PENDAHULUAN
Penambahan beban di atas suatu permukaan tanah dapat menyebabkan lapisan tanah di bawahnya
Proses pemampatan mengakibatkan penurunan pada tanah, secara umum penurunan (settlement) yang
disebabkan oleh pembebanan dapat di bagi 2:
1. Penurunan konsolidasi
Penurunan konsolidasi merupakan hasil dari perubahan volume tanah jenuh air sebagai akibat
dari keluarnya air yang menempati pori-pori.
2. Penurunan segera
Penurunan segera merupakan akibat dari deformasi elastis tanah kering, basah dan jenuh air
tanpa adanya perubahan kadar air.
DASAR KONSOLIDASI
Pada tanah berpasir yang sangat tembus air (permeable) air dapat mengalir dengan cepat sehingga
pengaliran air. Pori keluar sebagai akibat dari kenaikan tekanan air pori dapat selesai dengan cepat.
Maka penurunan segera & penurunan konsolidasi pada tanah berpasir terjadi bersamaan.
Penurunan pada tanah lempung jenuh air yang mampu mampat (compressible) akan segera terjadi.
Namun koefisien rembesan lempung sangat kecil dibanding pada pasir, sehingga penambahan tekanan
air pori akibat pembebanan akan berkurang secara lambat laun dalam waktu yang sangat lama.
UJI KONSOLIDASI
Dimensi:
Tebal = 2,5 cm
Diameter = 5 cm
10
20
30
40
II Kons. Primer 50
60
70
80
III Kons. Sekunder
90
100
Waktu (log)
Keterangan:
Tahap I, pemampatan awal (Initial compression) yang umumnya adalah disebabkan oleh pembebanan
awal (preloading)
Tahap II, Konsolidasi primer yaitu periode selama tekanan air pori secara lambat laun dipindahkan ke
dalam tegangan efektif, sebagai akibat air dikeluarnya air dari pori-pori tanah.
Tahap III, Konsolidasi sekunder yang terjadi setelah tekanan air pori hilang seluruhnya. Pemampatan
yang terjadi disini adalah disebabkan oleh penyesuaian yang bersifat plastis dari butir-butir tanah.
1. Hitung tinggi Hs
2. Hitung tinggi awal dari ruang pori Hv
Hv = H - Hs
Vv HvxA Hv
eo= = =
Vs HsxA Hs
4. Untuk penambahan beban pertama p1, menyebabkan tanah turun H1, hitung perubahan
angka pori e1.
ΔH 1
Δe 1=
Hs
H1 didapat dari pembacaan awal dan akhir pada skala ukur untuk beban sebesar P1.
5. Hitung angka pori yang baru e1, setelah konsolidasi yang disebabkan oleh penambahan
tekanan P1.
e1 = eo – e1
Contoh 7.1
Istilah
Normally Consolidated dimana tekanan efektif overburden pada saat ini adalah merupakan tekanan
maksimum yang pernah dialami oleh tanah.
Overconsolidasted dimana tekanan efektif overburden pada saat ini adalah lebih kecil dari tekanan
yang pernah dialami oleh tanah itu sebelumnya (disebut Tekanan prakonsolidasi).
SI PRIMER
Δe
S= H .......................................(7.18)
1+eo
Untuk lempung normally consolidated dimana e vs. log p merupakan garis lurus
Cc = indeks pemampatan
S=
CcxH
1+eo
log (
Po+ ΔP
Po )
. .. . .. .. .. ... .. ...... .. .. . .. .. . .. ..(7. 20 )
S=
CsxH
1+eo
log (
Po+ ΔP
Po )
...................................(7.22)
Bila (Po+P)>Pc
S=
CsxH
1+eo
log
Pc CcxH
+
Po 1+eo( )
log
Po+ΔP
Pc ( )
. . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. .(7 .23 )
Cs = Indeks pemuaian
Penurunan total akibat konsolidasi primer yang disebabkan oleh adanya penambahan tegangan di atas
permukaan tanah dapat dihitung dengan persamaan:
Cc x H Po+ ΔP
S= log( ) atau
1+eo Po
Cs x H Po+ ΔP
S= log( )
1+eo Po
Keterangan:
Cc = Indeks pemampatan
Cs = Indeks pemuaian
Contoh soal:
Asumsi dalam menggunakan persamaan di atas terhadap tanah adalah:
Faktor waktu Tv
Cv x t
Tv=
H2
St
U=
S
Keterangan:
Hubungan faktor waktu dan derajat konsolidasi dinyatakan dalam Tabel dan Persamaan.
Untuk U= 0 ………60%
π U% 2
U > 60% Tv= ( )
4 100
Tv=1 , 781−0 , 933 log(100−U %)
Tabel variasi Tv vs. U
U% Tv Digunakan untuk arah
0 0 aliran air pori
10 0.0079
20 0.0314
30 0.0707 H
40 0.1256
50 0.1963
Uo 2 arah 1 arah 1 arah
60 0.2826
70 0.4028
80 0.5671
90 0.8480
100
KOEFISIEN KONSOLIDASI
D E
do
X
B
X
Pemampatan (mm)
d5o
C
d100
A
t1 t2 t50
Waktu (log)
Cara:
a). Tentukan titik A dengan memperpanjang lengkung primer & lengkung sekunder
b). Pada skala waktu pilih t1 dan t2 dimana t2 = 4t1. Selisih t2 – t1 = x
c). Gambar suatu garis DE, sedemikian rupa sehingga jarak vertikal BD = x. Deformasi yang bersesuaian
dengan garis DE adalah = d0.
d). Ordinat titik F merupakan deformasi pada konsolidasi primer 50%, dan absis titik F merupakan waktu
yang bersesuaian dengan konsolidasi 50% (t50).
Cv x t 50 0 ,197 xH 2
T 50= atau Cv=
H2 t50
H = Panjang aliran rata-rata yang harus ditempuh air pori selama proses konsolidasi