Anda di halaman 1dari 11

LANGKAH PENULISAN ASIGNMENT TOPIC OF THE NEUROMUSCULOSKELETAL

1. Definisi / Pengertian 2. Klasifikasi 3. Epidemiologi 4. Penyebab 5. Faktor pencetus / dan atau Risk Factor 6. Patogenesis 7. Gejala dan tanda 8. Pemeriksaan penunjang 9. Diagnosa Banding 10. Penegakkan diagnosa 11. Penatalaksanaan 12. Pencegahan ( Promotion and Prevention ) 13. Komplikasi 14. Prognosa

Saturday, April 4, 2009


d.wikipedia.org/wiki/Ensefalitis

Ensefalitis
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Ensefalitis Ensefalitis adalah infeksi jaringan otak oleh berbagai macam mikroorganisme (Hassan, 1997). Pada encephalitis terjadi peradangan jaringan otak yang dapat mengenai selaput pembungkus otak dan medula spinalis.
Ensefalitis adalah peradangan akut otak yang disebabkan oleh infeksi virus. Terkadang ensefalitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti meningitis, atau komplikasi dari penyakit lain seperti rabies (disebabkan oleh virus) atau sifilis (disebabkan oleh bakteri). Penyakit parasit dan protozoa seperti toksoplasmosis, malaria, atau primary amoebic meningoencephalitis, juga dapat menyebabkan ensefalitis pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya kurang. Kerusakan otak terjadi karena otak terdorong terhadap tengkorak dan menyebabkan kematian.

Penyebab Ensefalitis Berbagai macam mikroorganisme dapat menimbulkan Ensefalitis, misalnya bakteria, protozoa, cacing, jamur, spirochaeta, dan virus. Bakteri penyebab Ensefalitis adalah Staphylococcus aureus, streptokok, E. Coli, M. Tuberculosa dan T. Pallidum. Encephalitis

bakterial akut sering disebut encephalitis supuratif akut (Mansjoer, 2000). Penyebab lain adalah keracunan arsenik dan reaksi toksin dari thypoid fever, campak dan chicken pox/cacar air. Penyebab encephalitis yang terpenting dan tersering ialah virus. Infeksi dapat terjadi karena virus langsung menyerang otak, atau reaksi radang akut infeksi sistemik atau vaksinasi terdahulu. Klasifikasi encephalitis berdasar jenis virus serta epidemiologinya ialah:
y

Infeksi virus yang bersifat endemik

1. Golongan enterovirus : Poliomyelitis, virus Coxsackie, virus ECHO. 2. Golongan virus Arbo : Western equine encephalitis, St. Louis encephalitis, Eastern equine encephalitis, Japanese B encephalitis, Russian spring summer encephalitis, Murray valley encephalitis.
y

Infeksi virus yang bersiat sporadik : rabies, Herpes simpleks, Herpes zoster, Limfogranuloma, Mumps, Lymphocytic choriomeningitis, dan jenis lain yang dianggap disebabkan oleh virus tetapi belum jelas. Encephalitis pasca-infeksi : pasca-morbili, pasca-varisela, pasca-rubela, pascavaksinia, pasca-mononukleosis infeksius, dan jenis-jenis lain yang mengikuti infeksi traktus respiratorius yang tidak spesifik.(Robin cit. Hassan, 1997)

