Anda di halaman 1dari 74

REFRESHMENT TRAINING OF TRAINERS (TOT) INSTRUKTUR

PEMBEKALAN SERTIFIKASI SDM VOKASIONAL D3 POLITEKNIK


JAKARTA, 21 OKTOBER S.D. 23 OKTOBER 2019
AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI
MELAKUKAN SIMULASI TANGGAP DARURAT
Oleh: Ir. Kusumo Drajad S, MSi, CSP

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 1


TUJUAN PEMBEKALAN TOT

Memeberikan penjelasan kompetensi kerja tenaga kerja yang


berprofesi sebagai Ahli Muda Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Konstruksi dalam melakukan simulasi tanggap darurat
terdiri dari:
1. Menyusun rencana pelaksanaan simulasi tanggap darurat,
2. Menyelenggarakan simulasi tanggap darurat.

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 2


Apa itu keadaan darurat ?

Situasi yg tidak diketahui yang


mengancam pekerja, setiap orang yang
dapat mengganggu proses operasi atau
menyebabkan kerusakan fisik dan
lingkungan. (OSHA, 2001)

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 3


DEFINISI
1. Penanggulangan kebakaran ialah segala upaya untuk mencegah timbulnya
kebakaran dengan berbagai upaya pengendalian setiap perwujudan energi
pengadaan sarana proteksi kebakaran dan sarana penyelamatan serta
pembentukan organisasi tanggap darurat untuk memberantas kebakaran.

2. Unit penanggulangan kebakaran ialah unit kerja yang dibentuk dan ditugasi
untuk menangani masalah penganggulangan kebakaran di tempat kerja yang
meliputi kegiatan administrasi, identifikasi sumber-sumber bahaya,
pemeriksaaan, pemeliharaan dan perbaikan sistem proteksi kebakaran.

3. Petugas peran penanggulangan kebakaran ialah petugas yang ditunjuk dan


diserahi tugas tambahan untuk mengidentifikasi sumber-sumber bahaya dan
melaksanakan upaya-upaya penanggulangan kebakaran.

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 4


DEFINISI
4. Regu penanggulangan kebakaran ialah Satuan tugas yang mempunyai tugas khusus
fungsional di bidang penanggulangan kebakaran.

5. Ahli Keselamatan Kerja ialah tenaga teknis yang berkeahlian khusus di bidang
penanggulangan kebakaran dari luar Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri
Tenaga Kerja.

6. Pegawai pengawas ialah pegawai teknis berkehalian khusus dari Departemen tenaga Kerja
yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.

7. Pengurus ialah orang yang mempunyai tugas memimpin langsung suatu tempat kerja atau
bagiannya yang berdiri sendiri.

8. Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana ialah Serangkaian upaya yang meliputi


penetapan kebijakan pembangunan yang beresiko timbulnya bencana, kegiatan
pencegahan bencana, tanggap daruratdan rehabilitasi serta rekontruksi
10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 5
DEFINISI

9. Tanggap darurat Bencana : Serangkaian kegiatan yang dilakukan


dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani
dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan
penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan
kebutuhan dasar,perlindungan, pendampingan dan penanganan
pengungsi, serta pemulihansarana prasarana.
10.Masa tanggap darurat bencana : Jangka waktu Kedaruratan
bencana yang ditetapkan oleh pemerintah ataupemerintah daerah
untuk jangka waktu tertentu.

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 6


MANAJEMEN KEADAAN DARURAT

EMEGENCY MANAGEMENT SYSTEM


1. KEBIJAKAN
2. IDENTIFIKASI KEADAAN
DARURAT
3. PERENCANAAN AWAL CALL OUT
10. INVESTIGASI DAN
4. PROSEDUR KEADAAN DARURAT AND SYSTEM
5. ORGANISASI KEADAAN DARURAT
6. PRASARANA KEADAAN DARURAT
RESPONSE PELAPORAN
7. PEMBINAAN DAN PELATYIHAN
8. KOMUNIKASI
9. INSPEKSI DAN AUDIT

NORMAL PASCA
EMERGENCY
OPERATION EMERGENCY

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 7


TUJUAN UTAMA MEMBUAT RENCANA TANGGAP DARURAT

1. Menyelamatkan korban/memberikan bantuan hidup


2. Mencegah luka/sakit yang lebih parah
3. Melindungi properti (peralatan, sarana dan failitas)
4. Melindungi lingkungan sekitar

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 8


Jenis-Jenis Keadaan Darurat: PROSES ALAM

• Banjir/Floods,
• Badai Besar/Hurricanes,
• Angin Putting Beliung/Tornadoes,
• Kebakaran/Fires,
• Tsunami
• Gempa bumi
• Sambaran petir
• Penyakit pandemi seperti flu yang berbahaya
• dll

