Anda di halaman 1dari 4

PT.

MIXINDO ABADI KARYA


Head
00
Office & Laboratory
Jl. Masjid Baiturrahim No. 73 BINTARO Tangerang Selatan – Banten 15222
Tilp. : +62 21 736 5664 Fax : +62 21 736 5664
MIXINDO
1.1.1.1 Core drill Test (Pemboran Inti Beton)
a. Umum
Pengetesan core drill atau yang disebut juga pemboran beton inti ialah pengetesan
terhadap benda uji beton yang berbentuk silinder hasil pengeboran pada struktur bangunan
yang sudah dilaksanakan. Cara umum untuk mengukur kekuatan beton pada aktual
strukturnya adalah dengan cara memotong beton dengan bor berbentuk bulat yang
berputar. Sampel yang diambil (bentuk silinder) selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk
dilakukan pengujian seperti Kuat tekan, Karbonasi dan Pullout test.

b. Standar
Standar yang dipakai dalam pengujian ini adalah:
 ASTM C 42 Standard Test Method for Obtaining and Testing Drilled Cores and
Sawed Beams Of Concrete

 SK SNI-61-1990-03 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Inti Pemboran


c. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pemeriksaan adalah sebagai berikut :

 Mesin Core Drill


 Alat untuk menutup lubang bekas pengeboran

Gambar 2. 1 Core Drill

d. Metode Pelaksanaan
 Metode Pelaksanaan Core Drill
Adapun metode pemeriksaan yang dilakukan :
1) Alat diletakkan pada lapisan perkerasan beton/aspal yang akan diuji
dengan posisi datar.
2) Setelah itu kita sediakan air dengan alat yang ada sistem pompa.
PT. MIXINDO ABADI KARYA
Head
00
Office & Laboratory
Jl. Masjid Baiturrahim No. 73 BINTARO Tangerang Selatan – Banten 15222
Tilp. : +62 21 736 5664 Fax : +62 21 736 5664
MIXINDO
3) Kemudian air dimasukkan ke alat core drill dengan selang kecil pada
tempat yang sudah disediakan pada alat tersebut, sehingga alat tidak
mengalami kerusakan terutama mata bor yang berbentuk silinder selama
proses pengujian.
4) Setelah semua siap kemudian alat dihidupkan dengan menggunakan tali
yang dililitkan pada starter alat dan ditarik.
5) Setelah alat hidup mata bor diturunkan secara perlahan-lahan pada titik
yang telah kita tentukan sampai kedalaman tertentu, kemudian setelah
kedalaman tertentu alat dimatikan dan mata bor dinaikkan.
6) Kemudian hasil dari pengeboran tersebut diambil dengan menggunakan
penjapit, setelah itu diukur tebal dan dimensinya dan diamati sampel
tersebut apakah perkerasan tersebut layak pakai atau tidak.

 Metode Kerja Core drill Test


1) Uji core drill atau bor inti ialah cara uji beton keras dengan cara mengambil contoh
silinder beton dari daerah yang kuat tekannya diragukan. Pengambilan contoh
dilakukan dengan alat bor yang mata bornya berupa “pipa” dari intan, sehingga
diperoleh contoh beton berupa silinder.
a) Silinder beton yang diperoleh tergantung ukuran diameter mata-bornya,
umumnya antara 50mm sampai 150 mm. Namun sebaiknya diameter
silinder tidak kurang dari 3 kali ukuran maksimum agregat betonnya. Jika
uji bor inti dipilih maka beberapa hal yang perlu diperhatikan (SK SNI-61-
1990-03):
b) Umur beton minimal 14 hari.
c) Pengambilan contoh silinder beton dilakukan di daerah yang kuat tekannya
diragukan, biasanya berdasarkan data hasil uji contoh beton dari masing-
masing bagian struktur. Dari satu daerah beton diambil satu titik
pengambilan contoh.
d) Dari satu pengambilan contoh (daerah beton yang diragukan mutunya)
diambil 3 titik pengeboran. Pengeboran harus ditempat yang tidak
membahayakan struktur, misalnya jangan dekat sambungan tulangan,
momen maksimum, dan tulangan utama.
e) Pengeboran harus tegak lurus dengan permukaan beton.
PT. MIXINDO ABADI KARYA
Head
00
Office & Laboratory
Jl. Masjid Baiturrahim No. 73 BINTARO Tangerang Selatan – Banten 15222
Tilp. : +62 21 736 5664 Fax : +62 21 736 5664
MIXINDO
f) Lubang bekas pengeboran harus segera diisi dengan beton yang mutunya
minimal sama. Bila beton yang diambil berada dalam kondisi kering selama
masa layannya, benda uji silinder beton (hasil bor inti) harus diuji dalam
kondisi kering.
1) Bila beton yang diambil berada dalam kondisi sangat basah selama masa layannya,
maka silinder harus direndam dahulu minimal 40 jam dan diuji dalam kondisi
basah. Kuat tekan beton pada titik pengambilan contoh (daerah beton yang
diragukan) dapat dinyatakan tidak membahayakan jika kuat tekan 3 silinder beton
(minimum 3 silinder beton)yang diambil dari daerah beton tersebut memenuhi
2(dua) persyaratan sebagai berikt:
a. Kuat tekan rata-rata dari 3 silinder betonnya tidak kurang dari 0,85 fc’.
b. Kuat tekan masing-masing silinder betonnya tidak kurang dari 0,75 fc’.

Gambar 2. 2 Concrete Core


PT. MIXINDO ABADI KARYA
Head
00
Office & Laboratory
Jl. Masjid Baiturrahim No. 73 BINTARO Tangerang Selatan – Banten 15222
Tilp. : +62 21 736 5664 Fax : +62 21 736 5664
MIXINDO

e. Flowxhart Pelaksanaan
Flowchart / diagram alir Core drill Test Sebagai Berikut ;

Mulai

Persiapan
Pengujian

Menentukan Lokasi Membersihkan dan


Bidang Uji Meratakan Bidang Uji

Persiapan Alat

Pengambilan
Inti Beton

Persiapan
Laboratorium

Perendaman Meratakan
Benda Uji Bidang Uji

Uji Tekan

Olah Data dan mendapat


nilai hasil Uji Tekan

Selesai

Gambar 2. 3 Flowchart Core Drill

Anda mungkin juga menyukai