2. Unit penanggulangan kebakaran ialah unit kerja yang dibentuk dan ditugasi
untuk menangani masalah penganggulangan kebakaran di tempat kerja yang
meliputi kegiatan administrasi, identifikasi sumber-sumber bahaya,
pemeriksaaan, pemeliharaan dan perbaikan sistem proteksi kebakaran.
5. Ahli Keselamatan Kerja ialah tenaga teknis yang berkeahlian khusus di bidang
penanggulangan kebakaran dari luar Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri
Tenaga Kerja.
6. Pegawai pengawas ialah pegawai teknis berkehalian khusus dari Departemen tenaga Kerja
yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.
7. Pengurus ialah orang yang mempunyai tugas memimpin langsung suatu tempat kerja atau
bagiannya yang berdiri sendiri.
NORMAL PASCA
EMERGENCY
OPERATION EMERGENCY
• Banjir/Floods,
• Badai Besar/Hurricanes,
• Angin Putting Beliung/Tornadoes,
• Kebakaran/Fires,
• Tsunami
• Gempa bumi
• Sambaran petir
• Penyakit pandemi seperti flu yang berbahaya
• dll
• Kebakaran
• Ledakan
• Runtuhnya bangunan
• Kegagalan struktur utama
• Tumpahan cairan kimia berbahaya (mudah terbakar, beracun
dll)
• Terlepasnya bahan biologis berbahaya, atau bahan kimia
beracun
• Ancaman teroris
• Paparan radiasi pengion
• Sumber daya utama (listrik) padam
• Pasokan air terganggu (mati)
• Kejadian yang menhilangnya proses komunikasi
• Gangguan alam/lingkungan (angin, banjir, satwa liar, dll)
10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 10
ELEMEN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT
DASAR KEBIJAKAN
UU NO.1 TAHUN 1970
PP NO.50 TAHUN 2012,SMK3 Pasal 11
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I
No.KEP.186/MEN/1999
TENTANG UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN
DITEMPAT KERJA
ISO 9001, ISO 14001,
OSHAS 18001
ANSI Z10-2005 OHSMS
• Megaphone.
• Self Contain Breathing Apparatus (SCBA).
• Lampu senter.
• Baju Pemadam.
• Helm pengaman
• Respirator
• Tandu.
• Perkakas alat bantu pemadam (Kapak, linggis dll).
• Kursi Evakuasi (evachair).
PETUGAS PENGAMANAN
EXECUTIVE TEAM
1. Evakuasi dilakukan mengikuti jalur evakuasi yang telah ditentukan. Penanggungjawab lantai memberikan
aba-aba kepada rekan yang lain untuk memimpin proses evakuasi.
2. Barang berharga dan alat komunikasi jika memungkinkan dibawa pada saat gempa dengan catatan tidak
menghambat proses evakuasi.
3. Evakuasi dilakukan dengan tertib dan tidak saling dorong mendorong. Wanita yang menggunakan sepatu
hak tinggi diminta untuk dilepas guna menghindari kesulitan pada saat evakuasi.
4. Penanggungjawab lantai membawa rekan-rekan ke area evakuasi (berkumpul) untuk dilakukan absensi dan
memberikan tindakan P3K jika ada korban.
5. Jika tidak memungkinkan untuk evakuasi, berlindung dibawah peralatan furnitur yang cukup kuat dan tidak
terbuat dari kaca. Pegang kaki furnitur tersebut selama terjadinya gempa.
6. Jika tidak ada furnitur, dapat berlindung pada pondasi bangunan yang kuat dan tahan terhadap gempa.
Jangan lupa untuk melindungi kepala dan memperhatikan benda-benda yang berjatuhan.
7. Apabila gempa sudah selesai, dapat keluar menuju area evakuasi (berkumpul). Jika terjebak didalam
runtuhan bangunan, maka cobalah untuk tetap tenang dan jika memungkinkan menghubungi rekan lain
menggunakan alat komunikasi yang dibawa.
PROSEDUR EVAKUASI BANJIR
Bila terjadi bencana alam banjir yang datang secara perlahan-lahan, semua karyawan harus
mengamankan lingkungan sekitarnya dari kemungkinan bahaya banjir yang lebih besar, yang dapat
terjadi, disamping harus memperhatikan keselamatan dirinya, misalnya :
1. Menyingkirkan benda-benda, sampah atau apapun yang dapat menghambat / menyumbat jalannya
air.
2. Mematikan arus listrik dari kabel atau alat yang mungkin dapat terendam air.
3. Memindahkan file atau dokumen dengan jarak 30 cm atau lebih tinggi dari lantai sebelum
meninggalkan ruangan.
4. Bila hal tersebut tidak bisa ditangani sendiri, minta bantuan orang lain atau yang berwenang.Untuk
menunggu keadaan selanjutnya, Kepala Bagian harus memonitor dan melakukan tindakan-tindakan
pencegahan lainnya di lapangan dengan meminta bantuan kepada bawahannya.
5. Bila keadaan bertambah buruk dan menjurus kepada keadaan darurat maka lakukan tindakan
pencegahan dan penanggulangan keadaan darurat yang sesuai.
6. Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab membuat laporan terjadinya banjir termasuk
kerusakan bila ada kepada pihak-pihak yang terkait.
