Anda di halaman 1dari 51

Pohon Pengabdian Masyarakat

Tema :

LAPORAN KEGIATAN
PENGABDIAN MASYARAKAT
SUMBER PNBP TA.2019

PENINGKATAN DETEKSI KEGANASAN SERVIKS DALAM


PENGAPLIKASIAN DAN PENCEGAHAN KANKER SERVIKS SEBAGAI
UPAYA PREVENTIF KESEHATAN REPRODUKSI DI PUSKESMAS
KENDALKEREP BUNULREJO MALANG

Oleh :
Nama Ketua : Dr. dr. Tatit Nurseta SpOG-K-Onk
Nama Anggota : Dr. dr. I Wayan Arsana Wiyasa, SpOG-K
dr. Pande Made Dwijayasa, SpOG-K
Dr.dr. Sutrisno, SpOG-K
Dr. dr. I Wayan Agung SpOG-K
Dr.dr. Rahajeng SpOG-K
dr. Nugrahanti, SpOG-K
Dr. dr. Bambang Raharjo, SpOG-K
dr. M. Nooryanto, SpOG-K
dr. Yahya Irwanto, SpOG-K

”Dilaksanakan atas biaya dari PNBP ” dengan kontrak nomor :....................

Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya
November 2019

1
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Kegiatan :Peningkatan Deteksi Keganasan Serviks Dalam
Pengaplikasikan Dan Pencegahan Kanker Serviks Sebagai
Upaya Preventif Kesehatan Reproduksi Di Puskesmas
Kendalkerep Kelurahan Bunulrejo Malang
Ketua Pelaksana
Nama : Dr. dr. Tatit Nurseta SpOG-KOnk
NIP : 19670909 199703 1 001
Pangkat/ Golongan : Penata Muda Tingkat I/ IIIb
Fakultas : Kedokteran
Jurusan/ Lab : Obstetri dan Ginekologi
Bidang Keahllian : Onkologi Reproduksi
No telp/ HP : 082140549339
Anggota 1 : Dr. dr. I Wayan Arsana Wiyasa, SpOG-K
Anggota 2 : dr. Pande Made Dwijayasa, SpOG-K
Anggota 3 : Dr. dr. Bambang Raharjo, SpOG-K
Anggota 4 : Dr. dr. Sutrisno, SpOG-K
Anggota 5 : Dr. dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOG-K
Anggota 6 : Dr. dr. Rahajeng SpOG-K
Anggota 7 : dr. Nugrahanti, SpOG-K
Anggota 8 : dr. M. Nooryanto, SpOG-K
Anggota 9 : dr. Yahya Irwanto, SpOG-K
Lokasi Kegiatan : Kelurahan Bunulrejo – Malang
Lama Pelaksanaan Kegiatan : 3 Bulan
Bulan dan Tahun Mulai : Oktober 2018
Biaya yang diperlukan
Sumber Dana : PNBP
Jumlah Dana : Rp. 15.000.000,-

Malang, 18 Desember 2019


Ketua Jurusan Fakultas Kedokteran Ketua Pelaksana
Universitas Brawijaya

Dr. dr. Arsana Wiyasa, SpOG-K Dr. dr. Tatit Nurseta SpOG-K
NIP 19570630 196412 1 001 NIP19670909 199703 1 001
Dekan Fakultas Kedoteran Ketua BPPM Fakultas Kedokteran UB
Universitas Brawijaya

Dr. Dr. Wisnu Barlianto, SpA(K), Msi, Med Dr. dr. Nadia Artha Dewi, SpM-K
NIP. 1958041411987012001 NIP. 197608272008012010

DAFTAR ISI

2
1. Halaman Cover........................................................................................1
2. Halmaan Pengesahan..............................................................................2
3. Daftar Isi..................................................................................................3
4. Daftar Lampiran .....................................................................................4
5. Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat.............................................5
6. Abstrak ...................................................................................................5
7. Judul........................................................................................................5
8. Analisis Situasi........................................................................................5
9. Perumusan Masalah................................................................................7
10. Tujuan Kegiatan......................................................................................7
11. Manfaat Kegiatan....................................................................................8
12. Kerangka Pemecahan Masalah ..............................................................8
13. Khalayak Sasaran yang Strategis............................................................8
14. Keterkaitan..............................................................................................8
15. Metode Kegiatan.....................................................................................8
16. Rancangan Evaluasi................................................................................8
17. Jadwal Pelaksanaan ................................................................................9
18. Hasil Kegiatan ........................................................................................9
19. Penutup ...................................................................................................20
Kesimpulan dan Saran ............................................................................20
20. Rincian Penggunaan Dana .....................................................................21
21. Daftar Pustaka.........................................................................................22
22. Daftar riwayat hidup ketua pengabdian masyarakat...............................24
23. Lampiran.................................................................................................30

DAFTAR LAMPIRAN

3
1. Surat Tugas ............................................................................................... 30
2. Dokumentasi foto...................................................................................... 31
3. Daftar Mahasiswa yang Hadir dan Tupoksinya........................................ 32
4. Daftar Hadir Peserta.................................................................................. 36
5. Gambaran Teknologi/ Ilmu yang diterapkan............................................. 41
6. Soal Pretest dan Posttest............................................................................ 42
7. Materi Presentasi....................................................................................... 46
8. Bukti Kwitansi Asli................................................................................... 51

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

4
1. Abstrak
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah keseluruhan penderita kanker
serviks di Jawa Timur mencapai 1.844 kasus dan Kota Malang sebagai
penyumbang terbesar yakni sebanyak 747 perempuan atau 41% dari total seluruh
kasus kanker serviks di Jawa Timur. Jumlah itu merupakan yang tertinggi di
antara 38 kabupaten dan kota di provinsi Jawa Timur (Dinkes Prov.Jatim, 2012).
Tidak adanya data terperinci di kecamatan mana saja yang mengalami kanker
serviks menyebabkan perlunya dilakukan skrining massal dan dan pendataan
secara komprehensif untuk mengetahui keberhasilan dari skrining ini.
Kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang kanker termasuk faktor-
faktor risiko dan upaya pencegahannya masih kurang. Padahal 90-95 % faktor
risiko terkena kanker berhubungan dengan perilaku dan lingkungan. Karena itu
perlu ada suatu gerakan bersama, menyeluruh dan berkesinambungan untuk
meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kanker terutama kanker serviks.
Insiden kanker serviks sebenarnya dapat ditekan dengan melakukan upaya
pencegahan primer seperti meningkatkan atau intensifikasi kegiatan penyuluhan
kepada masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat, menghindari faktor
risiko terkena kanker, melakukan immunisasi dengan vaksin HPV dan diikuti
dengan deteksi dini kanker serviks tersebut melalui pemeriksaan pap smear. Saat
ini cakupan “screening” deteksi dini kanker serviks di Indonesia melalui pap
smear masih sangat rendah (sekitar 5 %), padahal cakupan “screening” yang
efektif dalam menurunkan angka kesakitan dan angka kematian karena kanker
serviks adalah 85 %. Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi epitel porsio dan
endoservik uterus untuk menentukan adanya perubahan praganas maupun ganas
di porsio atau serviks uterus, dilakukan dengan cara mengusap serviks ( scrapping
) untuk mendapatkan sel-sel serviks kemudian diperiksa sel-selnya, agar dapat
ditahui terjadinya perubahan atau tidak.

