Anda di halaman 1dari 17

NAMA : FIRDAUS

NPM : 193110106
YAYASAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
(YLPI) RIAU
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
ISLAMIC UNIVERSITY OF RIAU
Jalan Kaharuddin Nasution No. 113, Marpoyan Pekanbaru Riau, 28284, Indonesia

KARTU RENCANA STUDI


Nama : FIRDAUS NPM : 193110106
TA / Semester : 2023/2024 / GANJIL SKS Selesai : 146
Fakultas : TEKNIK IPK : 3.05
Program Studi : Teknik Sipil (S1) IP Lalu : 3.25
Nama Dosen PA : Ir. H. ABDUL KUDUS ZAINI, MT,MS,Tr

Pengawas
NO. KODE MK MATA KULIAH SKS STATUS KELAS RUANGAN HARI JAM DOSEN Ujian
Mid Smt
1. TS210164 TUGAS AKHIR 6 LUNAS A - - - TEAM TEACHING,
Jumlah SKS yang diambil 6
*) Data yang dianggap benar adalah data yang ada disistem dan sudah tervalidasi.
**) IP lalu adalah IP semester lalu (KRS sebelumnya) dari nilai yang sudah diverifikasi oleh Prodi.

Pekanbaru, 27 September 2023

Mahasiswa Ybs,

FIRDAUS
SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM RIAU NOMOR :
0375/KPTS/FT-UIR/KP/2022
TENTANG PENGANGKATAN TIM PEMBIMBING KERJA PRAKTEK

DEKAN FAKULTAS TEKNIK

Menimbang :

1. Bahwa untuk menyelesaikan Perkuliahan Bagi Mahasiswa Fakultas Teknik Perlu Melaksanakan Kerja
Praktek
2. Untuk itu perlu ditunjuk Pembimbing Kerja Praktek yang diangkat dengan Surat Keputusan Dekan

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi


2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Dosen
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 TentangStandar
Nasional Pendidikan Tinggi
6. Statuta Universitas Islam Riau Tahun 2018
7. Peraturan Universitas Islam Riau Nomor 001 Tahun 2018 Tentang Ketentuan Akademik Bidang
Pendidikan Universitas Islam Riau

MEMUTUSKAN
Menetapkan :

1. Mengangkat saudara-saudara yang namanya tersebut dibawah ini Sebagai Pembimbing Kerja Praktek
Mahasiswa/i Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

No Nama Pangkat Jabatan


1. Prof. Dr. ANAS PURI, S.T., M.T. Guru Besar Pembimbing

2. Mahasiswa yang akan dibimbing :


Nama : Firdaus
NPM : 193110106
Program Studi : Teknik Sipil
Jenjang Pendidikan : Strata Satu (S1)
Judul KP : Pembangunan Geoforce Segmental Retaining Wall (GSRW) pada
Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Ruas Pekanbaru-Padang, Seksi
Bangkinang-Pangkalan
3. Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkannya dengan ketentuan bila terdapat kekeliruan dikemudian
hari segera ditinjau kembali.

Ditetapkan di : Pekanbaru
Pada tanggal : 05 September 2022
Dekan,

*Surat ini ditandatangani secara elektronik

Dr. Eng. Muslim, ST., MT


NPK. 091102374
PROPOSAL
ANALISIS KESTABILAN SHEET PILE DALAM MENAHAN BEBAN
KENDARAAN DAN ARUS AIR : STUDI KASUS PADA STRUKTUR DINDING
PENAHAN TANAH SUNGAI MUSI KABUPATEN MUSI BANYUASIN SUMATERA
SELATAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Pada

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Universitas Islam Riau

Pekanbaru

DISUSUN OLEH :

