Nim : 41122120102
Dosen pengampu : Kukuh mahi sudrajat ST,MT.
1. Suatu project pemadatan tanah sedang dilaksanakan, jika anda sebagai engineer di suatu
project tersebut Langkah apa yang dilakukan berkaitan uji laboratorium, uji lapangan dan
penggunaan alat berat waktu pelaksanaan pekerjaan
Dalam proyek pemadatan tanah, sebagai seorang engineer, beberapa langkah
penting yang perlu dilakukan berkaitan dengan uji laboratorium, uji lapangan, dan
penggunaan alat berat adalah sebagai berikut:
a) Uji Laboratorium:
Sebelum melaksanakan pekerjaan pemadatan, lakukan uji tanah di laboratorium
untuk mengetahui sifat-sifat tanah seperti kadar air optimum, berat jenis tanah, dan
batas plastisitas.
Uji Proctor Standard atau Proctor Modifikasi digunakan untuk menentukan
kepadatan maksimum tanah dan kadar air optimum yang diperlukan untuk
mencapai kepadatan tersebut.
Uji CBR (California Bearing Ratio) dapat dilakukan untuk menentukan kekuatan
tanah dan memperkirakan ketebalan lapisan tanah yang diperlukan.
b) Uji Lapangan:
Setelah pemadatan, lakukan uji kepadatan lapangan menggunakan alat seperti sand
cone, nuclear density gauge, atau water balloon untuk memverifikasi bahwa
kepadatan tanah yang dicapai sesuai dengan persyaratan.
Uji plat beban dapat dilakukan untuk mengevaluasi kinerja tanah setelah pemadatan
dan memperkirakan kapasitas dukungan tanah.
Uji LWD (Light Weight Deflectometer) atau HWD (Heavy Weight Deflectometer)
dapat digunakan untuk mengukur kekakuan tanah dan mengidentifikasi area yang
memerlukan perawatan lebih lanjut.
d (gr/cm3)
1,90 MDD
1,87
1,85
1,80
OMC
12 14 14,9 16 18 w (%)
Dari gambar diatas diperoleh berat volume kering maksimum (d-maks) = 1,87 gr/cm3 dan kadar
air optimum (wopt) = 14,9 %.
b. Pada berat volume kering (d) = 1,87 gr/cm3, untuk 1 m3 benda uji, maka Ws = 1,87 t
Ws 1,87
Volume padat : Vs = = = 0,685 m 3
Gs w 2,73 . 1