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 9


Jenis-Jenis Keadaan Darurat: BUATAN MANUSIA

• Kebakaran
• Ledakan
• Runtuhnya bangunan
• Kegagalan struktur utama
• Tumpahan cairan kimia berbahaya (mudah terbakar, beracun
dll)
• Terlepasnya bahan biologis berbahaya, atau bahan kimia
beracun
• Ancaman teroris
• Paparan radiasi pengion
• Sumber daya utama (listrik) padam
• Pasokan air terganggu (mati)
• Kejadian yang menhilangnya proses komunikasi
• Gangguan alam/lingkungan (angin, banjir, satwa liar, dll)
10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 10
ELEMEN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT
DASAR KEBIJAKAN
UU NO.1 TAHUN 1970
PP NO.50 TAHUN 2012,SMK3 Pasal 11
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I
No.KEP.186/MEN/1999
TENTANG UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN
DITEMPAT KERJA
ISO 9001, ISO 14001,
OSHAS 18001
ANSI Z10-2005 OHSMS

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 11


Dasar Hukum UU No.1 Tahun 1970
• Pasal 3 ayat (1).
• Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat syarat
keselamatan kerja untuk :
• mencegah, mengurangi, dan memadamkan
kebakaran,mencegah, mengurangi peledakan
• memberikan kesempatan jalan menyelamatkan diri dalam
bahaya kebakaran
• pengendalian penyebaran asap, gas dan suhu
• Pasal 9 ayat (3) →Pengurus wajib membina K3 penanggulangan
kebakaran
Syarat Wajib Yang Harus Dipastikan Keberadaannya

1. Mengidentifikasi jalur evakuasi, sarana alternatif melarikan diri, membuat


ini diketahui semua staf; menjaga rute agar tidak terhalang.
2. Penentuan lokasi aman bagi staf untuk berkumpul untuk jumlah kepala
untuk memastikan bahwa semua orang telah meninggalkan zona bahaya
(Titik Kumpul).
3. Menetapkan individu untuk membantu karyawan cacat dalam keadaan
darurat.
4. Fasilitas Pelaksanakan pengobatan yang terluka dan
mencari yang hilang bersamaan dengan upaya untuk
mengandung darurat.
5. Menyediakan sumber alternatif bantuan medis ketika
fasilitas yang normal mungkin dalam zona bahaya.
6. Penetapan tingkat kerugian properti harus dimulai
hanya ketika keamanan semua staf dan tetangga pada
risiko telah ditetapkan dengan jelas.
Fasilitas Access – Exit Route
Ketika mempersiapkan rencana darurat tindakan, perlu,
merancang rute evakuasi primer dan sekunder
Sedapat mungkin dipastikan bahwa rute evakuasi dan pintu
keluar darurat memenuhi persyaratan sebagai berikut:
– Ditandai dengan jelas dan terang benderang;
Cukup lebar untuk menampung jumlah personil
mengevakuasi;
– Terhalang dan jelas dari puing-puing setiap saat; dan
– Tidak mungkin untuk mengekspos personil evakuasi
terhadap bahaya tambahan
Fasilitas Access – Exit Route
FASILITAS KEADAAN EMERGENSI

• Megaphone.
• Self Contain Breathing Apparatus (SCBA).
• Lampu senter.
• Baju Pemadam.
• Helm pengaman
• Respirator
• Tandu.
• Perkakas alat bantu pemadam (Kapak, linggis dll).
• Kursi Evakuasi (evachair).
PETUGAS PENGAMANAN

• Regu Pamadam Api,


• Regu Medis,
• Regu Penyelamat,
• Regu Evakuasi,
• Regu Penyelamat Dokumen,
• Regu Pemadam Lantai/Zona.
• Regu Pemandu Instansi Terkait,
• Regu Pengaman,
• Regu Pengaturan Parkir.
KELOMPOK TEKNISI

• Operator Ruang Monitor dan Komunikasi,


• Operator Lift,
• Operator Listrik dan Genset,
• Operator AC dan Ventilasi dan
• Operator Pompa Pemadam dan Tanki Air
Emergency Arrangement Checklist
 Bahaya yang signifikan diidentifikasi.
 Penilaian risiko yang dilakukan dan dicatat.
 Perencanaan darurat telah didokumentasikan sesuai dengan segala yang relevan
 Peraturan perundang-undangan.
 Daerah bahaya adalah operasional dan efektif.
 Peran dan tanggung jawab didefinisikan.
 Layanan eksternal diidentifikasi dan darurat rincian kontak yang tersedia.
 Orang yang kompeten telah ditunjuk.
 Api penilaian risiko telah didokumentasikan.
 Darurat rute dan ada disimpan jelas.
 Peralatan darurat tetap terjaga.
 Rencana darurat berlatih dengan latihan.
 Tanda dan rambu-rambu peringatan dipilih dengan benar.
 Informasi tentang pengaturan darurat tepat disebarluaskan.
Pelatihan
1. Tim tanggap darurat :
• Penggunaan berbagai jenis alat pemadam api ringan
• Pertolongan pertama pada kecelakaan
• Prosedur penghentian mesin/proses
• Prosedur evakuasi
• Pengendalian tumpahan bahan kimia/kebocoran gas
• Penggunaan peralatan pelindung diri (masker, dsb)
• Prosedur pencarian dan penyelamatan korban (search &
rescue)
• Konseling trauma
Pelatihan

