Anda di halaman 1dari 71

PENYELIDIKAN GEOTEKNIK UNTUK PERENCANAAN

JALAN

Liliwarti
PENDAHULUAN
• Penyelidikan tanah adalah mata rantai awal dari seluruh proses perencanaan
fondasi/jalan/jembatan dan gedung
• Harus dilakukan oleh personel yang trampil
• Harus diawasi oleh ahli geoteknik

Sasaran Penyelidikan Tanah

▪ Stratifikasi lapisan tanah


▪ Sifat indeks propertis lapisan tanah
▪ Sifat mekanis lapisan tanah (kuat geser & kompresibilitas)
▪ Kondisi air tanah
▪ Komposisi kimia air tanah (dampak korosi)
PERMASALAHAN GEOTEKNIK PADA JALAN RAYA

TANAH LUNAK
PerencanaanPenyelidikanTanah

1 2 3 4

Pengumpulan Pengumpulan Penyelidikan Penyelidikan


Informasi awal informasi awal lapangan detail lapangan
struktur awal dan laboratorium
geoteknik
1. PENGUMPULAN INFORMASI AWAL STRUKTUR
PENGUMPULKAN DATA/INFORMASI TERKAIT STRUKTUR YANG
1 AKAN DIBANGUN TERMASUK JENIS STRUKTUR DAN
PERUNTUKANNYA, STANDAR YANG BERLAKU, HINGGA BEBAN YANG
BEKERJA. JIKA PENYELIDIKAN AKAN DILAKUKAN UNTUK JEMBATAN,
JUGA DIPERLUKAN PANJANG SPAN DAN BEBAN PADA SETIAP PIER
DAN ABUTMENT

2. MENGUMPULKAN DATA/INFORMASI TERKAIT SUB-


2 SOIL, SEPERTI:
• Peta geologi
• Peta topografi
• Data penyelidikan tanah terdekat dari konstruksi di sekitar
• Data dari sumber terpercaya yang dapat memberi gambaran
yang mungkin ditemukan selama proses penyelidikan tanah
3 3.PENYELIDIKAN AWAL BERUPA KUNJUNGAN DAN
PENGAMATAN VISUAL KONDISI LAHAN DAN AREA
SEKITAR.

JENIS VEGETASI TERKADANG MENGGAMBARKAN TANAH PERMUKAAN,


JALUR DRAINASE NATURAL (IN & OUT), JIKA ADA OPEN-CUT DI SEKITAR
LAHAN DAPAT MEMBERI GAMBARAN STRATIFIKASI, HINGGA KEPADA
PENAMPAKAN RETAK DI STRUKTUR SEKITAR YANG DAPAT MEMBERI
INDIKASI ADANYA LAPISAN TANAH LUNAK ATAU TANAH EKSPANSIF
4. PENYELIDIKAN DETAIL LAPANGAN
DAN LABORATORIUM
4
A.TITIK PENYELIDIKAN LAPANGAN DAPAT BERUPA
▪ TITIK BOR DAN SPT

▪ SONDIR

B. PENYELIDIKAN LABORATORIUM
- UJI PROPERTIS TANAH ( BERAT ISI, BERAT JENIS, ANALISA BUTIR DAN
ATTERBERG LIMIT)
- UJI SIFAT MEKANIS TANAH ( UJI KUAT GESER, KONSOLIDASI ,
PEMADATAN ( COMPACTION) DAN CBR
SNI 8460 2017
PETUNJUK PENYELIDIKAN TANAH

Fondasi Tiang
PETUNJUK PENYELIDIKAN TANAH
PETUNJUK PENYELIDIKAN TANAH
PENYELIDIKAN LAPANGAN DAN LABORATORIUM

PENYELIDILAN LAPANGAN PENGEBORAN


DAN SPT
▪ Pengeboran manual (Auger boring)
▪ Pengeboran MESIN)

Syarat umum Pengeboran:

▪ Menjaga keaslian struktur tanah


▪ Hati2, tidak kasar.
▪ Bersih dari endapan.
▪ Lubang bor tidak runtuh atau mengecil.
▪ Tidak melebihi kedalaman yang diinginkan.
PENYELIDIKAN LAPANGAN

Pengeboran dilaksanakan dengan


menggunakan mesin bor Hydraulic dengan
sistem pengeboran Rotary Drilling. Dalam
pelaksanaan deep boring, dilaksanakan juga
pekerjaan Standart Penetration Test (SPT). Pada
proses pengeboran dilaksanakan pula
pengambilan sample tanah asli (undisturbed
sample) maupun sample tanah terganggu
(disturbed sample).
PENGAMBILAN CONTOH TANAH
SAMPLING

