JOB IV
KONSOLIDASI
A. TUJUAN
B. DASAR TEORI
Konsolidasi adalah suatu peristiwa keluarnya air dan udara dalam pori-pori akibat
pembebanan secara vertikal yang menyebabkan perubahan volume. Dengan kata lain,
konsolidasi adalah proses berkurangnya rongga pori dari tanah jenuh yang berpermeabilitas
rendah akibat pembebanan dimana prosesnya dipengaruhi oleh kecepatan terperasnya air pori
keluar dari rongga tanahnya.
Dalam proses konsolidasi yang terpenting adalah mengetahui besarnya penurunan yang
terjadi dan kecepatan penurunan dimana masing-masing berbeda. Bila tanahnya berjenis
lempung, maka penurunan akan agak besar, sedangkan kalau tanah terdiri dari pasir,
penurunannya akan kecil. Karena itu lempung dikatakan mempunyai High Compressibility dan
pasir mempunyai Low Compresibility. Penurunan pada lempung biasanya memakan waktu yang
lama, karena daya rembesan air sangat lemah. Sebaliknya penurunan pada pasir berjalan sangat
cepat sehingga pada waktu pembangunan di atas pasir sudah selesai, maka penurunan juga
dianggap selesai. Karena itu biasanya orang hanya memperhitungkan penurunan lapisan pada
tanah lempung.
1. Daya rembesan air tanah (permeabilitas),inilah yang menentukan kecepatan air yang
mengalir dari dalam tanah.
2. Compressibility tanah ,inilah yang menentukan banyaknya air yang mengalir.
Keterangan :
Ws = Berat tanah kering (gram)
A = Luas benda uji (cm2)
Gs = Berat jenis tanah
Ho−Hf
∆ H=
10
Keterangan :
∆H = besar penurunan total pada setiap beban
Ho = tinggi contoh tanah awal (cm)
Hf = tinggi contoh tanah akhir (cm)
d. Perubahan angka pori (∆ e) pada setiap pembebanan
∆H
∆ e=
Hs
Keterangan :
∆e = perubahan angka pori
∆H = besar penurunan total pada setiap beban
Hs = tinggi butiran tanah (cm)
e. Angka pori (e ) pada setiap pembebanan
e=e0−∆ e
2
0,212−Hav
Cv=
t 90
Keterangan :
Cv = koefisien konsolidasi
Hav = tinggi rata-rata pada setiap pembebanan (cm)
t 90 = waktu 90% konsolidasi (menit)
Indeks pemampatan (Cc): adalah kemiringan bagian lurus kurva log σ΄-e
(tidak berdimensi), sementara kemiringan kurva pengembangan (mendekati garis
lurus) merupakan indeks pengemabangan (Cs atau Ce).
0,001 gram
Palu Karet
2. Bahan
D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan pengujian.
2. Mengukur tinggi cincin konsolidasi di timbangan manual.
3. Menimbang cincin konsolidasi dengan timbangan ketelitian 0,01 gr.
4. Menambahkan air suling secukupnya dan mengaduk tanah tersebut yang sudah
tercampur dengan air hingga homogen.
5. Memasukkan tanah tersebut kedalam cincin yang sudah di olesi dengan vaseline.
Kemudian memberi kertas saring yang diapit pada kedua batu pori tersebut dan
menimbangnya untuk mengetahui beratnya.
6. Memasang batu pori diatas dan dibawah cincin sehingga tanah yang telah dilapisi
dengan kertas saring diapit oleh 2 buah batu pori, kemudian ditempatkan pada set
konsolidasi.
7. Memasang beban pertama sebesar 500 gr.
8. Mengatur kedudukan arloji, kemudian mencatat dan membacanya.
9. Memberi air diatas set konsolidasi hingga penuh.
10. Membaca dial pada 4”,15”,34”,1’,2’15”,4’,6’15”,9’,16’,25’,36’, dan 24 jam
11. Setelah pembacaan menunjukkan angka yang tepat atau setelah 24 jam, selanjutnya
melakukan pembacaan arloji terakhir dan mencatatnya.
12. Memasang beban yang kedua sebesar 2 kali beban yang pertama sehingga
tekanannya bertambah atau double.
13. Membaca arloji sesuai dengan waktu yang telah ditentukan yaitu selama 24 jam
atau sehari.
14. Melakukan hal atau cara yang sama untuk beban yang selanjutnya dilakukan.
15. Menurunkan tekanan dengan menurunkan beban dari 16 kg menjadi 2 kg dan
terakhir 1 kg.
16. Setelah itu, mengeluarkan cincin dan benda uji dari set konsolidasi dan mengambil batu
pori tersebut dari permukaan atas dan bawah. Kemudian, mencatat hasil pembacaan yang
terakhir.
17. Mengeluarkan benda uji dari cincin dan kemudian menimbang dan mengoven benda uji
selama ±24 jam untuk mengetahui kadar airnya.
GRAFIK T90
KELOMPOK 2
KESIMPULAN
KELOMPOK 2
Sebelum Setelah
(H0) (cm) 1,855 1,469
KONSOLIDASI
(Hs) (cm) 1,03343 1,03343
e) 0,79498 0,42147
s) 2,448 2,448
Sr (%) 91,1645 96,5639
vaseline
Pembacaan Dial t dan √t (mm)
Tekanan 0s 4s 15s 34s 1m 2m 4m 6m 9m
Beban P
P/A
0 0,25 0,5 0,75 1 1,5 2 2,5 3
kg kg/cm²
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,5 0,025 10,00 9,58 9,51 9,46 9,44 9,42 9,39 9,37 9,36
1 0,050 9,31 9,18 9,15 9,12 9,10 9,07 9,05 9,04 9,03
2 0,101 8,57 8,45 8,43 8,39 8,37 8,34 8,31 8,3 8,28
8 0,404 7,39 7,14 7,07 7,00 6,94 6,88 6,82 6,78 6,75
16 0,807 6,53 6,19 6,09 6,04 6,00 5,95 5,89 5,86 5,82
Mengolesi bagian dalam cincin dengan
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2 0,101 5,62
0,5 0,025 5,94
0,0365. Berdasarkan nilai Cc, tanah apat dikategorikan ke tanah Lempung medium kenyal.
Dari Hasil praktikum yang dilakukan, diperoleh nilai Cv = 0,1033. Cc = 0,3013 dan Cs =