S
DEFINISI
Mengenai CNS
Ensefalitis
Pemeriksaan lainnya :
- EEG didapatkan gambaran penurunan aktivitas atau p
erlambatan.
- Enzyme linked immunosorbent assay
- polymerase chain reaction (PCR): HSV, CMV, Human
herpesvirus 6 dan enterovirus
PENATALAKSANAAN
Herpes Simplex Virus
Gambaran Klinis, laboratorik, dan radiologik
HSV penyebab sering ensefalitis
Trial prospektif asiklovir dan vidarabin pada tahun 1970an dan 1980
an mendefinisikan presentasi dan riwayat ensefalitis HSV
Presentasi Ensefalitis HSV demam, perubahan personal, disfung
si autonom, dan disfagia.
Kebanyakan pasien kejang, sakit kepala, dan perubahan tingkat
kesadaran.
Ensefalitis HSV LCS dengan peningkatan hitung WBC (rerata, 0.
1-103/mcL [0.1-109/L], predominan limfosit) dan sedikit peningkata
n protein(rerata, 100 mg/dL), LCS terkadang normal.
Studi CT dan MRI konsekuensi infeksi ini,sering ditemukan pad
a lobus temporal bilateral atau unilateral
Tes diagnositik ensefalitis HSV DNA HSV dengan PCR pada LCS.
Herpes Simplex Virus
Pengobatan dan prognosis
Asiklovir penurunan mortalitas dan morbiditas ensefalitis jangka
panjang, 19%
Rekomendasi Dosis asiklovir : 10 mg/kg intravena setiap 8 jam sela
ma 2 sampai 3 minggi
Sebelum ada agen antivirus, kira –kira 70% pasien ensefalitis HSV
meninggal
Follow up jangka panjang resipiens asiklovir yang bertahan, 38% no
rmal, 9% gangguan sedang, dan 53% gangguan berat.
Outcome yang lebih baik usia < 30 tahun, durasi lebih singkat d
engan gejala sebelum permulaan pengobatan, dan skor Glasgow co
ma > 10 saat pasien datang.
Epstein-Barr Virus
Temuan klinis, laboratories, dan radiografis.
Ensefalitis EBV 1-3 minggu setelah onset sindrom mononucleosis
infeksius
Gejala dan tanda demam, perubahan status mental, sakit kepala,
kejang, dan deficit fokal neurologis
EBV ensefalitis, ataksia serebelum akut, hemiplegia akut, psikosis
akut,sindrom “Alice in Wonderland”, gangguan gerak, sindrom bata
ng otak, amnesia global sementara, stenosis akuaduktus akut, sindr
om sekresi hormone antidiuretik yang tidak sesuai, sindrom Guillai
n-Barre´ , dan Bell palsy.
LCS dan MRI bervariasi atau normal pada ensefalitis EBV
Ensefalitis EBV deteksi DNA LCS EBV dengan PCR dan serologis
serum
Pengobatan dan prognosis
Ensefalitis EBV tidak ada pemberian antivirus
Perawatan suportif
Mycoplasma pneumoniae
Temuan klinis, laboratories, dan radiografik.
Mycoplasma pneumoniae (MP) penyakit pernapasan pada anak –
anak dan dewasa muda.
0.1% infeksi MP mengalami komplikasi sindrom neurologis seperti
termasuk ensefalitis, meningitis dan mielitis.
Gejala dan tanda MP tampak seperti ensefalitis dan termasuk dema
m, sakit kepala, muntah, renjatan, perubahan level kesadaran.
Ensefalitis MPLCS biasa normal ataupun tidak, peningkatan WB
C ringan – sedang, peningkatan konsentrasi LCS
Ensefalitis MP uji serologis serum hasil positif palsu dan negat
if palsu & kultur MP atau PCR MP pada SSP serta Serologi( IgM pa
da serum akut dan IgG pada specimen berpasangan)
Pengobatan dan prognosis
Ensefalitis MP tidak ada penelitian terapi anti infek
si
Outcomes bervariasi dan tidak dapat diprediksi dia
gnosis akurat
Kematian defek permanen
West Nile Virus
Burung merupakan reservoir utama WNV. Nyamuk mentransmisik
an virus ke manusia dengan gigitan, meningkat pada musim panas
Infeksi terjadi setelah transfusi dan transplantasi organ
Gejala klinis West Nile fever febris nonspesfiik 3 – 14 hari, West N
ile neuroinvasive disease (WNND) (ensefalitis, meningitis, atau par
alisis flaksid, ataksia, kelainan saraf pusat, mielitis, neuritis optik, p
oliradikulitis, dan kejang
Outcome paling jelek dan kasus paling simtomatik orang tua
Jarang pada anak – anak dan lebih ringan pada dewasa
Tahun 2002 4,146 kasus WNV
Gambaran laboratorium
Limfositopenia dan anemia
Pemeriksaan LCS glukosa normal, peningkatan prot
ein, dan level WBC meningkat,
Uji serologis infeksi WNV metode terbaik
Kultur virus WNV pada LCS jarang positif
Tes PCR virus tidak sensitif
Pengobatan dan pencegahan
Tidak ada pengobatan spesifik pada WNND
Tidak ada vaksin manusia
Perawatan suportif dan rehabilitasi untuk pasien simp
tomatik mengurangi kecacatan jangka panjang
pencegahan WNND bergantung pada berkurangnya h
abitat nyamuk dan menghindari gigitan
Enterovirus
Enteroviruses: coxsackie A dan B, echoviruses,dan enterovirus lain
nya penyebab mengitis aseptik dan ensefalitis
Pasien ensefalitis febris, letargi, perubahan kepribadian, kejang,
paralisis, dan koma, ruam atau enanthem(enterovirus sebagai patog
en)
Pemeriksaan LCS menunjukkan peningkatan WBC, glukosa dan ko
nsentrasi protein normal, pewarnaan gram negatif
Kelainan Pencitraan spesifik ensefalitis enteroviral
Diagnosis kultur atau deteksi PCR entervirus dari LCS
Mean usia pasien 2,5 tahun dan hampir semuanya lebi
h muda dari 5 tahun
Penyakit ini biasanya didiagnosis klinis HFMD atau he
rpangina dan diikuti dengan gejala SSP 3 hari kemudia
n
Ensefalitis batang otak renjatan mioklonik, tremor,
dan ataksia, gawat napas, syok dan koma
Pemeriksaan LCS peningkatan WBC(0.2_103/mcL [
0.2_109/L] pada batang otak.
MRI intensitas sinyal T2 pada batang otak
Prognosis
Tergantung keparahan klinis penyakit, usia, etiologi sp
esifik
Keterlibatan parenkim otak → prognosis buruk
Virus herpes simplex → sequele berat
Terima Kasih