2. Tenaga kerja secara umum


• Rencana evakuasi
• Sistem alarm
• Prosedur pelaporan
• Prosedur penghentian mesin/proses
• Jenis potensi keadaan darurat
3. Manajer dan supervisor
• Petunjuk penghentian pengoperasian peralatan/proses
• Prosedur evakuasi
P3K
• Penyelenggaraannya disesuaikan dengan skala
kebutuhan.
• Petugas P3K atau pun petugas lainnya yg ditunjuk/
bertanggung jawab harus terlatih.
• Prasarana & Sarana P3K harus tersedia dan pada saat
kejadian Darurat dapat dioperasikan segera.
• Sosialisasi Pelaksanaan P3K di tempat kerja kepada
seluruh pegawai yg komprehensif
• Pencatatan pelaksanaan & kejadian P3K di
dokumentasikan (medical record)
RENCANA MENGHADAPI KEADAAN DARURAT (ERP)
RENCANA MENGHADAPI KEADAAN DARURAT (ERP)
(EMERGENCY RESPONSE PLAN)

Perencanaan Tanggap Darurat adalah suatu


perencanaan strategis secara keseluruhan
yang telah terintegrasi prosedur standar
operasi (SOP), The Action Plan Insiden (IAP)
dan Sistem Komando Insiden (ICS) atau
sistem manajemen darurat fleksibel
SOP + IAP + ICS = ERP
SOP – Standard Operating Procedure

• Urut-urutan an tata cara penanggulangan


dan kesiap-siagaan tanggap darurat
• Mengatur tugas dan tanggungjawab
dalam pelaksanaan (tiap-tiap) kejadian
tanggap darurat
• Merupakan dokumen rujukan bagi semua
unit kerja dalam menghadapi kejadian
tanggap darurat
IAP – Incident Action Plan

• Merupakan langkah-langkah singkat dalam menghadapi


kejadian emergensi
• Ditujukan untuk semua orang (termasuk yang awam)
agar memahami tindakan yang harus dilakukan
• Untuk memudahkan dibuat di lembar yang berbeda dan
diberi warna serta label jenis kejadian emergensi
• Didistribusikan ke semua unit yang terkait
ICS – Incident Command System
• Urut-urutan komunikasi dalam menghadapi kejadian emergensi →
Gambar Diagram Alur Pelaporan
• Dibutuhkan:
―Diagram pelaporan
―Daftar nomer telpon sesuai dengan diagram
―Naskah (isi) dari laporan (ini bila diperlukan)
EMERGENCY CONTROL EMERGENCY
COORDINATOR
TEAM

EMERGENCY CONTROL TEAM

EXECUTIVE TEAM

EMERGENCY WARDENS EMERGENCY WARDENS EMERGENCY WARDENS

GENERAL STAFF GENERAL STAFF GENERAL STAFF

PATIENTS AND VISITORS


30
BEBERAPA CONTOH

PROSEDUR KEADAAN DARURAT


PROSEDUR EVAKUASI KEBAKARAN

1. Timbulnya Keadaan Darurat


2. Bunyi alarm
3. Seluruh manusia dalam lokasi dinstruksikan utk evakuasi
(toilets and small rooms)
4. Menghubungi pemadam kebakaran
5. Menutup/menghalangi sebaran api dan melindungi escape
routes
6. Proses dan mesin dimatikan bila memungkinkan, ambil
tindakan penyelamatan jiwa
7. Petugas pemandu evakuasi membimbing ke assembly point
dan melaporkan siapapun yang telah terselamatkan.
PROSEDUR EVAKUASI GEMPA