2. Judul
Peningkatan Deteksi Keganasan Serviks Dalam Pengaplikasian Dan
Pencegahan Kanker Serviks Sebagai Upaya Preventif Kesehatan Reproduksi Di
Puskesmas Kendalkerep Kelurahan Bunulrejo Malang

3. Analisis Situasi

Kanker serviks merupakan penyakit keganasan yang banyak menyerang


wanita di dunia. Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada leher rahim
perempuan. Hingga saat ini kanker serviks masih merupakan penyebab kematian
terbanyak penyakit kanker di Negara berkembang. Angka kejadian penyakit
kanker ini rendah pada wanita berusia di bawah 25 tahun, namun meningkat pada
wanita di usia 35-40 tahun dan mencapai titik maksimum pada usia 50an tahun. Di
Indonesia pada tahun 2009 prevalensi kejadian kanker serviks adalah 50 per

5
100.000 perempuan (WHO,2010)
Salah satu penyebab utama tingginya angka kejadian kanker serviks
disebabkan oleh kesadaran perempuan yang sudah menikah masih rendah untuk
melakukan skrining kanker serviks baik dengan IVA maupun pap smear. Setiap
perempuan yang telah melakukan hubungan seksual mempunyai risiko menderita
kanker serviks. Sehingga diperlukan pemeriksaan skrining secara berkala hingga
perempuan berusia 70 tahun. Bila penyakit kanker diketahui dalam stadium lanjut,
maka akan semakin rendah harapan untuk dapat sembuh. Selain itu perawatan dan
pengobatan juga memerlukan waktu yang lama yang tentunya akan memakan
biaya kesehatan yang cukup besar.
Di Indonesia, angka kejadian kanker serviks masih tinggi. Berdasar data
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) 2007, angka kejadian kanker leher rahim
5.786 kasus atau 11,78 persen. Pada tahun 1991 sebanyak 28,66 % kanker yang
diderita wanita Indonesia adalah kanker serviks. Terjadi penurunan jumlah kasus
disebabkan mulai adanya kesadaran untuk melakukan tindakan skrining. Tetapi
cakupan ini merupakan fenomena gunung es karena faktanya masih didapatkan
jumlah kunjungan angka kanker serviks yang tinggi di rumah sakit.
Di seluruh dunia, kasus kanker serviks ini sudah dialami oleh 1,4 juta
wanita. Data yang didapat dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) diketahui terdapat
493.243 jiwa per-tahun penderita kanker serviks baru dengan angka kematian
sebanyak 273.505 jiwa per-tahun. (Sinta, 2010). Sampai saat ini kanker serviks
masih merupakan masalah kesehatan perempuan di Indonesia sehubungan dengan
angka kejadian dan angka kematian akibat kanker serviks yang tinggi.
Keterlambatan diagnosis pada stadium lanjut, keadaan umum yang lemah, status
sosial ekonomi yang rendah, keterbatasan sumber daya, keterbatasan sarana dan
prasarana, jenis histopatologi dan derajat pendidikan ikut serta dalam menentukan
prognosis dari penderita (Rasjidi, 2009).
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah keseluruhan penderita kanker
serviks di Jawa Timur mencapai 1.844 kasus dan Kota Malang sebagai
penyumbang terbesar yakni sebanyak 747 perempuan atau 41% dari total seluruh
kasus kanker serviks di Jawa Timur. Jumlah itu merupakan yang tertinggi di
antara 38 kabupaten dan kota di provinsi Jawa Timur (Dinkes Prov.Jatim, 2012).
Tidak adanya data terperinci di kecamatan mana saja yang mengalami kanker
serviks menyebabkan perlunya dilakukan skrining massal dan pendataan secara
komprehensif untuk mengetahui keberhasilan dari skrining ini.
Di Indonesia diperkirakan setiap hari muncul 40-45 kasus baru, 20-25
orang meninggal, berarti setiap 1 jam diperkirakan 1 orang perempuan meninggal
dunia karena kanker serviks. Artinya Indonesia akan kehilangan 600-750 orang
perempuan yang masih produktif setiap bulannya. Hal ini mungkin ada kaitannya
dengan, sekitar sepertiga dari kasus-kasus kanker termasuk kanker serviks datang
ketempat pelayanan kesehatan pada stadium yang sudah lanjut dimana kanker
tersebut sudah menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh sehingga biaya
pengobatan semakin mahal dan angka kematian semakin tinggi. Disisi lain
kesadaran dan pengetahuan masyarakat 551 tentang kanker termasuk faktor-faktor

6
risiko dan upaya pencegahannya masih kurang. Padahal 90-95 % faktor risiko
terkena kanker berhubungan dengan perilaku dan lingkungan. Karena itu perlu ada
suatugerakan bersama, menyeluruh dan berkesinambungan untuk meningkatkan
kepedulian masyarakat terhadap kanker terutama kanker serviks.
Insiden kanker serviks sebenarnya dapat ditekan dengan melakukan upaya
pencegahan primer seperti meningkatkan atau intensifikasi kegiatan penyuluhan
kepada masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat, menghindari faktor risiko
terkena kanker, melakukan immunisasi dengan vaksin HPV dan diikuti dengan
deteksi dini kanker serviks tersebut melalui pemeriksaan pap smear atau IVA
(inspeksi visual dengan menggunakan asam acetat). Saat ini cakupan “screening”
deteksi dini kanker serviks di Indonesia melalui pap smear dan IVA masih sangat
rendah (sekitar 5 %), padahal cakupan “screening” yang efektif dalam
menurunkan angka kesakitan dan angka kematian karena kanker serviks adalah 85
%. Pemeriksaan pap smear lebih memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi
dibandingkan IVA. Diharapkan adanya program skrining ini dapat menjadi salah
satu upaya peningkatan deteksi dini kanker serviks maupun abnormalitas serviks
lainnya untuk meningkatkan upaya pencegahan kesehatan reproduksi.

4. Perumusan Masalah

1. Apakah metode skrining massal dapat meningkatkan angka deteksi dini kanker
serviks di kota Malang?
2. Apakah metode diskusi dan perlakuan langsung deteksi kanker serviks
menggunakan pap smear dapat meningkatkan angka kejadian lesi kanker pre
ganas sehingga penanganan segera dapat menurunkan angka kejadian kanker
serviks?
3. Apakah metode diskusi dan praktek pada tenaga kesehatan dapat
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan tenaga kesehatan dalam
melakukan pap smear?
4. Apakah metode ceramah dan diskusi pada kader kesehatan dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya kesehatan reproduksi
terutama kanker serviks?

5. Tujuan Kegiatan
1. Meningkatkan angka deteksi dini kanker Serviks di kota Malang
2. Meningkatkan angka kejadian lesi kanker serviks pre kanker sehingga
penanganan yang segera dapat menurunkan angka kejadia kanker serviks
3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan tenaga kesehatan dalam
melakukan pap smear
4. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya kesehatan reproduksi
terutama kanker serviks

5. Manfaat Kegiatan

7
1. Sebagai referensi bagi masyarakat untuk mengetahui resiko dalam menikah di
usia muda.
2. Meningkatkan tingkat pemahaman masyarakat tentang penyakit kanker serviks
yang menjadi kanker terbesar untuk kaum wanita.
3. Memberikan informasi tentang frekuensi faktor resiko usia muda dengan
menikah usia normal terhadap kejadian kanker serviks di Malang
4. Sebagai masukan bagi lembaga kesehatan untuk lebih meningkatkan sarana
dan prasarana perbekalan informasi terkait HPV, kanker serviks, dan vaksinasi
HPV yang memadai, dapat dijangkau oleh masyarakat luas dan menyediakan
informasi yang dibutuhan masyarakat.

6. Kerangka Pemecahan Masalah

Masyarakat, Kader Pemeriksaan skrining Penguatan kesadaran


Kesehatan & kanker rahim dengan masyarakat
Tenaga Kesehatan Pap Smear

7. Khalayak Sasaran yang Strategis


a. Masyarakat
b. Tenaga Kesehatan
c. Kader Kesehatan

8. Metode Kegiatan
1. Skrining Pap Smear: melakukan pap smear kepada masyarakat dan kader
kesehatan masyarakat bunulrejo melalui puskesmas Kendalkerep.
Kebutuhan: set alat pap smear, ATK, ruang periksa, bilik
2. Diskusi: diadakan tanya jawab kepada para pakar mengenai pemahaman dan
seputar pertanyaan yang akan diajukan. Kebutuhan: Ruangan, speaker, LCD,
pemateri, sukarelawan, ATK, ruang pertemuan
3. Angket mengenai kesehatan reproduksi dan pentingnya pap smear

9. Rancangan Evaluasi
Pre-post test sebagai evaluasi kegiatan untuk menentukan kenaikan
tingkat pengetahuan. Penilaian lebih dari 30% nilai awal dikatakan bermakna.
Terhadap follow up kanker serviks, semua hasil bacaan lesi pre kanker akan
dilakukan rujukan ke RSSA untuk tindakan lebih lanjut.
Sampel penelitian dalam penelitian ini adalah masyarakat, kader
kesehatan, dan tenaga kesehatan. Pengambilan data dilakukan di Puskesmas
Kendal Kerep. Instrumen yang akan digunakan ada 2 (dua), yaitu angket
Pengetahuan Kesehatan Reproduksi terhadap kanker serviks, peningkatan
jumlah penilaian pre test dan post test disetiap kegiatan dan angka peserta yang
mengikuti deteksi dini Pap Smear. Pada Angket pengetahuan kesehatan
reproduksi dibuat berdasarkan ruang lingkup kesehatan reproduksi yang
meliputi (1) sistem reproduksi dari Wahyudi (2000); (2) pentingnya pap smear.

