Volume sedimen
Jika tidak terdapat data, diandaikan 5% (permil) dari volume air yang mengalir melalui kantong.
Kondisi kondisi batas
a. Bangunan pengambilan
Bangunan pengambilan harus didesain dengan baik karena bangunan ini yang pertama
mencegah masuknya sedimen kedalam saluran irigasi. Penyebaran sedimen kearah
vertical memberikan jenis bangunan pengambilan
b. Jaringan Saluran
Jaringan saluran direncanakan dengan membuat kap. Angkut sedimen konstan atau makin
bertambah kearah hilir. (sedimen yang ada diangkut sampai ke sawah)
c. Topografi
Keadaan topografi tepi sungai maupun kemiringan sungai itu sendiri akan sangat
berpengaruh terhadap kelayakan ekonomis pembuatan kantong lumpur.
Dimensi Kantong Lumpur
Pada gambar diberikan tata letak kantong lumpur sebagai bagian dari bangunan utama.
2 | BAIK
mencapai dasar pada titik c akan berjalan dan berpindah secara horizontal sepanjang jarak L dalam
waktu L/V
Untuk perencanaan yang lebih detail, harus digunakkan factor koreksi guna menyelaraskan factor
factor yang menggangu seperti :
Turbulensi Air
Pengendapan yang terhalang
Bahan layang sangat banyak
Velikanov menganjurkan factor factor koreksi dalam rumus berikut:
Dimensi kantong sebaiknya juga sesuai dengan kaidah bahwa L/B > 8.0 untuk mencegah agar aliran tidak
meander didalam Kantong Lumpur. Apabila topografi tidak memungkinkan diturutinya kaidah ini maka
kantong harus dibagi bagi kearah memanjang dengan dinding penghalang (deviderwal) untuk mencapai
perbandingan antara L & B ini.
Dalam rumus rumus ini, penentuan kecepatan endap amat penting karena sangat berpengaruh terhadap
dimensi Kantong Lumpur. Ada dua metode yang biasa dipakai untuk menentukan kecepatan endap,
yakni :
Pengukuran di tempat
Dengan rumus grafik
1. Pengukuran kecepatan endap terhadap contoh contoh yang diambil dari sungai adalah metode yang
paling akurat jika dilaksanakan oleh tenaga berpengalaman. Metode ini dijelaskan dalam konstanta
cara cara untuk mengurangi angkutan sedimen yang masuk ke Intake dan saluran irigasi
(DPMA,1981).
2. Dalam metode kedua digunakan grafik shields (gambar 2.03 ) untuk kecepatan endap bagi partikel
partikel individual (Discrote particles) dalam air yang tenak. Rumus velikanov menggunakkan factor
koreksi guna mengkompensasi penggunaan harga harga kecepatan endap ini.
3 | BAIK
Faktor faktor lain yang akan dipertimbangkan dalam pemilihan dimensi Kantong Lumpur adalah :
1. Kecepatan aliran dalam Kantong Lumpur hendaknya cukup rendah sehingga partikel yang telah
mengendap tidak menghambur lagi.
2. Turbulensi yang menggangu proses pengendapan harus dicegah
3. Kecepatan hendaknya tersebar merata diseluruh potongan melintang, sehingga sedimentasi juga dapat
tersebar merata.
4. Kecepatan aliran tidak boleh kurang dari 0.30 m/detik guna mencagah timbulnya vegetasi.
5. Peralihan/transisi dari pengambilan ke Kantong Lumpur ke saluran primer harus
mulus, sehingga tidak meninggalkan turbulensi atau pusaran.
Volume Tampungan
Volume tampungan bergantung kepada banyaknya sedimen (sedimen dasar maupun sedimen laying) yang
akan diendapkan hingga saat pembilasan. Banyaknya sedimen yang terbuka oleh aliran masuk dapat
ditentukkan dari :
a. Pengukuran langsung dilapangan
b. Rumus angkutan sedimen yang cocok (Einstein brown, Meyer Peter Mueller)
c. Kantong Lumpur lain yang ada dilokasi lain yang sejenis sebagai perkiraan kasar yang masih harus
dicek ketepatannya, jumlah bahan dalam aliran masuk yang akan diendapkan 0.5 % permil.
4 | BAIK
Kedalaman Kantong Lumpur (d5) gambar 2.05 biasanya 1,0 m untuk jaringan kecil (sampai 10
m3/dtk) hingga 2,50 m untuk saluran besar 10 100 m3/Dtk.
Pembersihan Kantong Lumpur, pembuangan endapan sedimen dari tampungan dilakukan dengan dua cara
yaitu :
1. Cara Hidrolis
Cara ini biayanya tidak mahal, hanya membutuhkan tinggi muka air dan debit yang memadai pada
Kantong Lumpur guna menggerus dan menggelontor bahan yang terendap kembali ke sungai. Q
pembilas = 1.20 x Qn pengambilan kecepatan rata rata yang dibutuhkan untuk pembilasan dapat
diandaikan sbb :
1.0 m/dtk untuk pasir lanau
1.50 m/dtk untuk pasir kasar
2.00 m/dtk untuk kerikil dan pasir kasar
5 | BAIK
2. Cara Manual/mekanis
Pembesihan dengan Kantong Lumpur dilakukan dengan peralatan mekanis, cara ini menggunakkan
bahan pengeruk, pompa pasir, bakhone, atau mesin mesin sejenis itu. (semua perlatan ini sangat
mahal)
Dalam hal hal tertentu, pembersihan secara manual bermanfaat untuk dilakukan disamping secara
Hidrolis terhadap bahan-bahan kohesif atau bahan-bahan yang sangat kasar (biasanya digunakkan
tongkat).
Efisiensi pengendapan
Untuk mencek efisiensi Kantong Lumpur, dapat dipakai grafik pembangun sedimen dari camp. Grafik
pada gambar 2.05 memberikan efisiensi sebagai fungsi dari dua parameter. Kedua parameter itu adalah
w/wo dan w/vO
Dimana :
W = kecepatan endap partikel-partikel yang ukurannya diluar ukuran partikel
Wo = kecepatan endap rencana (m/dtk)
Vo = kecepatan rata rata aliran dalam Kantong Lumpur (m/dtk)
Dengan grafik camp. Efisiensi pengendapan dapat dicek yang direncanakan (m/dtk)
6 | BAIK
7 | BAIK
Saluran pembilasan
Selama pembilasan, air yang penuh sedimen dialirkan kembali kesungai asal atau sungai yang
sama dihir bangunan utama. Sungai lain atau cekungan. Kecepatan dalam saluran pembilas
berkisar antara 1.0 1.5 m/dtk
Untuk perencanaan potongan memanjang saluran diperlukan kurva muka air debit sungai pada aliran
keluar dari bagan frok. Terjadinya muka air tinggi di tempat itu.
Bangunan terjun dengan kolam olak dengan kedalaman yang cukup, tepat dihilir
banyak pembilas.
8 | BAIK
9 | BAIK