1. Evakuasi dilakukan mengikuti jalur evakuasi yang telah ditentukan. Penanggungjawab lantai memberikan
aba-aba kepada rekan yang lain untuk memimpin proses evakuasi.
2. Barang berharga dan alat komunikasi jika memungkinkan dibawa pada saat gempa dengan catatan tidak
menghambat proses evakuasi.
3. Evakuasi dilakukan dengan tertib dan tidak saling dorong mendorong. Wanita yang menggunakan sepatu
hak tinggi diminta untuk dilepas guna menghindari kesulitan pada saat evakuasi.
4. Penanggungjawab lantai membawa rekan-rekan ke area evakuasi (berkumpul) untuk dilakukan absensi dan
memberikan tindakan P3K jika ada korban.
5. Jika tidak memungkinkan untuk evakuasi, berlindung dibawah peralatan furnitur yang cukup kuat dan tidak
terbuat dari kaca. Pegang kaki furnitur tersebut selama terjadinya gempa.
6. Jika tidak ada furnitur, dapat berlindung pada pondasi bangunan yang kuat dan tahan terhadap gempa.
Jangan lupa untuk melindungi kepala dan memperhatikan benda-benda yang berjatuhan.
7. Apabila gempa sudah selesai, dapat keluar menuju area evakuasi (berkumpul). Jika terjebak didalam
runtuhan bangunan, maka cobalah untuk tetap tenang dan jika memungkinkan menghubungi rekan lain
menggunakan alat komunikasi yang dibawa.
PROSEDUR EVAKUASI BANJIR
Bila terjadi bencana alam banjir yang datang secara perlahan-lahan, semua karyawan harus
mengamankan lingkungan sekitarnya dari kemungkinan bahaya banjir yang lebih besar, yang dapat
terjadi, disamping harus memperhatikan keselamatan dirinya, misalnya :
1. Menyingkirkan benda-benda, sampah atau apapun yang dapat menghambat / menyumbat jalannya
air.
2. Mematikan arus listrik dari kabel atau alat yang mungkin dapat terendam air.
3. Memindahkan file atau dokumen dengan jarak 30 cm atau lebih tinggi dari lantai sebelum
meninggalkan ruangan.
4. Bila hal tersebut tidak bisa ditangani sendiri, minta bantuan orang lain atau yang berwenang.Untuk
menunggu keadaan selanjutnya, Kepala Bagian harus memonitor dan melakukan tindakan-tindakan
pencegahan lainnya di lapangan dengan meminta bantuan kepada bawahannya.
5. Bila keadaan bertambah buruk dan menjurus kepada keadaan darurat maka lakukan tindakan
pencegahan dan penanggulangan keadaan darurat yang sesuai.
6. Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab membuat laporan terjadinya banjir termasuk
kerusakan bila ada kepada pihak-pihak yang terkait.
PROSEDUR EVAKUASI GEMPA TSUNAMI
1. Merunduk, Lindungi Kepala dan Bertahan di tempat aman!
2. Beranjaklah beberapa langkah menuju tempat aman terdekat.
3. Tetaplah di dalam ruangan sampai guncangan berakhir dan anda yakin telah aman untuk keluar.
4. Menjauhlah dari jendela.
5. Jika anda sedang di tempat tidur, tunggu dan tetaplah disana sampai gempa mereda, lindungi kepala anda dengan bantal.
6. Jika anda berada di luar ruangan, carilah titik aman yang jauh dari kemungkinan rubuhnya bangunan, pohon, dan kabel.
Rapatkan badan anda ke tanah.
7. Jika anda di dalam mobil, melambatlah dan kemudikan mobil anda menuju titik aman, keluarlah dari kendaraan dan lakukan
evakuasi.
8. Periksalah diri anda, apakah ada yang terluka. Lindungi diri anda dari bahaya selanjutnya dengan memakai celana panjang,
baju lengan panjang, sepatu dan sarung tangan.
9. Tolonglah orang lain yang luka. Berikan pertolongan pertama terhadap korban yang cedera serius.
10. Jika terjadi kebakaran. Cari pemadam api. Matikan gas jika anda mencium bau gas atau jika menurut anda gas tersebut
mengalami kebocoran.
11. Hidupkan radio untuk mendengarkan instruksi dan informasi.
Prosedur Evakuasi Ancaman Bom
1. Rekam Pembicaraan Yang Terjadi:
• Semakin banyak informasi yang dapat diperoleh dari si penelepon, semakin besar peluang ancaman
tersebut dapat diatasi.
• Pada saat menerima ancaman bom, sangatlah penting bagi si penerima telepon untuk berusaha bersikap
tenang dan jangan menutup telepon bahkan setelah telepon tersebut telah diputus. Line/jalur "yang
terbuka" ini mungkin dapat digunakan untuk menelusuri keberadaan si penelepon.
• Selama menerima telepon dari orang/sipenelpon diusahakan tetap tenang.
• Mengupayakan agar si penelpon terus bicara dan mencatat seluruh percakapan :
- Dimana bom dipasang
- Berapa banyak bom yang dipasang
- Kapan bom akan meledak
- Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab segera melapor kepada pejabat yang terkait atau
petugas yang ditunjuk.
• Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab menindak lanjuti laporan yang diterima dengan
segera melakukan tindakan penanganan keadaan darurat.
2. Laporkan Telepon Yang Diterima
• Segera laporkan kepada Polisi dengan menggunakan saluran telepon yang lain.
CEK LIST PEMERIKSAAN
CHECKLIST FASILITAS EVAKUASI

TICK  BILA SESUAI


TANDA
NO FASILITAS EVAKUASI KET
YA TDK

1 Perencanaan hrs termasuk ketentuan emergency


evakuasi personel

2 Prosedur evakuasi untuk tiap area sesuai dg


fasilitas yg ditentukan

3 Minimal ada 2 rute evakuasi pada setiap area

4 Susunan dan type alarm yang digunakan


diinformasikan pada seluruh pekerja

5 Petugas yang bertanggung jawab bertugas


melaksanakan evakuasi scr keseluruhan
TICK  BILA SESUAI
TANDA
NO FASILITAS EVAKUASI KET
YA TDK

6 Perintah untuk kembalii ke tempat kerja to


diberikan oleh Petugas yg bertanggung
jawab.
7 Petugas di tiap area mempunyai tugas
tertentu :
◼ Membimbing yg lain ke rute evakuasi
◼ Mengecek area untuk pengunjung
◼ Mematikan peralatan, menutup
jendela, pintu dll
8 Apakah perencanaan melakukan pelatihan
paling sedikit 1 kali setahun?
9 Apakah latihan evakuasi dilakukan dlm 12
bln terakhir ini ?
10 Apakah tanda keluar dipasang?