Tanda dan Gejala Ensefalitis Meskipun penyebabnya berbeda-beda, gejala klinis Ensefalitis lebih kurang sama dan khas, sehingga dapat digunakan sebagai kriteria diagnosis. Secara umum, gejala berupa Trias Ensefalitis yang terdiri dari demam, kejang dan kesadaran menurun. (Mansjoer, 2000). Adapun tanda dan gejala Ensefalitis sebagai berikut : Data Obyektif : 1. 2. 3. 4. Suhu yang mendadak naik, seringkali ditemukan hiperpireksia Kesadaran dengan cepat menurun Muntah Kejang-kejang, yang dapat bersifat umum, fokal atau twitching saja (kejang-kejang di muka) 5. Gejala-gejala serebrum lain, yang dapat timbul sendiri-sendiri atau bersama-sama, misal paresis atau paralisis, afasia, dan sebagainya (Hassan, 1997 Inti dari sindrom Ensefalitis adalah adanya demam akut, dengan kombinasi tanda dan gejala : kejang, delirium, bingung, stupor atau koma, aphasia, hemiparesis dengan asimetri refleks tendon dan tanda Babinski, gerakan involunter, ataxia, nystagmus, kelemahan otot-otot wajah. Pemeriksaan Penunjang Ensefalitis 1. Biakan: Dari darah ; viremia berlangsung hanya sebentar saja sehingga sukar untuk mendapatkan hasil yang positif. Dari likuor serebrospinalis atau jaringan otak (hasil nekropsi), akan didapat gambaran jenis kuman dan sensitivitas terhadap antibiotika. Dari feses, untuk jenis enterovirus sering didapat hasil yang positif Dari swap hidung dan tenggorokan, didapat hasil kultur positif 2. Pemeriksaan serologis : uji fiksasi komplemen, uji inhibisi hemaglutinasi dan uji neutralisasi. Pada pemeriksaan serologis dapat diketahui reaksi antibodi tubuh. IgM dapat dijumpai pada awal gejala penyakit timbul.

3. Pemeriksaan darah : terjadi peningkatan angka leukosit. 4. Punksi lumbal Likuor serebospinalis sering dalam batas normal, kadang-kadang ditemukan sedikit peningkatan jumlah sel, kadar protein atau glukosa. 5. EEG/ Electroencephalography EEG sering menunjukkan aktifitas listrik yang merendah sesuai dengan kesadaran yang menurun. Adanya kejang, koma, tumor, infeksi sistem saraf, bekuan darah, abses, jaringan parut otak, dapat menyebabkan aktivitas listrik berbeda dari pola normal irama dan kecepatan.(Smeltzer, 2002) 6. CT scan Pemeriksaan CT scan otak seringkali didapat hasil norm tetapi bisa pula al, didapat hasil edema diffuse, dan pada kasus khusus seperti Ensefalitis herpes simplex, ada kerusakan selektif pada lobus inferomedial temporal dan lobus frontal.(Victor, 2001) Penatalaksanaan Ensefalitis
y y

Isolasi Isolasi bertujuan mengurangi stimuli/rangsangan dari luar dan sebagai tindakan pencegahan. Terapi antimikroba, sesuai hasil kultur Obat yang mungkin dianjurkan oleh dokter :

1. Ampicillin : 200 mg/kgBB/24 jam, dibagi 4 dosis 2. Kemicetin : 100 mg/kgBB/24 jam, dibagi 4 dosis 3. Bila encephalitis disebabkan oleh virus (HSV), agen antiviral acyclovir secara signifikan dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas HSV encephalitis. Acyclovir diberikan secara intravena dengan dosis 30 mg/kgBB per hari dan dilanjutkan selama 10-14 hari untuk mencegah kekambuhan (Victor, 2001). 4. Untuk kemungkinan infeksi sekunder diberikan antibiotika secara polifragmasi.
y

Mengurangi meningkatnya tekanan intracranial, manajemen edema otak

1. Mempertahankan hidrasi, monitor balans cairan; jenis dan jumlah cairan yang diberikan tergantung keadaan anak. 2. Glukosa 20%, 10 ml intravena beberapa kali sehari disuntikkan dalam pipa giving set untuk menghilangkan edema otak. 3. Kortikosteroid intramuscular atau intravena dapat juga digunakan untuk menghilangkan edema otak.
y

Mengontrol kejang Obat antikonvulsif diberikan segera untuk memberantas kejang. Obat yang diberikan ialah valium dan atau luminal.

1. Valium dapat diberikan dengan dosis 0,3-0,5 mg/kgBB/kali 2. Bila 15 menit belum teratasi/kejang lagi bia diulang dengan dosis yang sama 3. Jika sudah diberikan 2 kali dan 15 menit lagi masih kejang, berikan valium drip dengan dosis 5 mg/kgBB/24 jam.
y y y y