FIRDAUS
193110106

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAK U LTAS T E K N I K
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2023
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sungai adalah saluran terbuka yang terbentuk secara alami di muka bumi yang mengalir
menurut kondisi permukaan bumi dari mata air melewati beberapa alur sungai menuju ke
danau atau laut secara dinamis. Air yang mengalir di dalam sungai akan mengakibatkan
penggerusan tanah dasarnya. Gerusan adalah fenomena alam yang terjadi karena erosi
terhadap aliran air pada dasar dan tebing saluran alluvial atau proses menurunnya atau semakin
dalamnya dasar sungai di bawah elevasi permukaan alami (datum) karena interaksi antara
aliran dengan material dasar sungai (Hoffmans and Verheij, 1997 dalam Rahmadani, 2014).
Sungai merupakan aset alam yang memberikan berbagai manfaat penting bagi
kehidupan manusia. Sayangnya, saat ini banyak sungai yang telah mengalami kerusakan.
Kerusakan dimulai dari masalah-masalah kecil pada aliran sungai, seperti erosi dan degradasi,
yang jika dibiarkan akan menjadi masalah yang lebih serius, yang dapat menyebabkan bencana
seperti banjir dan longsornya tebing sungai. Salah satu alasan mengapa tebing sungai bisa
rusak adalah karena erosi tebing yang tidak dapat menghadapi aliran sungai. Erosi ini akan
menjadi lebih dalam seiring berjalannya waktu, dan ini akan mengurangi kestabilan tebing.
Jika tidak segera ditangani, hal ini dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih serius.
Kerusakan pada tebing sungai ini dapat merusak bangunan-bangunan di sekitarnya dan
mengancam keselamatan masyarakat yang tinggal di sekitar sungai. Salah satu tindakan yang
diperlukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memasang pelindung tebing sungai.
Sejumlah jenis perlindungan tebing sungai yang telah diakui dan diterapkan di berbagai
lokasi meliputi teknik bio engineering, penanaman rumput, hamparan anyaman dari dahan,
anyaman bambu yang diisi dengan batu, bronjong kawat yang berisi batu, blok beton,
penumpukan batu alam, struktur dengan pasangan batu, struktur dengan pasangan blok beton,
dan penggunaan batu curah atau batu tumpukan (dump stones) sebagai perlindungan tebing
sungai.
Sungai Musi mengalir sepanjang 750 kilometer di pulau Sumatera, melintasi empat
provinsi, yaitu Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, dan Lampung. Sungai ini bermula dari
mata air di daerah Kepahiang, Bengkulu, dan mengalir hingga mencapai Selat Bangka sebagai
tempat muaranya. Sungai Musi adalah salah satu contoh sungai yang memiliki bentuk
meander. Sungai meander dapat dijelaskan sebagai sungai yang memiliki alur berliku-liku,
hampir menyerupai huruf "S" yang terus berulang.
Bentuk meander pada sungai terbentuk karena adanya pergerakan samping yang
disebabkan oleh aliran sungai yang mengikis dinding sungainya. Bahkan sungai yang awalnya
relatif lurus juga akan mengalami belokan dalam alirannya. Pada kenyataannya, hampir semua
sungai yang tampaknya lurus akan mengalami belokan-belokan dalam aliran mereka, dan
dengan waktu, endapan-endapan lokal akan terbentuk, yang pada akhirnya dapat membentuk
meander, seperti yang dijelaskan oleh BPSDM PU (2017).

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana faktor aman dan displacement lereng sebelum diperkuat dengan sheet pile?
2. Bagaimana faktor aman lereng dan defleksi yang terjadi pada sheet pile setelah lereng
diperkuat dengan sheet pile?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui faktor aman dan displacement lereng sebelum diperkuat dengan sheet pile.
2. Mengetahui faktor aman lereng dan defleksi yang terjadi pada sheet pile setelah lereng
diperkuat dengan sheet pile.

1.4 Manfaat Penelitian


Setelah dilakukan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk bidang konstruksi
dan pembangunan, manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Untuk memenuhi persyaratan memperoleh derajat sarjana strata satu teknik sipil.
2. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk pembangunan dibidang konstruksi.
3. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu perkembangan teknologi yang
digunakan dalam konstruksi.
4. Dapat menghasilkan penahan dinding tanah berkualitas serta berumur panjang dan
ekonomis pada perawatan tebing sungai Musi.
5. Dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.