▪ TANAH TIDAK TERGANGGU


Undisturbed Sample/UDS

▪ TANAH TERGANGGU Disturbed Sample (DS)

▪ Dilindungi dari kekeringan


SEGERA DIUJI
▪ Dilindungi dari getaran
LABORATORIUM
▪ Hindari kesalahan labeling
STANDART PENETRATION TEST ( SPT )

Uji SPT adalah metode uji tanah in-situ yang dilaksanakan guna
mengetahui sifat rekayasa geoteknik tanah bawah
permukaan. Standard Penetration Test (SPT) dilaksanakan
bersamaan dengan pengeboran, baik untuk mengetahui sifat
perlawanan dinamik tanah juga sekaligus melakukan
pengambilan sampel tanah UDS (Undisturbed Sample) dengan
teknik penumbukan.
Uji SPT terdiri atas uji pemukulan tabung belah dinding tebal ke
dalam tanah, disertai pengukuran jumlah pukulan untuk
memasukkan tabung belah sedalam 300 mm vertikal. Dalam
sistem beban jatuh ini digunakan palu dengan berat 63,5 kg, yang
dijatuhkan secara berulang dengan tinggi jatuh 0,76 m.
STANDART PENETRATION TEST ( SPT )

N-SPT = N2 + N3
BORING LOG

DAYA
DUKUNG
TANAH
KORELASI NILAI N- SPT TEHADAP KEPADATAN DAN
KEKERASAN TANAH
Kepadatan dan Kekerasan Tanah
CONE PENETRATION TEST (CPT)/ SONDIR

Sondir (CPT ) adalah investigasi dalam


penentuan kondisi geoteknik dalam area
proyek. Sondir ini juga telah diatur dalam SNI
2827:2008 mengenai Cara Uji Penetrasi
Lapangan dengan Alat Sondir.
1. Parameter: Nilai konus (qc) dan friksi lokal (fs).
Tegangan pori (u) untuk sondir elektrik
2. Korelasi ke sifat mekanis tanah:
3. Identifikasi jenis tanah serta kepadatan dan kekerasan
Kuat geser tanah
4. Perencanaan tiang pancang
CONE PENETRATION TEST (CPT)/ SONDIR

1. Konus biasa, yang diukur adalah perlawanan ujung konus (qc) dan
biasanya digunakan pada tanah yang berbutir kasar, dimana besar
perlawanan lekatnya kecil.
2. Bikonus, yang diukur adalah perlawanan ujung konus (qc) dan
hambatan lekatnya (fs)dan biasanya digunakan pada tanah yang
berbutir halus
HASIL UJI SONDIR

DAYA
DUKUNG
TANAH
UJI LABORATORIUM
Uji laboratorium pada contoh tanah meliputi pengujian untuk
memperoleh sifat-sifat seperti:
dibawah:

a) Sifat fisis (Indeks propertis ) d) Sifat Mekanis Pemadatan Tanah


(Uji kadar air, berat volume, berat jenis, (Uji pemadatan tanah ringan dan berat, CBR)
distribusi ukuran butir, batas cair dan
plastis.

b) Sifat Mekanis Kekuatan Geser e) Sifat Hidrolis


(Uji kuat tekan bebas, triaksial dan geser lang (Uji permeabilitas berbutir halus dan kasar )
sung ( DIRECT SHEAR)

c) Sifat Mekanis Kompresibilitas f) Sifat Kimia


(Uji Konsolidasi (Uji kandungan organik, karbonat, sulfat, klorit

dan pH)
a. Sifat Indeks Propertis / Klasifikasi
PI = LL- PL
PI = LL - PL
KLASIFIKASI TANAH
SILT/CLAY SAND GRAVEL

100

LL = ….% 90

PL = ….%

Persentase Lolos(%)
80

PI = …..% 70

60

SILT / CLAY = ….%


50

SAND = …..% 40

GRAVEL = …..% 30

20

10

0
0,01 0,1 1 10 100
Ukuran Butiran (mm)

▪1. Sistem USCS (Unified Soil Classification System)

▪ 2. Sistem AASHTO (American Association of State


Highway and Transportation Officials)
KLASIFIKASI USCS KLASIFIKASI AASTHO
UJI LABORATORIUM
SIFAT MEKANIS KUAT GESER TANAH)
KRITERIA KERUNTUHAN MOHR-COULOMB
UNDRAINED & DRAINED STRENGTH
UJI LABORATORIUM
SIFAT MEKANIS KUAT GESER TANAH)
a. UNCONFINED COMPRESSION TEST (UCS)

Diklasifikasikan sebagai unconsolidated undrained test


Cocok untuk tanah lempung jenuh
Dalam percobaan ini tidak ada tegangan sel (3 =0 )
hanya beban vertical ( 1 )

Beban vertical yang menyebabkan tanah menjadi


retak dibagi satuan luas yang dikoreksi (A’) disebut
Ultimate Compression Strength (qu ).

