Anda di halaman 1dari 16

Ensefalit

is Ivanalia Soli Deo


11 2015 170
Definisi Ensefalitis
Peradangan pada jaringan otak setempat
(lokal) atau seluruhnya (difus), biasnaya
disebabkan oleh virus.
Mengakibatkan terjadinya perubahan kondisi
neurologis anak termasuk konfusi mental dan
kejang

Dibagi menjadi:
Ensefalitis primer
Ensefalitis sekunder
Etiologi
Adenovirus Jarang
Arbovirus Sering
Amerika Utara
Eastern equine encephalitis
Western equine encephalitis
St. Louis encephalitis
California encephalitis
West Nile encephalitis
Colorado tick fever
Diluar kawasan Amerika Utara
Venezuelan equine encephalitis
Japanese encephalitis
Tick-borne encephalitis
Murray Valley encephalitis
Enterovirus Jarang
Herpesvirus
Virus herpes simpleks Sering
Virus Epstein-Barr Jarang
Sitomegalovirus (kongenital) Sangat jarang
Virus varisela-zoster Jarang
Human herpesvirus-6 Jarang
Human herpesvirus-7 Sangat jarang

Virus influenza Jarang


Virus koriomeningitis limfositik Jarang
Virus campak (alami ataupun vaksin) Jarang
Virus gondongan (alami ataupun vaksin) Sering
Virus rabies Sering
Virus rubella Jarang
Epidemiologi
Patofisiologi
Cara infeksi:
Invasi langsung melalui barier anatomi,
Transport axonal oleh neuron dari perifer
Melalui trakturs respiratorius (serabut olfaktorius)
Peredaran darah

Transmisi Virus
Arbovirus nyamuk atau kutu
Virus rabies gigitan binatang
Varisella-zoster dan citomegalovirus pejamu dengan sistem
imun yang lemah

Kerusakan
Peradangan
Infeksi virus neuron dan Edema otak
otak
glia
Manifestasi Klinis
Gejala prodromal non spesifik:
Batuk
Sakit tenggorokan
Demam
Sakit kepala
Keluhan pada gastrointestinal

Gejala khas:
Penurunan kesadaran
Defisit neurologis tergantung pada Trias Ensefalitis
lokasi infeksi (paralisis, afasia, -Demam
hilangnya refelks, disorientasi, - Penurunan
gangguan bicara, dsb) Kesadaran
Gejala peningkatan TIK -Kejang
Kejang
Pemeriksaan Fisik
Tidak dapat dijadikan
dasar diagnosis
Tanda kaku kuduk
dan rangsang
meningeal (-)
Herpes simpleks
ensefalitis
Kejang, tremor, ataxia,
dsb
Neonatus ruam
herpetic,
keratokonjungtivitis,
bulging pada fontanel,
ikterik, hepatomegali
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan cairan cerebrospinal

Elektroensefalogram (EEG)
Japanese encephalitis: gelombang delta aktif terus
menerus, gelombang delta yang disertai spike, pola
koma alpha
St Louis ensefalitis: gelombang delta difuse
Pemeriksaan Radiologi (CT-Scan / MRI)
Hasil normal, pembengkakan parenkim otak
secara difus, atau abnormalitas fokal lainnya
Infeksi virus herpes simpleks fokus lesi di lobus
termporal
Pemeriksaan Serologis
Pemeriksaan kultur virus dari CSS, tinja, swab
nasofaring
Tes PCR untuk virus herpes simpleks, enterovirus,
virus West Nile, dan virus lainnya

Biopsi
Tatalaksana
Suportif:
Demam
paracetamol
Kejang tatalaksana
kejang
Peningkatan TIK
Dexamethasone 1
mg/kgBB/hari
dilanjutkan pemberian
0,25-0,5
mg/kgBB/hari. Atau
Mannitol 1,5-2
mg/kgBB IV dalam
periode 8-12 jam.
Khusus:
Meningoensefalitis
Peradangan otak dan meningen, nama lainnya
yaitu cerebromeningitis, encephalomeningitis,
meningocerebritis.
Gejala ensefaliitis + meningitis
Terimak
asih

Anda mungkin juga menyukai