8
Pengujian validitas Angket pengetahuan kesehatan reproduksi dalam penelitian
ini menggunakan validitas isi dengan pertimbangan professional judgment dari
dosen Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran UB. Pre test dan post test
akan diuji validitas dengan pertimbangan professional judgment dari dosen
Program Studi Pendidikan Dokter UB. Pengujian reliabilitas pada alat ukur
angket Pengetahuan Kesehatan Reproduksi tentang pap smear dengan cara
menghitung Indeks Kesukaran Item. Analisa data dilakukan secara kuantitatif
dengan menggunakan teknik analisis korelasi regresilinier dan deskriptif
mengenai angka skrining dan angka temuan lesi pre kanker pada kanker serviks

10. Jadwal Pelaksanaan


Bulan I
No Pemateri
1 2 3 4
1 AR V v
2 PMD V V
3 SNO V V
4 TNS v V
5 BAR V V
6 EMO V V
7 IWA V V
8 JEN v v
9 MH V V
10 YIR V V
11 RAT V V
12 MOR V V
13 NUG v v
14 KS V V

9
11. HASIL KEGIATAN DAN ANALISIS DATA
Judul Kegiatan : Peningkatan Deteksi Keganasan Serviks Dalam
Pengaplikasian Dan Pencegahan Kanker Serviks Sebagai Upaya Preventif
Kesehatan Reproduksi Di Puskesmas Kendalkerep Kelurahan Bunulrejo
Malang.

1. Laporan Pelaksanaan Kegiatan

Judul Evaluasi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap


Kesehatan Reproduksi, Kanker Serviks, dan
Pentingnya Papsmear
Hari Pelaksanaan Jumat, 19 Oktober 2018
Waktu Pelaksanaan Pukul 09.00 WIB s.d. selesai
Tempat Pelaksanaan Ruang Pertemuan Kelurahan Bunulrejo, Kota Malang
Peserta Masyarakat Kelurahan Bunulrejo, Kota Malang (100
orang).
Pasien wanita sudah menikah usia 20 – 60 tahun
Sasaran / Target Pasien wanita sudah menikah usia 20 – 60 tahun
Kegiatan
Tujuan Kegiatan Mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat terhadap
kesehatan reproduksi, kanker serviks, dan pentingnya
papsmear.
Jadwal Kegiatan Rinci 1. Regristrasi 08.00 – 08.15
2. Pembukaan 08.15 – 08.30
3. Sambutan Lurah Bunulrejo 08.30 – 08.45
Kota Malang
4. Sambutan Perwakilan Dari 08.45 – 09.00
Bagian Obstetri Ginekologi
5. Doa 09.00 – 09.15
6. Pretest 09.15 – 09.45
7. Penyajian Materi Kesehatan 09.45 – 10.15
Reproduksi
8. Penyajian Materi Kanker 10.15 – 10.45
Servik
9. Penyajian Materi Pap Smear 10.45 – 11.15
10. Diskusi dan Tanya Jawab 11.15 – 11.45
11. Posttest 11.45 – 12.00
Laporan Kegiatan dilaksanakan di dalam ruang pertemuan
Kelurahan Bunulrejo. Sebelum dilaksanakan kegiatan
terlebih dahulu seluruh responden melakukan absensi
kehadiaran di pintu masuk ruang pertemuan. Pelaksanaan
kegiatan dibuka dengan pembacaan doa dan sekapur sirih
dari Ketua Pelaksana Kegiatan dan Lurah Bunulrejo.
Dalam pelaksaan kegiatan dibagi menjadi 10 kelompok
masing-masing berjumlah 10 orang responden dan 1

10
orang Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan.
Sebelum pemberian materi Kesehatan Reproduksi,
Kanker Serviks, dan Pentingnya Papsmear terlebih dahulu
dilakukan pengambilan pretest masing-masing responden
dalam seluruh kelompok. Soal pretest berjumlah 25 soal,
berisi 15 soal tentang kesehatan reproduksi dan kanker
serviks, 10 soal tentang pentingnya papsmear. Kemudian
dilanjutkan dengan pemberian materi oleh masing-masing
pemateri dalam setiap kelompok. Materi yang diberikan
berbentuk lisan dan tertulis dalam leaflet yang telah
dibagikan setelah pretest dan sebelum dlakukan
pemberian materi. Setelah pemberian materi masing-
masing pemateri dalam kelompok membagikan posttest
kepada seluruh responden dalam kelompoknya.
Kemudian seluruh posttest dikumpulkan pada pemateri
setiap kelompok, dilanjutkan dengan penutupan, doa, dan
absensi pulang.

Rekap Data
A. Rekap Hasil Pretest
Tabel 1. Tabel Nilai Pretest
Kel. Nilai Pretest (100 orang responden)
1 56 64 44 60 56 72 48 52 56 64
2 76 56 60 44 56 52 64 68 56 52
3 64 52 56 56 64 72 60 64 64 52
4 64 68 64 52 56 64 56 56 64 68
5 56 64 68 68 56 64 44 60 68 56
6 52 76 44 64 76 56 60 44 64 76
7 64 72 44 64 64 52 56 56 64 64
8 56 64 56 56 64 68 64 52 56 64
9 44 56 52 52 56 64 68 68 52 56
10 56 60 64 68 52 76 44 64 68 52
Dari 25 soal (nilai100)
Jawaban benar 19 soal (nilai 76) = 5 orang
Jawaban benar 18 soal (nilai 72) = 3 orang
Jawaban benar 17 soal (nilai 68) = 11 orang
Jawaban benar 16 soal (nilai 64) = 27 orang
Jawaban benar 15 soal (nilai 60) = 6 orang
Jawaban benar 14 soal (nilai 56) = 25 orang
Jawaban benar 13 soal (nilai 52) = 14 orang
Jawaban benar 12 soal (nilai 48) = 1 orang
Jawaban benar 11 soal (nilai 44) = 8 orang

Dari penilaian diatas maka digolongkan menjadi 3 bagian nilai, sebagai berikut:

11
Tinggi : Nilai lebih dari 80 (jawaban benar lebih dari 20 soal)
Sedang : Nilai antara 60-80 (jawaban benar antara 15 - 20 soal)
Rendah : Nilai kurang dari 60 (jawaban benar kurang dari 15 soal)

Nilai Pretest
60

50

40

30

20 Nilai Pretest

10

0
Rendah (<60)
Sedang (60-
80) Tinggi (>80)

Gambar 5.1 Grafik Nilai Pretest


Dalam grafik nilai pretest menunjukkan 48 orang (48%) dengan nilai
rendah, yaitu dibawah nilai 60; dan 52 orang (52%) dengan nilai sedang, yaitu
antara nilai 60 sampai 80.

B. Rekap Hasil Posttest


Tabel 2. Tabel Nilai Posttest
Kel. Nilai Posttest (100 orang responden)
1 72 84 76 88 76 72 76 92 88 84
2 80 88 80 84 76 76 80 88 84 80
3 84 80 84 84 76 80 88 80 80 76
4 76 80 84 80 84 80 92 76 84 88
5 84 80 80 76 84 80 80 80 80 88
6 88 88 84 76 80 84 80 88 88 84
7 72 80 84 76 80 88 76 84 80 92
8 76 80 84 80 76 88 84 76 80 88
9 80 88 80 84 80 84 88 80 84 80
10 84 80 76 84 76 84 88 84 88 76

12
Dari 25 soal (nilai100)
Jawaban benar 23 soal (nilai 92) = 3 orang
Jawaban benar 22 soal (nilai 88) = 18 orang
Jawaban benar 21 soal (nilai 84) = 26 orang
Jawaban benar 20 soal (nilai 80) = 31 orang
Jawaban benar 19 soal (nilai 76) = 19 orang
Jawaban benar 18 soal (nilai 72) = 3 orang

Nilai Posttest
60

50

40

30

20 Nilai Posttest
10

0
Rendah (<60)
Sedang (60-
80) Tinggi (>80)

Gambar 5.2 Grafik Nilai Posttest

Dalam grafik nilai posttest menunjukkan 53 orang (53%) dengan nilai


sedang, yaitu antara nilai 60 sampai 80; dan 47 orang (47%) dengan nilai tinggi,
yaitu diatas nilai 80.