PROSEDUR EVAKUASI GEMPA TSUNAMI
1. Merunduk, Lindungi Kepala dan Bertahan di tempat aman!
2. Beranjaklah beberapa langkah menuju tempat aman terdekat.
3. Tetaplah di dalam ruangan sampai guncangan berakhir dan anda yakin telah aman untuk keluar.
4. Menjauhlah dari jendela.
5. Jika anda sedang di tempat tidur, tunggu dan tetaplah disana sampai gempa mereda, lindungi kepala anda dengan bantal.
6. Jika anda berada di luar ruangan, carilah titik aman yang jauh dari kemungkinan rubuhnya bangunan, pohon, dan kabel.
Rapatkan badan anda ke tanah.
7. Jika anda di dalam mobil, melambatlah dan kemudikan mobil anda menuju titik aman, keluarlah dari kendaraan dan lakukan
evakuasi.
8. Periksalah diri anda, apakah ada yang terluka. Lindungi diri anda dari bahaya selanjutnya dengan memakai celana panjang,
baju lengan panjang, sepatu dan sarung tangan.
9. Tolonglah orang lain yang luka. Berikan pertolongan pertama terhadap korban yang cedera serius.
10. Jika terjadi kebakaran. Cari pemadam api. Matikan gas jika anda mencium bau gas atau jika menurut anda gas tersebut
mengalami kebocoran.
11. Hidupkan radio untuk mendengarkan instruksi dan informasi.
Prosedur Evakuasi Ancaman Bom
1. Rekam Pembicaraan Yang Terjadi:
• Semakin banyak informasi yang dapat diperoleh dari si penelepon, semakin besar peluang ancaman
tersebut dapat diatasi.
• Pada saat menerima ancaman bom, sangatlah penting bagi si penerima telepon untuk berusaha bersikap
tenang dan jangan menutup telepon bahkan setelah telepon tersebut telah diputus. Line/jalur "yang
terbuka" ini mungkin dapat digunakan untuk menelusuri keberadaan si penelepon.
• Selama menerima telepon dari orang/sipenelpon diusahakan tetap tenang.
• Mengupayakan agar si penelpon terus bicara dan mencatat seluruh percakapan :
- Dimana bom dipasang
- Berapa banyak bom yang dipasang
- Kapan bom akan meledak
- Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab segera melapor kepada pejabat yang terkait atau
petugas yang ditunjuk.
• Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab menindak lanjuti laporan yang diterima dengan
segera melakukan tindakan penanganan keadaan darurat.
2. Laporkan Telepon Yang Diterima
• Segera laporkan kepada Polisi dengan menggunakan saluran telepon yang lain.
CEK LIST PEMERIKSAAN
CHECKLIST FASILITAS EVAKUASI
1) Kebijakan
2) Aspek & Dampak
Plan 3) Hukum dan Peraturan lainnya
(Kebijakan & Perencanaan)
4) Sasaran & Tujuan
5) Program Manajemen
6) Struktur dan Tanggung Jawab
7) Training, Pengenalan & Kemampuan
Do
(Penerapan & Operasional) 8) Komunikasi
9) Dokumentasi
10)Kontrol Dokumen
11) Kontrol Operasional
10/22/2019
12) Tanggap Darurat
Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 42
EMS Overview…
Elements
2. IDENTIFIKASI
LANGKAH AWAL PENERAPAN MANAJEMEN KEADAAN DARURAT
BERTUJUAN UNTUK MENGIDENTIKASI SEMUA POTENSI KEADAAN
DARURAT YANG MUNGKIN TIMBUL DALAM OPERASI PERUSAHAAN
(RISK ANALYSIS)
IDENTIFIKASI TERHADAP KESIAPAN PERUSAHAAN BAIK SDM,
PERALATAN DAN FINANSIAL DALAM MENGHADAPI SETIAP
KEMUNGKINAN KEADAAN KEADAAN DARURAT
3. PERENCANAAN AWAL
MENYUSUN STRATEGI DASAR PENGENDALIAN
MENETAPKAN BESARNYA POTENSI KEADAAN DARURAT YG
TERJADI, DAN SIMULASI PENANGGULANGAN DAN PENANGANAN
YG PALING EFEKTIF
INVENTARISASI SUMBER DAYA, SARANA DAN TEKNOLOGI
PENANGGULANGAN YANG DIPERLUKAN
8. KOMUNIKASI
KOMUNIKASI MEMEGANG PERANAN PENTING DALAM PENANGANAN KEADAAN
DARURAT
a. PENYEBAB KEJADIAN
b. EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PENANGGULANGAN
c. EFEKTIFITAS SISTEM KEADAAN DARURAT YANG BERLAKU
Tentukan Tujuan dan Lingkup yang jelas dan tertulis yang disesuaikan
dengan kebijakan dan komitmen perusahaan, sesuai dengan
karakteristik hunian dan konstruksi bangunan serta sesuai dengan
ketersedian sistem/sarana/peralatan darurat yang tersedia
1. TUJUAN
Prosedur ini disusun dengan maksud memberikan pedoman kepada
semua personil untuk selalu dalam kesiagaan dan siap sewaktu-waktu
jika menghadapi keadaan darurat.
2. LINGKUP
Prosedur ini berhubungan dengan sistem tanggap darurat yang
meliputi struktur organisasi tanggap darurat, fasilitas, komunikasi dan
kegiatan evakuasi dalam menghadapi keadaan darurat yang telah
teridentifikasi dan kemungkinan terjadi di lingkungan Proyek.......
10/22/2019 Disusun Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi, CSP 56
TAHAP 3
IDENTIFIKASI & PENILAIAN RISIKO KEBAKARAN
CONTOH
4. Ahli K3