x/menit. Didapatkan distensi dan kemerahan pada
abdomen.

Apakah diagnosis pasien ini?

(a) Diare akut


(b) Disentri
(c) Necrotizing enterocolitis
(d) Sepsis
(e) Invaginasi

13. Seorang laki-laki berusia 65 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan nyeri perut sejak 3
hari yang lalu. Keluhan disertai panas, mual, muntah dan diare. Riwayat sebelumnya sering
nyeri perut sejak 4 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital tekanan
darah 120/80 mmHg, denyut nadi 102x/menit, suhu tubuh 38oC. Pada pemeriksaan
colonoscopy ditemukan kantongan pada dinding colon yg mengalami infeksi.

Apakah diagnosis pada pasien ini?

(a) Divertikulitis
(b) Divertikel makel
(c) Colitis
(d) Divertikolitis
(e) Peritonitis

14. Seorang laki berusia 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan BAB darah segar disertai
lendir sejak 3 bulan. Dari anamnesa darah keluar bercampur kotoran, jumlah sedikit sedikit.
Kadang disertai nyeri perut. Pemeriksaan fisik pasien tampak anemis, tekanan darah 120/80
mmHg, denyut nadi 98 x/mnt,frekuensi nafas 20 x/mnt. Dari pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb: 8,6 gr%.
Apakah pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis pasien tersebut ?

(a) Pemeriksaan feses


(b) Kolonoskopi
(c) USG abdomen
(d) Darah lengkap
(e) Foto polos abdomen

15. Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan diare sejak 7 hari
yang lalu. Diare lebih dari 10 kali sehari, disertai nyeri perut dan mules. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan peningkatan bising usus dan turgor menurun. Pada pemeriksaan tinja
ditemukan adanya darah, lendir, sel-sel PMN dan tinja bersifat basa.

Apakah diagnosis pada pasien tersebut?

(a) Disentri basiler


(b) Disentri amoeba
(c) Kolitis ulseratif
(d) Kolitis tuberkulosa
(e) Penyakit kolera

16. Seorang perempuan berusia 28 tahun datang kedokter praktek umum mengeluh lemas dan
mudah lelah sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluhkan pusing
yang dirasakan hilang timbul, muncul secara tiba-tiba dan membaik dengan sendirinya. Tidak
dikeluhkan adanya muntah darah, kotoran berwarna hitam atau lebam lebam pada kulit.
Panas badan disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva pucat, hepatomegali
1 jari di bawah arcus costae. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan WBC 6,76/uL, Hb
3,13 g/dL, Hct 10%, PLT 164.000/Ul, MCV 80,23 fL, MCH 28,26 pg, retikulosit 9,79%, LED 140
mm/jam, bilirubin total 0,77 mg/dL, bilirubin direk 0,3 mg/dL, bilirubin indirek 0,47 mg/dL.
Pada hasil USG abdomen didapatkan hepatomegali. Pemeriksaan hapusan darah tepi
menunjukkan anemia normokromik mikrositik. Pemeriksaan coombs test menunjukkan
adanya antibody reaktif pada suhu 20 C s/d titer I;8.

Apa diagnosis kasus diatas?

(a) Anemia aplastik


(b) Anemia megaloblastik
(c) Anemia defisiensi besi
(d) Anemia pada penyakit kronik
(e) Anemia hemolitik autoimun

17. Seorang bayi berusia 6 bulan dibawa ibunya ke poliklinik RS dengan keluhan pucat. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan ubun-ubun lebar, hepar dan limpa membesar. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 3 gr%, hapusan darah tepi ditemukan: eritrosit
sama dengan inti limfosit kecil, daerah pucat lebih kecil ½ diameter eritrobasophilic stipling,
target cell, tear drop, howel jolly bodies.
Apakah diagnosis pada pasien ini?

(a) Thalasemia
(b) Anemia hemolitik
(c) Def Fe- hipokrom mikrositer
(d) Def Folat- makrositer
(e) Def B12- makrositer

18. Seorang perempuan berusia 23 tahun dengan kehamilan 20-21 minggu, datang ke UGD RS
dengan keluhan pucat sejak 2 bulan yang lalu. Pasien dirujuk oleh seorang bidan dengan
anemia. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, koilonichia, haemic mur-
mur di semua ostea. Pada pemeriksaan laboratorium Hb 8,5g/dL, hapusan darah tepi
didapatkan anemia hipokromic mycrocytic dengan hasil Serum Iron (SI) rendah dan
peningkatan Total Iron Binding Capasity (TIBC)

Apakah terapi yang tepat untuk pasien ini?

(a) Transfusi darah sampai Hb 10


(b) Sulfas Ferosus
(c) Asam Folat
(d) Eritropoietin
(e) Imunosupresan

19. Laki-laki 64 tahun, sering mengeluh pusing, terutama perubahan posisi dari duduk ke berdiri,
. Pada pemeriksaan fisik : T = 130/80 mmHg, nadi = 72 x/mnt, Suhu : 36,8°C; frekuensi nafas :
20 X/mnt. pada pemeriksaan penunjang, didapatkan Hb = 7,2 mg/dl, Lekosit = 2.600/mL,
Trombosit= 75.000

Diagnosis yang paling mungkin adalah :

(a) Anemia aplastik


(b) Anemia defisiensi besi
(c) Anemia hemolitik
(d) Anemia hemoragik
(e) Anemia penyakit kronik