13
60

50

40

30
Nilai Pretest
Nilai Posttest
20

10

0
Rendah (<60)
Sedang (60-80)
Tinggi (>80)

Gambar 5.3 Grafik Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest

Dalam grafik perbandngan nilai pretest dan posttest menunjukkan peningkatan


yang signifikan tingkat pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan reproduksi,
kanker serviks, dan pentingnya papsmear sebagai langkah deteksi dini kanker
serviks. Sebanyak 48 orang (48%) dengan nilai rendah pada pretest telah meningkat
nilainya setelah dilakukan pemberian materi.
Adapun evaluasi dari kegiatan tersebut pada umumnya berjalan lancar. Selain
karena tidak ada hambatan teknis, juga karena tingginya antusias peserta yang
terlihat dalam diskusi tanya jawab. Selain itu peserta juga banyak datang.
Kendalanya adalah peserta hadir terlambat, dan peserta kurang berkonsentrasi.
Adapun pelajaran yang dapat dipetik untuk kegiatan tersebut adalah sebaiknya
dibuat undangan untuk masing – masing peserta dan ada dooprize atau hiburan
sehingga peserta lebih berkonsentrasi.

14
1.2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Judul Evaluasi Tingkat Kemampuan Tenaga Kesehatan Dalam
Melakukan Papsmear
Hari Pelaksanaan Jumat, 16 November 2018
Waktu Pelaksanaan Pukul 09.00 WIB s.d. selesai
Tempat Pelaksanaan Ruang Pertemuan Kelurahan Bunulrejo, Kota Malang
Peserta Bidan Puskesmas Kendal Kerep (20 orang)
Sasaran / Target Bidan Pelaksana Puskesmas Kendal Kerep (20 orang)
Kegiatan
Tujuan Kegiatan Mengetahui tingkat kemampuan tenaga kesehatan dalam
melakukan papsmear.
Sebagai refreshing dan transfer knowledge kepada bidan
pelaksana
Jadwal Kegiatan Rinci 1. Regristrasi 08.00 – 08.15
2. Pembukaan 08.15 – 08.30
3. Sambutan Kepala Puskesmas 08.30 – 08.45
Kendal Kerep
4. Sambutan Perwakilan Dari Bagian 08.45 – 09.00
Obstetri Ginekologi
5. Doa 09.00 – 09.15
6. Pretest 09.15 – 09.45
7. Penyajian Materi Kesehatan 09.45 – 10.15
Reproduksi
8. Praktik 10.15 – 11.15
9. Diskusi dan Tanya Jawab 11.15 – 11.30
10. Posttest 11.30 – 11.45
11. Ujian Praktik 11.45 – 13.00
Laporan Kegiatan dilaksanakan di dalam ruang pertemuan
Kelurahan Bunulrejo. Pelaksanaan kegiatan evaluasi
tingkat kemampuan tenaga kesehatan dalam melakukan
papsmear didahului dengan pembukaan oleh ketua
pelaksana kegiatan dan absensi seluruh peserta kegiatan.
Kemudian dibagi dalam 5 kelompok kecil, masing-
masing berjumlah 4 Bidan dan 1 Dokter Spesialis
Kebidanan dan Kandungan. Perlengkapan yang
digunakan untuk evaluasi berupa alat peraga ginekologi
wanita, set papsmear, lembar penilaian, dan modul
pedoman papsmear.
Sebelum dilaksanakan kegiatan, terlebih dahulu peserta
kegiatan dibagikan modul pedoman papsmear untuk
dipelajari. Pemateri memberikan contoh pengambilan
papsmear sesuai dengan teori dalam modul. Setelah
melihat contoh pengambilan papsmear, seluruh peserta

15
kegiatan dibagikan soal teori tentang papsmear. Untuk
menjawab seluruh soal (10 soal) peserta diberikan waktu
10menit. Kemudian dilanjutkan dengan praktikum oleh
masing-masing peserta. Setelah praktikum, dilakukan
penilaian pengambilan papsmear masing-masing peserta
dengan ketentuan sesuai teori dalam modul yang telah
dibagikan. Penilaian dilakukan oleh masing-masing
pemateri dalam kelompok.
Kegiatan ditutup dengan doa dan absensi pulang.
Evaluasi Kegiatan Evaluasi dari kegiatan tersebut pada umumnya berjalan
lancar. Selain karena tidak ada hambatan teknis, juga
karena tingginya antusias peserta yang terlihat dalam
diskusi tanya jawab.

Rekap Data
A. Rekap Nilai Tenaga Kesehatan Dalam Melakukan Papsmear
Tabel 3. Tabel Nilai Teori dan Praktikum Tenaga Kesehatan
Kel. Nilai
Peserta 1 Peserta 2 Peserta 3 Peserta 4
Teori Praktikum Teori Praktikum Teori Praktikum Teori Praktikum
1 80 LULUS 90 LULUS 100 LULUS 90 LULUS
2 90 LULUS 90 LULUS 90 LULUS 80 LULUS
3 100 LULUS 90 LULUS 80 LULUS 90 LULUS
4 90 LULUS 80 LULUS 90 LULUS 90 LULUS
5 80 LULUS 100 LULUS 100 LULUS 90 LULUS

100%
90%
80%
70%
60%
NILAI TEORI
50%
NILAI PRAKTIKUM
40%
30%
20%
10%
0%
LULUS TIDAK LULUS

Gambar 5.4 Grafik Nilai Teori dan Praktikum Tenaga Kesehatan

16
1.3 Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Judul Pelaksaan Papsmear Massal
Hari Pelaksanaan Jumat, 20 Desember 2018
Waktu Pelaksanaan Pukul 09.00 WIB s.d. selesai
Tempat Pelaksanaan Ruang Pertemuan Kelurahan Bunulrejo, Kota Malang
Peserta Bidan Puskesmas Kendal Kerep (20 orang)
Masyarakat Kelurahan Bunulrejo, Kota Malang (100
orang)
Sasaran / Target Bidan pelaksana yang telah terlatih dan peserta wanikah
Kegiatan menikah berusia 20 – 60 tahun
Tujuan 1. Deteksi dini terhadap kanker servik
2. Hands on kepada bidan pelaksana untuk
meningkatkan kepercayaan diri dan kompetensi
Jadwal Rinci 1. Regristrasi 08.00 – 08.15
2. Pembukaan 08.15 – 08.30
3. Sambutan Lurah Bunulrejo Kota 08.30 – 08.45
Malang
4. Sambutan Perwakilan Dari Bagian 08.45 – 09.00
Obstetri Ginekologi
5. Doa 09.00 – 09.15
6. Papsmea + Konsultasi 09.15 – 13.00
Laporan Kegiatan dilaksanakan di Ruang Pertemuan Keluhanan
Bunulrejo. Didahului dengan absensi kehadiran,
pembukaan kegiatan oleh ketua pelaksana dan pembagian
bilik sesuai nomor urut absensi. Dalam satu bilik bertirai
pemeriksaan terdapat 1 meja gyn/tempat tidur, satu set
alat, object glass, lampu sorot, serta alat dan bahan
desinfeksi. Tenaga kesehatan yang ada dalam satu bilik
berjumlah 2 orang Bidan dan 1 orang Dokter Spesialis
Kebidanan dan Kandungan dengan regulasi 10 orang
setiap satu bilik.
Evaluasi Evaluasi dari kegiatan tersebut pada umumnya berjalan
lancar. Instrumen medis tersedia lengkap dan terbantu
oleh tenaga dari Puskesmas Kendalkerep dalam
membantu sterilisasi instrumen.
Evaluasi lain adalah bidan pelaksana banyak yang tidak
mencuci tangan dengan enam langkah WHO dan sebagian
kecil dari mereka tidak menggunakan APD

1.4 Laporan Hasil Kegiatan


Judul Pembacaan Hasil Papsmear dan Konseling Rujukan
Hari Pelaksanaan Jumat, 18 Januari 2019
Waktu Pelaksanaan Pukul 09.00 WIB s.d. selesai

17
Tempat Pelaksanaan Ruang Pertemuan Kelurahan Bunulrejo, Kota Malang
Peserta Bidan Puskesmas Kendal Kerep (20 orang)
Masyarakat Kelurahan Bunulrejo, Kota Malang yang
telah dilakukan pemeriksaan papsmear (100 orang)
Sasaran / Target Bidan Pelaksana yang sudah dilatih dan peserta sebanyak
Kegiatan 100 orang
Tujuan 1. Memberikan informasi hasil papsmear kepada pasien
2. Penatalaksanaan lebih awal kepada pasien dengan
papsmear positif
3. Pemberian pelatihan cara edukasi pasien suape ca
cervix kepada bidan pelaksana
Laporan Kegiatan dilaksanakan di Ruang Pertemuan Keluhanan
Bunulrejo. Pelaksanaan kegiatan didahului dengan
absensi, pembukaan oleh ketua pelaksana, dan pembagian
kelompok sesuai nomor bilik saat pengambilan sampel.
Masing-masing peserta kegiatan dipanggil oleh tenaga
kesehatan untuk mengambil hasil papsmear. Hasil dibuka
dihadapan pasien, kemuadian dilakuan KIE sesuai dengan
hasil papsmear. Pasien dengan hasil papsmear yang
curigai adanya lesi pra kanker (kelas 3) dilakukan KIE
untuk pemeriksaan papsmear ulang dan rujukan ke RSSA
Malang.
Evaluasi Evaluasi dari kegiatan tersebut pada umumnya berjalan
lancar. Banyak pasien yang belum tercover oleh BPJS,
sehingga pasien harus dikonseling untuk mengurus BPJS.

Rekap Data
A. Rekap Hasil Papsmear
Tabel 4. Tabel Hasil Papsmear
No. Hasil Papsmear Jumlah Peserta
1 Kelas I 41
2 Kelas II 56
3 Kelas III 3

18
Hasil Papsmear

Kelas I
Kelas II
Kelas III

Gambar 5.5 Grafik Hasil Papsmear

Dalam grafik hasil papsmear dari 100 sample, menunjukkan 41 orang (41%)
dengan hasil kelas I; 56 orang (56%) dengan hasil kelas II; dan 3 orang (3%)
dengan hasil kelas III.

19
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
1) Metode skrining massal dapat meningkatkan angka deteksi dini kanker
serviks di kota Malang. Ditinjau dari skrining yang dilakukan,
didapatkan hasil pemeriksaan papsmear yaitu 41 orang dengan hasil
kelas I (41%), 56 orang dengan hasil kelas II (56%), dan 3 orang
dengan hasil kelas III (3%).
2) Pada metode diskusi dan perlakuan langsung deteksi kanker serviks
menggunakan pap smear dapat meningkatkan angka kejadian lesi
kanker pre ganas sehingga dapat dilakukan penanganan segera untuk
menurunkan angka kejadian kanker serviks. Keberhasilan metode ini
ditinjau dari dihasil papsmear yang menunjukkan 3 orang (3%) dengan
hasil papsmear kelas 3 (Low-grade Squamous Intra-epithellial Lession).
3) Diskusi dan praktek pada tenaga kesehatan juga dapat meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan tenaga kesehatan dalam melakukan pap
smear. Keberhasilan dari metode ini dapat dinilai dari hasil cakupan
pasien yang dilakukan papsmear oleh tenaga kesehatan terlatih di
Puskesmas Kendal Kerep, yaitu sejumlah 100 pasien.
4) Metode ceramah dan diskusi pada kader kesehatan dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap bahaya kesehatan reproduksi terutama
kanker serviks. Keberhasilan dari metode ini dapat dinilai dari hasil
pretest dan posttest yang dilakukan di awal dan di akhir kegiatan
Pengabdian Masyarakat. 48% (48 orang) menunjukkan peningkatan
tingkat pengetahuan terhadap kanker serviks yang diharapkan dapat
diikuti oleh meningkatnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap
deteksi din kanker serviks.
Saran
1) Puskesmas dan Perangkat Kelurahan diharapkan dapat menindaklanjuti
program-program mengenai kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
reproduksi, kanker serviks, dan pentingnya papsmear sebagai upaya
advokasi pada Dinas Kesehatan Kota Malang agar dapat mengupayakan
deteksi dini kanker serviks lebih merata di seluruh Kota Malang.
2) Kelompok peneliti selanjutnya diharapkan dapat menindaklanjuti dan
mengembangkan program deteksi dini kanker serviks lebih baik lagi
dengan melanjutkan inisiasi komunitas agar dapat meningkatkan
kesadaran dan kewaspadaan masyarakat Kota Malang akan bahaya
kanker serviks.

20
Rincian Penggunaan Dana

LAPORAN DANA KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT


“PENINGKATAN DETEKSI KEGANASAN SERVIKS DALAM
PENGAPLIKASIAN DAN PENCEGAHAN KANKER SERVIKS
SEBAGAI UPAYA PREVENTIF KESEHATAN REPRODUKSI DI
PUSKESMAS KENDALKEREP KELURAHAN BUNULREJO MALANG”

Sie Publikasi
1. Biaya Banner & Backdrop 300,000
2. Pembuatan Leaflet 1,020,000

Sie Konsumsi
1. Snack Kue 4x Pertemuan (150 Orang) @Rp. 10.000 6,000,000
1. Air Minum 26 Dus @Rp. 38.400 998,400

Sie Ilmiah
1. Seminar Kit @ 150 Pack 988,000
2. ATK 320,000
3. HR Petugas Kebersihan @ 4 Kali 400,000
4. Sewa LCD @ 4 Kali 400,000
5. Sewa Alat Papsmear @ Set 1,200,000
6. Sewa Bilik dan Tirai @ Set 1,000,000
7. Peralatan Pap Smear 1,890,000
TOTAL 14,437,400

21
DAFTAR PUSTAKA

Abbas, A.K., Lichtman, A.H. and Pillai, S., 1997. Immunity to tumors. Cellular
and molecular immunology, 4, pp.382-405.

Alberts, B., Bray, D., Lewis, J., Raff, M., Roberts, K. and Watson, J.D., 1994.
Molecular Biology of the Cell (3rd edn.) Garland. New York, pp.864-66.

American Cancer Society, 2016. Survival Rates for Cervical Cancer.


http://www.cancer.org/cancer/cervicalcancer/detailedguide/cervical-
cancer-survival. Diakses pada 25 Maret 2018.

Benedet J, Odicino F, Maisonneuve P, et al. 1998. Carcinoma of TheCervix Uteri.


Annual Report. The Results of Treatment inGynacological Cancer.
Epidemiol Biostat.

Boardman, Cecelia H. 2016. Cervical Cancer Clinical Presentation. (Online).


(http://emedicine.medscape.com/article/253513-clinical, diakses pada
tanggal 25 Maret 2018)

DeCherney, A., Nathan, L., Goodwin, T.M. and Laufer, N., 2012. Current
diagnosis and treatment obstetrics and gynecology. McGraw-Hill Medical.

DiSaia, P.J. and Creasman, W.T., 1997. Cervical cancer. Clinical gynecologic
oncology, pp.1-106.

Fingert HJ, Pardee BA, Campisi J. 1993. Molecular biologyand biochemistry of


cancer. In : Knapp J, Berkowitz RS, editors. Gynecologic oncology. 2nded.
Boston :McGraw-Hill;p.3-35.

Jhingran A., Patricia J., Eifel., Wharton T, dan Luna G.T. 2003. Holland-Frei
Cancer Medicine. BC Decker : USA

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Komite Nasional


Penanggulangan Kanker : Panduan Pelayanan Klinis Kanker Serviks. Hal.
1-2.

Liwang, Frans dan Purbadi, Sigit. 2014. Kanker Serviks. Jakarta : Kapita Selekta
Kedokteran Edisi IV Jilid 1. Hal.496-97.

Maniar K.P dan Wei J.J. 2016. Pathology of Cervical Carcinoma. Onine.
http://www.glowm.com/section_view/heading/Pathology%20of
%20Cervical%20Carcinoma/item/230, diakses pada tanggal 25 Maret

22
2018.