11 Apakah seluruh pekerja mengetahui


instruksi evakuasi ?
TICK  BILA SESUAI
TANDA
NO FASILITAS EVAKUASI YA TDK KET
12 Apakah peta atau instruksi evakuasi dipasang?
13 Apakah area berkumpul sdh diatur dg jrk yg
aman ?
14 Apakah ada ketentuan penghitungan jml pekerja
:
◼ instruksi diberikan saat melaporkan pekerja
yang tdk berada di area seharusnya.
◼ procedure untuk tiap area untuk menghitung
dan melaporkan pekerja yg ada
◼ Melakukan penghitungan terhadap
pengunjung
◼ Punya petugas yg bertanggung jawab di
control room untuk merekam penghitungan
15 Apakah perencanaan punya prosedure khusus
penggunaan peralatan ?

16 Apakah ada ketentuan untuk angkutan temporer


?
Sekilas mengenai Elemen EMS
(Emergency Managemet System)

1) Kebijakan
2) Aspek & Dampak
Plan 3) Hukum dan Peraturan lainnya
(Kebijakan & Perencanaan)
4) Sasaran & Tujuan
5) Program Manajemen
6) Struktur dan Tanggung Jawab
7) Training, Pengenalan & Kemampuan
Do
(Penerapan & Operasional) 8) Komunikasi
9) Dokumentasi
10)Kontrol Dokumen
11) Kontrol Operasional
10/22/2019
12) Tanggap Darurat
Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 42
EMS Overview…
Elements

13) Peninjauan and Pengukuran


Check 14) Ketidaksesuaian, tindakan
(Cek & Tindakan perbaikan dan pencegahan
Perbaikan)
15) Rekaman
16) Audit

Act 17) Tinjauan Manajemen

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 43


ELEMEN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT
1. KEBIJAKAN

PENERAPAN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT


DIPERUSAHAAN DIDASARKAN KEBIJAKAN DAN KOMITMEN YG
TINGGI MANAJEMEN PERUSAHAAN
UU : 01 tahun 1970
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA : 02/MEN/1983,TTG
INSTALASI ALAM KEBAKARAN

KEBIJAKAN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT MERUPAKAN


BAGIAN DARI SMK3 YANG DITERAPKAN OLEH PERUSAHAAN

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 44


ELEMEN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT

2. IDENTIFIKASI
LANGKAH AWAL PENERAPAN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT
BERTUJUAN UNTUK MENGIDENTIKASI SEMUA POTENSI KEADAAN
DARURAT YANG MUNGKIN TIMBUL DALAM OPERASI PERUSAHAAN
(RISK ANALYSIS)
IDENTIFIKASI TERHADAP KESIAPAN PERUSAHAAN BAIK SDM,
PERALATAN DAN FINANSIAL DALAM MENGHADAPI SETIAP
KEMUNGKINAN KEADAAN KEADAAN DARURAT

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 45


ELEMEN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT

3. PERENCANAAN AWAL
MENYUSUN STRATEGI DASAR PENGENDALIAN
MENETAPKAN BESARNYA POTENSI KEADAAN DARURAT YG
TERJADI, DAN SIMULASI PENANGGULANGAN DAN PENANGANAN
YG PALING EFEKTIF
INVENTARISASI SUMBER DAYA, SARANA DAN TEKNOLOGI
PENANGGULANGAN YANG DIPERLUKAN

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 46


ELEMEN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT

PROSEDUR INI MENENTUKAN JENIS KEADAAN DARURAT YG


AKAN DITANGGULANGI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM,
SARANA YG DIPERLIKAN DAN SISTEM KOMUNIKASI
HARUS DAPAT LEGITIMASI DARI MANAJEMEN PERUSA HAAN
DAN MENGIKAT SEMUA PIHAK TERKAIT

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 47


ELEMEN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT

5. ORGANISASI KEADAAN DARURAT

BERDASARKAN SOP YG ADA, DITETAPKAN SO KEADAAN DARURAT


LENGKAP DENGAN NAMA, TLP DAN TUGAS SERTA TANGGUNG JAWAB
MASING MASING INDIVIDU

ORGANISASI KEADAAN DARURAT HRS MENCANTUMKAN DENGAN JELAS


GARIS KOMANDO DAN SISTEMPERTANGGUNGAN JAWAB
(AKUNTABILITAS DANRESPONSIBILITAS DR SETIAP INDIVIDU)

