Anda di halaman 1dari 7

SOP DAN DAFTAR ALAT PENYELIDIKAN

TANAH

LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan penyelidikan tanah ini meliputi penyelidikan


lapangan yang terdiri dari :

a. Pemeriksaan Daya Dukung Tanah dengan alat sondir kapasitas


2,5 ton sebanyak 4 (empat) titik.
b. Pekerjaan bor dalam (Deep Boring) sebanyak 2 (dua) titik
- Pengeboran di darat 2 titik
- SPT interval 2.00 meter
- UDS

METODOLOGI PENYELIDIKAN TANAH LAPANGAN

Penyelidikan tanah yang dilakukan sesuai dengan American


Standard for Testing Material (ASTM). Penyelidikan tanah ditujukan
untuk memahami struktur tanah dan sifat mekanika tanah di wilayah
proyek. Lingkup pekerjaan penyelidikan tanah yang dilakukan meliputi:

A. Pemboran

Pemboran inti sebanyak 2 titik bor dilakukan hingga mencapai


kedalaman pemboran sedalam maksimal 30 m atau setelah diperoleh
nilai N-SPT lebih dari 60. Selama pengeboran, dilakukan pengamatan
secara visual terhadap lapisan tanah. Pada kedalaman tertentu
dilakukan pengambilan contoh tanah (disturbed sample dan undisturbed
sample) dan Standard Penetration Test (SPT).
Prosedur pelaksanaan dan peralatan pemboran dalam mengacu
pada ASTM D 1452-80,
“Standard Practice for Soil Investigation and Sampling by Auger
Borings”, ASTM D 420 - 93,
“Standard Guide for Investigating and Sampling Soil and Rock”,
ASTM D 2488 - 93,
“Standard Practice for Description and Identification of Soils (Visual-
Manual Procedure)” dan
ASTM D 2113 - 83, “Standard Practice for Diamond Core Drilling for
Site Investigation”.

SOP Bor dan Sondir | 1


Data hasil pemboran dalam disajikan dalam field logs (Bore - Logs)
yang di dalamnya tercakup: identifikasi proyek, nomor boring, lokasi,
orientasi, tanggal mulai pemboran, tanggal akhir pemboran, dan
nama operator, klasifikasi/deskripsi tanah (kekerasan, warna, derajat
pelapukan, dan identifikasi lainnya yang masih berhubungan), deskripsi
litologi, kondisi air tanah, pengambilan contoh tanah, in situ test di bore
hole, dst.

Gambar 1 Rotary drilling machine

SOP Bor dan Sondir | 2


Pengambilan Contoh Tanah Tidak Terganggu (UDS)

Undisturbed samples yang direncanakan untuk dilaksanakan adalah


untuk keperluan uji laboratorium. Pelaksanaan pengambilan contoh
tanah tidak terganggu mengacu pada ASTM D 1587-94 “Standard
Practice for Thin-Walled Tube Geotechnical Sampling of Soils”.

Contoh tanah undisturbed diambil dari kedalaman tertentu dengan


menggunakan Shelby tube
sampler (thin walled tube sampler). Kemudian contoh tanah
dilindungi dari goncangan,
getaran dan perubahan kadar air, yang bertujuan untuk menjaga
struktur tanah dan komposisi
fisiknya tetap seperti kondisi aslinya, sampai contoh tersebut
dikeluarkan untuk kemudian diuji
di laboratorium. Kedalaman bagian atas contoh dan panjang sampler
dicatat di boring log.

Gambar 2 Tabung Shelby

Pengambilan contoh tanah asli (undisturbed sample) pada umumnya


dilakukan terhadap tanah dari jenis lempung, lanau pasir kelempungan
atau pasir + lanau. Sifat dari tanah yang akan diambil adalah dari
sangat lunak sampai dengan kokoh (firm). Untuk tanah bersifat kenyal
dan keras umumnya tidak mungkin. Hubungan antara nilai SPT tanah
lanau lempung terhadap kepadatan relative (relative density) dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :

SOP Bor dan Sondir | 3


Tabel 2.1. Hubungan antara nilai SPT dan relative density pada tanah
lanau lempung

Relative Density Harga N

Very Soft (sangat lunak) 2

Soft (lunak) 2- 4

Medium (medium) 4-8

Stif (agak kenyal) 8-15

Very Stif (sangat kenyal) 15-30

Hard (keras) > 30

Hubungan antara nilai SPT tanah pasir terhadap kepadatan relative


(relative density) dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.2. Hubungan antara nilai SPT dan relative density pada tanah
pasir
Relative Density Harga N

Very loose (sangat lepas) 0-4

loose (lepas) 4- 10

Medium (agak kompak) 10-30


dense
(kompak) 30-50
Dense
(sangat kompak) >50
Very dense

SPT (Standard Penetration Test)

SPT (Standard Penetration Test) yang dilakukan adalah interval


kedalaman lebih kurang setiap 2.0 m. Prosedur pelaksanaan dan
peralatan Standard Penetration Test mengacu pada ASTM D 1586 -
84, "Standard Method for Penetration Test and Split Barrel Sampling of
Soils". Hammer yang digunakan seberat 140 lbs (63 kg) dengan tinggi
jatuh 30” (76.2 cm). Jumlah total tumbukan yang dibutuhkan untuk
penetrasi tanah 3 × 15 cm dicatat. Nilai SPT, dinyatakan dengan
nilai N, didapat dari jumlah tumbukan yang diperlukan untuk
penetrasi 2 × 15 cm terakhir.

SOP Bor dan Sondir | 4


Gambar 3 Split spoon sampler

B. DCPT (Dutch Cone Penetration Test)/Sondir

Prosedur pelaksanaan Dutch Cone Penetration Test (DCPT) dilakukan


berdasarkan standar ASTM D 3441-86, “Method for Deep Quasi-Static,
Cone and Friction Cone Penetration Tests of Soil”. Nilai tahanan ujung
konus, qc, dan friksi lokal atau friksi selimut, f s, diukur untuk setiap
interval 20 cm.
Tes sondir merupakan salah satu tes dalam bidang teknik sipil yang
berfungsi untuk mengetahui letak kedalaman tanah keras, yang
nantinya dapat diperkirakan seberapa kuat tanah tersebut dalam
menahan beban yang didirikan di atasnya. Tes ini biasa dilakukan
sebelum membangun pondasi tiang pancang, atau pondasi-pondasi
dalam lainnya. Data yang didapatkan dari tes ini nantinya berupa
besaran gaya perlawanan dari tanah terhadap konus, serta hambatan
pelekat dari tanah yang dimaksud. Hambatan pelekat adalah
perlawanan geser dari tanah tersebut yang bekerja pada selubung
bikonus alat sondir dalam gaya per satuan panjang.

Hasil dari tes sondir ini dipakai untuk:

 Menentukan tipe atau jenis pondasi apa yang mau dipakai

 Menghitung daya dukung tanah asli

 Menentukan seberapa dalam pondasi harus diletakkan nantinya

Metode Sondir

Metoda sounding/sondir terdiri dari penekanan suatu tiang pancang


untuk meneliti penetrasi atau tahanan gesernya. Alat pancang dapat
berupa suatu tiang bulat atau pipa bulat tertutup dengan ujung yang
berbentuk kerucut dan atau suatu tabung pengambil contoh tanah,
sehingga dapat diperkirakan (diestimasi) sifat-sifat fisis pada strata

SOP Bor dan Sondir | 5


dan lokasi dengan variasi tahanan pada waktu pemancangan alat
pancang itu. Metoda ini berfungsi untuk eksplorasi dan pengujian di
lapangan. Uji ini dilakukan untuk mengetahui elevasi lapisan “keras”
(Hard Layer) dan homogenitas tanah dalam arah lateral. Hasil Cone
Penetration Test disajikan dalam bentuk diagram sondir yang mencatat
nilai tahanan konus dan friksi selubung, kemudian digunakan untuk
menghitung daya dukung pondasi yang diletakkan pada tanah
tersebut.

Di Indonesia alat sondir sebagai alat tes di lapangan yang sangat


terkenal karena di negara ini banyak dijumpai tanah lembek (misalnya
lempung) hingga kedalaman yang cukup besar sehingga mudah
ditembus dengan alat sondir. Di dunia penggunaan Sondir ini semakin
populer terutama dalam menggantikan SPT untuk test yang dilakukan
pada jenis tanah liat yang lunak dan untuk tanah pasir halus sampai
tanah pasir sedang/kasar. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk
mengetahui perlawanan penetrasi konus (qc), hambatan lekat (fs)
tanah dan friction ratio (rf) untuk memperkirakan jenis tanah yang
diselidiki.

Alat dan Bahan


Alat:
1. Mesin sondir
2. Satu set batang sondir lengkap dengan stang dalam yang
panjangnya 1 meter
3. Manometer 2 buah
– Kapasitas 0-50 kg/cm²
– Kapasitas 0-250 kg/cm²
4. Satu buah Bikonus dan satu buah paten konus.
5. Pelat persegi 2 batang
6. Satu set (2) buah angker
Bahan :
1. Minyak Hidrlolik
2. Tanah
LANGKAH KERJA
1. Menentukan lokasi yang permukaannya datar
2. Memasang empat buah angker ke dalam tanah dengan
memutarnya menggunkan kunci pemutar angker (kunci T).
kemudian memasang 2 pelat persegi yng memanjang di saming
angker. Jarak antar angker dan jarak kedua pelat disesuaikan
dengan ukuran mesin sondir.
3. Memasang mesin sondir tegak lurus dan perlengkapannya pada
lokasi pengujian, yang diperkuat dengan pelat besi pendek untuk
menjepit mesin dan diperkuat dengan mor pengunci angker yang
dipasang ke dalam tanah.
4. Memasang Traker,tekan stang dalam. Pada penekanan pertama
ujung konus akan bergerak ke bawah sedalam 4 cm, kemudian
manometer dibaca yang menyatakan perlawanan ujung. Pada
penekanan berikutnya konus dan mantelnya bergerak 4cm. Nilai

SOP Bor dan Sondir | 6


pada manometer yang terbaca adalah nilai tekanan ujung dan
perlawanan lekat.
5. Menekan stang luar sampai kedalaman baru, penekanan stang
dilakukan sampai setiap kedalaman tambahan sebanyak 20 cm.
6. Melakukan hal yang sama dengan langkah kerja di atas sampai
pembacaan manometer tiga kali berturut-turut menunjukkan nilai
≥150 kg/cm2 dan jika penekanan mesin sondir sudah mencapai
maksimalnya atau dirasa telah mencapai tanah keras, maka
pengujian ini dapat dihentikan.

SOP Bor dan Sondir | 7

Anda mungkin juga menyukai