Mempertahankan ventilasi Bebaskan jalan nafas, berikan O2 sesuai kebutuhan (23l/menit). Penatalaksanaan shock septik Mengontrol perubahan suhu lingkungan Untuk mengatasi hiperpireksia, diberikan kompres pada permukaan tubuh yang mempunyai pembuluh besar, misalnya pada kiri dan kanan leher, ketiak, selangkangan, daerah proksimal betis dan di atas kepala. Sebagai hibernasi dapat

diberikan largaktil 2 mg/kgBB/hari dan phenergan 4 mg/kgBB/hari secara intravena atau intramuscular dibagi dalam 3 kali pemberian. Dapat juga diberikan antipiretikum seperti asetosal atau parasetamol bila keadaan telah memungkinkan pemberian obat per oral.(Hassan, 1997)

Referensi Kesehatan April 15, 2008 ensefalitis Filed under: Bayi, Anak dan remaja creasoft @ 2:17 am

i Rate This

Quantcast

Pengertian

Ensefalitis adalah infeksi yang mengenai CNS yang disebabkan oleh virus atau mikro organisme lain yang non purulent.

Patogenesis Ensefalitis

Virus masuk tubuh pasien melalui kulit,saluran nafas dan saluran cerna.setelah masuk ke dalam tubuh,virus akan menyebar ke seluruh tubuh dengan beberapa cara:

Setempat:virus alirannya terbatas menginfeksi selaput lendir permukaan atau organ tertentu.

Penyebaran hematogen primer:virus masuk ke dalam darah

Kemudian menyebar ke organ dan berkembang biak di organ tersebut.

Penyebaran melalui saraf-saraf : virus berkembang biak di

Permukaan selaput lendir dan menyebar melalui sistem saraf.

Masa Prodromal berlangsung 1-4 hari ditandai dengan demam, sakit kepala, pusing, muntah, nyeri tenggorokan, malaise, nyeri ekstremintas dan pucat .

Gejala lain berupa gelisah, iritabel, perubahan perilaku, gamgguan kesadaran, kejang.

Kadang-kadang disertai tanda Neurologis tokal berupa Afasia, Hemifaresis, Hemiplegia, Ataksia, Paralisis syaraf otak.

Penyebab Ensefalitis:

Penyebab terbanyak : adalah virus

Sering : Herpes simplex

- Arbo virus

Jarang : Entero virus

- Mumps

- Adeno virus

Post Infeksi : Measles

- Influenza

- Varisella

Post Vaksinasi : Pertusis

Ensefalitis supuratif akut :

Bakteri penyebab Esenfalitis adalah : Staphylococcusaureus, Streptokok, E.Coli, Mycobacterium dan T. Pallidum.

Ensefalitis virus:

Virus yang menimbulkan adalah virus R N A (Virus Parotitis) virus morbili,virus rabies,virus rubella,virus denque,virus polio,cockscakie A,B,Herpes Zoster,varisela,Herpes simpleks,variola.

Gejala-Gejala yang mungkin terjadi pada Ensefalitis :

- Panas badan meningkat ,photo fobi,sakit kepala ,muntah-muntah lethargy ,kadang disertai kaku kuduk apabila infeksi mengenai meningen.

Anak tampak gelisah kadang disertai perubahan tingkah laku. Dapat disertai gangguan penglihatan ,pendengaran ,bicara dan kejang.

engertian Ensefalitis adalah infeksi yang mengenai CNS yang disebabkan oleh virus atau mikro organisme lain yang non purulent. Patogenesis Ensefalitis Virus masuk tubuh pasien melalui kulit,saluran nafas dan saluran cerna.setelah masuk ke dalam tubuh,virus akan menyebar ke seluruh tubuh dengan beberapa cara: [if !supportLists][endif]Setempat:virus alirannya terbatas menginfeksi selaput lendir permukaan atau organ tertentu. [if !supportLists][endif]Penyebaran hematogen primer:virus masuk ke dalam darah Kemudian menyebar ke organ dan berkembang biak di organ tersebut. [if !supportLists][endif]Penyebaran melalui saraf-saraf : virus berkembang biak di Permukaan selaput lendir dan menyebar melalui sistem saraf. Masa Prodromal berlangsung 1-4 hari ditandai dengan demam, sakit kepala, pusing, muntah, nyeri tenggorokan, malaise, nyeri ekstremintas dan pucat . Gejala lain berupa gelisah, iritabel, perubahan perilaku, gamgguan kesadaran, kejang. Kadang-kadang disertai tanda Neurologis tokal berupa Afasia, Hemifaresis, Hemiplegia, Ataksia, Paralisis syaraf otak.
www.emedicinehealth.com

