Anda di halaman 1dari 27

SOIL INVESTIGATION

(INVESTIGASI TANAH)

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
NESSA RIANA PUTRI

SYARIF HIDAYATULLAH

YURI KHAIRIZAL
Pengertian
Tanah adalah lapisan yang menyeliputi bumi antara
litosfer (batuan yang membentuk kerak bumi) and atmosfer.

Tanah sangat berguna sebagai pendukung pondasi


bangunan dan juga tentunya sebagai bahan bangunan itu
sendiri (contoh: batu bata).

Penelitian Tanah adalah penelitian yang dilakukan


untuk mengetahui kondisi geologi dan geoteknik tanah
untuk berbagai keperluan seperti desain pondasi,
pertambangan, kestabilan lereng, pembuatan jalan, dll.
Fungsi Penyelidikan Tanah
Fungsi penyelidikan tanah diantaranya :

• Menentukan kapasitas dukung tanah terhadap pondasi.


• Menentukan tipe dan kedalaman pondasi
• Untuk mengetahui posisi muka air tanah
•Menyelidiki keamanan suatu struktur bila penyelidikan
dilakukan pada bangunan yang telah ada sebelumnya
• Pada proyek jalan raya dan irigasi, penyelidikan tanah
berguna untuk menentukan letak-letak saluran, gorong-
gorong, penentuan lokasi dan macam-macam bahan
timbunan.
Jenis-jenis Penyelidikan Tanah
1. Penyelidikan di Lapangan
•Pengeboran
•Standart Penetration Test (SPT)
•ConePenetrationTest(CPT/Sondi
r)
2. Penyelidikan di Laboratorium
• Pengujian Sifat Fisika Tanah
• Pengujian Sifat Kimia Tanah
Pedoman Pengamatan Tanah di lapang ini kemudian
diperbaharui dengan judul Panduan Survei Tanah (Pusat
Penelitian Tanah dan Agroklimat, 1994). Departemen Pertanian
Amerika Serikat (USDA) juga menerbitkan buku-buku pedoman
pengamatan tanah baru, diantaranya:

1. Soil Survey Manual (1983 & 1990)


2. National Soil Handbook (1983 & 1992)
Ciri-ciri tanah yang tidak alami
adalah:

 Terdapat gumpalan-gumpalan arang, batubata, pecahan


gelas, atau bekas pembakaran, dan lain-lain.
 Terdapat lapisan humus di dalam penampang tanah yang
sangat bereda dengan lapisan humus diatasnya, kecuali
pada tanah tertimbun buried soil.
 Terdapat lapisan bawah yang tidak teratur seperti
permukaan tanahnya, kecuali terbentuk secara genetis.
 Terdapat lapisan yang mempunyai struktur dan kosistensi
yang sangat berbeda (kontras) dengan lapisan
dibawahnya, walaupun warna dan teksturnya sama,
karena kemingkinan tanah tersebut bekas timbunan.
Pengeboran
Pengeboran terdiri dari tiga cara :
1. Bor tangan (hand auger)
– Dilakukan dengan cara menekan dan memutar auger
(bor) masuk kedalam tanah dasar
– Kemampuan terbatas hanya cocok untuk pondasi
dangkal
– Tidak sesuai digunakan untuk pengeboran dibawah
muka air tanah
– Sederhana, mudah dioperasikan dan gangguan
terhadap tanah minimal
Pengeboran
2. PENGEBORAN BILAS (WASH BORING)
– Menggunakan mesin bor rotari
– Tanah dikorek dan dibilas dari dasar lubang bor
dengan sirkulasi air
– Tidak dapat untuk mengidentifikasi tanah
– Kurang sesuai untuk pemboran batuan
– Dapat digunakan disemua jenis tanah
– Sangat cocok untuk tanah lunak
– Gangguan terhadap struktur tanah sangat minimal
Pengeboran
3. PENGEBORAN INTI (CORE DRILLING)
– Menggunakan mesin bor rotari
– Tabung tunggal tanpa sirkulasi air
– Tabung ganda atau triple dengan sirkulasi air
– Dapat digunakan pada batuan
– Dapat mengidentifikasi tanah secara langsung
– Tidak sesuai untuk pengeboran pada tanah lunak
– Dapat mengganggu struktur tanah
Standart Penetration Test(SPT)
KEUNGGULAN
• Dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis tanah
secara visual
• Dapat digunakan untuk mendapatkan parameter
tanah secara kualitatif melalui korelasi empiris

