Anda di halaman 1dari 4

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5. 1 Karakteristik dan Jenis Tanah


5.1.1 Analisa Data Tanah
Untuk keperluan perhitungan dinding penahan tanah, dibutuhkan data
tanah lokasi penelitian dilapangan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
data tanah yang didapatkan dari instansi terkait. kondisi geologi tanah pada sekitar
lokasi dikategorikan sebagai tanah lempung atau berkohesi. Parameter tanah yang
perlu diketahui untuk melakukan perencanaan dinding penahan tanah adalah
kohesi (c), sudut geser (ϕ) dan berat isi (γ). Data tanah yang diperoleh merupakan
data hasil pengujian lapangan berupa hasil data sondir dan hand boring. Data
sondir yang diperoleh mengambil titik sondir di lokasi sekitar Sungai Musi pada
koordinat sebagai berikut :
1. S-1 Koordinat N 0545268 E 0314556
2. S-2 Koordinat N 0545071 E 0315465

5.1.1.1. Pengujian HandBor di lokasi penelitian


Dalam perencanaan dinding penahan tanah, maka diperlukan data-data
atau parameter tanah, maka diperlukan pengujian terhadap tanah dasarnya.
Pengujian tanah yang dilakukan adalah dengan pengujian Handbor. Pengujian ini
dilakukan 1 titik dengan lokasi yang berbeda. Pada penelitian ini data pengujian
yang digunakan adalah pada titik 1 (HB 1) di karenakan lokasi Handbor titik 1
yang berdekatan dengan lokasi perencanaan DPT yakni pada STA 2+362.
Pada pengujian Handbor titik 1 (HB 1) dapat dilihat bahwa jenis tanah
yang ada di daerah pengujian adalah tanah lempung. Hal ini dapat dilihat dari data
hasil pengujian dimana pada kedalaman 0,00 – 0,40 m tanah timbunan pasir batu
dan pada kedalaman 0,40 – 1,60 tanah lempung berwarna cokelat dengan hasil
yang bisa di lihat pada Gambar 4.2, Tabel 4.1 dan Tabel 4.2.
Gambar 5.2 Hasil pengujian handbor HB1

Tabel 5.1 Tebal lapisan tanah hasil uji Handbor


Lapisan Kedalaman Tebal lapisan Jenis Tanah
(m) (m)
1 0.00-0.40 0.40 Timbunan Pasir Batu
2 0.40-1.60 1.60 Tanah Lempung, Warna Cokelat

Tabel 5.2 Parameter tanah hasil uji Handbor


Pengujian lab Hasil Satuan
Kadar air (w) 56.483 %
Berat jenis (Gs) 2.590
Berat volume tanah (γ) 1.703 gr/cm3
Kohesi (c) 0.026 kg/cm2
Sudut geser (Ø) 24.823 °
Lolos saringan No.200 37,78 %
Batas cair (LL) 39.993 %

5.1.1.2. Pengujian CPT (Cone Penetration Test) di lokasi penelitian


Pengujian tanah yang dilakukan adalah dengan pengujian CPT (Cone
Penetration Test). Pengujian tanah yang dilakukan adalah 2 titik dimana lokasi
pengujian CPT dilakukan pada tempat yang berbeda dengan lokasi yang
berjauhan yakni titik S1 dengan koordinat N 0545268 E 0314556 dan titik S2
dengan koordinat N 0545071 E 0315465.
Pada hasil pengujian CPT ini peneliti menggunakan hasil sondir pada titik 2 (S2),
dikarenakan lokasi pengujian sondir S2 yang berdekatan dengan lokasi penelitian
berbanding pengujian sondir S1. Data pengujian sondir ini selain digunakan untuk
perhitungan daya dukung, juga digunakan untuk mendapatkan parmeter tanah
dengan metode korelasi untuk kedalaman lebih dari 2 meter.
1. Tekanan ujung konus (qc)
Pada tabel hasil analisa pengujian sondir lokasi S2 (dalam dokumen
lampiran), penetrasi ujung konus mulai pada kedalaman 0,00 m hingga -2,00 m
dari muka tanah eksisting memiliki nilai rata-rata 9,73 kg/cm2. Nilai penetrasi
ujung konus pada kedalaman -2,00 m hingga -8,00 m adalah 41,97 kg/cm2.
Selanjutnya pada kedalaman -8,00 m hingga -11,00 m dari muka tanah asli, nilai
rata-rata penetrasi ujung konus adalah 102,50 kg/cm2.
2. Jumlah hambatan perekat (JHP)
Pada hasil penelitian di titik S2, nilai jumlah hambatan perekat pada
kedalaman 0,00 m hingga -2,00 m sebesar 33,84 kg/cm, pada kedalaman -2,00
hingga -8,00 m sebesar 290,31 kg/cm, dan pada kedalaman -8,00 hingga -11,00 m
sebesar 708,35 kg/cm.
3. Rasio gesekan (FR)
Pada tabel hasil analisa pengujian sondir lokasi S2 (dalam dokumen
lampiran), rasio hambatan mulai pada kedalaman 0,00 m hingga -2,00 m dari
muka tanah eksisting memiliki nilai rata-rata 3,80 %. Nilai rasio gesekan pada
kedalaman
-2,00 m hingga -8,00 m adalah 1,98 %. Selanjutnya pada kedalaman -8,00 m
hingga
-11,00 m dari muka tanah asli, nilai rata-rata rasio gesekan adalah 0,99 %.
5.1.2 Data Kondisi Eksisting Sungai

5. 2 Analisis Stabilitas Lereng Eksisting


5.2.1 Analisis stabilitas lereng eksisting dengan Plaxis
5.2.2 Analisis stabilitas lereng eksisting dengan menggunakan metode
Fellenius
5. 3

Anda mungkin juga menyukai