Apa itu Ensefalitis? Encephalitis is an inflammation of the brain parenchyma (the functional part of the brain). Ensefalitis adalah suatu peradangan pada parenkim otak (bagian fu ngsional dari otak). Patients affected have widespread or focal disability of the neurological and psychological function. Pasien yang terkena cacat yang luas atau fokus fungsi neurologis dan psikologis. Encephalitis is different from meningitis , although, clinically, the 2 often occur together with signs and symptoms of meningitis, such as fear of light, headache , or stiff neck. Ensefalitis berbeda dari meningitis , meskipun, secara klinis, 2 sering terjadi bersama-sama dengan tanda-tanda dan gejala meningitis, seperti takut cahaya, sakit kepala , atau leher kaku. Encephalitis usually has a viral cause however, it can occur as a result of bacterial or fungal meningitis . Ensefalitis biasanya memiliki penyebab virus namun dapat terjadi sebagai akibat dari bakteri atau jamur meningitis . Common viral causes of encephalitis include Herpes Simplex virus (HSV - most common cause), ECHO, Coxsackie, mumps and Epstein-Barr viruses . virus
penyebab umum ensefalitis termasuk Simplex virus herpes (HSV - penyebab paling umum), ECHO, Coxsackie, gondok dan virus Epstein-Barr . A well known case in Australia is the Ross River virus. Kasus terkenal di Australia adalah virus Ross River.

Statistics on Encephalitis? Statistik Ensefalitis? The occurence rate encephalitis is about 1 in 200,000 per year. Para ensefalitis angka kejadian adalah sekitar 1 dari 200.000 per tahun. The most commonly affected groups are children, the elderly, and those with suppressed immune system. Kelompok yang paling sering terkena adalah anak-anak, orang tua, dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh. Approximately 850 cases of encephalitis were reported in 1994. Sekitar 850 kasus ensefalitis yang dilaporkan pada tahun 1994. The true statistics of these infections are difficult to obtain because the diagnosis may not be considered, many cases are unreported, or a specific viral cause is never confirmed. Statistik sejati infeksi ini sulit untuk mendapatkan karena diagnosis mungkin tidak dipertimbangkan, banyak kasus tidak dilaporkan, atau virus penyebab spesifik tidak pernah dikonfirmasi. Risk Factors for Encephalitis Faktor Risiko untuk Ensefalitis Exposure to viruses can occur through insect bites, food or drink contamination, inhalation of respiratory droplets from an infected person, skin contact, and extremely rarely, vaccinations. Paparan virus dapat terjadi melalui gigitan serangga, makanan atau minuman kontaminasi, menghirup tetesan pernafasan dari orang yang terinfeksi, kontak kulit, dan sangat jarang, vaksinasi. Progression of Encephalitis Perkembangan Ensefalitis Most episodes of encephalitis are mild and patients will recover by themselves. Kebanyakan episode ensefalitis ringan dan pasien akan pulih dengan sendirinya. In a small number of cases, the disease can be very serious, leading to brain damage, coma and death. Dalam sejumlah kecil kasus, penyakit bisa sangat serius, menyebabkan kerusakan otak, koma dan kematian.In general however, the fevers and headaches associated with the illness last for 1-2 weeks before gradually improving. Secara umum bagaimanapun, demam dan sakit kepala yang berhubungan dengan penyakit terakhir selama 1-2 minggu sebelum berangsur membaik. Full recovery may take weeks to months. pemulihan Kendali mungkin memakan waktu minggu ke bulan. How is Encephalitis Diagnosed? Bagaimana Ensefalitis Didiagnosis? Tests which may help make the diagnosis of encephalitis include: Tes yang dapat membantu membuat diagnosis ensefalitis meliputi:
y Lumbar puncture: a needle is used to collect fluid from within the spine, and this is analysed. Lumbar tusukan: jarum yang digunakan untuk mengumpulkan cairan dari dalam tulang belakang, dan ini dianalisis. y EEG: a scan of brain activity, which may be abnormal. EEG: scan aktivitas otak, yang mungkin abnormal. y A CT or MRI scan of the head. Sebuah CT atau MRI scan kepala. y Special tests can also be done to help identify the cause of the encephalitis. Tes khusus juga bisa dilakukan untuk membantu mengidentifikasi penyebab ensefalitis ini.

