Antiparkinson
Antiparkinson
BELA HULISELAN
Ditemukan tahun 1817 oleh dr. James
Parkinson
Penyakit neurogeneratif (degeneratif saraf)
yang memburuk secara bertahap
PARKINSON
Paralisis agitans, dengan:
Trias gangguan neuromuskuler:
- Tremor
- Rigiditas
- Akinesia/hipokinesia
Disertai kelainan postur tubuh dan gaya berjalan
Gerakan halus yg memerlukan koordinasi sulit
dilakukan pasien
Gangguan otonom: Sialorea, seborea,
hiperhidrosis
• Gangguan keseimbangan neurohumoral di
gangglia basal, khususnya traktus nigrostriatum
dalam sistem ektrapiramidal
a.. Bromokriptin
- Marangsang reseptor dopaminergik
- Agonis reseptor D2, antagonis reseptor D1
- Kombinasi dengan levodopa dapat mengurangi dosis
levodopa
• Bromokriptin efektif pada parkinson dengan derajat berat,
kelebihannya:
- Efek terapi tidak tergantung enzim dekarboksilase
- Bertambah beratnya penyakit Parkinson akan lebih
meningkatkan sensitivitas reseptor dopaminergik
Indikasi
1. Tambahan terapi levodopa pada pasien yang tidak
memberikan respons yang memuaskan dengan
levodopa
2. Pengganti levodopa bila levodopa dikontraindikasikan
Dosis dimulai: 2 x 1,25 mg
ES:
Halusinasi penglihatan dan pendengaran yang reversibel
b. PRAMIPEKSOL
• Agonis dopamin non Ergot
• Reseptor D3
• Monoterapi padda parkinson ringan
• Penyakit lebih berat: menurunkan dosis levodopa
• Menyingkirkan Hidrogen peroksida Neuroprotektif
• Aktifitas neurotropik
• Dosis: 3x0,5-1,5 mg
c. Ropinirol
• Agonis D2 non ergot
• Diindikasikan: parkinson awal atau lanjut
• Penundaan penggunaan levodopa, diharapkan efek
samping diskinesia berkurang
• ES yang menyebabkan penghentian terapi:
- Mual (3%)
- Halusinasi (4%)
• Dosis: 3x0,25 mg/hari ditingkatkan perlahan-lahan sesuai
kebutuhan sampai dosis maksimal 24 mg/hari
2. ANTIKOLINERGIK
(THP, biperiden, prosiklidin, benztropin, antihistamin
dengan efek antikolinergik: difenhidramin dan
etopropazin)
a. AMANTADIN
• Diduga meningkatkan aktivitas dopaminergik serta
menghambat aktivitas kolinergik di korpus striatum
• Amantadin membebaskan DA dari ujung saraf dan
menghambat ambilan DA prasinaptik sehingga
memperpanjang waktu paruh DA di sinaps
• Efektifitas sebagai antiparkinson <
• Respons lebih cepat Levodopa
• ES lebih ringan
• Efektifitasnya nyata pada pasien respons levodopa
kurang baik
• Amantadin + Levodopa = sinergis
• Amantadin tunggal, dalam 3-6 bulan hasil pengobatan
turun
• Dosis: 1x100 mg-----2x100 mg------3x100 mg
• > 200 mg/hari, kenaikan manfaat tidak berarti
b. ANTIDEPRESAN TRISIKLIK (imipramin dan,
amitriptilin)
a. MAO-B.
SELEGILIN
- Penghambat MAO-B spesifik
- MAO - A , berhubungan dengan NE dan serotonin
- MAO B berhubungan dengan dopamin
• Selegilin menghambat deaminasi dopamin menjadi 3,4
Dehidroksifenil asetat, DOPAC) sehingga dopamin di
ujung saraf dopaminergik lebih tinggi
• Levodopa + selegilin:
- Meringankan fenomena wearing off
- Pengurangan dosis levodopa 10% - 30%, mengurangi
efek samping levodopa
• Penggunaan selegilin tunggal pada awal terapi, agaknya
menghambat progresivitas parkinson sehingga menunda
keperluan levodopa
b. Penghamabt COMT(Entekapon, tolkapon)
- Inhibitor COMT bersifat reversible
- Kombinasi dengan karbidopa, memperpanjang masa
kerja karbidopa
• Bermanfaat terutama bila masa kerja karbidopa semakin
memendek setelah pengobatan jangka panjang
• Dosis Tolkapon: 3x100 mg
• Entekapon 200 mg
• Diberikan bersama karbidopa
PEMILIHAN OBAT PARKINSON
• Kombinasi levodopa dan karbidopa merupakan kombinasi
yang paling aktif
• Pertentangan utama dalam pengobatan parkinson adalah
dalam menentukan kapan mulai pengobatan mengingat
masa aktif kombinasi obat ini kira-kira hanya 5 tahun
• Pendapat lainnya bahwa kegagalan terapi dengan
levodopa/karbidopa adalah karena progresifitas penyakit
• Data terakhir menunjukan bahwa mortalitas dan
progresifitas penyakit menurun jika pengobatan segera
dimulai
• Efek terapi dicapai dengan pemberian 3-4x sehari
• Penelitian terbatas menyarankan bahwa penggunaan
selegilin pada awal terapi, menunda progresifitas
penyakit, dan menunda pengobatan dengan
levodopa/karbidopa
• Obat lainnya yg dapat diberikan sebelum atau bersamaan
dengan levodopa adalah:
- Dopamin agonis
- Amantadin
- Antikolinergik
• ES antikolinergik yang membatasinya digunakan sebagai
anti parkinson adalah:
prostatisme, glaukoma dan memburuknya pasien
dengan demensia
• Efek samping ini juga dapat terjadi dengan amantadin
• Berdasarkan hal di atas, maka pilihan yg baik adalah
bromokriptin.
• Kebanyakan pasien memperlihatkan perbaikan gejala
walaupun tidak sebaik levodopa/karbidopa
• Dengan bromokriptin, diskinesia, fenomena pasang surut
dan fenomena perpendekan masa kerja jarang terjadi
• Bila pemakaian agonis dopamin kurang memuaskan,
amantadin atau antikolinergik dosis rendah dapat dicoba
• Cepat atau lambat levodopa/karbidopa dibutuhkan
• Selama pengobatan jangka panjang dengan
levodopa/karbidopa akan timbul efek samping yang
berhubungan dengan kadar levodopa dalam darah
• Diskinesia timbul bila kadar dopamin dalam otak meningkat
• Akinesia dan rigiditas terjadi bila kadar dopamin rendah
• Pemberian dopamin lepas lambat mengurangi fluktuasi
dopamin di tempat kerja
• Peringatan dalam menggunakan sediaan lepas lambat:
- Karena absorpsi lambat, pasien kadang-kadang
memerlukan tambahan sediaan biasa pada dosis pagi
hari
- Karena terjadi akumulasi obat maka dosis terakhir
perlu dikurangi untuk mencegah diskinesia akibat
kelebihan dopamin di otak
TERIMA KASIH