20. Seorang laki-laki 52 tahun datang ke dokter praktek umum dengan sesak napas saat
beraktivitas dan kelelahan, dan memburuk selama tiga bulan terakhir. Riwayat sakit
sebelumnya heart burn dan gangguan pencernaan yang semakin mengganggu, terutama
pada malam hari. Obat yang diminum antasida. Pasien juga mengaku menggunakan
ibuprofen reguler untuk nyeri lutut jangka panjang. Pada pemeriksaan pasien terlihat pucat.
Frekuensi nadi 90 kali per menit, irama teratur. Pemeriksaan kardiorespirasi dalam batas
normal. Hasil lab: Hb 10.1 (13,8-17,2 gm / dL) Leukosit 7.100 (5.000 – 10.000/ul) Erytrosit 6.0
(4.10-5.10 x1012/L) Platelets 380 (150 to 400 x10^9/L) Mean corpuscular volume 75 (80–100
fL) Mean cell haemoglobin 20 (33-36 g/dL)

Diagnosis apa yang paling mungkin pada pasien ini?


(a) DHF
(b) Thalasemi mayor
(c) Anemia defisiensi besi
(d) Anemia defisiensi folat
(e) Anemia karena penyakit kronis

21. Seorang anak berusia 12 tahun diantar ibunya ke UGD RS dengan keluhan pucat sejak 2
bulan yang lalu. Keluhan disertai nafsu makan menurun dan berat badan turun 4 kg dalam 2
bulan terakhir. Pasien juga mengeluh demam dan nyeri hilang timbul pada tulang tangan
dan kaki serta timbul lebam kebiruan di betis dan paha. Pemeriksaan tanda vital dalam batas
normal. Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, hepatomegali, lien Schuffner 2,
dan hematoma di daerah paha dan betis. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan
hemoglobin 8,7 g/dL, lekosit 29.370/mm3, trombosit 29.000/mm3, PCV 26,9%. Pada
hapusan darah tepi didapatkan eritrosit normokrom normositik, lekosit kesan jumlah
meningkat, trombosit kesan jumlah sangat menurun, sel muda/blast 48%.

Apakah diagnosis pasien tersebut?

(a) Leukemia akut


(b) Leukimia kronik
(c) Limfoma maligna
(d) Talasemia
(e) Sistemik lupus eritematous

22. Seorang laki-laki berusia 67 tahun dibawa keluarga ke UGD RS karena penurunan kesadaran
secara perlahan yang awalnya masih bisa diajak bicara namun pagi ini pasien hanya
berbicara melantur. Beberapa hari sebelumnya pasien batuk berdahak. Pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran GCS 334, tekanan darah 100/70 mmHg, denyut nadi 122 x/menit
regular, frekuensi napas 29 x/menit cepat dangkal, temperatur aksila 38,70C. Pemeriksaan
fisik nampak retraksi intercostal dan rhonki pada lapang paru kanan tengah dan bawah.
Pemeriksaan dermatologi juga didapatkan purpura pada ekstremitas dan abdomen.
Pemeriksaan laboratorium darah didapatkan Hb 11,2 g/dL, leukosit 18.700/ mm3, trombosit
62.000/ l, ureum 67 mg/dL, kreatinin 2,3 mg/dL, fibrinogen 105 mg/dL, D-dimer 1,2 g/ml,
PT 30 detik, APTT 56 detik.

Apakah penyebab lebam pada pasien ini?

(a) Hemofilia A
(b) Defisiensi vitamin K
(c) Von Willebrand Disease
(d) Immune thrombocytopenia
(e) Disseminated intravascular coagulation

23. Pasien usia 9 bulan dibawa oleh ibunya ke rumah sakit. Dikeluhkan darahnya tidak berhenti
setelah disuntik imunisasi. Dari hasil pemeriksaan penunjang didapatkan Pemeriksaan
Bleeding Time normal, Clotting Time memanjang, PT normal, APTT memanjang, Faktor VIII 2
% Faktor IX normal.
Kemungkinan diagnosa pada kasus ini adalah ....

A. Von Willdebrand Disease


B. Hemofilia A
C. Hemofilia B
D. Defisiensi Vitamin K
E. DIC

24. Seorang wanita 23 tahun datang ke poli dengan keluhan bercak kemerahan di kedua lengan
dantungkai. Tidak didapatkan demam. Pasien mempunyai riwayat saat sikat gigi sering
mengalami gusi berdarah dan bila terbentur suatu benda timbul lebam-lebam. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan rumple leed +. Kemudian dokter melakukan pemeriksaan
laboratorium. Hasil laboratorium menunjukkan Hb 8,9 gr/dL, leukosit 5100/uL, trombosit
1000/uL, bilirubin dalam batas normal.

Apa diagnosis pada kasus di atas?

A. Idiopatik trombositopenia purpura


B. Thalassemia
C. Von willebrand disease
D. DHF
E. Leukimia

25. Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan demam
sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan disertai sakit kepala, mual, muntah, dan pegal-pegal.
Pasien baru pulang dari NTT. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu aksila 38,9°C, tampak
pucat pada konjungtiva dan telapak tangan, dan terdapat splenomegaly. Pada hapusan
darah tepi ditemukan band form dan basket form, dan ditemukan pula ziemann’s dots.

Apa diagnosis kasus diatas?

(a) Hepatitis
(b) Demam tifoid
(c) Malaria vivax
(d) Malaria malariae
(e) Malaria falciparum

Anda mungkin juga menyukai