Anda di halaman 1dari 7

LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

JOB XIII
KIPAS GESER

A. TUJUAN PENGUJIAN
Untuk menentukan parameter kuat geser tanah di lapangan yang bersifat kokoh
sampai lunak dan untuk mengukur kekuatan geser tanah dalam keadaan undrained
(Cu).
B. DASAR TEORI
Kipas geser adalah suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan kekuasan
geser suatu sampel tanah. Kuat geser merupakan perbandingan antara nilai pembaca
maksimum dengan kuat selimut kipas setelah dikalikan dengan diameter.
Kekuatan geser tanah dapat didefinisikan sebagai tahanan maksimum dari tanah
terhadap tegangan geser dibawah suatu konsolidasi yang diberikan kekuatan geser
pada tanah dapat dibedakan menjadi dau macam, yaitu ;
1. Bagian kohesi yang bergantung pada macam tanah dan kepadatan
butirannya.
2. Bagian yang mempunyai gesekan yang sebanding dengan tegangan efektif
yang yang bekerja pada gesekan.

Gambar 3.13.1. Bagian-bagian alat kipas geser

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Uji kipas geser digunakan untuk memperkirakan kekuatan geser dari suatu
tanah kohesi. Metode ini tidak berlaku pada pasir, kerikil atau tanah permeable. Alat
kipas geser terdiri dari empat baling-baling (blok) berbentuk persegi panjang
dengan sudut 90°, baling baling tersebut kemudian akan didorong masuk ke dalam
tanah kemudian diikuti dengan pengukuran torsi menggunakan torque meter.
Torque meter sendiri dapat mengukur seberapa bbesar perlawanan tanah yang
muncul aalibat pengerasan yang di terima dari boling boling. Pengujian ini cocok
digunakan untuk lapisan tanah relatif lunak seperti tanah rawa, berlumpur dan
sebagainya.
Rumus Perhitungan Kuat Geser Tanah (Cu)
T
Cu =
D3 D2 H
π( 6 + 2 )

Keterangan
Cu = Kuat Geser Tanah (Kg/cm2)
T = Nilai Momen Torsi (Kg/Cm)
d = Diameter Kipas (Cm)
h = Tinggi Kipas (Cm)

ℎ1 + ℎ2
𝐻=
2
Keterangan :
h1 = Tinggi Kipas Bagian Dalam (Cm)
h2 = Tinggi Kipas Bagian Luar (Cm)

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Tabel 3.13.1 Konsistensi Tanah Berdasarkan Nilai Cu


Consistency Shear Strenght
Cu (kN/m2)
Very soft <12
Soft 12 – 25
Medium 25 – 50
Stiff 50 – 100
Very stiff 100 – 200
Hard >200
Sumber : Handbook of Geotecnical Engineering

C. PERALATAN DAN BAHAN


a. Peralatan
1. Torquewrench meter kapasitas 0,800 inch beserta perlengkapannya.
2. 1 Set kipas geser (nod+bolling)
3. Palu
4. Jangka sorong
b. Bahan
1. Tanah di lapangan

D. LANGKAH PENGUJIAN
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pengujian.
2. ukur tinggi dan diameter dan kipas geser mengggunakan jangka sorong.
3. Tentukan lokasi yang akan digunakan untuk melakukan pengujian (tanah di
lapangan yang rata serta bebas dari rumput atau kotoran).
4. Letakkan alat kipas geser pada titik pertama, kemudian menumbuk stang
dengan menggunakan palu yang telah dilapisi papan atau balok agar stang
alat kipas geser tidak berubah bentuk.
5. Tumbuk kipas geser hingga mencapai kedalaman tanah yang ditentukan.
6. Pasang alat pencatat data (tourque meter) dan menggesernya ke arah kanan
sejauh 90˚, kemudian mengembalikan ke arah kiri sejauh 180˚.
7. Catat angka tang terbaca pada alat tourquwrench.

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

8. Lakukan hal yang sama pada titik kedua.


9. Hitung dan menganalisis data.

E. DATA PENGUJIAN DAN ANALISA PERHITUNGAN


1. Tabel Hasil pengujian
I II III
Diameter dalam 6,15 6,15 6,15
(cm)

Tinggi dalam H1 10,2 10,2 10,2


(cm)
Tinggi luar H2 6,1 6,1 6,1
(cm)
Tinggi rata-rata 8,15 8,15 8,15
Momen puntir T 170 160 160
(kg/cm)

2. Analisa Perhitungan

(a) Menghitung kuat geser tanah percobaan 1 (Cu1)


T
Cu =
D3 D2 H
π( 6 + 2 )

170
Cu = 𝑋100
3,14 ((6,15)3 (6,15)2 8,15)
6 + 2
= 0,61 Kg/Cm2

(b) Menghitung kuat geser tanah percobaan 2 (Cu2)


T
Cu =
D3 D2 H
π( 6 + 2 )

160
Cu = X100
3,14 ((6,15)3 (6,15)2 8,15)
6 + 2
= 0.58 Kg/Cm2

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

(C )Menghitung kuat geser tanah rata-rata

𝐶𝑢1+𝐶𝑢2+𝐶𝑢3
Cu =
3
0,61+0,58+0,58
=
3
=0,59 Kg/cm2

Tabel 3.11.3. Hasil Analisa Perhitungan


I II III

Diameter dalam 6,15 6,15 6,15


(cm)

Tinggi dalam H1 10,2 10,2 10,2


(cm)
Tinggi luar H2 6,1 6,1 6,1
(cm)
Tinggi rata-rata 8,15 8,15 8,15
Momen puntir T 170 160 160
(kg/cm)
Kuat geser 0,61 0,58 0,58
(kg/cm2)
Kuat geser rata-rata 0,59

F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh parameter kuat geser tanah Cu sebesar
0,59 kg/cm2 atau setara dengan 59 kN/m2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
sampel tanah termasuk kedalam tanah yang memiliki konsistensi kaku (stiff).

G. GAMBAR ALAT DAN BAHAN


a. Peralatan

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Gambar 3.13.2. Gambar 3.13.3. 1 set kipas


Tourquewrench meter geser
kapasitas 0,800 inch beserta
perlengkapannya

Gambar 3.13.4. Palu Gambar 3.13.5. Jangka sorong

b. Bahan

Gambar 3.13.6. Tanah di


lapangan

H. DOKUMENTASI

Gambar 3.13.7. Mengukur Gambar 3.13.8. Mengukur


tinggi dan lebar dari kipas geser tinggi kipas geser

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Gambar 3.13.9. Menyiapkan Gambar 3.13.10. Menumbuk


ujung bor kipas di titik pertama ujung atas bor

Gambar 3.13.11. Mencatat


angka terbaca pada alat
tourquwrench

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi

Anda mungkin juga menyukai