KELEMAHAN
• Profil kekuatan tanah tidak menerus
• Perlu ketelitian dalam pelaksanaan (berat dan tinggi
jatuh hammer)
Cone Penetration Test (CPT/Sondir)
KEUNGGULAN
• Profil kekuatan tanah menerus
• Memberikan gambaran tanah secara cepat
• Sederhana

KELEMAHAN
• Tanah berbatu/berkerikil hasilnya tidak akurat
• Sondir mekanis kurang sensitif pada tanah liat
yang sangat lunak
Penyelidikan di Laboratorium
1. Pengujian Sifat Fisika
Pengujian sifat fisika tanah meliputi, diantaranya :
• Distribusi Butiran Tanah,
• Berat Jenis,
• Kerapatan,
• Kadar Air,
• Permeabilitas,
• Kekuatan Geser Tanah,
• Dll.
Penyelidikan Di Laboratorium
2. Pengujian Sifat Kimia
Diantara pengujian sifat kimia adalah :
• Atterberg Limit, untuk mencari :
 Batas Cair dan Plastis,
 Batas Plastis dan Semi Padat,
 Batas Semi Padat dan Padat
•Kejenuhan Tanah
•Dll.
Prosedur Penyelidikan Tanah
Prosedur penyelidikan tanah ini dimulai dengan :
1. menentukan sebuah titik tertentu pada daerah yang
diinginkan.
2. Setelah memilih tempat untuk mengambil contoh
tanah,letakkan ujung pipa PVC di atas tanah ini.
Kemudian letakkan balok kayu diatas pipa, pukul
dengan palu hingga pipa masuk kedalam tanah.
3. Pegang dan gerakkan pipa pelan-pelan dengan
gerakan melingkar guna melepaskannya. Jika pipa
tersebut terjepit, gunakan ketukan lemah samping pipa
dengan palu untuk membebaskannya. Saat menarik
pipa dari tanah, yakinkan bahwa tanah masih tertinggal
dalam pipa.
Prosedur Penyelidikan Tanah
4. Masukkan batang kayu pada ujung pipa yang terbuka
dan tekan inti tanah keluar dari pipa. Kemudian
letakkan inti tanah diatas permukaan datar. Pastikan
bahwa inti tanah yang diambil utuh seperti susunannya
sewaktu diambil.
5. Amati tanah tersebut dan buatlah suatu catatan
mengenai hal-hal yang menarik yang dapat diamati,
khususnya perubahan warna disepanjang inti.
6. Amati tiap-tiap materi yang berbeda dengan bantuan
kaca pembesar.
7. Pisahkan inti tersebut secara pelan-pelan,
kelompokkan berdasarkan kandungan materi dari
contoh yang anda miliki.
Koefisien Dasar Bangunan
KDB merupakan angka koefesien perbandingan antara
luas bangunan lantai dasar dengan luas tanah kavling atau
blok peruntukan. Perhitungan KDB sangatlah penting
dalam mendirikan suatu bangunan. Agar pondasi yang
dibangunpun terhitung kuat menahan beban diatasnya.
Perhitungan KDB tergantung pada lokasi bangunan yang
akan dibuat. Angka KDB terbagi atas 3 kategori :
• KDB padat dengan angka KDB antara 60%– 100%
• KDB sedang dengan angka KDB antara 40%-60%
• KDB renggang dengan angka KDB dibawah 40%
Perhitungan KDB
Angka KDB dapat dihitung dengan menggunakan rumus
berikut :

Angka yang didapat dari rumus ini harus disesuaikan


dengan Angka KDB yang ditetapkan oleh pemerintah
kota setempat agar sesuai dengan Tata kota yang
direncanakan pemerintah kota tersebut.
Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah

