PENDAHULUAN
Gambar 1. Denah
Lokasi Proyek
Pagarsih
memiliki sungai
yang berukuran
10 x 2,2 m. Sungai
yang telah ada di Pagarsih saat ini belum mampu memenuhi daya tampung terhadap
volume jumlah air hujan. Sehingga air sering menggenangi jalan bahkan masuk ke
rumah penduduk disekitarnya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dibuatlah
kolam retensi untuk pengendalian banjir.
Oleh karena itu, Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung merencanakan
pembangunan kolam retensi untuk mengatasi terjadinya banjir yang biasa terjadi di
Pagarsih, Bandung.
BAB I : Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan secara singkat mengenai latar belakang penulisan,
lokasi proyek, tujuan proyek, ruang lingkup proyek, jangka waktu
pelaksanaan dan masa pemeliharaan, ruang lingkup praktik kerja, dan
sistematika penulisan.
BAB II : Manajemen Proyek
Pada bab ini dijelaskan tentang macam tender dan sistem yang digunakan,
mulai dari sistem pelelangan, sistem kontrak, harga kontrak, cara
pembayaran, dan denda. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang
sistem manajemen proyek dan peranan organisasi proyek serta pihak-pihak
lain yang terlibat.
BAB III : Pelaksanaan Proyek
Di dalam bab ini yang akan dibahas adalah tentang lokasi proyek, site plan,
data umum proyek, waktu kerja proyek, urutan pelaksanaan proyek,
kegiatan actual proyek, pengujian beton, bahan-bahan konstruksi, dan alat-
alat konstruksi.
BAB IV : Permasalahan dan Pembahasan
Di dalam bab ini yang akan dibahas adalah tahapan-tahapan pekerjaan
pondasi kantilever, pekerjaan dinding katilever, pekerjaan mercu, pekerjaan
pintu air, dan pekerjaan lantai kerja.
BAB V : Penutup
Di dalam bab ini berisikan kesimpulan penulis dari materi yang sudah
diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan saran-saran yang disampaikan
demi kelengkapan laporan.
BAB II
MANAJEMEN PROYEK
2. Pengumuman Lelang
Cara yang dipakai untuk mengumumkan pelelangan sebuah proyek
biasanya memakai iklan di media massa yang ditujukan kepada publik, seperti
misalnya lewat surat kabar, majalah teknis profesi dan sebagainya. Bila
proyeknya bersifat internasional, maka iklannya dibuat dalam bahasa inggris
dan juga lewat bantuan kedutaan asing yang ada.
3. Tender Terbuka
Tender terbuka adalah tender yang diumumkan kepada publik, dimana
pekerjaan proyek tersebut dapat dikerjakan oleh umum. Tentunya oleh badan-
badan yang sudah lulus pra-kwalifikasi. Biasanya tender terbuka dilakukan
oleh proyek-proyek pemerintah dan perusahaan swasta yang besar.
Dalam undangan untuk tender terbuka yang diiklankan, disebutkan
antara lain apa hakekat pekerjaannya, siapa pemiliknnya, dan siapa pemberi
dananya (misalnya dana proyek yang dipinjam dari bank luar negeri). Para
peminat dapat mengambil dokumen tender dari proyek yang akan dilelang dan
setelah mempelajarinya sampailah pada tahapan yang ketiga yaitu Rapat
Penjelasan Pekerjaan.
4. Tender Tertutup
Pemberitahuannya lewat surat undangan/ secara lisan, lewat telepon dan
sebagainya. Proyek konstruksi dengan cara tender tertutup ini banyak
dilakukan oleh pihak swasta dan pemerintah yang membangun proyek yang
sifatnya rahasia.
b. Bidang Teknis
Pada bidang teknis proyek dijelaskan antara lain modifikasi baru atau
ukuran-ukuran gambar yang tidak cocok dengan yang tertulis dalam
spesifikasi teknis pelaksanaan, gambar-gambar konstruksi yang sulit
dimengerti/ dibaca serta kesalahan-kesalahan tulis yang terjadi.
Hasil dari pertemuan ini dibuatkan Berita Acara Penjelasan
(aanwyzing) dan ditanda tangani oleh dua wakil dari calon peserta
pekerjaan, tergantung dari peraturan pelelangan setempat. Dokumen Berita
Acara ini kemudian menjadi bagian yang mengikat sebagai dokumen
tender tambahan (addendum).
Seandainya pada rapat penjelasan pekerjaan yang pertama ini
dirasakan belum menyelesaikan semua masalah pelelangan dengan tuntas,
maka dapat diadakan pertemuan yang kedua. Biasanya hal itu dapat terjadi
setelah diadakan peninjauan ke lapangan oleh calon peserta. Peninjauan ke
lapangan oleh calon kontraktor sebelum mereka membuat penawarannya
amat penting artinya. Banyak hal-hal yang tidak dapat dilihat dengan jelas
di lapangan.
