Anda di halaman 1dari 61

PENYELIDIKAN TANAH

Pengujian Lapangan

Ir. Muhammad Suradi, M.Eng.St., Ph.D.


HATTI CABANG SULAWESI SELATAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

WORKSHOP SERTIFIKASI G-1


HIMPUNAN AHLI TEKNIK TANAH INDONESIA (HATTI)
MAKASSAR, 26-29 OKTOBER 2020
OUTLINE

• Latar belakang dan tujuan

• Tahapan penyelidikan tanah

• Konfigurasi dan kedalaman penyelidikan tanah

• Metode penyelidikan tanah

• Penentuan sifat-sifat tanah berdasarkan hasil


penyelidikan lapangan

• Laporan hasil penyelidikan tanah


LATAR BELAKANG

• Sulit mendapatkan sampel tanah representatif


• Analisis kelakuan tanah biasanya berdasarkan
kondisi yang diidealisasikan /disederhanakan
TUJUAN
• Menentukan jenis, ketebalan, penyebaran lapisan tanah,
& jika diperlukan posisi bedrock (stratifikasi & deskripsi)

• Mendapatkan contoh tanah atau batuan untuk deskripsi dan uji


laboratorium

• Menentukan kondisi air tanah

• Menentukan karakteristik tanah dengan uji lapangan

• Mendapatkan cukup informasi untuk menentukan jenis pondasi yang


sesuai & memperkirakan kesulitan yang akan dihadapi dalam
pekerjaan tanah
TAHAPAN PENYELIDIKAN TANAH

 Inspeksi awal (site visit)

 Penyelidikan awal (preliminary investigation)

 Penyelidikan rinci (detail investigation)

 Penyelidikan tambahan (additional investigation)


PROGRAM PENYELIDIKAN TANAH

• Rencana lokasi titik penyelidikan termasuk jenis


penyelidikan
• Kedalaman penyelidikan
• Jenis contoh tanah yang akan diambil termasuk jumlah
dan kedalaman
• Spesifikasi pengukuran air tanah
• Jenis peralatan yang akan digunakan
• Standar yang akan diterapkan
BATASAN PENYELIDIKAN TANAH

Tidak ada batasan kaku


 Tergantung jenis tanah, variasi lapisan tanah, kondisi air
tanah, jenis proyek, dampak lingkungan, dan informasi
lain-lainnya
 Makin tinggi ketidakseragaman tanah makin banyak titik
penyelidikan yang dibutuhkan
 Lakukan penyelidikan sampai kedalaman tanah yang
dipengaruhi beban bangunan di atasnya
KONFIGURASI PENYELIDIKAN TANAH
Faktor-faktor yang mempengaruhi:
- Kompleksitas kondisi tanah
- Jenis proyek
- Pengalaman setempat

Pedoman dasar:
▪ Penyelidikan awal : jarak titik
100 – 200 m u/ tanah normal &
50 – 100 m u/ tanah lunak
KONFIGURASI PENYELIDIKAN TANAH
• Penyelidikan detail:
- Jarak ttk 25 – 50 m u/ konst. memanjang
(jln, terowongan) &
15 – 25 m u/ bang. persegi (gdg, jmbtn)

- Min ttk: 3 – 5 lokasi diatur pd pola teratur


(4 sudut + 1 tengah sebuah bangunan;
atau di kaki, lereng, & bahu sebh lereng).

- Selalu tempatkan ttk pada posisi bangunan


berat & penting, lokasi yg diduga terdapat
perubahan stratifikasi yg menyolok
KONFIGURASI PENYELIDIKAN TANAH