Munger, K., Baldwin, A., Edwards, K.M., Hayakawa, H., Nguyen, C.L., Owens,
M., Grace, M. dan Huh, K. 2004. Mechanisms of Human Papillomavirus-
Induced Oncogenesis. JOURNAL OF VIROLOGY : Vol. 78, No. 21 p.
11451–11460

Nuranna L. 2005, Penanggulangan Kanker Serviks Yang Sahih dan Andal Dengan
Model Proaktif-VO (Proaktif, Koordinatif DenganSkrining IVA dan
Terapi Krio). [Disertasi]. Program Pasca Sarjana FKUI. Jakarta.
Rasjidi, Imam. 2009. Epidemiologi Kanker Serviks. Indonesian Journal of Cancer,
Volume 3 No.3, 103 – 108

Southern, S.A. and Herrington, C.S., 2000. Disruption of cell cycle control by
human papillomaviruses with special reference to cervical carcinoma.
International Journal of Gynecological Cancer, 10(4), pp.263-274.

Schorge J.O., Schaffer J.I., Halvorson L.M., Hoffman B.L., Bradshaw K.D.
danCunningham F.G. 2009. Williams Ginecologia. Mc Graw Hill : Cina

Novel S.Sinta dkk. 2010. Kanker Serviks dan Infeksi Human Pappilomavirus
(HPV). Jakarta : Javamedia Network

Dinkes Jatim. 2012. Kasus Kanker Serviks di Kota Malang.


http://www.dinkesjatim.org/profil2012/bab5.htm. diperoleh 27 Maret 2018.

23
DAFTAR RIWAYAT HIDUP KETUA PENGABDIAN
MASYARAKAT

A. DATA PRIBADI
1. Nama lengkap dan gelar : Dr.dr. Tatit Nurseta, SpOG(K)
2. NIP : 19670909 199703 1 001
3. Tempat dan tanggal lahir : Surabaya, 09 September 1967
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Agama : Islam
6. Pangkat/Gol. Terakhir : Penata / III D
7. Jabatan akademik/fungsional : Lektor
Pada program studi : Obstetri dan Ginekologi
Jurusan : Kedokteran
Fakultas : Kedokteran
8. Jabatan struktural saat ini : KPS PS PDS Obstetri dan
Ginekologi FKUB
9. Alamat rumah : Jl. Danau Bratan Raya G4i/15
Sawojajar
Malang
Telepon : (0341) 722476
HP : 085731955668
E-mail : tatitnurseta@yahoo.co.id

B. DATA AKADEMIK
1. Pendidikan
• S-1
Bidang Ilmu : Kedokteran
Universitas/Institut : Universitas Airlangga
Tahun Lulus : 1993
Judul Skripsi :-
• S-2/Sp-1
Bidang Ilmu : Obstetri dan Ginekologi
Universitas/Institut : Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya
Tahun Lulus : 2002
Judul Tesis : Perbedaan Kadar Zat Antotoxoplasma
pada Penderita Abortus Incomplate
• Sp-2
Bidang Ilmu : Onkologi Ginekologi
Universitas/Institut : Universitas Indonesia
Tahun Lulus : 2008
Judul Tesis : Ekspresi MMP-2 dan TIMP-2
Karsinoma Endometrium Operabel pada
Lapisan Endometrium dan Miometrium
sebagai Petanda Terjadinya Invasi
Miometrium dan Metastasis KGB Pelvis
• S-3
Bidang Ilmu : Ilmu Kedokteran
Universitas/Institut : Pasca Sarjana UB
Tahun Lulus : 2012
Judul Desertasi : 17-b Estradiol sebagai Aktivator hTert
dan Ekspresinya pada Sel Trofoblas
Mola Hidatidosa Komplet sebagai
Faktor Resiko terjadinya
Penyakit Trofoblas Maligna

2. Bidang keahlian : Ilmu Biomedik

1. Data Aktifitas Mengajar Dosen

No Program Studi
Bidang Keahlian Nama Mata Kuliah
. Yang Diajar

1 3 5  
1 Onkologi Ginekologi Kesehatan Reproduksi Wanita S1 Kebidanan
2 Onkologi Ginekologi Patobiologi Kanker / HSP S2 Biomedik
3 Onkologi Ginekologi Blok Reproduksi smt VII Pend Dokter
Prosedur Bedah Minor dan
4 Onkologi Ginekologi PPDS – OBG
Mayor
Pemeriksaan Klinik Dasar
5 Onkologi Ginekologi PPDS – OBG
Ginekologi
6 Onkologi Ginekologi Ginekologi S2 Kebidanan
S3 Ilmu
7 Onkologi Ginekologi Carsinogenesis
Biomedik

C. Educational :
- Contraceptives methods Course, Kupang, East Nusa Tenggara –
Indonesia. 1995.
- Basic skill surgery, East Malang Java – Indonesia. 2002.
- Obstetric Gynecology : Medical Faculty, University of Brawijaya,
Malang, East Java – Indonesia. 2002.
- The AOFOG Accredited Ultrasound Workshop, Surabaya – Indonesia.
2002.
- Contraceptives methods Course, Kupang, East Nusa Tenggara –
Indonesia. 1995.
- Basic Instructional Methods for educational resources, University of
Brawijaya, , East Malang Java – Indonesia. 2003.
- Basic Live Support course, Surabaya, East Java – Indonesia. 1998.
- Advanced Trauma Live Support, Malang, East Java – Indonesia. 2004.
- General Emergency live Support, Bandung, West Java – Indonesia.
2004.
- Management of cervical pre cancerous lesion course, Bandung, West
Java – Indonesia. 2004.
- Training of trainer basic gynecology Ultrasound, Jakarta-Indonesia.
2007.
- Mastering gynecology oncology, Maastricht-Netherland. 2011.
- Training of trainer hysteroscopy, Jakarta-Indonesia. 2012.
- Training auditor sertification, Malang-Indonesia. 2013.
- Training of trainer obstetry and gynecology ultrasound, Jakarta-
Indonesia. 2016.

D. RIWAYAT PEKERJAAN
- 1993 : off shore doctor at PERTAMINA Indonesia
- 1993 - 1997 : Doctor of Bajawa Hospital, Flores, East Nusa
Tenggara –
Indonesia.
- 1997 – 1998 : Doctor of Sutomo Hospital, Surabaya, East Java –
Indonesia.
- 1999 – 2002 : Registrar of obstetric gynecology, Saiful Anwar
hospital, Medical Faculty, University of Brawijaya,
Malang, East Java –Indonesia.
- 2002 - 2003 : Head of obstetric gynecology department, Bajawa
hospital, Flores, East Nusa Tenggara.
- 2004 -2005 : - Staff/lecturer of Physiology department, Medical
Faculty, University of Brawijaya, Malang, East Java –
Indonesia.
- General gynecology and Onco-gynecology division
Saiful Anwar hospital, Medical Faculty, University
of Brawijaya, Malang, East Java – Indonesia.
- Supervisor of gynecology ward. Saiful Anwar
hospital,Medical Faculty, University of Brawijaya,
Malang, East Java – Indonesia.
- Supervisor of Recovery Room obstetric
gynecology. Saiful Anwar hospital, Medical
Faculty, University of Brawijaya, Malang, East Java
– Indonesia.
- Supervisor of Operating Theater obstetric
gynecology. Saiful Anwar hospital, Medical
Faculty, University of Brawijaya, Malang, East Java
– Indonesia.
- Supervisor of Emergency Care Unit obstetric
gynecology. Saiful Anwar hospital, Medical Faculty,
University of Brawijaya, Malang, East Java –
Indonesia.
- 2006 – now : Head of General gynecology and Onco-gynecology
division Saiful Anwar hospital, Medical Faculty,
University of Brawijaya, Malang, East Java – Indonesia
- 2017 : Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis
Obstetri dan Ginekologi
.
E. KEIKUTSERTAAN ORGANISASI

Tingkat
Nama Organisasi Keilmuan (Lokal,
No. Kurun Waktu
atau Organisasi Profesi Nasional,
Internasional)
1 3 4 5
1 IDI 1993-sekarang nasional
2 POGI Indonesia 2002-sekarang nasional
3 POI cabang Malang 2008-sekarang lokal
4 HOGI 2008-sekarang nasional
5 International Gynecology 2009-sekarang international
Cancer Society
6 Asian Society Gynecology 2010-sekarang international
Oncology