Gambar 2.2 Sasaran proyek yang juga merupakan tiga kendala (tripel constraint)
2.2.2.1 Anggaran Proyek
Anggaran proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran.
Untuk proyek-proyek yang melibatkan dana dalam jumlah besar dan jadwal pengerjaan
bertahun-tahun, anggarannya tidak hanya ditentukan secara total proyek, tetapi dipecah atas
komponen-komponennya atau per periode tertentu (misalnya, per kuartal) yang jumlahnya
disesuaikan dengan keperluan. Dengan demikian, penyelesaian bagian-bagian proyek pun
harus memenuhi sasaran anggaran per periode. Secara umum biaya proyek dapat
dikelompokan menjadi Biaya tetap ( modal tetap ) dan Biaya tidak tetap ( modal kerja ).
Modal tetap merupakan bagian dari biaya proyek yang digunakan untuk menghasilkan
produk yang diinginkan, mulai dari studi kelayakan sampai konstruksi atau instalasi tersebut
berjalan penuh. Sedangkan modal kerja merupakan biaya yang digunakan untuk menutupi
kebutuhan pada tahab awal operasi. Secara lebih jelas, total biaya yang dikeluarkan pada
suatu proyek dapat dilihat pada bagan dibawah ini.
2.2.2.2 Proses Penyusunan Perkiraan Biaya dan Anggaran
Untuk mempermudah dalam penyusunan Anggaran pada proyek, hendaknya
diperlukan pemahaman akan disiplin ilmu teknik dan engineering bagi tim proyek yang akan
menyusunnya. Adapun sistematika proses penyusunan Anggaran tersebut, adalah sebagai
berikut :
b. Penyedia Jasa
Penyedia Jasa adalah pemberi layanan Jasa Konstruksi. Pemilihan Penyedia
Jasa hanya dapat diikuti oleh Penyedia Jasa yang memenuhi persyaratan. Pemilihan
Penyedia Jasa dan penetapan Penyedia Jasa dalam pengikatan hubungan kerja Jasa
Konstruksi dilakukan dengan mempertimbangkan:
a. Kesesuaian antara bidang usaha dan ruang lingkup pekerjaan;
b. Kesetaraan antara kualifikasi usaha dan beban kerja;
c. Kinerja Penyedia Jasa; dan
d. Pengalaman menghasilkan produk konstruksi sejenis
Proyek kolam retensi Sirnaraga ini dikelolah oleh Dinas Pekerjaan Umum, dengan
PT. Syapril Janijar sebagai Konsultan, dan PT. Murni sebagai kontraktor. Sebagai kontraktor
pelaksana PT. Murni mempunyai struktur organigram seperti bagan dibawah ini:
Direktur Utama
H. Hasan
Logistik Logistik
Mustopa Mustopa
Gambar xxx Kondisi Papan Proyek Yang Sudah Tidak Ada Dikarenakan Kegiatan
Pengecoran
Sumber: Dokumentasi Kerja Praktik Proyek Kolam Retensi Sirnaraga, 2018
4. Penggalian tanah
Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis dan elevasi yang ditentukan
dalam gambar atau ditunjukkan direksi pekerjaan dan harus mencakup pembuangan semua
bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk pasir, batu, batu-bata, beton, pasangan
batu, yang tidak digunakan untuk pekerjaan permanen. Pekerjaan galian harus dilaksanakan
dengan gangguan yang seminimal mungkin terhadap bahan di bawah dan diluar batas galian.
Bilamana bahan yang terekspose pada garis formasi atau pasir dasar atau pondasi dalam
keadaan lepas atau lunak atau kotor atau menurut pendapat direksi pekerjaan tidak memenuhi
syarat, maka bahan tersebut harus seluruhnya dipadatkan atau dibuang dan diganti dengan
timbunan yang memenuhi syarat, sebagaimana yang diperintahkan direksi pekerjaan.
1) Dilakukan pengukuran lapangan sesuai dengan gambar rencana, untuk dijadikan
acuan dan batasan penggalian tanah,
2) Penggalian menggunakan alat berat excavator berjumlah dua, serta truk yang bertugas
mengangkut sebagian tanah galian untuk dibuang, tempat pembuangan tanah galian
berada di pangkalan udara husen. Untuk sebagian dari sisa tanah hasil galian akan
digunakan kembali untuk tanah urug yang akan dipadatkan dibagian dinding
cantilever.