1.5 Batasan Penelitian


Agar penelitian ini dapat berjalan dengan efektif untuk mencapai sasaran yang ingin
kita capai, maka batasan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini akan terfokus pada kinerja sheet pile yang digunakan dalam menahan
beban kendaraan yang melintas di atasnya dan menghadapi arus air di Sungai Musi,
Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
2. Penelitian ini akan terbatas pada struktur dinding penahan tanah Sungai Musi di
Kabupaten Musi Banyuasin sebagai studi kasus utama.
3. Analisis beban kendaraan akan mencakup berbagai jenis kendaraan yang melintas,
seperti kendaraan pribadi, kendaraan berat, dan kendaraan komersial.
4. Penelitian akan mempertimbangkan pengaruh arus air Sungai Musi dalam konteks
perubahan debit air, kecepatan arus, dan tekanan hidrostatik yang mungkin
memengaruhi kestabilan sheet pile.
5. Penelitian akan mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan dan geoteknik yang
relevan yang dapat mempengaruhi kinerja sheet pile, seperti kondisi tanah, vegetasi,
dan perubahan morfologi sungai.
6. Faktor-faktor yang berkaitan dengan konstruksi sheet pile, termasuk metode
konstruksi, penggunaan material, dan kualitas pekerjaan konstruksi, akan menjadi
bagian dari penelitian ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Umum
Tinjauan pustaka adalah salah satu dari kerangka teoritis yang membuat penelitian
terkait yang digunakan untuk menyusun konsep dan langkah-langkah dalam penelitian. Pada
penelitian ini, tinjauan pustaka yang digunakan berasal dari referensi dan beberapa penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya dengan topik yang sesuai. Pada bab ini memuat beberapa
penelitian dan referensi yang telah dikaitkan sebelumnya antara lain Imam Syuhuti Abdul
Karim,dkk (2023), Muchamad Ali Nidhom, dkk (2023), Novdin Manoktong Siantur (2022),
M. Ichwanul Yusup, dkk (2020), Dinihari Mulya Lestari, dkk (2019).