F. PUBLIKASI

Penulis utama
1. Manual Hysterectomy, Jakarta – EGC 2008
2. Influence of 17β-estradiol treatment on the expression of NF-κB in
complete hydatidiform mole culture, 2013, Medical Journal Indonesia
3. Impact of Ethinyl Estradiolto Human telomerase Reverse
Transcriptasse Activity on Complete Hydatiform Mole Culture, 2016,
Indonesian Journal Obstetric Gynecology
4. Curcumin Administration onproliferation and Apoptosis Index in
Complete Hydatiform Mole Cell Culture, 2016, Indonesian Journal
Obstetri Gynecology

Penulis pembantu
1. Comparison of Estrogen b Receptor Expression and the Addition of
Various Dose of genistein to HUVEC Endothel Cell which Exposed
to Oxidative Stres, 2010, Indonesian Journal obstet Gynecol
2. Perbandingan Ekspresi Reseptor Estrogen β dengan Penambahan
Berbagai DosisGenistein pada Sel Endotel HUVEC yang Mengalami
Stres Oksidatif (Comparison of Estrogen β Receptor Expression and
the Addition of Various Dose of Geistein to HUVEC Endothel Cell
which Exposed to Oxidative Stress), 2011, MOGI
3. Vigna unguiculata reduces aortic intima-media thickness and
increases aortic diameter and angiogenesis in ovariectomized rats,
2014Journal of Experimental and Integrative Medicine 2014
4. The effects of Vigna unguiculata on cardiac oxidative stress and aorta
estrogen receptor-b expression of ovariectomized rats, 2014, Asian
Pacific Journal of Reproduction 2014
5. The Effect Of Giving Genistein In Various Doses In LevelReceptor A
Interleukin 8 (Cxcr1) In Peritoneal Lesions Of Mice-Model
Endometriosis, 2015, IOSR Journal of Dental and Medical Sciences
(IOSR-JDMS)
6. Possible effect of tea plant parasite, Scurrula atropurpurea (Blume)
Danser, on growth inhibition of culture HeLa cells in vitro through
DNA repair and apoptosis intrinsic pathways mechanism, 2015,
Asian Pacific Journal of Tropical Disease
7. The effect of isoflavones on diameter change of hypo estrogenic rat
abdominal aorta measured by 12- MHz ultrasound, 2016, Bangladesh
Journal of Medical Science
8. The Effect of Lactobacillus reuteri on the Percentage of Th17 Cells
and Level of IL 17 in Staphylococcus aureus- Induced Puerperal
Infection BALB/c Mice, 2017, Turkeys journal of Imunology
9. Profile of POT1 as telomerase shelterin component discriminates
between cervical cancer and normal cervical cells, 2017, Turkeys
Journal of medical Science

Internasional
1. The Effect of 17 β Estradiol Exposure on Expression of Estrogen
Receptor β in the Trophoblastic Cells of Normal Placenta and
Hydatiform Mole, 2012, International Conference on Chemical,
Biological and Medical Sciences (ICCBMS'2012) August 25-26,
2012 Kuala Lumpur (Malaysia)
2. Total Production of H2o2 in Complete Hydatidiform Mole Cell-
Culture with 17-Beta Estradiol Exposure, 2012, Conference on
Chemical, Biological and Medical Sciences (ICCBMS'2012) August
25-26, 2012 Kuala Lumpur (Malaysia)
3. The value of imaging of the lungs in the diagnostic workup of
patients with endometrial cancer, 2013, elsevier gynecology oncology

Pembimbing TA S2 Kebidanan
1. Hubungan terapi kemoradiasi dan status gizi terhadap respon klinis
pasien kanker serviks stadium II, 2013
2. Hubungan tingkat pengetahuan pasien kanker serviks dan tingkat
penerimaan (stages of grief) pasien terhadap kondisinya, 2014
3. Efek anti bakteri ekstrak etanol daun tahi ayam (Lantana camara)
terhadap Staphylococcus aureus kode isolat p 257 dengan metode
difusi sumuran secara in vitro, 2016
4. Efek pemberian antosianin ubi jalar ungu ( Ipomora betatas L) pada
kadar Malondialdehide (MDA) servik Rattus norvegicus betina yang
dipapar asap rokok, 2016

Pembimbing TA SP 1 FKUB :
1. Produksi total ROS pada kultur jaringan mola hidatidosa komplit
dengan pemaparan 17b estradiol, 2011
2. Perbedaan ekspresi reseptor estrogen B pada trofoblast plasenta
normal dan trofoblas mola hidatidosa dengan pemaparan 17 B
estradiol, 2012
3. Perbedaan Eekspresi MMP-9 dan TIMP-1 pada nulipara dan post
partum (studi pada otot levator ani dinding vagina dari ligamen
sacrouterina tikus rattus norvegicus), 2013
4. Panguruh etinil estradiol berbagai dosis terhadap aktivitas human
telomerase reserve transkriptase (studi pada kultur sel trofoblas mola
hidatidosa komplit yang terpapar dan yang tidak, 2013
5. Pengaruh pemberian curcuma terhadap indeks proliferasi dan indeks
apoptosis pada kultur sel trofoblas mola hidatidosa komplit , 2014
6. Peran curcumin dalam menghambat translokasi endothel Nitric Oxide
Synthase dan sitoplasma ke inti sel pada kultur sel trofoblas Mola
hidatidosa komplit, 2015
7. Pengaruh ATRA terhadap ekspresi sitokrom C dan indeks apoptosis
pada kultur cell line choriocarcinoma BeWo, 2015
8. Hubungan ekspresi reseptor Estrogen a dan reseptor estrogen b
jaringan mola hidatidosa komplit dengan terjadinya penyakit
trofoblas maligna, 2015
9. Pengaruh senam kegel terhadap residu urin pada pasien post partum
di RSUD Saiful Anwar Malang, 2016
10. Pengaruh ATRA terhadap ekspresi BCL-2 dan BAX pada kultur cell
line choriocarcinoma BeWo, 2016
11. Pengaruh ATRA berbagai dosis terhadap ekspresi P21 dan indeks cell
cycle arrest pada kultur cell line choriocarcinoma BeWo, 2017
12. Pengaruh dosis ATRA terhadap ekspresi P16 dan indeks proliferasi
pada kultur sel choriocarcinoma BeWo, 2017

F. REVIEWER JURNAL
1. Jurnal Kesehatan Malang
2. Journal of Obstetric and Gynecology (INASJOG)
3. The Malaysian Journal Of Medical Sciences
Lampiran
1. Surat Tugas

