PERMEABILITAS, DAN
REMBESAN
AIR
TANAH
DEFINISI AIR TANAH
Air tanah didefinisikan sebagai air yang terdapat di bawah
permukaan bumi.
Air sangat berpengaruh Sifat-sifat Teknis Tanah (Khususnya
Tanah Berbutir Halus).
Air merupakan faktor yang sangat penting dalam masalah
teksis yang berkaitan dengan tanah Penurunan, Stabilitas
Fondasi, Stabilitas Lereng, Rembesan, dll.
Salah satu sumber air tanah Air Hujan.
Sebagian air hujan akan meresap ke dalam tanah sebagian
lagi akan mengalir ke permukaan dan menguap.
SIKLUS HIDROLOGI
TEKANAN KAPILER
Tekanan kapiler terjadi karena adanya
tarikan lapisan tipis di permukaan air
akibat pertemuan antara dua jenis
material yang berbeda sifatnya.
2T cos
u
r
U negatif air di dalam pipa dalam
kedudukan tertarik atau terisap.
2T cos dengan:
hc hc = tinggi air dalam pipa kapiler
wr
r = radius pipa
w = berat volume air Geometri menikus pada kenaikan kapiler
dan posisi air kapiler pada lapisan tanah
PENGARUH TEKANAN
KAPILER
1. Akibat tekanan kapiler air tanah tertarik ke atas melebihi
permukaan air tanah.
2. Pori-pori tanah sebenarnya bukan sistem pipa kapiler, tetapi teori
kapiler dapat diterapkan mempelajari perilaku air tanah di zona
kapiler.
3. Air dalam zona dianggap negatif mempunyai tekanan di bawah
tekanan atmosfer.
4. Terzaghi & Peck (1948)
dengan:
C
hc C = konstanta, tergantung bentuk butiran dan sudut kontak
eD10 (10 - 50 mm)
D10 = diameter efektif
5. Pengaruh tekanan kapiler pada tanah menambah tegangan
efektif tegangan kontak antara partikel membesar
Ketahanan Tanah dan kuat geser tanah meningkat.
PENGARUH TEKANAN
KAPILER
Tabel Ketinggian air kapiler (Hansbo, 1975)
Macam Tanah Kondisi Kondisi Padat
Longgar
Pasir kasar 0,03 0,12 m 0,04 0,15 m
Pasir sedang 0,12 0,50 m 0,35 1,10 m
Pasir halus 0,30 2,00 m 0,40 3,50 m
Lanau 1,50 10,0 m 2,50 12,0 m
Lempung > 12 m
PERMEABILITAS
UJI PERMEABILITAS DI
LABORATORIUM
Ada dua jenis pengujian untuk menentukan koefisien permeabilitas di
laboratorium, yaitu:
1. Pengujian standar secara langsung
a. Uji tinggi konstan (Constant head)
b. Uji tinggi jatuh (falling head)
2. Pengujian secara tidak langsung
a. Dari pengujian konsolidasi
b. Dari pengujian kapiler horisontal
UJI PERMEABILITAS DENGAN TINGGI
KONSTAN (COSTANT HEAD)
Peralatan uji permeabilitas dengan cara tinggi konstan
UJI PERMEABILITAS DENGAN TINGGI
KONSTAN (COSTANT HEAD)
Pengujian ini sesuai untuk tanah berbutir kasar
Dalam pengujian, pemberian air dalam pipa masuk (inlet) dijaga
sedemikian rupa sehingga perbedaan tinggi air di dalam inlet dan
outlet selalu konstan selam pengujian
Setelah kecepatan aliran air melalui contoh tanah konstan, air
dikumpulkan dalam gelas ukur selama waktu yang telah
ditentukan.
Volume
Q qt total
kiAt air yang dikumpulkan
i h L dinyatakan dalam persamaan:
QL dimana
dengan:
k
Aht k = koefisien permeabilitas tanah (cm/det) h = tinggi jatuh
Q = debit rembesan (cm/det) t = waktu (det)
L = Panjang contoh tanah yang di tes
A = Luas penampang contoh tanah (cm)
UJI PERMEABILITAS DENGAN TINGGI JATUH
(FALLING HEAD)
Peralatan uji permeabilitas dengan cara tinggi jatuh
UJI PERMEABILITAS DENGAN TINGGI JATUH
(FALLING HEAD)
Sesuai digunakan untuk tanah berbutir halus
Air dituangkan lewat pipa pengukur dan dibiarkan mengalir
melewati benda uji
Tinggi air pada awal pengujian (h1) pada waktu t1= 0 dicatat, pada
waktu tertentu (t2) setelah pengujian berlangsung penurunan
muka air adalah h2.
Debit rembesan dihitung dengan persamaan:
dengan:
h dh
q kiA k A a a = luas penampang dalam burette (cm)
L dt
h = perbedaan tinggi muka air burette
h2
aL h
t
aL dh dalam waktu (cm/det)
dt
0
h At h k ln 1
At h2 L = Panjang contoh tanah yang di tes
1
k 20 C k 20 C T
20
dengan:
T = kekentalan dari air pada temperatur TC
20 = kekentalan dari air pada temperatur 20C
TABEL NILAI T / 20 BERBAGAI TEMPERATUR
UJI PERMEABILITAS DARI UJI KONSOLIDASI
Sehingga dx 1 h hc
vs k
dt nS x
x2 t
k
xdx h hc dt Persamaan dasar untuk menentukan
x1 0
nS koefisien permeabilitas, dengan
derajat kejenuhan tanah selama air
bergerak dianggap 100%.
x22 x12 2k
h hc Kenyataannya nilai S tanah bervariasi
t nS
antar 75% - 90%.
