Tujuan:
- Mahasiswa mampu memahami permasalahan dalam Geoteknik dan
kaitannya dengan penyelidikan tanah.
3.1 Permasalahan dalam Geoteknik (1)
Keruntuhan jembatan
Tanah gagal mendukung
bangunan gedung
3.1 Permasalahan dalam Geoteknik (2)
Debris flow
Kebocoran dan jebolnya bendungan
Debris flow
Kemungkinan bencana menjadi besar karena engineer
Likuifaksi -> tanahnya mencair tidak mengenal karakteristik tanah di lokasi
3.1 Permasalahan dalam Geoteknik (4)
Pengukuran topografi
(pengukuran teristris/di
atas tanah)
Foto udara
Pendugaan Geofisik (Pusdiklat SDA dan Konstruksi, 2017)
• Pengujian geofisik yang biasa digunakan adalah resistivitas permukaan (SR =
Surface resistivity), penetrasi tanah dengan radar (GPR = ground penetrating radar),
dan konduktivitas elektromagnit (EM).
• Penyelidikan ini akan sangat membantu untuk menentukan stratigrafi tanah,
mendeteksi perubahan dalam satuan batuan, dan lokasi lubang/rongga bawah tanah
pada formasi karst,
Investigasi Bawah Permukaan
(Pusdiklat SDA dan Konstruksi, 2017)
• Investigasi untuk melakukan klasifikasi batuan fondasi berdasarkan sifat-sifat teknis,
antara lain, kondisi geologi yang mencakup jenis dan sifat batuan baik fisik, teknik,
maupun sifat hidrauliknya.
• Kondisi diatas dapat diketahui dari hasil pemboran inti. Selain pemboran inti, metode lain
yang lazim digunakan adalah pendugaan geo fisik dengan survai seismik dan terowongan
uji.
Mesin bor putar (Rotary drilling machine)
Selama pengeboran dapat dilakukan berbagai uji
lapangan :
- Uji penetrasi standar (SPT) setiap kedalaman 2 meter
atau
setiap pergantian lapisan tanah.
- Uji permeabilitas setiap kedalaman 1,5 3 meter (uji
packer, open end test) disesuaikan dg karakteristik
formasi batuannya.
- Pengambilan contoh tanah tak terganggu (undisturbed
samples).
Investigasi Bawah Permukaan
(Pusdiklat SDA dan Konstruksi, 2017)
Uji lapangan/insitu:
- uji penetrasi standar (SPT),
- uji sondir (CPT): tek konus qc dan friksi fc unt lempung sangat lunak~padat.
- uji dilatometer (DMT): modulus elastisatas, kuat geser pasir, lanau, lempung
- pressure meter (PMT): koefisien tekanan tanah kondisi diam K0
- uji geser baling (VST): kuat geser tak terdrainasi lempung lunak, kaku dan lanau.
Uji lapangan juga dpt dilakukan pada sumuran atau terowong uji: uji cepat rambat
gelombang elastis, uji deformasi, uji geser, dll.
Uji di Laboratorium Mekanika Tanah, meliputi:
• Sifat fisik: berat spesifik (Gs), berat isi (n), kadar air (ω), analisis butiran, analisis
hidrometer, konsistensi tanah (batas-batas Atterberg).
• Sifat teknik: uji kuat geser (uji geser langsung, triaxiak), konsolidasi, uji permeabilitas.
• Pusdiklat SDA dan Konstruksi (2017). Geoteknik Bendungan. Pusdiklat SDA dan
Konstruksi: Diklat Perencanaan Bendungan