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 48


ELEMEN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT

6. SARANA KEADAAN DARURAT

• HARUS DISUSUN DAFTAR KEBUTUHAN SARANA KEADAAN DARURAT YG


DIPERLUKAN BAIK YG TERSEDIA DLM PERUSAHAAN ATAU DARI LUAR
PERUSAHAAN

• HARUS ADA SISTEM UNTUK MEMELIHARA DAN MEMERIKSA SEMUA SARANA


KEADAAN DARURAT AGAR SELALU DLM KONDISI BAIK DAN SIAP DIGUNAKAN
SETIAP SAAT

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 49


ELEMEN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT

7. PEMBINAAN DAN PELATIHAN


• SEMUA UNSUR YG TERLIBAT DLM KEADAAN DARURAT BAIK BERKAITAN DG
PENCEGAHA, PENGENDALIAN ATAU PENANGGULANGAN HRS DILATIH DANDI BINA

• SECARA BERKALA DILAKUKAN SIMULASI KEADAAN


DARURAT SESUAI DENGAN SEKENARIO YG TELAH
DISUSUN

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 50


ELEMEN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT

8. KOMUNIKASI
KOMUNIKASI MEMEGANG PERANAN PENTING DALAM PENANGANAN KEADAAN
DARURAT

KOMUNIKASI ANTAR TIM, KOMUNIKASI INTERNAL PERUSAHAAN, KOMUNIKASI


EKSTERNAL

HARUS DIBUAT PROSEDUR DAN SISTEM KOMUNIKASI YG BAIK TERMASUK DENGAN


MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN SEKITARNYA

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 51


ELEMEN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT

AUDIT KEADAAN DARURAT SEBAGAI BAGIAN DARI AUDIT


KESELAMATAN KERJA

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 52


ELEMEN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT

10. INVESTIGASI DAN PELAPORAN

SETIAP KEJADIAN KEADAAN DARURAT HARUS DITINDAK LANJUTI DENGAN


MELAKUKAN IN VESTIGASI UNTUK MENGETAHUI :

a. PENYEBAB KEJADIAN
b. EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PENANGGULANGAN
c. EFEKTIFITAS SISTEM KEADAAN DARURAT YANG BERLAKU

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 53


TAHAPAN PERENCANA TANGGAP DARURAT

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 54


TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA
TANGGAP DARURAT

TAHAP 1: BENTUK TIM PENYUSUN RENCANA TANGGAP DARURAT


TIM PENYUSUNAN DENGAN KRITERIA
1. Memahami filosofi K3
2. Mengenal kegiatan unit kerja
3. Memahami peralatan/sarana darurat secara operasional
4. Memahami tata laksana kerja organisasi
5. Semua anggota tim harus mampu berkomunikasi dan
berinteraksi secara aktif

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 55


TAHAP 2
MEMBUAT/MENENTUKAN TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

Tentukan Tujuan dan Lingkup yang jelas dan tertulis yang disesuaikan
dengan kebijakan dan komitmen perusahaan, sesuai dengan
karakteristik hunian dan konstruksi bangunan serta sesuai dengan
ketersedian sistem/sarana/peralatan darurat yang tersedia

1. TUJUAN
Prosedur ini disusun dengan maksud memberikan pedoman kepada
semua personil untuk selalu dalam kesiagaan dan siap sewaktu-waktu
jika menghadapi keadaan darurat.

2. LINGKUP
Prosedur ini berhubungan dengan sistem tanggap darurat yang
meliputi struktur organisasi tanggap darurat, fasilitas, komunikasi dan
kegiatan evakuasi dalam menghadapi keadaan darurat yang telah
teridentifikasi dan kemungkinan terjadi di lingkungan Proyek.......
10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 56
TAHAP 3
IDENTIFIKASI & PENILAIAN RISIKO KEBAKARAN

• Identifikasi Evaluasi potensi bahaya yang dapat mengakibatkan


keadaan darurat dalam bentuk penilaian resiko serta skenarionya.

• Identifikasi potensi bahaya meliputi kemungkinan-kemungkinan yang


dapat terjadi seperti ; Jenis keadaan darurat yang mungkin akan terjadi
baik bahaya internal maupun external.

• Pertimbangan keadaan darurat seperti : Kebakaran. Ledakan, Ancaman


Bom, Huru-hara Kegagalan Teknologi Bencana alam, seperti banjir,
gempa dll

• Dalam Penilaian Resiko atau Risk assessment akan dapat teranalisa


besarnya tingkat kejadian, seperti Luas/Volume bahan yang dapat
terbakar potensi ledakan dan luas kebakaran, dan dampak kejadian
seperti tingkat kerusakan, potensi terjadinya korban, dampak terhadap
sekitar dan lamanya kejadian.
10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 57
TAHAP 4
MENYUSUN KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT

Berdasarkan identifikasi & penilaian risiko bahaya, akan


dapat ditetapkan kemungkinan potensi bahaya kebakaran
yang dapat terjadi dan mitigasi yang sudah dilaksanakan:
• bagaimana metoda atau prosedur untuk respon yang
cepat, tepat dan terarah,
• siapa yang harus melaksanakan
• sarana peralatan apa yang dibutuhkan

PEKERJAAN YANG HARUS DILAKUKAN PADA TAHAP INI

1. IDENTIFIKASI SUMBER DAYA


2. MENYUSUN ORGANISASI TANGGAP DARURAT
3. MENYUSUN PROSEDUR TANGGAP DARURAT

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 58


TAHAP 5
SUSUN RENCANA UNTUK PELATIHAN SIMULASI
➢ PROSEDUR KEADAAN DARURAT HANYA DOKUMEN TERTULIS, JIKA
TIDAK PERNAH DILAKSANAKAN DALAM BENTUK PELATIHAN YANG
BIASA DISEBUT PELATIHAN SIMULASI DARURAT ATAU EMERGENCY
DRILL .

