Anda di halaman 1dari 4

SURVEY GEOTEKNIK

1. Survei Geoteknik dan Material


Penyelidikan geoteknik dan material dilaksanakan untuk mendapatkan data lengkap sebagai
penunjang perencanaan pondasi, slope stability, settlement, perbaikan tanah dasar, perkerasan,
ketersedian material konstruksi, dan lain-lain.
a. Untuk daerah tanah lembek pada daerah jalan:
1) pengujian dengan sondir dan test pit;
2) pengambilan contoh tanah tak terganggu guna penelitian settlement, stabilitas dan kuat geser
tanah dasar;
3) verifikasi ketinggian muka air tanah;
4) pengujian laboratorium untuk elevasi karakterestik tanah;
5) penentuan metoda stabilisasi yang memadai untuk timbunan (desain timbunan);
6) kajian terhadap tipe konstruksi khususnya badan jalan;
7) lokasi dan ketebalan tanah lembek harus ditunjukkan secara jelas pada peta.

b. Untuk daerah tanah biasa pada daerah jalan:


1) pelaksanaan pemboran dangkal dengan bor tangan dan pemboran dalam dengan mesin,
terutama pada daerah galian, pelaksanaan standard penetration test (SPT) dengan interval
3m, dan pengambilan contoh tanah tak terganggu guna menyediliki stabilitas lereng dan
kekuatan geser tanah dasar;
2) pengambilan sample di main road dan access road dengan bor dalamdi lokasi setiap struktur
dan sondir setiap 500m;
3) pengujian laboratorium untuk evaluasi karakteristik tanah.

c. Untuk jembatan dan bangunan struktur lainnya:


1) melaksanakan pemboran dalam dengan mesin dan SPT (Standard Penetration Test) dan
pengambilan contoh tanah tak terganggu (undisturbed soil sampling) untuk pengujian
laboratorium;
2) melaksanakan sondir ringan (2,5 ton) sampai kedalaman tanah keras;
3) mengevaluasi karakteristik dan daya dukungan tanah dasar untuk menentukan jenis
pondasi jembatan dan bangunan struktur;
4) pada lokasi simpang susun dan sungai besar dilakukan pengambilan sample dengan bor
dalam dan sondir masing-masing 1 titik di setiap abutment dan pier;
5) pada lokasi sungai dilakukan pengambilan sample dengan bor dalam 1 titik dan sondir 1
titik;
6) pada lokasi overpass dilakukan pengambilan sample dengan bor dalam dan sondir masing-
masing 1 titik di setiap abutment dan pier;
7) Pada lokasi underpass dan jembatan penyeberangan orang dilakukan pengambilan sample
dengan bor dalam dan sondir masing-masing 1 titik
8) pada lokasi elevated dilakukan pengambilan sample dengan bor dalam setiap 100 meter
dan sondir setiap 200m;
9) pada lokasi kantor gerbang dilakukan pengambilan sample dengan bor dalam 1 titik dan
sondir 3 titik.

d. Untuk daerah labil atau timbunan tinggi diatas 2.5 meter:


1) Penyelidikan longsoran;
2) Penyelidikan pergerakan tanah;
3) Penyelidikan kestabilan lereng;
4) Pengaruh timbunan dan galian terhadap tanah asli.

e. Penyelidikan Material Konstruksi


Lingkup pekerjaan dan tujuan penyelidikan material konstruksi adalah:
1) Menyelidiki lokasi, jalur pengangkutan, dan volume potensial material konstruksi yang
tersedia;
2) Menyelidiki mutu material konstruksi melalui pengujian laboratorium;
3) Mengevaluasi karakteristik tanah yang akan digunakan untuk material
timbunan/embankment dengan penyelidikan laboratorium.

f. Pengujian Tanah/Material di Lapangan dan Laboratorium:


Lingkup pekerjaan dan tujuan pengujian tanah/material di lapangan dan laboratorium adalah:
1) Melaksanakan semua jenis pengujian lapangan yang dibutuhkan untuk mengetahui mutu
dan sifat subgrade atau material konstruksi. Jenis pengujian yang akan dilakukan ini
disesuaikan dengan kondisi lapangan yang ada:
- bor mesin;
- bor tangan;
- sondir 2,5 ton;
- SPT (interval 2m);
- pengambilan contoh tanah tak terganggu (thin wall tube);
- tes-pit dan pengambilan contoh tanah terganggu;
- kepadatan tanah di lapangan;
- kadar air lapangan;
- muka air tanah;
- pengujian CBR lapangan.
2) Melaksanakan semua jenis pengujian laboralatorium yang dibutuhkan untuk mengetahui
index dan mechanical properties dari contoh tanah atau material konstruksi. Jenis
pengujian akan mencangkup tetapi tidak terbatas pada berikut ini:
- Kadar Air;
- Berat Jenis dan penyerapan air;
- Berat Volume;
- Penyerapan Air;
- Penyelidikan Abrasi;
- Pengujian Terhadap Pelapukan Kimia;
- Analisa Gradasi;
- Pengujian Kepadatan Laboratorium;
- Pengujian Batas-Batas Atterberg;
- Kekuatan Tekan Bebas (UCS);
- Pengujian Triaksial (Kondisi UU dan CU);
- Pengujian Geser Langsung;
- Pengujian Konsolidasi;
- Pengujian CBR Laboratorium;
- Faktor Pengembangan (Swelling);
- Pengujian Material Lempung.

3) Menganalisis semua hasil pengujian dan menyusun rekomendasinya.


4) Menyusun stratigrafi tanah.
5) Memetakan tanah lunak, tanah expansive atau tanah labil lainnya.

2. Survei Hidrologi dan Sistem Drainase


Penyedia Jasa melaksanakan survei hidrologi untuk mengumpulkan data hidrologi guna
keperluan analisis debit banjir, perencanaan drainase, dan pengaruh arus sungai terhadap
struktur.
Setiap pelaksanaan Survei yang telah dilakukan, harus disusun dalam Laporan Survei,
dengan substansi Laporan terdiri dari pada bahasan berikut:
1) Ruang lingkup/cakupan survei;
2) Studi terdahulu;
3) Alat yang digunakan dan spesifikasinya;
4) Jadwal pelaksanaan survei;
5) Proses / metodologi pelaksanaan survei;
6) Proses analisis data hasil survei;
7) Kesimpulan dan rekomendasi;
8) Penggambaran.

Adapun kegiatan survei hidrologi meliputi namun tidak terbatas pada kegiatan berikut:
a. Mengumpulkan dan menganalisa data curah hujan;
b. Melengkapi dengan peta topografi skala 1:25.000 untuk penentuan catchment area;
c. Menentukan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan kemiringan relatif dari aliran sungai;
d. Menganalisa debit banjir maksimum pada sungai yang ada serta pada rencana side ditch,
gorong-gorong/RCP, talang air, dan box culvert di sepanjang rencana jalan;
e. Menentukan tinggi muka air banjir dan mengusulkan posisi elevasi jalan, serta posisi dan
bentang minimum jembatan;
f. Menentukan lokasi dan dimensi gorong-gorong, fasilitas cross drain dan side ditch
disepanjang jalan;
g. Menentukan dimensi dan sistem drainase di sepanjang jalan;
h. Evaluasi sistem pembuangan air jalan eksisting.

Anda mungkin juga menyukai