PEMADATAN TANAH

Tujuan:
1. Meningkatkan kuat geser tanah
2. Mengurangi kompresibilitas
3. Mengurangi permeabilitas
4. Mengurangi perubahan volume akibat perubahan kadar
air.

Tingkat kepadatan  berat volume kering tanah, d

Pada saat w = 0     d  w0    1
 d  w w    2   d  w0    d
1

Kadar air optimum

 Uji pemadatan di Laboratorium (1)

ASTM D-698
AASHTO T-99

V  944 cm3
Standard Proctor Test
 W
Untuk setiap percobaan, berat volume basah:  
Vm 

Berat volume kering: d 
w(%)
1
100

Berat volume kering maksimum (teoritis) pada suatu kadar air

tertentu dengan kondisi “zero air voids”:

Gs w
 zav 
1 e

Gs w w
Tanah jenuh 100%  e=wGs  zav  
1  wG s w  1
Gs
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemadatan tanah

1. Kadar air
2. Jenis tanah
3. Usaha pemadatan

2. Pengaruh jenis tanah:

1. Distribusi ukuran butir

2. Bentuk butiran tanah
3. Berat spesifik bagian padat
4. Jumlah & jenis mineral lempung
 LL=30-70 LL<30

Tipe kurva pemadatan

(Lee & Suedkamp,1972)

LL<30 ;
LL>70
LL>70
3. Pengaruh energi pemadatan:

Energi pemadatan per volume satuan (E):

N b N lWH
E Nb = jumlah pukulan per lapis
V Nl = jumlah lapisan
W = berat pemukul
H = tinggi jatuh pemukul
V = volume mould

Pada Standard Proctor Test:

(25)(3)(5,5)(1)
E  12375 ft - lb/ft 3
(1 / 30)
Nb E (ft-lb/ft3)
20 9900
25 12375
30 14850
50 24750
 Uji pemadatan di Laboratorium (2)

ASTM D-1557
AASHTO T-180

E  56250 ft - lb/ft 3
Drop=
457,2 mm

V  944 cm3 Massa=4,54 kg

Modified Proctor Test

Sifat-sifat tanah lempung yang dipadatkan
(Lambe, 1958)
 Parallel

Particle orientation
Seed & Chan
(1959)

Random

d(kN/m3)
w(%)
 (Lambe, 1958)

d(kN/m3) k (cm/det)

w(%)