3) Jika terdapat tempat air menggenang dalam galian pondasi harus dipompa keluar,
sehingga pada waktu pemasangan pondasi galian pondasi dalam keadaan kering.
Pembuangan air disaluran menuju sungai citepus yang berada disamping proyek.
5. Peninggian kirmir
Bersamaan dengan penggalian tanah, dilakukan peninggian kirmir karena ketinggian
kirmir exsisting sama dengan ketinggian cantilever, maka dari itu diperlukan peninggian
kirmir yang lebih tinggi dari dinding cantilever, untuk melindungi bangunan retensi dari
aliran air sungai dan agar tercapai desain yang sesuai dengan gambar perencanaan.
Peninggian kirmir sepanjang bantaran sungai yang berdekatan dengan kolam retensi. Bahan
penyusun kirmir yang digunakan terdiri dari batu kali, semen, pasir, dan air.
Gambar xxx. Kirmir Yang Sudah Ditinggikan
Sumber: Dokumentasi Kerja Praktik Proyek Kolam Retensi Sirnaraga, 2018
6. Pembuatan pagar proyek
Pagar proyek ini diperlukan untuk keamanan dan perlindungan terhadap pekerjaan
proyek selain dari itu agar mobilitas barang dan orang dapat dipantau dengan baik.
Menghindari pencurian barang yang terdapat di lokasi proyek. Pagar kerja yang dibangun
harus kokoh, tidak mudah roboh , serta rapih dan bersih dengan finish cat yang seragam.
b) Pengukuran lanjutan
Pengukuran selanjutnya dilaksanakan bertahap sesuai dengan tahapan pekerjaan yang
membutuhkannya antara lain:
Untuk penetapan pemasangan bowplank mercu yang berada di inlet
Untuk penetapan pemasangan bowplank dinding kantilever
Untuk penetapan pemasangan bowplank pondasi
Untuk penentuan titik breakwater
Untuk leveling lantai struktur
Untuk verifikasi kebenaran kedudukan elemen-elemen konstruksi selama
pengerjaannya
b)
c)
Gambar xxxx. a) Bentuk Tulangan Pondasi, b) Bentuk Tulangan Kantilever, dan c) Bentuk
Tulangan Breakwater
Sumber: Dokumentasi Kerja Praktik Proyek Kolam Retensi Sirnaraga, 2018
Bekisting
Pekerjaan bekisting adalah pekerjaan pembuatan cetakan beton lengkap dengan
konstruksi pendukungnya. Bekisting yang digunakan terdiri dari plywood, balok kayu,
perancah, terot, dan besi. Bekisting ini dibuat dilapangandan dapat digunakan berulang kali.
Pekerjaan struktur yang menggunakan bekisting yaitu dinding kantilever, pilar, dan
breakwater.
Mutu
No Semen Pasir Beton Split 1-2 Air
Beton
Bak takaran Bak takaran Liter
Zak @
Kg Kg m3 0,55 x 0,38 x Kg m3 0,55 x 0,38 x
Beton 40 kg
1 0,13 0,13
K 175 215
32 0,4 0,5
8,15 760 17,46 1029 19,83
6 7 4
Sehingga takaran dalam 1 moln dengan volume 0,25 m3 sebagai berikut:
Mutu
No Semen Pasir Beton Split 1-2 Air
Beton
Bak takaran Bak takaran Liter
Zak @
Kg Kg m 3 0,55 x 0,38 x Kg m 3 0,55 x 0,38 x
Beton 40 kg
1 0,13 0,13 53,7
K 175 81, 0,1 257,2 0,1 5
2,0375 190 4,37 4,96
5 2 5 3
1. Kawat
Gambar . Kawat
Kawat pengikat digunakan untuk mengikat tulangan antar tulangan agar
kuat. Kawat pengikat terbuat dari baja lunak agar mudah untuk mengikat
tulangan-tulangan.
Gambar . Wiremesh
Wire Mesh adalah besi dengan bentuk seperti kawat dan dianyam menjadi
lembaran berfungsi untuk memperkuat serta menjaga lapisan semen atau cor.
Pada proyek ini menggunakan Wiremesh M8.
Berikut ini kelebihan wiremesh:
4. Kayu
Gambar . Kayu
5. Triplek
Gambar . Triplek
6. Pipa
Gambar . Pipa
7. Kerikil
Gambar . Kerikil
8. Tulangan
Gambar . Tulangan
9. Semen
Gambar . Semen
Semen adalah perekat hidraulis bahan bangunan, artinya akan jadi
perekatan bila bercampur dengan air. Merek semen yang digunakan adalah
Holcim dengan isi 40kg.
