Anda di halaman 1dari 82

NEUROPSIKIATRI

Prof.Dr.dr. MUHAMMAD ILYAS, Sp.Rad (K)

BAGIAN RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
PENDAHULUAN
Alat atau pemeriksaan radiologi yang digunakan
utk deteksi penyakit/ kelainan di bidang neuro-
psikiatri, a.l :
Foto polos kepala
CT scan
MRI
Ultrasonografi (Intracranial Doppler)
Angiografi
Myelografi.
PENDAHULUAN
Indikasi pemeriksaan radiologik pada neuro-
Psikiatri yaitu :
Sakit kepala berat dan terus-menerus
Vertigo
Papil udem tersembunyi atau kombinasi
Gangguan bicara
Gangguan penglihatan dan ingatan
Epilepsi, dll
FOTO POLOS KEPALA
Tidak semua kelainan intracranial dapat
terdeteksi melalui pemeriksaan ini.
Proyeksi yg rutin dibuat adalah AP & Lateral.
Aspek yang dinilai pd foto polos kepala, yaitu :
- Bentuk dan ukuran tulang calvaria
- Ada tidaknya kalsifikasi, erosi/ sklerotik lokal.
- Bentuk dan ukuran sella tursica
- Sutura-sutura
- Vaskularisasi
Foto kepala lateral : Normal
Foto Kepala AP/lat : kalsifikasi normal di kepala.
Kelainan-kelainan
Perubahan pada calvaria akibat peningkatan
Tekanan Intra Kranial, yaitu :
- Diastasis sutura (pada anak-anak)
- Erosi /penipisan dorsum sella
- Erosi / Hiperostosis setempat
- Impressio digitatae (thumb printing)
TUMOR PRIMER
Gambaran umum tumor primer pada foto
polos kepala, yaitu :
Kalsifikasi abnormal
Erosi/sklerotik lokal
Perubahan pada sella tursica (penipisan)
Dilatasi vena akibat vaskularisasi abnormal
tumor.
Pergeseran glandula pinealis.
Tanda-tanda peningkatan TIK.
Foto kepala lateral : Tanda-tanda
peningkatan tekanan intrakranial
Foto kepala AP : Astrocytoma
Tumor Metastasis

Multiple coin lession appereance


Tanda-tanda peninggian TIK.
Hidrocephalus

Gambarannya pada foto polos kepala :


Perubahan bentuk dan ukuran kepala
Diastasis sutura
Penipisan tulang kepala
Foto kepala AP/Lat : Hydrocephalus
CT Scan Kepala

Densitas lesi dibagi atas :


High density (hiperdens). Bila densitas lesi
lebih tinggi dari jaringan normal
sekitarnya.
Isodensity. Bila densitas lesi sama dengan
jaringan sekitarnya
Low density (hipodens). Bila densitas lesi
lebih rendah dari jaringan sekitarnya.
Kelainan yang dapat ditemukan
pada CT scan kepala a.l :

Tumor otak
Kelainan cerebrovaskular
Anomali
Penyakit infeksi
Atrofi serebral/peny.degeneratif
Gambaran umum tumor
kepala pd CT scan :
Adanya effect massa (penekanan, pergese
ran & obstruksi)
Edema perifokal
Kalsifikasi
b.
a.

Meningitis Tuberkulosa : a. CT, b. MRI


KLINIS : KEJANG KLONIKFOKAL

ENCHEPHALITIS
Kelainan Cerebrovaskuler
Kelainan cerebrovaskuler terbagi atas :
Hemoragi intracerebral oleh hipertensi
Infark
Aneurisma
Malformasi arteriovenous
Miliary Tuberculosis
Tuberculoma
Alzheimers Disease
a. b.