➢ TUJUAN PELATIHAN SIMULASI DARURAT ADALAH AGAR TIM TANGGAP


DARURAT DAN SEMUA KARYAWAN MEMAHAMI DAN TERLATIH DALAM
MENGHADAPI KEADAAN DARURAT SERTA UNTUK MEMASTIKAN
SEMUA SARANA/PERALATAN DARURAT SELALU DALAM KEADAAN
SIAP PAKAI DAN BERFUNGSI DENGAN BAIK.

➢ AGAR PELAKSANAAN PELATIHAN SIMULASI DARURAT BERJALAN


DENGAN BAIK, PERLU DISIAPKAN SKENARIO KEJADIAN SECARA
RINCI YANG MEMUAT:
➢ SIAPA BERBUAT APA
➢ SISTEM/ PERALATAN/ SARANA YANG DIGUNAKAN.

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 59


TAHAP 6
EVALUASI & PEMUTHAKHIRAN PROSEDUR
➢ EVALUSI DAN PEMUTHAKIRAN PROSEDUR TANGGAP DARURAT SANGAT DIPERLUKAN,
DENGAN TUJUAN AGAR PROSEDUR SUDAH TERUJI DAN DAPAT DILAKSANAKAN KETIKA
TERJADI KEADAAN DARURAT.
➢ EVALUASI PELAKSANAAN PELATIHAN SIMULASI DIPERLUKAN, UNTUK MENILAI TINGKAT
PEMAHAMAN DAN KETRAMPILAN DARI SETIAP ANGGOTA TIM TANGGAP DARURAT
TERHADAP:
➢ PROSEDUR, KOORDINASI
➢ KOMUNIKASI INTERNAL UNIT ORGANSISASI DAN EXTERNAL PERUSAHAAN
TANGGAP DARURAT,
➢ KEANDALAN SARANA/PERALATAN DARURAT,
➢ KEPATUHAN TENAGA KERJA PROYEK TERHADAP PROSEDUR TANGGAP DARURAT.

➢ EVALUATOR BISA DARI INTERNAL PERUSAHAAN ATAU DARI EXTERNAL.


➢ PENYEMPURNAAN PROSEDUR BERDASARKAN BERBAGAI MASUKAN DIANTARANYA
DARI:
➢ REKOMENDASI DARI HASIL LAPORAN EVALUASI PELAKSANAAN PELATIHAN
SIMULASI DARURAT,
➢ REKOMENDASI HASIL EVALUSI PELAKSANAAN PENANGGULANGAN KEADAAN
DARURAT,
➢ PERUBAHAN PADA SARANA/PERALATAN DARURAT,
➢ NAMA PERSONAL YANG TERCANTUM DALAM ORGANSIASI DARURAT,
➢ PERGANTIAN NOMOR TELEPON.

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 60


TAHAP 7
SUSUN ORGANISASI TANGGAP DARURAT
ORGANISASI DARURAT adalah pengelompokan orang-orang serta penetapan
tugas, fungsi, wewenang, serta tanggungjawab masing-masing dengan tujuan
terciptanya aktifitas yang berdaya guna dan berhasil dalam mencapai tujuan yang
berkaitan dengan kedaruratan. Sesuai dengan tujuan keadaan darurat, organisasi
darurat hanya berfungsi dan melaksanakan kegiatan pada keadaan darurat saja.

CONTOH

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 61


TAHAP 8
SUSUN PROSEDUR TANGGAP DARURAT

HARUS DIJAWAB PERTANYAAN DI BAWAH INI

Pertanyaan yang terkait dengan kesiapsiagaan tanggap


darurat yaitu :

➢ Tindakan apa yang harus dillakukan dalam keadaan


darurat?
➢ Kapan tindakan itu harus dilaksanakan?
➢ Dimanakah tindakan itu harus dikerjakan?
➢ Siapakah yang akan melaksanakan tindakan?
➢ Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu?

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 62


TAHAP 9
SIMULASI TANGGAP DARURAT

➢ Keadaan darurat tidak bisa diketahui kapan dan dimana


akan terjadinya, namun yang ada adalah bagaimana
kesiapsiagaan dalam menghadapi keadaan darurat.
➢ Untuk mengetahui sampai sejauh mana kesiapsiagaan
menghadapi keadaan darurat yang meliputi perencanaan
dan pengorganisasian, pemahaman personil terhadap
pelaksanaan prosedur ketika terjadi keadaan darurat.
➢ Simulasi tanggap darurat sebisa mungkin simulasi yang
persis dengan bahaya yang paling besar kemungkinannya
terjadi di lingkungan kerja.

