Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN HNP CERVICAL

Definisi
Hernia Nukleus Pulposus (HNP) cervicalis adalah
rupturnya atau penonjolan annulus fibrosus pada diskus
intervertebralis servikalis sehingga isi diskus atau nucleus
pulposus keluar dan menekan radix saraf pada foramina
intervertebralis atau medula spinalis pada kanalis
vertebralis sehingga menyebabkan nyeri radikuler
sepanjang daerah yang dipersarafi oleh saraf yang terjepit
tersebut6.

Perkembangan HNP bervariasidari onset gejala yang perlahanhingga yang tiba-tiba.


Terdapatempat stage dalam HNP, yaitu:
1. Disc degeneration
2. Prolapsusdiskus
3. Ekstrusio diskus
4. Sequestrasi

Epidemiologi
- Kejadian HNP bertambah seiring dengan bertambahnya usia, menurut Rochester rata-
rata usia terjadinya HNP cervical pada pria yaitu 47 tahun dan 48 tahun pada wanita7
- Angka kejadian HNP cervical pada pria disbanding wanita bervariasi dari 1:1 sampai
1,4:1.
- Faktor- faktor yang terkait dengan trauma biasanya pada pekerja yang mengangkat
beban berat.

Anatomi
- Tulang belakang manusia tersusun dari 33 ruas vertebra, yaitu: 7 ruas vertebra
servikal, 12 ruas vertebra thorakalis, 5 ruas vertebra lumbalis, 5 ruas vertebra sakralis,
4 ruas coccygeus yang saling menyatu.
- Struktur anatomi leher dibentuk oleh tujuh tulang vertebra servikal yang saling
tersusun satu sama lain. Bersama ligament dan otot-otot leher sebagai jaringan
pendukung, tulang belakang servikal membentuk kanalis spinalis yang mengelilingi
dan melindungi medulla spinalis9.
1
- Ligamentum longitudinal dan diskus intervertebralis menghubungkan vertebra yang
berdekatan. Ligamentum longitudinal anterior, suatu pita tebal dan lebar, berjalan
memanjang pada bagian depan korpus vertebra dan diskus intervertebralis, dan
bersatudengan periosteum dan annulus fibrosus. Ligamentum longitudinalis anterior
berfungsi untuk menahan gaya ekstensi, sedangkan dalam kanalis vertebralis pada
bagian posterior korpus vertebra dan diskus intervertebralis terletak ligamentum
longitudinal posterior, ligamentum longitudinalis posterior berperan dalam menahan
gayafleksi. Ligamentum anterior lebih kuat dari pada posterior, sehingga prolaps
diskus lebih sering kearah posterior. Pada bagian posterior terdapat struktur saraf yang
sangat sensitive terhadap penekanan yaitu radiks saraf spinalis, ganglion radiks
dorsalis. Diantara korpus vertebra mulaidari vertebra servikalis kedua sampai vertebra
sakralis terdapat diskus inter vertebralis. Diskus ini membentuk sendi fibro kartilago
yang lentur antara korpus vertebra. Vertebra cervical terdiri dari dua bagian yaitu
segmen atas dan bawah. Segmen atas terdiri dari C1 (atlas) dan C2 (axis). Segmen
bawah ter diri dari C3-T110.