Encephalitis : a. CT non contast, b. CT contrast


Hemoragi intraserebral oleh
hipertensi
Terjadi akibat pecahnya mikroaneurisma arteri-
arteri kecil.
Pada fase akut perdarahan akan terlihat sbg lesi
hiperdens/isodens, bentuk bulat/oval/ireguler.
Lesi dikelilingi edema perifokal yg biasa disertai
efek massa berupa kompresi atau herniasi.
Pada fase kronik hematoma menjadi isodens
atau hipodens, ventrikel sistem dan sulcus akan
melebar akibat atrofi.
Pada pemberian kontras : terjadi penyangatan
homogen atau bentuk cincin.
KLINIS : LATERALISASI KE KIRI EC. HS

PERDARAHAN INTRA CEREBRI KIRI DAN


PERDARAHAN INTRAVENTRIKULAR
BILATERAL
KLINIS : TRAUMA CAPITIS BERAT (GCS = 9)

SUBDURAL HEMATOMA DISERTAI SUB FALK HERNIATION


KLINIS : KESADARAN MENURUN

PERDARAHAN SUBARACNOID,
INTRAVENTRIKULAR BILATERAL DAN PON
Infark cerebri
Terjadi akibat oklusi pembuluh darah cerebral
hingga terbentuk nekrosis iskemik jaringan otak
yang disebabkan oleh :
- Trombosis
- Emboli
Pada stadium akut biasanya tak tampak kelainan
pada CT scan.
Sesudah 4 hari akan memperlihatkan area
hipodens, batas tegas, bentuk
bulat/oval/ireguler.
Infark Cerebri
KLINIS : KESADARAN MENURUN

INFARK CEREBRI KANAN


a. b.

Infark Haemorrhagic : a. CT, b. MRI T1Wi


Aneurisma
Sebagai kelainan vaskuler, maka
pemeriksaan angiografi lebih tepat untuk
diagnosis.
CT berperan dalam mendeteksi komplikasi
akibat lesi seperti : hematom intra -
serebral, infark, dan edema.
Potongan Coronal

Potongan Axial
Malformasi arteriovenous

Pada AVM darah mengalir dari arteri


langsung ke vena tanpa melewati
kapiler.
Pada plain CT terlihat area kalsifikasi,
hiperdens kadang disertai intraparenkim
dan hidrosefalus.
Pada pemberian kontras tampak
enhancement bentuk tubuler / berkelok-
kelok.
Anomali Susunan Saraf Pusat

Anomali SSP terdiri atas :


Hidrosefalus kongenital
Agenesis korpus callosum
Sindrom sturge-weber
Sklerosis tuberous (penyakit
Bourneville)
Hidrosefalus Kongenital

Disebabkan stenosis aquaduct atau foramen-


foramen Magendi dan Luscka serta anomali
struktur fossa cerebri posterior.
Pada CT scan tampak dilatasi ventrikel lateralis
dan vent III pada stenosis aquaduct sedang
ventrikel IV normal.
Sindroma Dandy Walker, tampak pelebaran
ventrikel lateralis,ventrikel III dan IV.
Hidrocephalus
Hydrocephalus
KLINIS ; HIDROCHEPHALUS

HYDRANENCHEPALY
Agenesis Korpus Kallosum

Disebabkan tidak tumbuhnya korpus


kallosum pada kehamilan oleh trauma
trisemester I graviditas.
Pada CT tampak : agenesis korpus
kallosum, agenesis septum pellucidum,
dengan letak ventrikel III tinggi dan
ventrikel lateralis kanan dan kiri terpisah.
Abces cerebri
Disebabkan terutama oleh penyebaran infeksi
telinga tengah/mastoiditis.
Bisa soliter atau multiple
Pada CT tampak sebagai area hipodens di
korteks atau persambungan kortikomeduler.
Pada CT kontras tampak enhancement
berbentuk cincin disekeliling daerah hipodens.
Diluar daerah enhancement tampak udem
perifokal.
a. b.

Abces Cerebri : a. CT non contrast, b. CT contrast


Atrofi cerebri

Pada CT tampak jarak antara tabula


interna dan tepi luar korteks serebri
menjadi lebih lebar. Sulcus, fisura lateralis
sylvii, sistem ventrikel dan sisterna basalis
juga melebar.
Atrofi Cerebri
MRI

Salah satu cara pemeriksaan diagnostik


dalam ilmu kedokteran khususnya
radiologi, yg menghasilkan gambaran
potongan tubuh manusia dengan
menggunakan medan magnet tanpa
menggunakan sinar X.
Ada 3 intensitas pada MRI :

1. Isointens
2. Hypointens
3. Hiperintens
Contoh :
Air: hipointens pada T1 dan menjadi
hiperintens pada T2
Lemak atau darah : hiperintens pada T1 dan
T2
Kalsifikasi : hipointens pada T1 dan T2

T1 : longitudinal relaxation time (TR pendek dan


TE pendek
T2 : transversal relaxation time (TR panjang dan
TE panjang)
Pesawat MRI
KEUNTUNGAN MRI
1. Tidak memakai sinar X
2. Tidak merusak kesehatan pada penggunaan yg tepat
3. Banyak pemeriksaan yg dpt dilakukan tanpa
memerlukan zat kontras/tidak invasif dan kontras yg
digunakan bukan dari unsur iodium
4. MR dpt menunjukkan parameter biologik
(spektroskopi), misalnya dpt dibedakan antara jaringan
padat, lemak/non lemak, cairan, umur perdarahan dan
pembuluh darah
5. Potongan dapat 3 dimensi/Direct Multi Planar tanpa
mengubah posisi pasien.
6. Sangat sensitif untuk menilai morfologi jaringan lunak
KERUGIAN MRI
1. Alatnya mahal
2. Waktu pemeriksaan cukup lama
3. Pasien yg mengandung metal tak dpt diperiksa
(alat pacu jantung / feromagnetik, dll).
4. Klaustrofobi
5. Membutuhkan kerjasama yg sangat baik
dengan pasien misalnya pasien yg gelisah,
bergerak tanpa sadar, anak-2/bayi perlu
dibantu dgn anastesi.
MRI : Lacunar Infark
INDIKASI MRI KEPALA
1. Tumor
2. Infark perdarahan / tidak perdarahan.
3. Penyakit demyelinisasi ( multiple
sklerosis)
4. Kelainan vaskuler.
5. Infeksi
6. Metastasis.
MRI : kepala normal
MRI : Subdural Hemorrhage, pre dan post kontras
MRI : Hydrocephalus
MRI : Partial Agenesis of Corpus Callosum
Myelografi
Myelografi adalah suatu pemeriksaan
radiologis dengan tujuan melihat struktur
kanalis spinalis dengan memakai kontras.
Secara garis besar bahan kontras terbg
atas :
- kontras negatif : udara
- kontras positif : - water soluble
- oil soluble
Kelainan yg dapat ditemukan pada
mielografi ialah:
Hernia nukleus pulposus (HNP)
Tumor, terbagi atas :
- tumor ekstradural
- tumor intradural, terdiri atas :
- intramedular
- ekstramedular
Kelainan kongenital (malformasi) :
- meningokel
- meningomielokel
Arakhnoiditis
Hernia Nukleus Pulposus
HNP : keadaan dimana terjd penonjolan diskus
intervertebra ke arah posterior yg dpt
menimbulkan penekanan/penyempitan saraf,
penekanan medula spinalis dgn akibat timbulnya
gejala neurologis.
HNP dpt terjadi pd usia muda maupun tua.
Pd usia muda biasanya disebabkan oleh trauma
atau gravitasi dari kolumna vertebra yg mendapat
beban berat sehingga menyebabkan penonjolan
diskus intervertebra.
Pd usia tua disebabkan proses degenerasi diskus
intervertebra. Dimulai dgn kekakuan diskus,
diikuti kehilangan elastisitas nukleus pulposus
dan degenerasi tulang rawan sendi.
MRI : Nucleus Pulposus
Menurut gradasinya hernia dibagi atas :

- Protruded intervertebral disk


Nukleus menonjol ke satu arah tanpa kerusa-
kan annulus fibrosus.
- Prolaps intervertebral disk
Nukleus berpindah tapi masih dalam lingkaran anulus.
- Extruded intervertebral disk
Nukleus keluar dari anulus & berada di bwh lig.
longitudinal post.
- Sequestrated intervertebral disk
Nukleus telah menembus lig.longitudinal post.
KLINIS : CEFALGIA EC. TUMOR OTAK

MACROADENOMA HIPOFISE
KLINIS : HEMIPARESE SNISTRA EC. NHS

ASTROCYTOMA
KLINIS : CARSINOMA THYROID

CARSINOMA THYROID KANAN


KLINIS : TONSILOPHARINGITIS AKUT

POLIP SINUS MAXILLARIS KIRI


SINUSITIS SPHENODALIS DA N FRONTALIS
KLINIS : CEPHALGIA + SINUSITIS

PANSINUSITIS
KLINIS : OMSK

CHOLESTIATOM SINISTRA
KLINIS : SUSPEK POLIP NASI

SINUSITIS MAXILLARIS KANAN

Anda mungkin juga menyukai