Anda di halaman 1dari 5

Nama : Gumanda abd latif siagian

Nim : 41122120102
Dosen pengampu : Kukuh mahi sudrajat ST,MT.

Tugas : CPMK 3 Mekanika tanah

1. Suatu project pemadatan tanah sedang dilaksanakan, jika anda sebagai engineer di suatu
project tersebut Langkah apa yang dilakukan berkaitan uji laboratorium, uji lapangan dan
penggunaan alat berat waktu pelaksanaan pekerjaan
Dalam proyek pemadatan tanah, sebagai seorang engineer, beberapa langkah
penting yang perlu dilakukan berkaitan dengan uji laboratorium, uji lapangan, dan
penggunaan alat berat adalah sebagai berikut:
a) Uji Laboratorium:
 Sebelum melaksanakan pekerjaan pemadatan, lakukan uji tanah di laboratorium
untuk mengetahui sifat-sifat tanah seperti kadar air optimum, berat jenis tanah, dan
batas plastisitas.
 Uji Proctor Standard atau Proctor Modifikasi digunakan untuk menentukan
kepadatan maksimum tanah dan kadar air optimum yang diperlukan untuk
mencapai kepadatan tersebut.
 Uji CBR (California Bearing Ratio) dapat dilakukan untuk menentukan kekuatan
tanah dan memperkirakan ketebalan lapisan tanah yang diperlukan.

b) Uji Lapangan:
 Setelah pemadatan, lakukan uji kepadatan lapangan menggunakan alat seperti sand
cone, nuclear density gauge, atau water balloon untuk memverifikasi bahwa
kepadatan tanah yang dicapai sesuai dengan persyaratan.
 Uji plat beban dapat dilakukan untuk mengevaluasi kinerja tanah setelah pemadatan
dan memperkirakan kapasitas dukungan tanah.
 Uji LWD (Light Weight Deflectometer) atau HWD (Heavy Weight Deflectometer)
dapat digunakan untuk mengukur kekakuan tanah dan mengidentifikasi area yang
memerlukan perawatan lebih lanjut.

c) Penggunaan Alat Berat:


 Pilih alat berat yang sesuai dengan jenis tanah dan kebutuhan pemadatan, seperti
vibro roller, sheep foot roller, atau smooth drum roller.
 Sesuaikan pengaturan alat berat seperti kecepatan, frekuensi vibrasi, dan tekanan
statis berdasarkan hasil uji laboratorium dan lapangan.
 Lakukan pemantauan dan penyesuaian selama pelaksanaan pekerjaan untuk
memastikan kepadatan tanah yang diinginkan tercapai.
 Pastikan operator alat berat dilatih dengan baik dan memahami prosedur
keselamatan kerja.
 Lakukan perawatan rutin pada alat berat untuk memastikan kinerja yang optimal
dan menghindari kerusakan atau kegagalan peralatan.
2. Dalam uji pemadatan standar Proctor, diperoleh data sebagai berikut :
b (gr/cm3) 2,06 2,13 2,15 2,16 2,14
w (%) 12,90 14,30 15,70 16,90 17,90

a. Gambarkan grafik hubungan berat volume kering dan kadar air?


b. Hitung kadar air yang dibutuhkan untuk membuat tanah menjadi jenuh pada berat volume
kering maksimum, jika berat jenis (G s) = 2,73?
JAWABAN:
 b
a. Dari persamaan :  d =
1+w

w (%) 12,9 14,3 15,7 16,9 17,9


b (gr/cm3) 2,06 2,13 2,15 2,16 2,14
d (gr/cm3) 1,82 1,86 1,86 1,85 1,82

d (gr/cm3)

1,90 MDD
1,87

1,85

1,80

OMC

12 14 14,9 16 18 w (%)

Dari gambar diatas diperoleh berat volume kering maksimum (d-maks) = 1,87 gr/cm3 dan kadar
air optimum (wopt) = 14,9 %.
b. Pada berat volume kering (d) = 1,87 gr/cm3, untuk 1 m3 benda uji, maka Ws = 1,87 t
Ws 1,87
Volume padat : Vs = = = 0,685 m 3
Gs  w 2,73 . 1

Volume air untuk penjenuhan, V w = 1 – 0,685 = 0,315 m3


Berat air, Ww = Vw d = 0,315 x 1 = 0,315 m3
Kadar air (w) = Ww/Ws = (0,315 / 1,87) x 100 % = 16,8 %
3. Berdasarkan gambar terlihat bahwa:

Nomor Kurva pada gambar Jumlah tumbukan per Energi pemadatan(ft-lb/ft3)


lapisan
1 20 99
2 25 123,75
3 30 148,85
4 50 247,5
1. Nomor Kurva pada Gambar: Nomor kurva pada gambar biasanya mewakili set data tertentu
yang diperoleh dari uji Proctor. Setiap kurva mewakili hubungan antara kepadatan
tanah dan kadar air pada tingkat energi pemadatan tertentu.
2. Jumlah Tumbukan per Lapisan: Jumlah tumbukan per lapisan adalah jumlah pukulan atau
dampak yang diberikan pada tanah untuk memadatkannya dalam setiap lapisan selama uji
Proctor. Jumlah tumbukan ini berkorelasi dengan energi pemadatan dan kepadatan yang
dicapai. Pada uji Proctor Standard, biasanya digunakan 25 tumbukan per lapisan,
sedangkan pada uji Proctor Modifikasi digunakan 56 tumbukan per lapisan. Pada ini
digunakan taitu 20,2530 dan 50 tumbukan per lapisan
3. Energi Pemadatan (ft-lb/ft^3): Energi pemadatan, yang diukur dalam foot-pound per kaki
kubik (ft-lb/ft^3), adalah ukuran total energi yang diberikan pada tanah untuk mencapai
kepadatan tertentu. Energi ini tergantung pada jumlah tumbukan per lapisan dan tinggi
jatuh beban penumbuk. Pada uji Proctor Standard, energi pemadatan adalah 12.400 ft-
lb/ft^3, sedangkan pada uji Proctor Modifikasi adalah 56.250 ft-lb/ft^3.
Sehingga berdasarkan grafik dapat disimpulkan:
a) Bila energi pemadatan bertambah, harga berat volume kering maksimum tanah hasil
pemadatan juga bertambah, dan
b) Bila energi pemadatan bertambah, harga kadar air optimum berkurang.

Anda mungkin juga menyukai