Pengukuran dan pemetaan Bidang tanah maksudnya


adalah pekerjaan untuk menentukan luas tanah pada
suatu area dengan alat ukur tanah yang hasilnya
kemudian diolah menjadi sebuah peta yang akan
berguna dalam pengolahan tanah disekitar area
tersebut. Misalnya : Daerah tersebut cocok untuk
pertanian atau perkebunan, dan lain-lain.
Sebelum suatu bidang tanah diukur, wajib dipasang
dan ditetapkan tanda-tanda batasnya, setelah
mendapat persetujuan dari pemilik tanah yang
berbatasan langsung.
Metode Pengukuran Bidang Tanah
Pengukuran bidang tanah dapat dilakukan secara
terestrial, fotogrametrik, atau metoda lainnya.
• Pengukuran terestris adalah pengukuran dengan
menggunakan alat ukur theodolite berikut perlengkapannya
seperti: pita ukur, baak ukur, electronic distance
measurement (EDM), GPS receiver, dan lain sebagainya.
• Pemetaan secara fotogrametrik adalah pemetaan melalui
foto udara (periksa foto simulasi di atas). Hasil pemetaan
secara fotogrametrik berupa peta foto tidak dapat langsung
dijadikan dasar atau lampiran penerbitan Sertipikat Hak atas
Tanah. Hasil dari pemetaan fotogrametrik ini harus kembali
diuji dengan metode pengukuran terestris, agar hasil yang
didapat pasti ditemukan dilapangan.
PERGERAKAN TANAH

• Pergerakan tanah
dapat berbahaya bagi
rumah yang berada di
wilayah tersebut, jadi
investigasi tanah sangat
penting dalam proses
penentuan wilayah
yang akan dibangun.
AKIBAT PEMILIHAN TANAH YANG TIDAK TEPAT

• DAPAT DIAKIBAT KAN OLEH


TIDAK TELITI DALAM MEMILIH
ATAU ASAL DALAM MEMILIH
TEMPAT TAMPA MELAKUKAN
PEMERIKSAAN TANAH DAN
AKAN BERAKIBAT RUMAH
TERENDAM DALAM TANAH
ALIRAN AIR
• ALIRAN AIR SANGAT
PENTING DALAM
PEMILIHAN TEMPAT
APABILA TIDAK
MEMILIH TEMPAT
DENGAN BAIK AKAN
BERKIBAT FATAL
SEPERTI AKAN
TERJADINYA BANJIR
POSISI PELETAKAN PONDASI
TANAH
METODE PERBAIKAN TANAH
LAHAN KONTRUKSI
Stone Column  

Pemasangan stone column adalah salah satu metoda perbaikan tanah

yang relatif baru. Fungsi utama pemasangan stone column adalah

untuk meningkatkan daya dukung tanah yang lembek sehingga tanah

lembek tersebut dapat menerima beban yang lebih besar. Stone

column merupakan kolom- kolom vertikal dari kerikil, semacam tiang-

tiang pancang tetapi dari bahan-bahan lepas yang dipadatkan. Kerikil

tersebut merupakan kerikil lepas yang tidak diikat oleh bahan pengikat

semen atau yang lainnya.


Dynamic Compaction (Pemadatan Dinamis)

Pemadatan dinamik dilakukan dengan menjatuhkan beban

berat dari baja atau beton dalam pola grid dari ketinggian

30 sampai 100 ft Ini memberikan cara yang ekonomis untuk

meningkatkan tanah untuk mitigasi bahaya likuifaksi.

pencairan lokal dapat dimulai di bawah titik drop sehingga

memudahkan butir pasir untuk densify. Ketika tekanan

porewater kelebihan dari menghilang pembebanan

dinamik, densifikasi tambahan terjadi. Seperti diilustrasikan

dalam foto itu, bagaimanapun, proses ini agak invasif,

permukaan tanah mungkin memerlukan pemadatan

dangkal dengan penambahan kemungkinan berikut

pemadatan butiran mengisi dinamis.


Compaction Grouting (Pemadatan grouting)

Pemadatan grouting adalah teknik dimana air


yang mengalir lambat / pasir / campuran
semen / bahan kimia lainnya disuntikkan di
bawah tekanan menjadi tanah granular.
Bentuk-bentuk bola lampu yang menggantikan
dan karenanya densifies, tanah di sekitarnya.
grouting Pemadatan adalah pilihan yang baik
jika fondasi sebuah bangunan yang ada
membutuhkan perbaikan, karena mungkin
untuk menyuntikkan nat dari samping atau di
sudut cenderung untuk mencapai di bawah
bangunan.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai