Anda di halaman 1dari 6

Pendahuluan

Drainase bawah permukaan merupakan proses drainase air dipermukaan melalui


lapisan tanah menuju sarana drainase dikedalaman tanah tertentu. Dalam hal ini terjadi
infiltrasi melalui pori-pori tanah, dengan demikian tidak semmua jenis tanah dapat
direncanakan dengan cara ini. Sehingga persyaratan yang harus dipenuhi adalah nilai
infiltrasi tanah harus lebih besar 3 cm/jam.
Sistem drainase ini banyak dipergunakan untuk daerah pertanian, jalan raya dll.
Sistem drainase ini akan dipasang pipa-pipa bawah tanah dengan kedalaman tertentu, atau
konstruksi pasangan batu kosong dibawah permukaan tanah. Pipa-pipa tersebut dapat berupa
pipa dari tanah liat, pipa beton, pipa PVC, pipa besi yang diberi lubang-lubang kecil bagian
bawahnya kurang lebih ¼ kelilingnya. Pada saat ini pipa-pipa tersebut di atas dapat diganti
lapisan geotekstile.
Sistem drainase bawah permukaan akan dipakai atau tidak tergantung kedalaman air
tanah. Dengan cara pembuatan lubang bor kecil seperti membuat sumur pantek (bor) akan
diketahui kedalaman air tanah disuatu daerah.
Presipitasi/hujan yang tidak ditangkap (diintersepsi) oleh tanaman atau bangunan-
bangunan lain di atas bumi, dapat menguap (Evaporation), meresap (infiltration) atau
menempati suatu tampungan (Depression Storage). Kelebihan air hujan ini mengikuti hukum
Gravitasi mengalir di atas permukaan bumi menuju saluran air (Stream Chanel) terdekat.
Arus air dalam aliran menuju sungai, aliran sungai akan berakhir di laut (muara sungai).
Bila hujan yang jatuh deras atau/dan lama, maka kelebihan limpasan permukaan
menjadi lebih besar, saluran-saluran dan sungai tidak dapat menampung seluruh air yang
datang, tetapi saluran hanya terisi penuh dan jadi luapan air. Hal ini mendatangkan kerugian
pada aktivitas manusia, terutama :
 Terjadinya erosi (terbawanya lapisan tanah bagian atas yang subur), merusak
tanaman.
 Terjadinya kerusakan pada daerah perkotaan, daerah irigasi, terjadinya polusi pada
persediaan air, membahayakan jiwa manusia.
 Terputusnya hubungan antar daerah, serta dapat menyebabkan kelaparan. Masalah
yang berhubungan dengan limpasan ini dapat diatasi dengan melakukan
tindakan/pendekatan awal yaitu: menganalisa/memberi jawaban terhadap beberapa
pertanyaan-pertanyaan antara lain:
 Seberang sering banjir akan terjadi
 Beberapa besar banjir yang akan terjadi
 Beberapa sering musim kering (Drought) akan terjadi
 Berapa lama musim kering akan berlangsung.
Macam-macam drainse bawah permukaan:
a. Agricultural drain, saluran drainase dibawah tanah berupa pipa-pipa sebagai sarana
drainse di daerah pertanian (land drainage).
b. French drain: saluran perancis. Berupa pipa tanah liat atau pipa besi yang diberi
lubang-lubang kecil dibagian bawah kurang lebih ¼ kelilingya dan diberi lapis
saringan. Bahan saringan berupa lapisan ijuk dan kerikil.
c. Saluran batu kosong. Berupa galian saluran dibawah tanah, diisi batu (pasangan batu
kosong), kemudian ditutup lagi dengan tanah, sebagai saluran peresapan.
d. Drainage blankets (drainase lapisan). Suatu lapisan bahan yang porous dapat dipakai
sebagai sarana drainase sekaligus sebagai pondasi jalan. Untuk drainase jalan dibuat
pada jarak + 20 m.
e. Saluran pembebas horisontal (horizontal relief drain)

Bidang galian

Pipa drainase

Gb. 1. Pipa pada bidang galian


Saluran pembebas horizontal berupa pipa-pipa kecil yang dipancangkan pada bidang
galian. Pipa kecil tersebut akan mengalirkan air tanah keluar, sehingga tekanan
hidrostatisnya mengecil dan talud tidak akan longsor.
Lengkung Somasi.
Lengkung somasi merupakan gambaran gerakan air di dalam tanah yang memberi
hubungan kedalaman tanah (sumbu vertikal) daln lama waktu resapan sebagai sumbu
horisontal (H.A. Halim Hasmar).
Dibawah ini dibuat contoh garis lengkung somasi.
genangan

Laju hujan genangan


Kembali kondisi awal

H
Muka tanah kering

T1 T2 T3

waktu (etmal)

Gb. 2. Lengkung Somasi


Garis lengkung somasi ini menggunakan asumsi:
- Keadaan awal permukaan tanah kering
- Tidak ada run off.
Keterangan: pada saat terjadi hujan akan terjadi genangan dan mulai ada peresapan air
kedalam tanah.
T1= H / V : waktu yang diperlukan air meresap sedalam H dari permukaan tanah sampai
pipa drain.
T2= waktu dari air di pipa drain sampai kondisi permukaan kering genangannya.
T3= waktu dari genangan dipermukaan kering sampai kekondisi semula (awal).
DAFTAR PUSTAKA
Mengenal dasar dasar hidrologi, Ir. Joice Martha, Ir. Wanny Adidarma Dipl. H. Nova, Bandung.
Hidrologi & Pemakaiannya, jilid I, Prof. Ir. Soemadyo, diktat kuliah ITS. 1976
MAKALAH DRAINASE

Lengkung Somasi Pergerakan Air Dalam Tanah

Disusun Oleh:
Annisa Sekar Sari 21080113140067

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015

Anda mungkin juga menyukai