UJI PERMEABILITAS DARI UJI KAPILER
HORISONTAL
Karena dx dan
vs
dt
0 h hc h hc
i
x x
Sehingga dx 1 h hc
vs k
dt nS x
x2 t
k
xdx h hc dt Persamaan dasar untuk menentukan
x1 0
nS koefisien permeabilitas, dengan
derajat kejenuhan tanah selama air
bergerak dianggap 100%.
x22 x12 2k
h hc Kenyataannya nilai S tanah bervariasi
t nS
antar 75% - 90%.
UJI PERMEABILITAS DARI UJI KAPILER
HORISONTAL
1. Buka katup A.
2. Air mengalir dicatat waktu (t) yang dibutuhkan untuk pengaliran
sepanjang x.
3. Ketika air terdepan telah mengalir kira-kira setengah panjang benda uji
(x=L/2), tutup katup A dan buka katup B.
4. Lanjutkan sampai gerakan air mencapai x = L.
5. Tutup katup B. Ambil tanah benda uji dan tentukan besar kadar air dan
derajat kejenuhannya.
6. Gambarkan hubungan nilai x terhadap waktu t. Bagian oa adalah hasil plot
dari pembacaan data pada langkah butir (2), dan bagian ab dalam langkah
butir (4).
7. Sehingga dapat diperoleh: x 2 2k
(h hc )
t nS
Suku persamaan sebelah kiri menunjukkan kemiringan dari garis lurus x
terhadap t.
UJI PERMEABILITAS DARI UJI KAPILER
HORISONTAL
8. Tentukan kemiringan garis oa dan ab, misal m1 dan m2, maka:
2k 2k
m1 (h hc ) m2 (h2 h1 )
nS nS
Karena n, S, h1, h2, m1, dan m2, ditentukan dari hasil pengujian, maka kedua
persamaan hanya akan mengandung 2 bilangan yang tak diketahui, yaitu k
dan h. Dari kedua persamaan ini didapat nilai k.
UJI PERMEABILITAS DARI UJI KAPILER
HORISONTAL
GRAFIK HUBUNGAN NILAI x TERHADAP t
UJI PERMEABILITAS DI LAPANGAN
Hk (t )
Rc (m)
n
dengan:
k = koefisien permeabilitas tanah (m/det)
c = koefisien yang nilainya mendekati 3
H = tebal lapisan air (m)
t = waktu penurunan (det)
n = porositas tanah
Bervariasi dari 0,25 (pasir kasar) 0,34 (Pasir halus)
Nilai rata-rata n = 0,30 (dapat digunakan)
UJI PERMEABILITAS DI LAPANGAN
SUMUR UJI
Tabel Lingkaran pengaruh R pada berbagai jenis tanah (Jumikis, 1962)
UJI PERMEABILITAS DI LAPANGAN
SUMUR ARTESIS
UJI PERMEABILITAS DI LAPANGAN
SUMUR ARTESIS
Pada pengujian ini, sumur dibangun menembus lapisan tanah yang
mudah meloloskan air, dimana lapisan ini terletak diantara dua lapisan
tanah yang kedap air di bagian atas dan bawahnya.
Air yang mengalir dipengaruhi oleh tekanan artesis
Sumur yang digali menembus bagian dasar, tengah maupun pada batas
atas lapisan lolos air.
Persamaan koefisien permeabilitas dari sumur artesis:
log R
q ro
k
2,73T S maks
UJI PERMEABILITAS DI LAPANGAN
SUMUR ARTESIS
Persamaan koefisien ermeabilitas dari hasil uji sumur artesis.
log 2
Jika terdapat dua sumur pengamatan: r
q r1
k
Jika terdapat satu sumur pengamatan 2,73T S1 S 2
dengan:
log 1
r k = koefisien permeabilitas tanah (m/det)
q r0
k q = debit aliran arah radial (m/det)
2,73T S maks S1 T = tebal lapisan lolos air (m)
Smaks = penurunan m.a. pada sumur pengujian (m)
S1 = penurunan m.a. pd sumur pengamatan 1 (m)
S2 = penurunan m.a. pd sumur pengamatan 2 (m)
r0 = jari-jari sumur pada pipa pengujian (m)
r1 dan r2 = jarak dr sumur pengujian pengamatan (m)
UJI PERMEABILITAS DI LAPANGAN
LUBANG AUGER
Lubang dibuat di lapangan sampai
kedalaman L di bawah m.a.t
Air di dalam lubang galian ditimbun hinga
m.a.t di dalam galian turun sebesar y
Catat waktu yang dibutuhkan air di dallam
galian untuk naik ke posisi semula
kofisien permeabilitas dapat ditentukan
dengan persamaan:
40 r y
k
20 L 2 y y t
r L
dengan:
r = jari-jari lubang auger (m)
y = rata-rata jarak antara tinggi air dalam lubang auger
dgn m.a.t selama t
UJI PERMEABILITAS DI LAPANGAN
LUBANG BOR