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 63


TAHAP 10
EVALUASI DAN PEMUTAKHIRAN
Rencana tanggap darurat dapat dievaluasi dan diupdate setelah
dilakukannya:
➢ simulasi keadaan darurat,
➢ terjadinya keadaan darurat,
➢ serta perubahan sistem
➢ struktur yang ada di lingkungan kerja.

Tujuan evaluasi adalah untuk mengidentifikasi kelemahan rencana tanggap


darurat yang ada sehingga dilakukanlah perbaikan dalam kesiapsiagaan
tanggap darurat.

Parameter pelaksanaan pelatihan simulasi tanggap darurat:


prosedur tanggap darurat
➢ Kualitas Sumber Daya Petugas Pelaksana Simulasi Kebakaran
➢ Evakuasi Terpadu Kesadaran Penghuni Gedung dalam menyikapi
keadaan darurat
➢ Kehandalan Sistem Proteksi Bangunan, dan lain-lain
10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 64
UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN

1. Petugas peran kebakaran;


2. Regu penanggulangan kebakaran;
3. Koordinator unit penanggulangan
kebakaran;
4. Ahli K3 spesialis penanggulangan
kebakaran sebagai penanggung jawab
teknis.

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 65


TUGAS DAN SYARAT UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN

1.PETUGAS PERAN KEBAKARAN

• Mengidentifikasi dan melaporkan tentang adanya faktor yang dapat


menimbulkan bahaya kebakaran
• Memadamkan kebakaran pada tahap awal
• Mengarahkan evakuasi orang dan barang
• Mengadakan koordinasi dengan instasi terkait
• Mengamankan lokasi kebakaran.

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 66


TUGAS DAN SYARAT UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN

2. REGU PENANGGULANGAN KEBAKARAN


• mengidentifikasi dan melaporkan tentang adanya faktor yang dapat menimbulkan
bahaya kebakaran;
• melakukan pemeliharaan sarana proteksi kebakaran;
• memberikan penyuluhan tentang penanggulangan kebakaran pada tahap awal;
• membantu menyusun buku rencana tanggap darurat kebakaran;
• memadamkan kebakaran;
• mengarahkan evakuasi orang dan barang;
• mengadakan koordinasi dengan instasi terkait;
• memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan;
• mengamankan lokasi tempat kerja;
• melakukan koordinasi seluruh petugas peran kebakaran

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 67


TUGAS DAN SYARAT UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN

3. Koordinator unit penanggulangan kebakaran

➢Memimpin penanggulangan kebakaran sebelum mendapat


bantuan dari instansi yang berwenang;
➢Menyusun program kerja dan kegiatan tentang cara
penanggulangan kebakaran
➢Mengusulkan anggaran, sarana dan fasilitas penanggulangan
kebakaran kepada pengurus.

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 68


TUGAS DAN SYARAT UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN

4. Ahli K3

❑ membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang


penangggulangan kebakaran
❑ memberikan laporan kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
❑ merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan atau instansi yang dapat
berhubungan dengan jabatannya;
❑ memimpin penanggulangan kebakaran sebelum mendapat bantuan dari instansi yang
berwenang;
❑ menyusun program kerja atau kegiatan penanggulangan kebakaran;
❑ melakukan koordianasi dengan instansi yang terkait.

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 69


KEWENAGAN Ahli K3

1.Memerintahkan menghentikan dan menolak


pelaksanaan pekerjaan yang dapat menimbulkan
kebakaran atau peledakan;
2.Meminta keterangan atau informasi mengenai
pelaksanaan syarat-syarat K3 dibidang kebakaran
di tempat kerja.

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 70


▪ Tentukan daerah Evakuasi atau 'situs evakuasi‘ harus berada pada jarak
yang aman dan jauh dari lokasi darurat

▪ Mengsosialisasikan kpd karyawan bahwa dlm keadaan DARURAT


mereka harus berada di AREA EVAKUASI, dan segera meninggalkan
tempat kerja masing-masing.

▪ Harus melakukan simulasi adegan kedaan darurat ,sesuadah itu


harus mengambil apel untuk mengidentifikasi karyawan tidak hadir.
▪ Tentukan apa informasi apa ? atau bantuan kepada karyawan
mungkin mereka masih berada di ruangan sesudah apel
dilakanakan ditempat evakuasi

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 71


Bisa menggunakan alamat publik (misalnya telp
SAR), radio portabel, alarm, atau cara lain yang
memperingatkan semua karyawan.

Bunnyi Alarm harus berbeda, dapat dikenali oleh


seluruh karyawan, dan memiliki pasokan listrik
cadangan bila energi utama gagal

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 72


4. KHUSUS PADA BANGUNAN BERTINGKAT

• Jika bangunan GEDUNG pada satu area, harus ada kordinasi


antar developer/pemilik gedung untuk mengembangkan rencana
darurat yang lebih luas.

• Perencanaan tanggap darurat tidak bertentangan antar STAKE


HOLDER

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 73


TERIMAKASIH

10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 74

Anda mungkin juga menyukai