Prognosis of Encephalitis Prognosis Ensefalitis The prognosis depends on the type of virus and the condition of the patient eg general health, age, immune status, and pre-existing brain conditions. Prognosis tergantung pada jenis virus dan kondisi kesehatan umum pasien misalnya, usia, status kekebalan, dan kondisi otak yang sudah ada sebelumnya.

How is Encephalitis Treated? Bagaimana Ensefalitis Diobati? The goals of treatment are to provide supportive care and relieve symptoms. Tujuan pengobatan adalah untuk menyediakan perawatan dukungan dan meringankan gejala.Antiviral medications may be prescribed for herpes encephalitis or other severe viral infections. obat antivirus mungkin diresepkan untuk ensefalitis herpes atau infeksi virus yang parah. Most of the time, however, no specific antiviral drugs are available to combat the infection.Antibiotics may be prescribed when the infection is caused by bacterial organisms. Sebagian besar waktu, namun, tidak ada obat antivirus yang spesifik yang tersedia untuk memerangi infection.Antibiotics mungkin diresepkan jika infeksi disebabkan oleh organisme bakteri. Anti-epileptic medications are used to suppress seizures if they happen to occur. Obat-obat anti-epilepsi yang digunakan untuk menekan kejang jika mereka kebetulan terjadi. On rare occasions, potent anti-inflamatory drugs called "steroids" (such as dexamethasone) are used to reduce brain swelling.Sedatives may be needed to treat irritability or restlessness. Pada kesempatan langka, obat anti-inflamasi ampuh disebut "steroid" (seperti deksametason) digunakan untuk mengurangi swelling.Sedatives otak mungkin diperlukan untuk mengobati lekas marah atau gelisah. Supportive care (rest, nutrition, fluids) allows the body to fight the infection. Perawatan pendukung (istirahat, nutrisi, cairan) memungkinkan tubuh untuk melawan infeksi. After the acute illness physiotherapy and speech therapy may be needed for rehabiliation. Setelah fisioterapi penyakit akut dan terapi wicara mungkin diperlukan untuk rehabiliation.

Penyebab ensefalitis
y

Herpes simplex : This virus causes cold sores and lesions of the genitals. Herpes simpleks: Virus ini menyebabkan luka dingin dan lesi alat kelamin. It is transmitted directly through human contact. Hal ini ditularkan langsung melalui kontak manusia. Newborns can also get the virus by passing through an infected birth canal. Bayi yang baru lahir juga bisa mendapatkan virus dengan lewat melalui jalan lahir yang terinfeksi. Once inside the body, the virus travels through nerve fibers and can cause an infection of the brain. Begitu berada di dalam tubuh, virus perjalanan melalui saraf serat dan dapat menyebabkan infeksi otak. The virus may also undergo a period of latency in which it is inactive. Virus ini juga dapat mengalami periode laten yang tidak aktif. At a later time, emotional or physical stress can reactivate the virus to cause an infection of the brain. Pada waktu kemudian, emosional atau fisik stres dapat mengaktifkan kembali virus menyebabkan infeksi otak. Arbovirus : Hosts are animals such as birds, pigs, chipmunks, and squirrels that carry the virus. Arbovirus: Host adalah binatang seperti burung, babi, tupai, dan tupai yang membawa virus. Mosquitoes (known as vectors or ways of transmitting the virus) feed on these animals and become infected. Nyamuk (dikenal sebagai vektor atau cara menularkan virus) memakan hewan-hewan dan menjadi terinfeksi. The virus grows and cycles between the hosts and the vectors. Virus tumbuh dan siklus antara host dan vektor. Humans become infected through mosquito bites. Manusia terinfeksi melalui gigitan nyamuk. Once inside the body, the virus replicates and travels in the bloodstream. Begitu berada di dalam tubuh, virus bereplikasi dan perjalanan dalam aliran darah. If there is a large enough amount of the virus, the brain can become infected. Jika ada jumlah yang cukup besar virus, otak dapat menjadi terinfeksi. The majority of cases occur between June and September when the mosquitoes are most active. Sebagian besar kasus terjadi antara Juni dan September saat nyamuk yang paling aktif. In warmer climates, the disease can occur year-round. Pada cuaca panas, penyakit ini dapat terjadi sepanjang tahun.