10. Pasir
Gambar . Pasir
3.9.3 Scaffolding
Scaffolding adalah perancah yang terbuat dari besi yang digunakan untuk
menyangga bekisting plat lantai dan balok agar kuat dalam menahan beton
ataupun beban yang bekerja pada Scaffolding. Keuntungan menggunakan
Scaffolding adalah :
1. Efektif, dapat diatur sesuai dengan ukuran ketinggian yang dikehendaki,
2. Murah, karena dapat ditapaki berulang kali,
3. Mudah dan cepat waktu pemasangan dan pembongkarannya.
Gambar . Scaffolding
Sumber : Dokumentasi Pribadi
3.9.4 Back hoe
Back hoe merupakan salah satu jenis alat berat yang dikenal dengan istilah
excavator. Alat berat ini dipergunakan untuk menggali tanah dan batuan. Back
hoe bisa menggali tanah dengan kedalaman yang lebih dalam. Keuntungan
menggunakan back hoe adalah :
1. Mampu menggali tanah pada berbagai kondisi,
2. Manufer lebih mudah,
3. Dapat beroperasi pada areal yang lebih sempit,
4. Mempunyai jangkauan gali ke atas dan ke bawah lebih besar daripada
shovel.
3.9.9 Stamper
Stamper atau istilah umum lainnya disebut stamping rammer adalah alat
mesin yang dipergunakan untuk pemadatan tanah. Alat ini merupakan alat yang
sangat membantu untuk mempercepat proses pemadatan tanah timbun maupun
pemadatan tanah asli kohesif. Disamping sebagai alat untuk pemadatan tanah
pada bangunan gedung, alat ini juga sering dipergunakan dalam pekerjaan
pemadatan jalan, dan pemadatan timbunan lainnya.
Alat mesin ini secara umum terdiri dari bagian :
1. Mesin, direncanakan sedemikian rupa oleh pabrikan sebagai sumber tenaga
untuk mengubah rotasi roda gigi untuk mendapatkan gerakan vertikal secara
timbal balik.
2. Bingkai Pelindung dan Pegangan Pengarah adalah bagian alat luar yang
dibentuk untuk melindungi bagian mesin dan juga menempatkan pegangan
untuk dijadikan sebagai pengarah gerakan secara horizontal. Biasanya
dibuatkan pegangan besi yang bisa dipegang oleh mekanik untuk
mengarahkan alat sesuai dengan tempat yang akan dipadatkan.
3. Kaki Hentak adalah bagian alat yang direncanakan sedemikian rupa
melanjutkan gerakan vertikal timbal balik dari mesin dimana dengan
menempatkan pegas yang dipasangkan bergerak turun naik sehingga terjadi
tumbukan dengan tenaga yang besar terhadap permukaan yang ditumbuk.
4. Plat Tumbuk, adalah bagian alat yang terdapat dibawah kaki hentak yang
merupakan bagian alat yang berhubungan langsung dengan permukaan tanah
yang ditumbuk.
Gambar . Stamper
Sumber : Dokumentasi Pribadi
3.9.10 Linggis
Linggis adalah suatu alat yang terbuat dari batang logam yang kedua
ujungnya memipih, dengan salah satunya melengkung. Terdapat pula linggis yang
melengkung di kedua ujungnya. Di ujung-ujungnya itu terdapat sela berbentuk
huruf "V" yang sering digunakan untuk mencabut paku.
Gambar . Linggis
Sumber : Dokumentasi Pribadi
3.9.11 Theodolite
Untuk melaksanakan pengukuran dengan ketelitian yang tinggi digunakan
alat Theodolite, alat ini dapat digunakan untuk menentukan elevasi, sudut, dan
lain-lain.
Theodolite merupakan salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk
pengukuran dilapangan, antara lain berfungsi untuk mengetahui kontur tanah
pada lokasi bangunan dan dapat untuk menghitung volum galian dan urugan
apabila tanah lokasi ingin diratakan. Theodolite yang dipakai dalam proyek
pembangunan Kolam Retensi Sirnaraga adalah Theodolite digital.
Gambar . Theodolite
Sumber : Dokumentasi Pribadi
DAFTAR PUSTAKA
Messah, Y., 2011, “Kajian Hubungan Waste Material Konstruksi dan Oranisasi Proyek
Konstruksi “.
SNI 7394:2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi
bangunan gedung dan perumahan
Dita Putri MV. 2017. Perencanaan Dinding Penahan Tanah Tipe Kantilever Lokasi
Perumahan Wika Tamansari Sepinggan Balikpapan [Skripsi]. Balikpapan (ID): Politeknik
Negeri Balikpapan.
https://www.slideshare.net/afifsalim/laporan-kerja-praktek-proyek-pembangunan-gedung-
jasa-raharja-persero-semarang diakses pada tanggal (4 Oktober).