Nucleus pulposus
(CHNP)
Pembimbing :
dr. Runi A., Sp.N
definisi
3
EPIDEMIOLOGI
5
Etiologi
7
Trauma
Biasanya terjadi pada kelompok usia yang lebih muda.
Trauma pada vertebra servikal dapat terjadi akibat adanya
gerakan tiba-tiba pada daerah leher, misalnya whiplash
injury .
Proses Degeneratif
Terjadi pada kelompok usia yang lebih tua. Proses
degeneratif menyebabkan perubahan komponen
penyusun diskus intervertebralis menjadi lebih tidak
elastis atau kaku sehingga apabila mendapatkan beban
yang berlebihan atau tiba-tiba, menyebabkan isi diskus
keluar atau secara langsung menyebabkan trauma pada
vertebra servikalis
8
Faktor RISIKO
9
anatomi
11
Diskus intervertebralis
Terdiri dari lempeng rawan hyalin (Hyalin Cartilage Plate), nukleus
pulposus (gel), dan annulus fibrosus.
14
patofisiologi
15
16
17
Tahap protrusi:
Degenerasi terjadi
nukleus: penonjolan
terjadi perubahannukleus
komposisipulposus dan
anulus pulposus
Tahapekstrusi:
Tahap sekuestrasi:
terjaditelah
rupturterjadi
anulusruptur ligamen
fibrosus, sehingga gel
anulus fibrosus,
sehingga anulus
apabila ada bebanfibrosus
nukleusdan ligamen
pulposus longitudinal
menonjol ke salah
longitudinal
nukleus
satu
posterior,
pulposus
sisi dengan
keluar sehingga
dari diskusgel nukleus pulposus
intervertebralis, tetapi keluar
posterior
ligamen masihanulus
utuh,
longitudinal
fibrosus masih
tapi sudah
posterior masih
intak,herniasi
terjadi
intak.
dan belum
danterjadi
mulai
melewati
herniasi. celah ligamen menuju ke kanalis spinalis.
terjadi penekanan pada radix atau medula spinalis.
18
manifestasi klinis
19
20
diagnosis
21
anamnesis
✖ Anamnesis dapat ditanyakan hal yang berhubungan
dengan nyerinya. Pertanyaan itu berupa kapan nyeri
terjadi, frekuensi, dan intervalnya; lokasi nyeri;
kualitas dan sifat nyeri; penjalaran nyeri; apa
aktivitas yang memprovokasi nyeri; memperberat
nyeri; dan meringankan nyeri. Selain nyerinya,
tanyakan pula pekerjaan, riwayat trauma
Pemeriksaan fisik
22
✖ Inspeksi :
Hal yang termasuk di dalam pemeriksaan ini adalah
kepala, postur leher dan gerakan selama percakapan
normal. Biasanya, pasien memiringkan kepala mereka
jauh dari sisi cedera dan menahan leher merka yang
kaku
✖ Palpasi :
- terbatasnya “ROM”
-Hipertonus atau kejang pada palpasi pada
otot-otot yang sakit mungkin saja terjadi.
23
Tes
✖ Neck Distraction:
Provokatif
Tes ini juga dikenal dengan nama Axial Manual Traction Test. Pemeriksa menempatkan tangan di
bawah dagu dan tangan lainnya di occipital di kepala pasien, kemudian kepala pasien diberikan gaya
traksi aksial sekitar 30 pound.sebagai gaya traksi aksial. Tes ini positif jika saat kepala diangkat atau
di distraksikan, nyeri berkurang, dan hal ini menandakan tekanan pada radiks saraf telah berkurang.
✖ Tes Spurling :
Tes tekanan foramina spurling bisa mendiagnosa adanya radikulopati servikal. Tes ini dilakukan
dengan melenturkan kepala ke depan dan pada satu sisi, sedangkan tekanan diarahkan ke bawah dari
arah puncak kepala. Jika ditemukan keadaan mati rasa atau nyeri yang meningkat, maka ada
kemungkinan mengalami radikulopati servikal.
✖ Tes Lhermitte :
Tes ini dilakukan dengan menekan kepala pada posisi leher tegak lurus atau miring. Peningkatan dan
radiasi nyeri ke lengan setelah melakukan tes ini mengindikasikan adanya penyempitan foramen
intervertebralis servikal, sehingga berkas serabut sensorik di foramen intervertebra yang diduga
terjepit, secara faktual dapat dibuktikan.
24
laboratorium
• X-Ray, posisi AP (anteroposterior), Lateral, dan Obliq. Pemeriksaan
penunjang awal yang dapat dilakukan untuk melihat adanya penyempitan
diskus intervertebralis dan foramina intervertebralis pada HNP.
• Computed Tomography Scan (CT Scan), dapat menunjukkan struktur
tulang dan soft tissue vertebra, namun masih belum dapat menunjukkan
dengan jelas proses herniasi.
• Magnetic Resonance Imaging (MRI), merupakan gold standart
pemeriksaan untuk HNP. Karena dapat menunjukkan lebih jelas keadaan
soft tissue daripada CT Scan, sehingga gambaran herniasi diskus dapat
terlihat jelas.
• Myelography, merupakan suatu pemeriksaan X-ray dengan kontras yang
dapat menunjukkan adanya stuktur yang menekan radix dan medula
spinalis seperti HNP, tumor, ataupun spur.
• Electromyografi dan tes konduksi saraf, dapat digunakan untuk mendeteksi
radiks saraf yang terlibat dengan lebih jelas.
25
26
Diagnosis banding
27
• Spondilosis Servikalis, yaitu penyakit yang menyerang usia pertengahan dan usia lanjut,
dimana diskus dan tulang belakang di leher mengalami kemunduran (degenerasi)
• Spondilolistesis, merupakan salah satu bentuk kelainan tulangbelakang (vertebra)
dimana salah satu atau beberapa segmen vertebra berada lebih anterior daripada segmen
vertebra di bawahnya.
• Canal Stenosis, merupakan penyempitan kanalis spinalis (vertebra) yang biasanya
terjadi akibat proses degeneratif.
• Abses atau Tumor, adanya massa yang berupa abses atau tumor pada daerah sekitar
vertebra servikalis yang menekan saraf servikal sehingga menimbulkan gejala mirip
HNP servikalis
• Discitis, adalah keradangan yang terjadi pada diskus intervertebralis yang disebabkan
oleh inokulasi hematogen atau post operasi spinal.
• Osteomyelitis, adalah proses inflamasi akut atau kronik pada tulang dan struktur
sekundernya karena infeksi oleh bakteri piogenik.
28
Tatalaksana
29
Komplikasi
33
prognosis
35
pencegahan
37
Terima kasih