2.2 Penelitian Terdahulu


(Karim et al., 2023) dengan judul penelitian "Kajian Penanganan Longsoran Tebing
Sungai Pedes Dikabupaten Brebes" yang membahas tentang Perubahan morfologi Sungai
Pedes membuat jalur jalan raya TegalPurwokerto dan jalur kereta api Tegal-Purwokerto di
Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, longsor. Hasil identifikasi tanah
longsor Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa tanah longsor disebabkan oleh pengikisan
(gerusan) pada bagian dasar dan kaki jurang; lereng sungai terbentuk dari endapan lava
Gunung Slamet yang bersifat porous serta mudah terkikis dan rembes dari saluran-saluran
persawahan dan pemukiman dari atas jurang. Hasil analisa kestabilan lereng eksisting tebing
setelah longsor menunjukkan bahwa lereng berada dalam kondisi kritis (faktor keamanan =
0,85) sehingga dilakukan penanganan dibutuhkan. Konsep penanganan longsor di tebing
Sungai Pedes adalah lereng perkuatan menggunakan tiang pancang sedalam 20 m (diameter
0,80 m) dipasang pada jarak 1 m atau 7 buah paku tanah (diameter 25 mm) sepanjang 12 m
dipasang mendatar dengan a jarak pemasangan horizontal dan vertikal 1m; perlindungan kaki
tebing dari gerusan dengan bronjong lay dam atau rip rap sedalam 2.103 m, susunan bagian
atas jurang. Hasil analisis kestabilan lereng menggunakan program Hyrcan 1.90 berada pada
kondisi paling kritis kondisi (surut cepat dan beban gempa, kh=0,032) menunjukkan konsep
kemiringan perkuatan telah meningkatkan faktor keamanan menjadi 1,203 (untuk tiang
pancang) dan 1,178 (untuk pemakuan tanah).
(Nidhom et al., 2023) dengan judul penelitian “Evaluasi Penanganan Longsoran Tebing
Sungai Bodri Di Desa Lanji Kecamatan Patebon Kabupatan Kendal” yang membahas tentang
Sungai Bodri melewati tiga kabupaten yaitu Kabupaten Temanggung dan Kabupaten
Semarang di bagian hulu serta Kabupaten Kendal di bagian tengah hingga hilir. Sungai Bodri
berhulu di Gunung Sindoro, Gunung Prahu dan Gunung Ungaran serta bermuara di Pantai
Utara Jawa. Luas Daerah Aliran Sungai (DAS) Bodri sampai muara adalah 1.610,8 km2
terbagi atas 5 sub DAS, yaitu Sub-DAS Wringin, Sub-DAS Lutut, Sub-DAS Logung, Sub-
DAS Putih dan Sub-DAS Bodri Hilir. Alih fungsi lahan di hulu Sungai Bodri dan aktivitas
penambangan material batu, kerikil dan pasir tanpa ijin mengakibatkan keseimbangan
transport sedimen menjadi terganggu sehingga di beberapa tempat di ruas Sungai Bodri
mengalami degradasi dasar sungai dan kelongsoran tebing/tanggul sungai. Salah satu lokasi
longsoran yang perlu perhatian yang lebih mendetail adalah longsoran tebing kanan sungai di
Desa Lanji Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. Untuk mengatasi permasalahan ini, telah
dilakukan penanganan yang sifatnya darurat maupun permanen. Dalam pelaksanaan
konstruksinya dijumpai banyak permasalahan, seperti kesulitan dalam pelaksanaan pekerjaan
timbunan tanggul di bantaran, sampai putusnya kontruksi pile cap turap dan angkur yang telah
terpasang hingga mengakibatkan separuh badan tanggul longsor. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan kajian yang lebih konprehensip meliputi aspek
hidrologi, hidrolika dan geoteknik untuk memastikan penyebab terjadinya longsoran serta
dapat digunakan sebagai dasar dalam penentuan jenis penanganan yang akan dilakukan
selanjutnya. Dari hasil analisis ini, disarankan beberapa hal sebagai langkah penanganan
permanen, yaitu perlu dilakukan pengupasan tanah yang mengalami longsor dan dilakukan
penimbunan ulang dengan material tanah yang baru, perlu dilakukan perbaikan tanah pondasi
karena tanah pondasi termasuk jenis tanah lunak, untuk menghindari terjadinya longsoran di
lereng sisi dalam dan meningkatkan stabilitas maka di kaki tanggul diperkuat konstruksi turap,
untuk mengurangi efek gerusan dan laju aliran serta menangkap sedimen maka di depan turap
perlu ditambah dengan kontruksi krib/bronjong.
(Sianturi, 2022) dengan judul Penelitian "Analisis Perlindungan Tebing Sungai Bah
Bolon Sumatera Utara Menggunakan Blok Beton Segmental Dengan Perkuatan Geosintetik"
yang membahas tentang Gerusan di dasar sungai dapat menyebabkan longsor dan pengikisan
pada tebing sungai. Longsor yang terjadi pada tebing sungai merupakan salah satu jenis
longsor yang disebabkan oleh derasnya aliran sungai. Konstruksi penahan tanah dapat
dibangun guna melindungi tebing sungai dari gerusan pada sungai dan menjaga stabilitas
tanah, untuk itu perlu penelitian perancangan dinding penahan pada tebing sungai. Tujuan
penelitian ini adalah untuk merencanakan dinding penahan tebing sungai yang aman
terhadap stabilitas internal dan stabilitas eksternal. Metode penelitian dilakukan melalui
perancangan penahan tanah dari blok beton segmental dengan perkuatan geosintetik
berdasarkan data tanah di lokasi tebing sungai, tinggi tebing, dan kemiringan tebing
