Vv
Investigasi Mekanika Tanah yang dibutuhkan untuk konstruksi PLTA
• Pengujian Seismik Refraksi
• Pengeboran Inti
• Pengujian Permeability dengan metode packer test
• Pengujian Penetrasi dengan metode SPT dan DPT
• Pengujian Bearing Capacity dengan metode Plat loading test
• Pengujian kuat geser dengan metode insitu Direct Shear Test
• Pembuatan Sumur uji
• Pengujian Laboratourium
Jenis uji mekanika
Standartanah
yang dipakai Output
Kadar air asli SNI 03-1965-1990 w
Berat isi tanah asli SNI 03-3637-1994 g
Berat jenis SNI 03-1964-1990 Gs
Batas-batas atterberg SNI 03-1966-1990 & SNI 03-1967-1990 LL, PL, IP
Gradasi (sieve dan hidrometer) SNI 03-3423-1994 % ukuran butir
Pemadatan standar SNI 03-2832-1992
g, gd, gw, e
Konsolidasi SNI 03-2812-1992 Cc, Cr, S
Direct Shear Test SNI 03-2813-1992 & ASTM D – 3080-79 C dan f
Triaxial CU SNI 03-2455-1991 C dan f
Swelling test SNI 13-6424-2000 % dan pressure swelling
2. Huruf kedua
menunjukan sifatnya:
W = Well graded (bergradasi baik)
P = Poorly Graded (bergradasi jelek)
M = Silt contains
C = Clay contains
L = Low plasticity
H = High plasticity
Diagram Plastisitas (ASTM, Casagrande)
Untuk tanah berbutir halus dan bagian butir halus dari tanah berbutir kasar
Permeabilitas Tanah dan Rembesan
Pengertian : Kecepatan Atau Kemampuan Air/Cairan Melalui
Suatu Media Berpori
Tujuan :
a. Mengevaluasi jumlah rembesan (seepage) yang melalui
bendungan/tanggul, tunnel
b. Mengevaluasi gaya angkat atau gaya rembesan dibawah
struktur hidrolik untuk keperluan analisa stabilitas
c. Mengontrol kecepatan rembesan
d. Mengetahui laju penurunan konsolidasi tanah
Penentuan Koefisien Permeabilitas
Pengujian Permeabilitas
Laboratorium
Tinggi Konstan (Constant Head)
Lebih sesuai untuk tanah berpasir, pasir atau kerikil yang mempunyai
angka pori yang
Tinggi Jatuhbesar (Falling Head)
Lapangan
Uji air bertekanan (Packer Test)
Metode pengujian permeability dilapangan yang dianjurkan oleh beberapa
departemen perizinan di indonesia, karena menghasilkan 2 fariabel data yaitu K
dan Lu. Data ini penting untuk pemilihan water treatment nantinya.
REMBESAN(SEEPAGE)
Dasar Persamaan Aliran Air
Overturning (guling)
1.5 1.1
Batas deformasi
Total settlement yang diijinkan : 8 cm
Difernsial settlement yang diijinkan : d/L < 0,0003
Analisis hasil pengujian laboratorium Pemeriksaan langsung di lapangan
Penentuan Safety factor sliding dapat menggunakan software Plaxis dan geo
slope.
Data yang dibutuhkan: - Data cut of slope
- g = Density Tanah
- c = Kohesi
- F = Sudut Geser
5. Uplift
3. PERBAIKAN BEARING CAPACITY DI PLTA
Ketentuan:
Concrate Blanket
Bedrock
Consolidation Grouting Concrate Backfill Apron and cascade
Excavation stilling basin
Proses penggalian tanah pondasi bendungan PLTA poso-1
PI = 31,9 %
Potensi pengembangan = sedang
Bearing Capacity = 9 ton/m2
Over excavation di Pedestal Penstock Line-2
Concrete
b. Pencampuran kimia
Pemilihan jenis metode stabilisasi yang cocok ditentukan berdasarkan
ukuran butir tanah yang lolos saringan No. 200 dan Indek Plastisitas
seperti yang ditunjukkan pada
Yang pernah dilakukan di Poso-2