J500160113 Anatomi dan Fisiologi Vertebra Kolumna Vertebralis terdiri dari 7 Verebra cervical 12 vertebra torakal 5 vertebra lumbal 5 vertebra sacral 4 vertebrakoksigeus Diantara kolumna vertebralis terdapat corpus vertebra yang dihubungan satu dengan yang lain oleh discus intervertebralis yang diperkuat oleh ligamentum posterior dan ligamentum anterior Fungsi discus invertebralis : 1. Keleluasaan pengerasan vertebra 2. Shock absorber -> Pelindung dari trauma Disc. Invertebra terdiri dari : 1. Anulus Fibrosus 2. Nukelus pulposus 3. Lempeng kartilago hialin Definisi Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah turunnya kandungan annulus fibrosus dari diskus intervertebralis lumbal pada spinal canal atau rupture annulus fibrosus dengan tekanan dari nucleus pulposus yang menyebabkan kompresi pada element saraf. Pada umumnya HNP pada lumbal sering terjadi pada L4-L5 dan L5-S1. Etiologi 1. Meningkatnya usia terjadi perubahan degeneratif yang mengakibatkan kurang lentur dan tipisnya nucleus pulposus. Annulus fibrosus mengalami perubahan karena digunakan terus menerus. 2. Adanya suatu trauma derajat sedang yang berulang mengenai discus intervertebralis sehingga menimbulkan sobeknya annulus fibrosus Patogenesis Hernia Nukleus Pulposus terbagi dalam 4 grade berdasarkan keadaan herniasinya, dimana ekstrusi dan sequestrasi merupakan hernia yang sesungguhnya, yaitu: 1. Protrusi diskus intervertebralis : nukleus terlihat menonjol ke satu arah tanpa kerusakan annulus fibrosus. 2. Prolaps diskus intervertebral : nukleus berpindah, tetapi masih dalam lingkaran anulus fibrosus. 3. Extrusi diskus intervertebral : nukleus keluar dan anulus fibrosus dan berada di bawah ligamentum, longitudinalis posterior. 4. Sequestrasi diskus intervertebral : nukleus telah menembus ligamentum longitudinalis posterior Patofisiologi 1. Robekan/ kerusakanpada lapisan diskus intervertebralis akan menyebabkan nyeri local oleh karena adanya stress mekanik pada bagian yang peka nyeri tersebut 2. Isi dari diskus nukelus pulposus, yang tersekuestrasi memiliki efek toksik langsung dan menimbulkan respon inflmasi dimana kedua hal tersebut meningkatkan kepekaan terhadap nyeri 3. Biasanya protusio atau ekstrusi diskus posterolateral akan menjepit/ menekan akar saraf ipsilateral pada tempat keluarnya saraf dari kantong durameter 4. Akan menampilkan gejala dan tanda radikuler sesuai distribusi persarafannya Tanda dan Gejala 1. HNP sentral akan menimbulkan paraparesis flasid, parestesia dan retensi urine. 2. Sedangkan HNP lateral bermanifestasi pada rasa nyeri dan nyeri tekan yang terletak pada punggung bawah, di tengah-tengah area bokong dan betis, belakang tumit dan telapak kaki. 3. Kekuatan ekstensi jari kelima kaki berkurang dan reflex achiller negative. Pada HNP lateral L5-S1 rasa nyeri dan nyeri tekan didapatkan di punggung bawah, bagian lateral pantat, tungkai bawah bagian lateral, dan di dorsum pedis. 4. Kelemahan m. gastrocnemius (plantar fleksi pergelangan kaki), m. ekstensor halusis longus (ekstensi ibu jari kaki). 5. Gangguan reflex Achilles, defisit sensorik pada malleolus lateralis dan bagian lateral pedis Diagnosis 1. Anamnesis 2. Pemeriksaan fisik ◦ tes LASEQUE ( Straight Leg Raising / SLR ) ◦Tes LASEQUE menyilang atau O’Connell ◦Tes untuk menaikan tekanan intratekal ( Naffziger, Valsava) Pemeriksaan neurologi 1. Pemeriksaan sensoris, pada pemeriksaan sensoris ini apakah ada gangguan sensoris, dengan mengetahui dermatom mana yang terkena akan dapat diketahui radiks mana yang terganggu. 2. Pemeriksaan motorik, apakah ada tanda paresis, atropi otot. 3. Pemeeriksaan reflex, bila ada penurunan atau refleks tendon menghilang, misal APR menurun atau menghilang berarti menunjukkan segmen S1 terganggu. Pemeriksaan Penunjang 1. X-Ray. Nucleus pulposus tidak dapat ditangkap di X-Ray dan tidak dapat mengkonfirmasikan herniasi diskus maupun jebakan akar saraf. Namun, X-Ray dapat memperlihatkan kelainan pada diskus dengan gambaran penyempitan celah atau perubahan alignment dari vertebra. 2. Mylogram Pada myelogram dilakukan injeksi kontras bersifat radio-opaque dalam columna spinalis. Kontras masuk dalam columna spinalis sehingga pada X-ray dapat nampak adanya penyumbatan atau hambatan kanalis spinalis 3. MR Merupakan gold standard diagnosis HNP karena dapat melihat struktur columna vertebra dengan jelas dan mengidentifikasi letak herniasi. Penatalaksanaan 1. Tirah baring 2. Simptomatis ( Analgetik, Muscle Relaxant, Kortikosteroid ) 3. Fisioterapi 4. Traksi Pelvis atau Traksi Lumbal 5. Mobilisasi 6. Penatalaksaan Operatif Indikasi Penatalaksaan Operatif 1. Tatalaksana konservatif tidak membawa hasil atau beberapa kali tatalaksana konservatif selalu memberikan kekambuhan 2. Adanya kelumpuhan nyata, berkembang menjadi progresif 3. Bila ada deficit neurologi terutama gangguan miksi dan defekasi Terima Kasih