sungai. Lokasi penelitian di Sungai Bah Bolon Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera
Utara. Waktu penelitian dilakukan pada Maret 2021 sampai Juli 2021. Faktor keamanan
dinding penahan dianalisis, baik terhadap stabilitas internal maupun terhadap eksternal. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa nilai sudut geser tanah merupakan parameter tanah yang
penting diketahui dalam perancangan dinding penahan. Nilai faktor keamanan dinding
semakin tinggi dengan semakin meningkatnya nilai sudut geser tanah. Perkuatan
geosintetik semakin ekonomis dan dinding penahan tanah semakin stabil pada tanah yang
memiliki nilai sudut geser yang semakin tinggi.
(Ichwanul Yusup et al., 2020) dengan judul penelitian "Stabilitas Bangunan Penahan
Sedimen Daerah Aliran Sungai Cikupa Ciujung Hulu (Check Dam) Di Daerah Aliran Sungai
Ciliman Desa Curug Panjang Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak" yang membahas tentang
Debit sungai DAS Cikupa Kabupaten Lebak Rangkasbitung Banten tidak merata sepanjang
tahun akibat dari -salah satunya- karena berkurangnya daerah resapan yang dampaknya adalah
terganggunya siklus hidrologi. Terjadi kelebihan air pada saat musim penghujan yang hanya
akan terbuang dan menimbulkan banjir, sedangkan pada musim kemarau terjadi kelangkaan
air yang menyebabkan kekeringan. Selain itu juga banyak terjadi meandering yang
mengakibatkan gerusan permukaan tanah di tikungan dan longsor, sehingga berdampak pada
tingginya tingkat sedimentasi di alur Sungai Cikupa. Untuk menangani permasalahan tersebut
salah satu alternatif penanganan yang sesuai yaitu dengan membuat membangun check dam
ditempat tertentu. Pembuatan berfungsi untuk mengatasi longsor tebing yang letaknya tidak
jauh dari jalan raya. Sedangkan pembangunan check dam selain untuk mengatasi gerusan dan
longsor yang mengakibatkan sedimentasi juga bertujuan untuk mengurangi kecepatan air yang
mengalir pada alur Sungai Cikupa dan akan dimodifikasi sebagai tampungan air di sungai
lama pada musim kemarau. Perhitungan debit banjir rencana dengan menggunakan Metode
Rasional, Haspers, Luas area ciujung hulu adalah 634,368 ha Dari hasil analisis didapat debit
banjir rencana sebesar 786,3 m3/dt dan tingkat erosi dan sedimentasi sebesar 3,369,891.72
ton/ha/tahun yang dihitung dengan Metode USLE. Dengan kemampuan daya angkut sedimen
(SDR) sebesar 11% diperoleh besaran sedimen 425,906.17 m3/tahun.
(Lestari et al., 2019) dengan judul penelitian "Kaji Ulang Perencanaan Bangunan
Penahan Sedimen (Check Dam I) Di Daerah Aliran Sungai Ciliman Kabupaten Lebak" yang
membahas tentang Check dam merupakan sungai berbentuk sungai dengan kelengkapannya
yang berfungsi untuk mengontrol kecepatan, aliran dan arah aliran sedimen di dasar sungai.
Cek bendungan I di DAS Cicaringin Desa, Kecamatan Gunung Kencana Kabupaten Lebak
merupakan salah satu rencana check dam dari tiga lokasi direncanakan oleh Daerah Aliran
Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian melalui Konsultan Perencana PT Prana Kurnia Pratama
pada tahun 2010 yang bertujuan untuk menanggulangi atau mengurangi permasalahan jumlah
sedimen transportasi di Sungai Ciliman sehingga mencegah terjadinya pendangkalan sungai
dan berkurangnya sungai persilangan. Kondisi check dam I Cicaringin sudah tidak relevan
lagi dengan desain awal yang ada dirancang dengan replanning plan 50 menit (Q50) yang
dihitung dengan metode HSS Gama I sebesar 462,257 m3/detik, sehingga perlu dikaji ulang
dengan menganalisa kestabilan check dam dengan memanfaatkan banjir debit rencana
pengerjaan ulang 25 tahun (Q25) sebesar 429,108 m3/detik dihitung dengan motede yang
sama, dengan luas tangkapan 117,00 km2. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah
kestabilan cek bendungan I Cicaringin aman terhadap gaya-gaya yang bekerja bersama (Q25).
Gaya yang dihitung adalah gravitasi sendiri,gaya gempa,gaya angkat, berat air, tekanan air dan
analisis bobot bendungan yang dihitung gradien hidrolik, eksentrisitas, daya dukung tanah,
gaya guling dan geser. Hasilnya menunjukkan bahwa dimensi chek dam aman terhadap gaya
geser, guling, eksentrisitas, daya dukung tanah. kapasitas dan gaya yang bekerja dengan baik
pada saat kondisi permukaan air normal dan kondisi air banjir.

2.3 Keaslian Penelitian


Judul yang diajukan peneliti pada penelitian Tugas Akhir ini memang mempunyai
kesamaan terhadap judul-judul peneliti sebelumnya namun Penelitian ini dilakukan di Desa
Bailangu, Kabupaten Musi Banyuasin. Keaslian penelitian ini dapat ditegaskan melalui lokasi
geografis yang spesifik dan karakteristik sosial ekonomi masyarakat setempat. Keberadaan
Sungai Musi sebagai objek penelitian juga menunjukkan relevansi geografis yang kuat. Maka
seluruh penelitian ini hasil penelitian penulis dan penelitian ini belum pernah diteliti
sebelumnya sebagai objek penelitian Tugas Akhir.

Anda mungkin juga menyukai