Anda di halaman 1dari 28

Hernia Nukleus

Pulposus Cervical

Pembimbing: dr. M. Rifai, Sp.S

Disusun oleh:
Fransisca Oktaviani Pratiwi -- 112018189
Pendahuluan
 Banyak orang pernah menderita akibat mengalami nyeri
pada leher, bahu, dan lengan. Nyeri tumpul maupun tajam
yang bersifat menjalar dari leher hingga ke lengan dan
jari, dan kadang juga disertai dengan rasa tebal dan
kesemutan. Gejala-gejala tersebut sering disebut dengan
nyeri radix cervical (Radicular Cervical Pain) yang paling
sering disebabkan oleh herniasi diskus intervertebralis
cervicalis sehingga menekan radix (akar saraf) pada
cervical dan menyebabkan nyeri pada daerah yang
dipersarafi radix tersebut. Keadaan ini disebut sebagai
HNP Cervicalis (Hernia Nukleus Pulposus Cervicalis).

Page 2
Anatomi

Kolumna vertebralis terdiri dari 33 buah


vertebrae
 Diantara Kolumna vertebralis terdapat corpus
vertebrae yang dihubungkan satu dengan yang lain
oleh Discus Intervertebralis yang diperkuat oleh
ligamen Longitudinal posterior dan ligamen
Longitudinalis anterior

Fungsi discus invertebralis :


 Keleluasaan pengerasan vertebrae
 Shock absorber

 pelindung dari trauma

Page 4
Disc intervertebralis terdiri dari :
 Anulus fibrosus.
 Nukleus pulposus (gel)
 Lempeng kartilago hialin

Page 5
Hernia Nukleus Pulposus

• DEFINISI :

Suatu penyakit dimana bantalan lunak diantara


ruas-ruas tulang belakang (soft gel disc atau
Nucleus Pulposus) mengalami tekanan di salah
satu bagian posterior atau lateral sehingga
nucleus pulposus pecah dan luruh sehingga
terjadi penonjolan melalui anulus fibrosus ke
dalam kanalis spinalis dan mengakibatkan
penekanan radiks saraf.
Epidemiologi

 Kejadian HNP cervicalis merupakan kejadian HNP


terbanyak kedua setelah HNP lumbalis, yaitu sekitar 5-
10% dari populasi penderita HNP di Indonesia.
 Secara umum kejadian HNP bertambah seiring dengan
pertambahan usia, namun pada HNP cervicalis sekitar
60% penderita berada pada kelompok usia 30-40 tahun.
 Lebih sering terjadi pada laki-laki dari pada perempuan
yaitu sekitar 2:1.
ETIOLOGI

 Penyebab HNP terbanyak trauma dan degeneratif


 Perubahan degeneratif pada nukleus pulposus disebabkan
oleh pengurangan kadar protein yang berdampak pada
peningkatan kadar cairan sehingga tekanan meningkat,
menyebabkan ruptur pada anulus
FAKTOR RISIKO
1. Faktor risiko yang tidak dapat dirubah :
Umur yang makin bertambah risiko akan semakin tinggi.
Laki-laki lebih banyak daripada wanita.
Riwayat cedera punggung atau HNP sebelumnya

2. Faktor yang dapat dirubah :


Pekerjaan dan aktivitas : duduk yang terlalu lama, mengangkat
atau menarik barang-barang, sering membungkuk atau gerakan
memutar pada punggung
Olahraga yang tidak teratur : mulai latihan setelah lama tidak
berlatih, latihan yang berat dalam jangka waktu yang lama
Patofisiologi

Page 11
Perkembangan HNP bervariasi dari onset gejala yang
perlahan hingga yang tiba-tiba. Terdapat empat stage
yaitu:

1. Degenerasi diskus
2. Prolapsus/bulging/protusio diskus
3. Ekstrusio diskus
4. Sequestrasi diskus
Stage 1 dan 2 disebut sebagai inkomplit, sedangkan 3
dan 4 adalah herniasi komplit.
Manifestasi Klinis
 Tergantung dari radiks
saraf yang terkena.
Gejala klinis yang
paling sering adalah
iskhialgia (nyeri
radikuler sepanjang
perjalanan nervus
iskhiadikus).
 Nyeri biasanya bersifat
tajam seperti terbakar
dan berdenyut menjalar
 Bila saraf sensorik
yang besar terkena
akan timbul gejala
kesemutan atau rasa
tebal sesuai dengan
dermatomnya.
 Pasien dengan HNP cervical akan menunjukkan gejala-
gejala radiculopathy, mielopathy atau keduanya.
 Gejala radiculopathy terjadi apabila nucleus pulposus
keluar dan menekan radiks medulla spinalis, sedangkan
gejala mielopathy terjadi bila nucleus pulposus langsung
menekan medulla spinalis.
Diagnosa
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
PEMERIKSAAN FISIK KHUSUS

 Test Lhermitte
1. Pasien dalam posisi duduk, pemeriksa berada di belakang
pasien.
2. Kedua tangan pemeriksa diletakkan di atas kepala
pasien.
3. Fleksikan leher pasien dan berikan tahanan ringan
dengan kedua tangan pemeriksa.
4. Gerakan ini diikuti dengan merotasikan leher pasien
ke semua arah. Jika positif, pasien akan merasakan nyeri
menjalar sepanjang dermatom.
Page 19
 Test Valsalva
Pasien diminta untuk mengejan
Positif bila gejala muncul
 Neck distraction

Pasien supinasi kemudian kepala ditraksi secara aksial


Positif bila gejala berkurang
Pemeriksaan penunjang

 Radiologi  foto polos leher antero-posterior, lateral, dan


odontoid view.
 Pemeriksaan lain untuk HNP servikal adalah CT Scan,
mielografi, dan MRI
Diagnosis Banding
 Spondilosis Cervicalis,
 Spondilolistesis
 Canal Stenosis
 Abses atau Tumor
 Discitis
 Osteomyelitis
  

Page 23
PENATALAKSANAAN KONSERVATIF
1.Tirah baring 3-6 minggu dan batasi aktivitas

2.Simtomatis
Analgetik
NSAID
muscle relaxant

3. Rehab Medik
4. Bracing
5.Traksi cervikal
Traksi servikal
Teknik operasi pada kasus HNP servikal :

1.Anterior Cervikal Discectomy and Fusion (ACDF)


2.Posterior cervikal discectomy (PCDF)
Komplikasi
 Komplikasi pada kasus HNP cervicalis dapat terjadi
apabila tidak diterapi dengan baik dan tuntas. Komplikasi
yang dapat terjadi antara lain adalah gangguang saraf
permanen, nyeri kronik, paralisis, dan gangguan postur
tubuh yang permanen.

Page 27
Prognosa

 Prognosis dari HNP cervicalis bergantung pada keadaan


masing-masing penderita, stadium yang terjadi, terapi
yang dilakukan, serta faktor penyebab. Semakin ringan
stadium, dan dini serta tepat terapinya, prognosis semakin
bagus dan angka kekambuhan menurun.

Anda mungkin juga menyukai