Rekomendasi :
 Jml ttk penyelidikan berupa kombinasi ttk bor & sondir
Perbandingan yg dianjurkan 1 ttk bor: 3 – 5 sondir
 Penyelidikan dg sondir tanpa bor hanya diperbolehkan
u/ penyelidikan awal atau bangunan kecil
 Pengeboran dititikberatkan u/ mendptkan sifat2 tanah,
sedangkan sondir u/ stratifikasi tanah
KONFIGURASI PENYELIDIKAN TANAH
KEDALAMAN PENYELIDIKAN TANAH
Pertimbangan:
 Sampai kedalaman dimana masih dipengaruhi oleh
beban bangunan di atasnya (daya dukung & penurunan)
Kedalaman Penyelidikan bergantung pada:
 Jenis struktur yang akan dibangun
 Jenis tanah
 Perkiraan jenis pondasi yang akan digunakan
KEDALAMAN PENYELIDIKAN TANAH
KEDALAMAN PENYELIDIKAN TANAH
KEDALAMAN PENYELIDIKAN TANAH
KEDALAMAN PENYELIDIKAN TANAH
KEDALAMAN PENYELIDIKAN TANAH
KEDALAMAN PENYELIDIKAN TANAH
METODE PENYELIDIKAN TANAH
- Pengeboran (boring)
- Pengambilan contoh tanah (sampling)
- Test pit
- Uji penetrasi standar (SPT)
- Uji sondir (CPT)
- Uji-uji lapangan lainnya: vane shear test,
pressuremeter test, dilatometer test,
plate bearing test, & CBR test.
Metode Pengeboran

• Auger Boring (Pengeboran Auger)

• Wash Boring (Pengeboran Bilas)

• Core Drilling (Pengeboran Inti)


Auger Boring

• Auger Boring • Machine Auger


Wash Boring
Core Drilling
Foto Core Drilling
Alat-alat Bor
Mata Bor
Informasi Detail tentang Pengeboran
Metode Pengambilan Contoh Tanah
(Sampling Method)

1. Undisturbed Soil Sample (UDS)


 Tabung
 Test Pit
2. Disturbed Soil Sample (DS)
 Tanah hasil pengeboran
 Tanah hasil uji SPT
Pengambilan Contoh Tanah Asli (UDS)

• Perlakuan Contoh Tanah:

- Dilindungi dari kekeringan

- Dilindungi dari getaran

- Hindari kesalahan labeling

- Segera diuji laboratorium


Jenis Tabung Contoh Tanah Asli (UDS)

• Stationary Piston Sampler: untuk tanah sangat


lunak - lunak
• Shelby Thin Wall Tube Sampler: untuk tanah
lunak – agak kaku
• Denison Thick Wall Tube Sampler: untuk tanah
kaku - keras
Tabung Piston Sampler

• Persyaratan UDS

Ar < 10 %
Do2  Di2
Ar (%) = Di2
x 100

dimana:
Ar = tkt gangguan contoh tanah
Do = diameter luar
Di = diameter dalam
Tabung Sampler Tipis
Tabung Denison Sampler
Tabel Pengambilan Contoh Tanah Asli
Pengambilan Contoh Tanah Terganggu (DS)
Pengambilan Contoh Tanah Terganggu (DS)
Pengambilan Contoh Batuan (Rock Coring)

Dianjurkan pengambilan contoh batuan minimal sedalam 3 m.


▪ Single Core Barrel u/ batuan kuat, utuh & homogen;
▪ Double Core Barrel u/ batuan lunak, retak-retak, & tdk homogen;
▪ Triple Core Barrel u/ batuan lunak, sangat retak-retak, & tdk homogen.
Evaluasi Kualitas Batuan
1. Rasio Keutuhan (Recovery Ratio, RR = RQD) :
PanjangContoh Batuan yg Utuh
RR =
PanjangContoh Batuan

RR = 1  batuan kuat
RR ≤ 0,5  batuan sangat retak2 rapuh

2. Kualitas Batuan (Rock Quality Designation, RQD) :


RQD : 1,00 – 0,90  sangat bagus
RQD : 0,90 – 0,75  bagus
RQD : 0,75 – 0,50  sedang
RQD : 0,50 – 0,25  jelek
RQD : 0,25 – 0,00  sangat jelek
Uji Penetrasi Standar
Standard Penetration Test (SPT)
Standard Penetration Test (SPT)

Ketentuan Pengujian:
1. Berat palu = 63,5 kg
2. Tinggi jatuh = 76 cm
3. Tabung SPT dipukul
sampai masuk ke
lapisan tanah sedalam
45 cm
4. Nilai SPT: jml pukulan
untuk tabung penetrasi
30 cm terakhir
Metode Pengujian SPT
Tipe-tipe Penumbuk Tabung SPT
Tabung SPT
Faktor-faktor Koreksi Hasil Uji SPT

▪ Efisiensi Penumbuk ▪ Faktor Koreksi Lubang Bor,


Tabung SPT, & Stang Tabung
Perhitungan Hasil Uji SPT

▪ Nilai SPT yang terkoreksi atas prosedur pengujian :


Em . C B . C s . C R . N
N60 =
0,60
dimana : Em : efisiensi penumbuk
CB : koreksi diameter lubang bor
CS : koreksi tabung SPT
CR : koreksi stang tabung
N : nilai SPT dari hasil pengujian

Catatan : Nilai SPT (N) merupakan nilai perkiraan dan


tidak cocok digunakan pada tanah yang
mengandung krikil dan batuan.
▪ Nilai SPT yang terkoreksi atas tegangan tanah asli
(overburden stress) :
N60 ‘ = CN . N60

- Untuk pasir halus yang terkonsolidasi normal :


2
CN =
1 
r
v '

- Untuk pasir kasar yang terkonsolidasi normal :

CN = 3
2 
r
v '

- Untuk pasir yang terkonsolidasi lebih (overconsolidated) :


1,7
CN =
0,7  
r
v '

dimana : σr : tegangan acuan, 100 kPa; σv’ : tegangan tanah asli efektif
Korelasi Nilai SPT untuk Tanah Kohesif
Korelasi Nilai SPT untuk Tanah Kohesif
Korelasi Nilai SPT untuk Tanah
Berbutir
Korelasi Nilai SPT untuk Tanah
Berbutir
Test Pit

• Kedalaman dangkal

• Undisturbed sample

• Biasanya untuk tanah


quarry
Cone Penetration Test (CPT)

Uji lapangan paling populer Jenis-jenis konis:


Hasil pengujian: tahan ujung konis - Konis biasa
(qc), gesekan kulit (fc).
- Bikonis
Metode Uji CPT
- Instalasi peralatan dengan memasang angker.
- Penetrasi konis dengan menekan stang luar.
- Pembacaan tahanan ujung dan gesekan kulit
dengan menekan stang dalam. Pembacaan
dilakukan setiap interval penetrasi 20 cm.
- Pengujian dihentikan jika pembacaan
manometer > 150 kg/cm2.
Perhitungan Hasil Uji CPT

Tahanan Gesek (Hambatan Lekat), HL = (JP – PK) A/B


Dimana : JP : jumlah tahanan ujung dan gesekan kulit konis.
PK : tahanan ujung konis
A : interval pembacaan (=20 cm); B : faktor alat (=10)
Grafik Hasil Uji CPT
Korelasi Nilai CPT vs. Parameter Tanah
- Modulus Elastisitas : E = 2 qc (Schmertmann)
Jenis-jenis Penyelidikan Tanah Lainnya
- Vane Shear Test : mengukur kuat geser tanah
lempung lunak.
- Pressuremeter Test: mengukur modulus
deformasi tanah, Epm  jenis tanah.
- Dilatometer Test: mengukur indeks bahan, ID;
indeks tegangan horizontal, KD; modulus
dilatometer, ED ; indeks tek. air pori, UD 
modulus deformasi, kuat geser, jenis tanah, dll.
- Plate Bearing Test : mengukur penurunan 
menghitung modulus deformasi, E,
menentukan kuat geser tanah, & merancang
pondasi (daya dukung & penurunan).
- California Bearing Ratio (CBR) Test
RANGKUMAN KESESUAIAN PENERAPAN
METODE PENYELIDIKAN LAPANGAN
LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH
Diperoleh melalui pengamatan & uji lapangan, dan uji laboratorium.

Laporan penyelidikan tanah mencakup :


1. Skop penyelidikan.
2. Deskripsi umum konstruksi yg akan dibangun
3. Kondisi geologis lokasi/lapangan.
4. Sarana drainase lokasi/lapangan.
5. Detail pengeboran.
6. Deskripsi kondisi tanah.
7. Muka air tanah.
8. Rekomendasi detail pondasi dan alternatifnya
9. Permasalahan konstruksi yg diperkirakan.
10. Batasan penyelidikan.

Gambar-gambar yg perlu dilampirkan pada laporan ini :


1. Peta lokasi.
2. Lokasi pengeboran pada layout konstruksi yg akan dibangun.
3. Laporan hasil pengeboran (Boring Logs).
4. Hasil uji laboratorium.
5. Presentasi khusus lainnya.
Boring Logs
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai