1. Pendahuluan
Tanah terdiri dari butir-butir dengan ruangan-ruangan di antara butir-butir
tanah tersebut yang disebut pori (void). Pori-pori ini selalu berhubungan satu
dengan yang lain sehingga air dapat mengalir melalui ruangan pori tersebut.
Proses ini disebut resapan dan kemampuan tanah untuk meresapkan air
disebut daya resap tanah.
Kecepatan resapan air di dalam tanah tidak tergantung pada gradasi dan
jenis tanahnya, tetapi tergantung dari besarnya masing-masing pori, sehingga
besarnya nilai daya resap tanah di lokasi satu dengan yang lainnya tidak sama
dan tidak merupakan nilai yang tetap. Faktor daya resap tanah perlu
diperhatikan, karena sangat berhubungan dengan perencanaan bendung,
tanggul, sumur resapan, pembuatan latrine, kebutuhan air untuk tanaman
dll.
4. Cara Kerja
Kegiatan dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pengukuran di lapangan serta
tahap perhitungan dan perancangan sumur resapan di laboratorium.
Perhitungan koefisien permeabilitas menggunakan prinsip falling head
permeability test di mana penurunan tinggi air (head) menjadi fokus dalam
pengukuran.
5
4. Pasang/masukkan tabung logam pada tanah yang akan diselidiki dan
pasang pipa kaca di atasnya.
5. Masukkan air dalam pipa kaca dan catat waktu (t) yang diperlukan
untuk air turun setinggi dh (lihat Gambar 2.2). Ulangi step ini hingga
didapatkan harga t yang konstan.
6. Ukur h1, h2, d, D, dan l (lihat Gambar 2.2).
7. Catat semua data pengukuran yang didapatkan.
Q = A · v = V/t
Gradien hidraulik i = h/l
v=k·i
Q = A · k · h/l
6
berkurang adalah sama dengan volume air yang meresap ke dalam
tanah, sehingga:
V = - a · dh = Q ·dt
h2 t2
h dh A k 1 A.k
(−a . dh )= A . k . − = . . dt=∫ .dh−∫ . dt
1 h a 1 h1 h t1 a.l
h2 A . k t2
ln h | = t|
h1 a . 1 t1
a .l h
k= ln 2
A . t h1
1
a = . π . d2
4 a d2
=
1 A D2
A = . π . D2
4
d 2 .l h1
k= . ln
D2 . t h2 ……………… (cm/detik)
k rata-rata =
Σk
n
7
4.3. Perencanaan Sumur Resapan
Sumur resapan yang akan dirancang adalah sumur resapan berbentuk
lingkaran seperti terlihat pada Gambar 2.3. Tahapan perencanaan sumur
resapan adalah sebagai berikut:
8
Tabel 2.1. Koefisien aliran berdasarkan tata guna lahan