Patofisiologi
a. Proses degenerative
b. Proses traumatic

Etiologi
Manuver gerakan yang tidak wajar atau berlebihan, posisi dan gerakan leher yang salah
dapat menyebabkan mikrotrauma berulang dan sebagai konsekuensinya bisa mendorong
terjadinya herniasi diskus intervertebralis pada kondisi diskus intervertebralis yang telah
mengalami degenerasi sebelumnya. HNP terjadi sebagai akibat penekanan cervikal yang
berulang atau, meskipun jarang, dari satu kejadian traumatik. Peningkatan resiko bisa
bertambah karena penekanan getaran, pengangkatan beban yang berat, posisi duduk yang
lama, trauma whiplash, dan gerakan akselerasi atau deselerasi yang sering.
Seiring bertambahnya usia, maka bagian tengah diskus intervertebralis yaitu nukleus
pulposus mulai kehilangan kadar air di dalamnya, hal ini menjadikan diskus intervertebralis
tidak lagi efektif sebagai bantalan atau peredam getaran. Bila kondisi diskus mulai
memburuk, lapisan luar yakni annulus fibrosus dapat mengalami robekan.
Hal ini dapat mendorong pemindahan bagian tengah diskus (dinamakan diskus
mengalami pecah atau herniasi) melewati suatu celah robek pada lapisan luar, ke ruang yang
2
ditempati oleh nervus spinalis dan medulla spinalis. Selanjutnya diskus yang mengalami
herniasi dapat menekan nervus spinalis dan menyebabkan nyeri, rasa kebas, kesemutan atau
kesemutan pada bahu atau lengan.Berdasarkanl okasinya HNP cervical terdiri dari central,
poterolateral, dan lateral4.

Manifestasi Klinis
a. Cervical Radiculopathy

b. Cervical Myelopathy

Diagnosis
a. Anamnesis

3
Berhubungan dengan nyeri. Pertanyaan itu berupa kapan nyeri terjadi, frekuensi, dan
intervalnya; lokasinyeri; kualitas dan sifatnyeri; penjalaran nyeri; apa aktivitas yang
memprovokasi nyeri; memperberat nyeri; dan meringankan nyeri. Selain nyerinya,
tanyakan pula pekerjaan, riwayat trauma.

b. Pemeriksaan neurologi
- Pemeriksaan sensoris
- Pemeriksaan motorik, apakah ada tanda paresis, atropi otot.
- Pemeriksaan reflex, bila ada penurunan atau refleks tendon menghilang
- Pemeriksaan tambahan yang dapat digunakan pada HNP cervical yaitu Spurling test
atau tes Kompresi Foraminal,

c. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
a) Faktor rheumatoid, suatu faktor immunologis bilamana terdapat peningkatan
memungkinkan adanya penyakit rheumatoid arthritis.
b) HLA-B27 bila (+) menunjukkan suatu tanda dari spondilitis ankylosis.
c) Peningkatan LED menunjukkan kelainan polymyalgia rheumatoid ataupun juga bisa
terdapat pada infeksi bakteri non spesifik.
d) Peningkatan leukosit menunjukkan adanya infeksi pada tulang servikal.
e) Kultur darah yang positif juga menunjukkan adanya infeksi dari suatu organisme.
2. Radiologi
3. CT-Scan
4. CT-Myelography
5. MRI

4
6. Electrodiagnostic
7. Somatosensory evoked potentials (SSEP)

Tata Laksana
a. Non-farmakologis
1. Terapifisik
2. Traksiservikal
3. Collar servikal
4. Modalitas lain
b. Farmakologis
1. NSAIDs
2. Acetaminophen
3. Muscle relaxant
4. Anticonvulsant dan antidepressant
5. Oral corticosteroid
6. Analgesic opioid
c. Operasi
a. Indikasi operasi:
1. Herniasi discus sentral dengan kompresi medula spinalis dan diikuti dengan
myelopathy
2. Herniasi discus posterolateral
3. Radiculopathy yang gagal dengan terapi konservatif
4. Pasien dengan deficit neurologis progresif
Jenis – jenis operasi:14
1. Anterior Cervical Discectomy and Spine Fusion (ACDF)

2. Cervical Artificial Disc Replacement

5
3. Posterior Cervical Discectomy

Pencegahan
Perubahan gaya hidup dapat membantu mencegah penyakit diskus servikal, seperti
HNP. Pencegahan dapat dilakukan dengan memodifikasi faktor risiko meliputi sikap tubuh
yang buruk dan gerak mekanis tubuh, otot leher yang lemah, merokok dan obesitas

Prognosis
Pada umumnya tidak sampai pada komplikasi tahap lanjut yang membahayakan.
Diagnosis dini dan penatalaksanaan yang tepat dan cepat dapat mencegah perburukan
penyakit.

Anda mungkin juga menyukai