Gejala ensefalitis
The signs and symptoms of encephalitis are the same for adults and children. Tanda-tanda dan gejala ensefalitis adalah sama untuk orang dewasa dan anak-anak.
y

Signs and symptoms may last for 2-3 weeks, are flu-like, and can include 1 or more of the following: Tanda dan gejala dapat berlangsung selama 2-3 minggu, adalah seperti flu, dan dapat meliputi 1 atau lebih hal berikut:
o o o o o o o o o o o

Fever Demam Fatigue Kelelahan Sore throat Sakit tenggorokan Stiff neck and back Kaku leher dan punggung Vomiting Muntah Headache Sakit kepala Confusion Kebingungan Irritability Sifat lekas marah Unsteady gait Goyah kiprah Drowsiness Kantuk Visual sensitivity to light Visual kepekaan terhadap cahaya

More severe cases may involve these signs and symptoms: Lebih banyak kasus yang parah dapat melibatkan tanda-tanda dan gejala:
o o o o o o

Seizures Kejang Muscle weakness Otot kelemahan Paralysis Kelumpuhan Memory loss Memori rugi Sudden impaired judgment Tiba-tiba terganggu penilaian Poor responsiveness Miskin tanggap

Encephalitis References Ensefalitis Referensi


1. Anderson DC, Kozak AJ: Meningitis, encephalitis, and brain abscess. Anderson DC, Kozak AJ: Meningitis, ensefalitis, dan abses otak. In: Tintinalli JE, et al, eds. Dalam: Tintinalli JE, et al, eds. Emergency Medicine: A Comprehensive Study Guide. Pengobatan Darurat: Panduan Studi Komprehensif. 4th ed . 4th ed. McGraw-Hill; 1997. McGraw-Hill; 1997. 2. Centers for Disease Control and Prevention. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Summary of notifiable diseases, United States 1994. Ringkasan penyakit dilaporkan, Amerika Serikat 1994. MMWR 1994;43(53):1-80. MMWR 1994; 43 (53) :1-80. 3. Gutierrez KM, Prober CG. Gutierrez KM, penyelidik CG. Encephalitis: Identifying the specific cause is key to effective management. Ensefalitis: Mengidentifikasi penyebab spesifik adalah kunci untuk pengelolaan yang efektif. Postgrad Med 1998; 103(3): 123-5, 129-30, 140-3. Pascasarjana Med 1998; 103 (3): 123-5, 129-30, 140-3. 4. Koskiniemi M, Rautonen J, Lehtokoski-Lehtiniemi E, et al. M Koskiniemi, Rautonen J, E Lehtokoski-Lehtiniemi, et al. Epidemiology of encephalitis in children: a 20-year survey. Epidemiologi ensefalitis pada anak-anak: survei 20 tahun. Ann Neurol 1991;29(5):492-7 Ann neurol 1991; 29 (5) :492-7 1 mei 2009 the Global Source for Summaries & Reviews

5. Patogenesis Ensefalitis 6. 7. Virus masuk tubuh pasien melalui kulit,saluran nafas dan saluran cerna.setelah masuk ke dalam tubuh,virus akan menyebar ke seluruh tubuh dengan beberapa cara: 8. 9. Setempat:virus alirannya terbatas menginfeksi selaput lendir permukaan atau organ tertentu. 10. 11. Penyebaran hematogen primer:virus masuk ke dalam darah 12. 13. Kemudian menyebar ke organ dan berkembang biak di organ tersebut. 14. 15. Penyebaran melalui saraf-saraf : virus berkembang biak di 16. 17. Permukaan selaput lendir dan menyebar melalui sistem saraf. 18. 19. Masa Prodromal berlangsung 1-4 hari ditandai dengan demam, sakit kepala, pusing, muntah, nyeri tenggorokan, malaise, nyeri ekstremintas dan pucat . 20. 21. Gejala lain berupa gelisah, iritabel, perubahan perilaku, gamgguan kesadaran, kejang. 22. 23. Kadang-kadang disertai tanda Neurologis tokal berupa Afasia, Hemifaresis, Hemiplegia, Ataksia, Paralisis syaraf otak.

Anda mungkin juga menyukai