Parameter tanah yang didapat hanya kohesi (cu )


sedangkan sudut geser dalam dianggap nol (
u = 0)
b. DIRECT SHEARTEST

c = …..
 = ……
c. UJI TRIAXIAL
▪ Uji ini cocok untuk segala jenis tanah
▪ Tekanan air pori dapat dikontrol dan diukur
▪ Tanah tersaturasi dengan permeabilitas rendah dapat dikonsolidasi
▪ Kondisi tegangan dapat digambarkan dengan lingkaran Mohr
UJI KONSOLIDASI

uji konsolidasi adalah memberikan


beban secara bertahap kepada tanah
dan mengukur perubahan volume (atau
perubahan tinggi) contoh tanah
terhadap waktu. Tujuan dari uji
konsolidasi adalah untuk menentukan
sifat kemampatan tanah dan
karakteristik konsolidasinya yang
merupakan fungsi dari permeabilitas
tanah.
UJI KONSOLIDASI

Pengujian ini hanya dilakukan untuk


jenis tanah berbutir halus seperti
lempung dan lanau dan digunakan
untuk mengukur besarnya
penurunan konsolidasi dan
kecepatan penurunan. Parameter
yang
diperoleh dari pengujian ini antara lain,
koefisien konsolidasi (Cv),
koefisien perubahan volume (mv)
dan indeks pemampatan (Cc).
Prosedur pengujiannya mengacu
kepada SNI 2812:2011.
UJI KONSOLIDASI
MATERIAL TANAH TIMBUNAN
a. UJI PEMADATAN
b. UJI CBR
c. KONTROL KEPADATAN
LAPANGAN ( SAND
CONE)
MATERIAL TANAH TIMBUNAN
A. TIMBUNAN BIASA
B. TIMBUNAN PILIHAN
TIMBUNAN BIASA
Bahan yang dipilih sebaiknya tidak termasuk tanah yang
berplastisitas tinggi, yang diklasifikasikan sebagai A-7-6 menurut
AASHTO M145 atau sebagai CH menurut "Unified atau Casagrande Soil
Classification System“, harus memiliki CBR MINIMAL 6 % setelah
perendaman 4 hari bila dipadatkan 100 % kepadatan kering maksimum
(MDD) seperti yang ditentukan oleh SNI 03-1742-1989.

Tanah sangat expansive yang memiliki nilai aktif lebih besar dari 1,25,
atau derajat pengembangan yang diklasifikasikan oleh AASHTO T258
sebagai "very high" atau "extra high", tidak boleh digunakan sebagai
bahan timbunan.
TIMBUNAN PILIHAN

Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus


terdiri dari bahan tanah atau batu yang memenuhi semua ketentuan di
atas untuk timbunan biasa dan harus, memiliki CBR paling
sedikit 10.% setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai
100.% kepadatan kering maksimum sesuai dengan SNI 03-1742-
1989.
PEMADATAN
(COMPACTION)
Tujuan
Merubah sifat-sifat teknis tanah
menjadi lebih baik: strength,
compressibility, volume stability (shrink-
swell potential), hydraulic conductivity,
and erodibility.
• mengurangi kompresibilitas
• menaikkan kekuatan tanah
• mengurangi potensi likuifaksi
• mengontrol shrinkage dan swelling
•mengurangi hydraulic
compressibiliy/permeabilitas
• menaikkan daya tahan terhadap
erosi
• mengontrol resilience properties
(kekenyalan)
PEMADATAN (COMPACTION)
KONTROL KEPADATAN DILAPANGAN
Spesifikasi pemadatan lapangan mensyaratkan agar
beratVolume kering lapangan harus mencapai 90 –
95% berat volume kering maksimum di laboraturium yang
ditentukan melalui tes Proctor Standar atau Proctor
Modifikasi.

▪ metode kerucut pasir


▪ metode balon
▪ metode dengan air
atau oli
▪ metode nuclear
density
SAND CONE

DERAJAT KEPADATAN
= d lap/ lab
California Bearing Ratio Test (CBR)
Standar Perkerasan
DINAMIC CONE PENETROMETER ( DCP )
DINAMIC CONE PENETROMETER ( DCP )
DINAMIC CONE PENETROMETER ( DCP )
Sekian Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai