Anda di halaman 1dari 31

PENYELIDIKAN LOKASI

PROYEK
PERTEMUAN KE-1

PENYELIDIKAN
LOKASI PROYEK
Disampaikan Oleh:
Devita Mayasari, S.T., M.Eng.

PROGRAM STUDI
TEKNIK SIPIL
Eksplorasi Tanah
• Tujuan eksplorasi tanah
• Langkah penyelidikan
• Kedalaman penyelidikan
• Titik penyelidikan
• Metode eksplorasi
• Penyelidikan tanah diperlukan untuk evaluasi
kesesuaian proyek dengan lokasi proyek.
• Informasi yang lengkap tentang tanah dan
bangunan diperlukan untuk menentukan
fondasi yang sesuai, praktis, aman, dan
ekonomis.
• Penilaian mengenai lokasi proyek akan
EKSPLORASI menentukan seberapa ekonomis suatu proyek
dikembangkan
TANAH • Penyelidikan tanah diperlukan untuk menilai
kembali kestabilan dan integritas bangunan
yang telah ada dan ketidakstabilan dari
fondasi.
• Pengalaman penyelidikan tanah sangat berpengaruh untuk menentukan intensitas
penyelidikan, jumlah dan kedalaman penyelidikan, jumlah sampel, dan pelaksanaan
pengujian di lapangan.
• Kurangnya penyelidikan tanah akan menyebabkan kesalahan penilaian terhadap kondisi
tanah yang sebenarnya, sebaliknya berlebihan akan menyebabkan biaya dan tenaga yang
terbuang.
• Biaya penyelidikan tanah bukan merupakan presentase dari seluruh biaya proyek
• Diperlukan biaya yang cukup untuk menentukan disain fondasi yang ekonomis dan
mengurangi resiko kemungkinan kondisi tanah yang kurang menguntungkan.
• Eksplorasi tanah pada suatu bangunan secara umum dibagi menjadi 4 kategori utama:
1. Memisahkan informasi yang telah ada dari bangunan yang akan didirikan
2. Mengumpulkan informasi yang telah ada untuk kondisi tandah dasar setempat, misalnya
peta geologis, peta agronomi, manual tanah, laporan yang sudah ada tentang eksplorasi
tanah
3. Peninjauan lapangan ke tempat lokasi proyek yang direncanakan
4. Peninjauan lapangan terinci
• Fase Perencanaan Penyelidikan Tanah

Step 1 Pengumpulan informasi awal struktur


• Data/informasi terkait struktur yang dibangun

Step 2 Pengumpulan informasi awal geoteknik


• Data/informasi terkait sub-soil

Step 3 Penyelidikan awal lapangan


• Pengamatan visual kondisi lahan dan area sekitar

Step 4 Penyelidikan detail lapangan


• Jumlah titik, kedalaman titik, lokasi uji dan kedalaman, jenis uji
1. Kelayakan proyek dari sisi geologi dan geoteknik
2. Desain fondasi
3. Kemungkinan problem pelaksanaan
4. Survei SDA (Quarry)
5. Alternatif lokasi dan metode pelaksanaan
6. Menyelidiki kestabilan bangunan yang telah ada
7. Menyelidiki ketidakstabilan lereng
TUJUAN 9. Informasi perlunya bangunan sementara
10. Mengetahui lokasi dan ketebalan lapisan tanah
11. Menentukan permukaan air tanah
12. Merencanakan pengambilan sampel tanah
13. Menemukan masalah khusus yang mungkin di
lapangan
LANGKAH PENYELIDIKAN

Desk Study

Site Reconnaissance

Laporan pendahuluan

Main Investigation
(Site/Laboratory)

Laporan akhir

Monitoring
• Tujuan : mencari informasi yang relevan
dengan lokasi
a. Sejarah lokasi
b. Tata guna lahan
Desk c. Potensi tambang
Study d. Sumber mineral
e. Informasi geologi
f. Foto udara
• Tujuan : mengetahui kondisi lokasi terkini
dengan kunjungan lapangan
a. Akses jalan ke lokasi
b. Kontur/topografi
c. Quarry
Site d. Instability soil :
Reconnaissance - Longsoran
- Patahan
- Gerakan Tanah
e. Water Level
• Tujuan : pengambilan sampel atau tes
langsung di lapangan
• Sampling :
a. Trial pits
b. Shaft (lubang untuk pipa)
Main c. Borehole
Investigation
• In situ test :
a. Sondir/CPT/Dutch cone
b. Plate bearing test
c. Vane shear test
• Tujuan : Mengetahui kesesuaian hasil
penyelidikan tanah dengan pelaksanaan
konstruksi
a. Monitoring prakonstruksi
b. Monitoring masa konstruksi
Monitoring
c. Monitoring pasca konstruksi
Kedalaman uji penetrasi :
• Sondir/CPT tergantung kapasitas alat :
a. 2,5 ton → qc = 200 kg/cm2
b. 6 ton → qc = 500 kg/cm2
c. 10 ton → qc = 800 kg/cm2
• SPT (standard penetration test)
a. Peyelidikan 1,5 x lebar pondasi atau 8x diameter
KEDALAMAN
b. Uji setiap pergantian lapisan atau setiap meter
PENYELIDIKAN • PLT (Plate Load Test)
a. Secondary test
b. Pada dasar pondasi
• Uji kipas geser (vane shear test)
Pada setiap pergantian lapisan atau setiap meter
kedalaman
KEDALAMAN EKSPLORASI

1,5B

▪ Kedalaman penyelidikan 1,5x lebar fondasi


▪ Fondasi dalam min 8Ø fondasi dibawah dasar
▪ Kedalaman penyelidikan tanah menurut SNI 8460:2017
Sumber: AOG
TITIK PENYELIDIKAN

■ Petunjuk :
- Dapat memberi gambaran
kondisi tanah arah vertikal
& horisontal
- Usahakan sedekat
mungkin rencana fondasi
jika sudah ada denah
- Buat grid segiempat jika
tidak ada denah
- Min 3 titik

Sondir / SPT
Bor
Data bor u deskripsi tanah
Pengujian lab diutamakan
Komparasi data mudah dilakukan
Tabel 1. Jumlah minimum penyelidikan tanah menurut SNI 8460:2017
• Pertimbangan :
a. Topografi
b. Jenis Tanah
c. Muka air tanah
d. Jenis bangunan
PEMILIHAN e. Informasi sebelumnya
METODE f. Variasi Tanah dasar
g. Faktor Eksternal :
EKSPLORASI
- Biaya
- Waktu
- Akses ke lokasi
A. TRIAL PITS
• Dilakukan dengan cara menggali tanah
secara manual
• Untuk kedalaman yang dangkal
• Sulit digunakan pada tanah yang memiliki
muka air tinggi
METODE • Sangat sederhana dan relatif murah
EKSPLORASI • Identifikasi secara langsung
• Jumlah contoh tanah berukuran besar.
– Lubang min 1mx1mx1m
– Kedalaman 2m – 4m
Kelebihan :
▪ Sampling lebih mudah
▪ Bisa block sampel
▪ perlapisan tanah menerus 4 sisi
▪ Bisa insitu test
Kekurangan :
METODE ▪ Kendala muka air tanah
EKSPLORASI ▪ Ekskavasi lama
▪ Tidak dekat pondasi
▪ Lubang cukup besar & perlu ditutup kembali
B. SHAFT
– Seperti Trial Pits bentuk saluran memanjang
– Eksplorasi mengikuti kontur/sumbu bangunan
C. PENGEBORAN
Bor tangan
- Kedalaman terbatas
- Auger disesuaikan jenis tanah
- Sulit mendapatkan undisturb sampel

METODE -
-
Hanya dapat digunakan untuk tanah yang mempunyai kohesi cukup,
Tidak dapat digunakan pada tanah pasir terendam air

EKSPLORASI -
-
Bisa sampai kedalaman 10 m,
Biasa diaplikasikan untuk penyelidikan tanah proyek jalan raya, jalan rel,
dan lapangan terbang, dengan lubang yang dibutuhkan sekitar 4m
Bor Mesin
- Kedalaman besar
- Bisa menembus batuan
- Cocok dikombinasi dengan uji SPT
IN-SITU TEST
A. Sondir /CPT
Kelebihan :
▪ Mengetahui stratigrafi secara kontinyu
▪ Mengetahui tahanan tanah secara kontinyu
▪ Estimasi kuat geser tanah
▪ Mengetahui karakteristik settlement
▪ Formula empiris banyak
▪ Pelaksanaan relatif cepat
▪ Tidak terpengaruh air tanah
▪ Mobilisasi mudah (kap 2,5 ton)
Kesulitan :
▪ Kesulitan untuk tanah berbatu
B. SPT (Standard Penetration Test)

Alat terdiri dari tripot, tabung seberat 63,5


lbs, katrol dan tali
Kelebihan :
▪ Sederhana
▪ Bisa disertai sampling
▪ Banyak rumus empiris
Kekurangan :
▪ Alat mudah dibuat
▪ Dipengaruhi diameter lubang
Cara kerja :
Tabung seberat 140 lbs dijatuhkan dengan tinggi jatuh 30 inch, lakukan penetrasi awal sedalam 6 inch kemudian dilakukan pukulan
dan dicatat jumlah pukulan untuk penetrasi sedalam 12 inch
Pengujian dihentikan jika :
- diperlukan 50 pukulan untuk penurunan 15cm
- mencapai 100 pukulan
- 10 pukulan berturut tidak menujukkan kemajuan
Parameter : Nilai N

Tabel Korelasi N-SPT dengan properties Tanah Granuler & Kohesif


C. Plate Load Test

Alat terdiri dari :


▪ Hydraulic jack
▪ Plat baja 1ft x 1ft x 1in
▪ Manometer
Cara kerja :
Plat baja kaku ditekan dan diukur besar tekanan tanahnya
Parameter terukur : tegangan aktual (σ)
D. Vhane Shear Test

Cocok utk tanah lempung lunak sampai sedang


▪ hasil : tegangan geser
▪ dioperasikan bersamaan dengan pengeboran
Alat terdiri :
▪ Kipas dengan pelat 4 sisi
▪ Batang penekan
▪ Tuas pemutar
▪ Pengukur Torsi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai