Anda di halaman 1dari 62

Infeksi Sistem

Saraf Pusat

dr.Agus Jwantoro,Sp.Rad
2
Biografi Wilhelm Conrad Rontgen
• Penemu sinax-X
• Lahir 27 maret 1845 dikota Lennep,
Jerman
• Tahun 1869 mendapat gelar doktor dari
Universitas Zurich
• Tahun 1888 diangkat sebagai guru besar
dibidang fisika Universitas Wurburg.
• Tahun 1895, saat mengadakan percobaan
dengan aliran arus listrik dan tabung
gelas yang dikosongkan sebagian.
• Merumuskan teori bahwa saat sinar
katode menembus dinding gelas
tabung, beberapa radiasi yang tidak
diketahui terbentuk, melintasi ruangan,
menembus bahan kimia dan
menyebabkan fluoresensi.
• Fenomena radiasi X yang dikenal
sebagai radiasi Rontgen.
• Objek logam dan tangan istrinya.
• Tahun 1901 mendapat penghargaan
nobel dalam fisika
Anatomy CNS
Klasifikasi Infeksi
• Organisme
(Bakteri, Virus, Jamur, Parasit dan Prions)

• Lokasi.
(intraaxial dan extraaxial)

• Rute penyebaran
(Hematogen dan secara langsung)
Encephalitis Herpes Simpleks
• 50% pasien umur dibawah 50 thn
• Herpes simplex tipe 1 HSV-1 (neonatal)
• HSV-2 (childhood and adult)
• Virus masuk melalui
nasofaring-cab.sensory N lingualis naik
ke ganglion N.trigeminal (V) (latent)-
reaktif pada imunosupresi, trauma dan
stress lainnya
• Gx klinik:
non spesifik (fever, nyeri kepala, defisit neurologi
fokal, epilepsi dan penurunan kesadaran.
• Memiliki gambaran yang mirip dan sulit dibedakan
secara klinis dengan penyebab virus yang lainnya.
• Pemriksaan polimerase chain reaction (PCR) CSF
sebagai gold standardnya
• Pemeriksaan radiologi:
CT scan dan MRI kepala
CT scan kepala
• Lesi low density/hipodense pada bagian
anterior dan medial lobus temporal dan
korteks insula.
• Fase lanjut bisa tampak perdarahan
Neonatal encephalitis
Adult encephalitis HSV
• Terapi
- Antiviral intravena (misal : acyclovir)
- antiepilepsi.
- obat-obatan yang mengurangi
tekanan intracranial.
• Prognosis : tergantung waktu pemberian terapi.
RASMUSSSEN ENCEPHALITIS
• Focal encephalitis kronik dikenal dengan Rasmussen
encephalitis.
• Mengenai satu hemisphere dan tidak diketahui asal
infeksinya serta penyebab pastinya.
• CT scan kepala :
Fase awal (mirip encephalitis virus).
Fase lanjut (hemiatropi hemisphere/kortikal).
• Terapi dengan metilprenisolon dosis tinggi dan
intravenous immunoglobulin.
Gambar CT scan kepala :
Hemiatropi korteks kiri
Cerebral Abses
• Infeksi awal parenkim otak dikenal sebagai cerebritis.
• Perlu pengobatan yang cepat dan identifikasi
pemriksaan radiologi yang sesuai.
• Berdasarkan pemeriksaan radiologi dan hitopatologi
infeksi otak dibagi 4 fase:
- early cerebritis. - Late cerebritis.
- early abscess (10 hr post infeksi)
- Late abscess (> 14 hr post infeksi)
• Cara penyebaran :
- direct extention (50%)
- Hematogen (25%)
- penyembab lain(trauma dan
pemasangan drain)
- Komplikasi neurosurgery.
• Faktor resiko penyebaran secara hematogen:
- Right to left shunt (CHD, pulmonary
AVM)
- Infeksi pulmo, sinonasal.
- abses gigi.
- sepsis
• Lobus frontalis dan parietalis (lokasi)
• Defisiensi imune atau AIDS dan transplantasi
organ meningkatkan resiko.
• Etiologi :
* streptococcus sp (S.pneumonia) 35- 50%.
* Sterile 25%, mixed 10-90%.
* gram negatif (bayi)
* Listeria (pregnant dan pasien lebih tua)
* streptococcus grup B dan E.coli (neonatus)
• Gx klinik :
- tidak spesifik (panas, peningkatan
tekanan intracranial, kejang dan
defisit neurologi fokal)
- ruptur abses ke sistem ventrikel
kondisi pasien memburuk secara
mendadak .
• Pemeriksaan radiologi :
- CT scan dan MRI kepala
CT scan dan MRI kepala
• Early cerebritis
- normal.(CT scan)
- hipodens pada cortical dan subcortical
batas tidak tegas, efek mass (edema).
- menyangat sedikit atau tidak
menyangat.
• Late cerebritis.
- lebih jelas tetapi irreguler, rim
enhancement dengan Sentral hipodens
• Early abscess:
thin rim enhancement .
• Late abscess :
central necrosis, cavity shrinks dan edema berkurang
• CT scan kepala :
- double rim sign (outer hypodense and inner
hyperdense)
- Central low attenuation (fluid /pus)
• DD/ :
- Metastasis .
- Glioblastoma/high grade glioma
- Infark subakut.
- Toxoplasmosis.
• TX :
- Antibiotik 6-8 mgg.
- abses ukuran > 2,5 cm atau tampak
efek massa diperlukan drainage
• Perbedaan encephalitis dan cerebritis ?
Meningitis/Leptomeningitis
• Infeksi CNS paling sering.

• Asal (hematogen, langsung dan benda asing)

• Etiologi

1. Newborn (streptococcus dan E.Coli)

2. diatas 7 tahun (N.Meningitis).

3. dewasa (streptococcus pneumonia)


• Pembagian :
1.akut (bakterial)
2.Meningitis limfositik (viral/aseptik)
3.Meningitis kronik (meningitis TB)
• Gejala klinik (prodromal):
panas, sakit kepala, nausea da vomiting,
kaku kuduk, photophobia, konjungtivitis
• Pemeriksaan radiologi
CT scan dan MRI kepala.
• CT scan kepala :
- normal.
- hydrocephalus
- Hiperdens sekitar cisterna basalis (TB)
- penyangatan leptomeningeal.
- tampak sumber infeksi meningitis.
Pneumococcal images (a), axial FLAIR
image (b), and axial (c) MR images after contrast
administration.
Bilateral frontopolar subdural fluid accumulations
that are slightly hyperintense to CSF on T2-weighted
images (a) and hyperintense to CSF on FLAIR
images (c), indicative
of increased protein content. Strongly enhancing
thickened frontoparietal leptomeninges
(c, d; arrows).
• Komplikasi:
- hydrocephalus.
- subdural dan epidural empiema.
- cerebritis dan abses otak
- infark.
- ventrikulitis
- dural sinus trombosis.
• Terapi :
- antibiotik spesifik
- kortikosteroid (edema)
- Operasi dekompresi (empiema)
Spondylitis TB (pott disease)
• Salah satu infeksi yang sering pada medulla
spinalis (negara yang prevalensi TB tinggi)
• Bentuk lain dari TB (multiple drug resistant
strains)
• Penyebaran melalui hematogen (Batson
venous plexus)
• Gx Klinik:
Back pain, paraplegia, dan kyphotic deformity
(fever dan weight loss tidak seberat pada
spondilitis bakterial)
• DD/:
Bacterial spondylitis
(jumlah vertebralis, location,
keterlibatan discus, dan abses paraspinal)
TBC TULANG BELAKANG 🡺 SPONDILITIS TBC

Lesi pd corpus vertebra ada 3 tempat :


A. Tipe marginal
- dekat diskus intervertebra atas/bawah
- destruksi ostiolitik bgn depan corpus vertebra &
cepat merusak discus 🡺 discus sempit
- dua atau lebih corp.vert berdekatan terlibat
- wedge/baji 🡺 gibbus
- Spider leg app
- Kronis 🡺 timbul kalsifikasi pd abses
- tidak tampak osteosclerotik
B. Tipe Sentral
- Abses /cold abses ditemukan pd bagian
tengah corpus vertebra
- discus lambat terkena
- bila meluas ke tepi tulang 🡺 proses sama
tipe marginal

C. Tipe anterior
- berlangsung dibawah periosteum
- meluas dibawah lig.Longitudinalis anterior
- kerusakan discus intervertebra 🡺 lambat
Neurotoxoplasmosis
• Terjadi pada 15% pasien AIDS.
• Infeksi opportunistik pada CNS paling
sering.
• Penyebab infeksi kongenital kedua
tersering setelah sitomegalovirus.
• Etiologi:
T.Gondii pada makanan (daging babi
dan domba yang kurang masak,
unpasteurized milk)
• Etiologi (T.Gondii):
Feses kucing, cairan tubuh,
transplasenta ke fetus, transfusi
• Definitif host adalah kucing.
• Gejala klinis (masa inkubasi 3-10 hari):
nyeri kepala, fatique, fever, defisit
neurologi focal.
• Pemeriksaan radiologi:
CT scan dan MRI
• CT scan kepala:
Multipel lesi hipodens-isodens pada
basal ganglia dan corticomedullar
junction (tersering), fosa posterior.
- dengan kontras ring enhancement.
- kadang bila telah dilakukan
pengobatan tampak kalsifikasi.
• DD/:
- lymphoma cerebral
(lesi tunggal dan lokasi pada
subependymal)
- Lesi dengan ring enhancement (abses
otak).
• Terapi
- pyrimethamine dan sulfamethoxazole.
- Korticosteroid (peningkatan tekanan
intracranial/edem)
HIV/AIDS
• 30% of ptx w/ AIDS have neurologic Cx
– Clinical findings should guide imaging stx
[NOT REVERSE]
– Most common imaging findings:
🡪 white matter disease + atrophy

dWiz tropmed Imaging


HIV/AIDS
• HIV encephalopathy
– Multifocal nonenhancing WM hyperintensities
– Diffuse cerebral & cerebellar atrophy

• Opportunistic infection
– Toxoplasmosis: ring-enhancing mass[es] basal ganglia
– Cryptococcosis: meningoencephalitis
– CMV: encephalitis, ventriculitis
– Lymphoma: solitary or multifocal lesions; solid or
ring-enhancing at deep [basal ganglia, periventricular]

dWiz tropmed Imaging


Normal Brain

dWiz tropmed Imaging dWiz Geriatric Imaging


HIV/AIDS

dWiz tropmed Imaging


HIV/AIDS

dWiz tropmed Imaging


HIV positive in a 23 yo woman with
fever & head-ache

dWiz tropmed Imaging


dWiz tropmed Imaging
CT scan 5 months after therapy of toxoplasmosis

dWiz tropmed Imaging


dWiz tropmed Imaging

Anda mungkin juga menyukai