2. Dokumentasi
3. Daftar Mahasiswa yang Hadir dan Tupoksinya
No
Nama Mahasiswa Tupoksi
.
1. Memimpin semua panitia event
agar sesuai dengan visi dan
semua rencana yang telah
ditentukan,
2. Menjadi koordinator panitia
event,
3. Membuat detil konsep dan
melimpahkan tugas kepanitiaan
kepada yang bersangkutan
4. Memberi pengarahan dan
dr. Nanda Agus Prasetya melakukan pengawasan saat
1. pelaksanaan event
(Ketua) 5. Mencari alternatif solusi jika
terjadi permasalahan dan
membuat keputusan secara tepat
6. Bertanggungjawab kepada
pemangku kepentingan dan
penanggung jawab event
7. Meminta laporan pertanggung-
jawaban kepada setiap seksi
8. Bersama sekretaris, ketua panitia
membuat laporan pertanggung-
jawaban (LPJ) event
1. Membuat surat-surat resmi
seperti surat permohonan surat
permohonan dana, surat kontrak
kerjasama, Surat peminjaman
dan berbagai kegiatan
keskretariatan yang relevan.
2. Menyiapkan dan mengedarkan
dr. Edza Akelei Ryantifa daftar hadir peserta dan daftar
2. hadir panitia;
(Sekretaris) 3. Menyediakan lembar
komunikasi kepanitiaan
4. Membuat daftar kebutuhan dan
anggaran event
5. Berkoordinasi dengan seksi
terkait sesuai dengan kebutuhan
6. Bertanggung jawab kepada
Ketua Panitia
dr. Dhian Eka Putri H 1. Membantu tugas pokok dan
3.
(Wakil Sekretaris) fungsi sekretaris
dr. Pebri Warita Pulungan 2. Membantu ketua panitia event
(Bendahara) dalam melaksanakan tugasnya,
khususnya dalam hal
pengelolaan anggaran.
3. Menyusun rencana anggaran
belanja untuk memenuhi
kebutuhan event
4. Mengelola dan mengawasi
pemasukan dan penggunaan
dana.
5. Membuat pembukuan pendanaan
secara rinci dan .jelas
6. Bertanggung jawab kepada ketua
Panitia
1. Membuat susunan acara secara
rinci dan spesifik
2. Bersama divisi perlengkapan
menyusun daftar perlengkapan
dan pengadaannya.
3. Berkoordinasi dengan supervisor
4. Berfungsi sebagai koordinator
dr. Numbi Herizasiwi lapangan dan mengatur hal-hal
4.
(Sie. Acara) teknis di lapangan saat acara
berlangsung
5. Melakukan sosialisasi susunan
acara kepada berbagai pihak
yang terkait dengan event
tersebut
6. Bertanggungjawab kepada ketua
Panitia
1. Membantu sie kesekretariatan
dalam mengadakan dan
mengelola dokumen-dokumen
yang diperlukan dalam
kegiatan
dr. Dyta Loverita
5. 2. Melakukan perijinan kepada
(Sie. Humas)
Lurah Desa Bunulrejo
3. Melakukan Perijinan kepada
kepala Puskesmas Kendal
Kerep
4. Mengumpulkan peserta
6. dr. Wayan Ayu Sri Wardani 1. Merencanakan dan mendata
(Sie. Perlengkapan / Instrumen) peralatan perlengkapan kegiatan
yang dibutuhkan serta
mengupayakan pengadaannya
2. Mengadakan koordinasi dengan
bidang lain terkait yang
membutuhkan perlengkapan
sarana
3. Mengadakan hubungan / kontrak
perjanjian dalam hal
peminjaman / penyewaan
peralatan.
4. Bertanggung jawab atas
pemeliharaan/ perawatan dan
pengembalian peralatan
perlengkapan kegiatan
5. Mengadakan dan mendistribusi-
kan perlengkapan kegiatan.
6. Melakukan tugas-tugas yang
ditugaskan oleh ketua panitia.
7. Melaporkan hasil-hasil kegiatan
kepada ketua panitia
8. Sterilisasi alat – alat medis
1. Menyiapkan dan mengatur menu
makanan
2. Mengupayakan adanya
konsumsi, menyediakan
(mempersiapkan) serta
menyuguhkannya kepada
panitia, peserta, dan pengisi
dr. Dyah Nofita Ofa Ningtriyas acara
7. 3. menyiapkan dan membereskan
(Sie Konsumsi) alat-alat konsumsi yang
dibutuhkan
4. Mengurus biaya konsumsi
5. Berkoodinasi dengan bendahar
terkait list kebutuhan dan
anggaran
6. Bertanggungjawab kepada Ketua
Panitia
1. Menyediakan, memproses dan
memproduksi dokumentasi
kegiatan dalam bentuk foto
ataupun video
dr. Reza Arta Bagaskoro 2. Menyediakan dan menyiapkan
Nugroho sarana transportasi bagi
8. kebutuhan kegiatan
(Sie. Publikasi dan 3. Melakukan tugas-tugas yang
Dokumentasi) ditugaskan oleh ketua panitia
dan berkoordinasi dengan sie
lainnya secara kooperatif.
4. Melaporkan hasil-hasil kegiatan
kepada ketua panitia
9. dr. Syah Sembung Waseso 1. Mengatur dan mempersiapkan
(Sie. Keamanan) penataan seluruh kegiatan yang
berkaitan dengan keamanan
kegiatan
2. Mengatur dan mempersiapkan
sarana-sarana yang berkaitan
dengan keamanan kegiatan
3. Melakukan koordinasi kegiatan
pengamanan yang berkaitan
dengan kegiatan
4. Melakukan tugas-tugas yang
ditugaskan oleh Ketua Panitia

4. Daftar Hadir Peserta


5. Gambaran Teknologi atau Ilmu yang diterapkan
6. Soal Pretest dan Posttest

KUESIONER PENELITIAN
PENINGKATAN DETEKSI KEGANASAN SERVIKS DALAM
PENGAPLIKASIAN DAN PENCEGAHAN KANKER SERVIKS SEBAGAI
UPAYA PREVENTIF KESEHATAN REPRODUKSI DI KELURAHAN
BUNULREJO MALANG

No. Responden:
A. Data Umum Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Pendidikan Terakhir :
4. Pekerjaan :
5. Penghasilan :
6. Status Perkawinan :
7. Jumlah Paritas :

B. Soal Pretest
Berilah tanda (x) atau lingkari jawaban yang benar.
1. Apa yang dimaksud dengan kanker leher rahim (serviks)?
a. Penyakit ganas yang disebabkan oleh bakteri dan menyerang rahim
b. Penyakit ganas yang disebabkan oleh virus dan menyerang rahim
c. Penyakit ganas yang menyerang rahim dengan pertumbuhan sel yang
cepat
2. Apa penyebab kanker serviks?
a. Virus HPV
b. Kista
c. Keturunan
d. Tidak tahu
3. Kanker serviks merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan dapat
menyerang setiap wanita.
a. Setuju
b. Tidak setuju
4. Kanker serviks merupakan penyakit keturunan yang diturunkan
seorang ibu kepada anak perempuannya.
a. Setuju
b. Tidak setuju
5. Kanker serviks tidak menimbulkan gejala pada stadium awal.
a. Setuju
b. Tidak setuju
6. Keterlambatan dalam mendeteksi kanker serviks dapat
mengakibatkan tidak tertolongnya penderita kanker serviks
tersebut
a. Setuju
b. Tidak setuju
7. Tanda-tanda penderita kanker serviks salah satunya adalah perdarahan
setelah senggama (perdarahan spontan dan berbau busuk yang khas)
a. Setuju
b. Tidak setuju
8. Sering berkemih (BAK) merupakan tanda penderita kanker serviks
a. Setuju
b. Tidak setuju
9. Agar terhindar dari kanker serviks, sebaiknya tidak berganti- ganti
pasangan.
a. Setuju
b. Tidak setuju
10. Agar terhindar dari kanker serviks, sebaiknya tidak mempunyai banyak
anak.
a. Setuju
b. Tidak setuju
11. Merokok tidak dapat memicu kanker serviks
a. Setuju
b. Tidak setuju
12. Penggunaan kontrasepsi oral tidak dapat memicu kanker serviks
a. Setuju
b. Tidak setuju
13. Wanita dengan riwayat keluarga yang menderita kanker serviks tidak
beresiko lebih besar terkena kanker serviks
a. Setuju
b. Tidak setuju
14. Pemeriksaan USG merupakan deteksi awal pencegahan kanker
serviks
a. Setuju
b. Tidak setuju
15. Pemeriksaan Papsmear merupakan deteksi awal untuk mengatasi
kanker serviks.
a. Setuju
b. Tidak setuju
16. Pemeriksaan Papsmear dilakukan dengan mengambil lendir pada
leher rahim.
a. Setuju
b. Tidak setuju
17. Pemeriksaan Papsmear dapat mencegah kanker serviks.
a. Setuju
b. Tidak setuju
18. Pemeriksaan pap smear tidak dapat dilakukan jika dalam keadaan haid
a. Setuju
b. Tidak setuju
19. Pemeriksaan Papsmear dapat dilakukan di Rumah Sakit, Puskesmas
dan praktek dokter/bidan.
a. Setuju
b. Tidak setuju
20. Wanita yang sudah aktif melakukan hubungan seksual wajib
melakukan pemeriksaan Papsmear minimal satu kali seumur hidup
a. Setuju
b. Tidak setuju
21. Wanita yang sudah menikah sebaiknya melakukan pemeriksaan
Papsmear secara rutin minimal 2 tahun sekali.
a. Setuju
b. Tidak setuju
22. Seorang ibu yang terlihat sehat, bersih dari perilaku seksual yang
buruk tidak perlu melakukan pap smear
a. Setuju
b. Tidak setuju
23. Saya merasa tidak perlu untuk melakukan pemeriksaan dini kanker seviks
karena saya tidak memiliki penyakit kanker leher rahim
a. Setuju
b. Tidak setuju
24. Biaya untuk pemeriksaan pap smear jauh lebih murah dibandingkan dengan
biaya pengobatan kanker.
a. Setuju
b. Tidak setuju
25. Tindakan Vaksinasi dapat mencegah terjadinya kanker serviks.
a. Setuju
b. Tidak setuju
7. Materi Presentasi
8. Bukti Kuitansi Asli

Anda mungkin juga menyukai