Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

REKAYASA HIDROLOGI

Modul 10 :

10. AIR TANAH


10.1. Pengertian Umum
10.2. Keadaan Air Tanah
10.3. Gerak Air Tanah
10.4. Dasar-Dasar Aliran Air Tanah
10.5. Persamaan Differesial Aliran Air Tanah pada Akifer Bebas
10.6. Contoh Perhitungan Aliran Pada Akifer Bebas
10.7. Daftar Pustaka

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Sipil dan
Perencanaan
Program
Studi Teknik Sipil 10 11024EL Ir. Hadi Susilo. MM

Abstract Kompetensi

Memberikan gambaran umum tentang Mahasiswa mampu menjelaskan


definisi dan pengertian air tanah, pengertian dan tujuan mempelajari
parameter yang mempengaruhi air air tanah terkait dengan bangunan
tanah, kecepatan rembes aliran air sipil, dapat melaksanakan
tanah, contoh dan dasar-dasar perhitungan air tanah serta dapat
perhitungan debit aliran air tanah serta memanfaatkan hasil perhitungan
pemanfaatan hasil perhitungan. untuk kepentingan bangunan sipil.

‘13 Rekayasa Hidrologi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


1 Ir.Hadi Susilo http://www.mercubuana.ac.id
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA

Mata Kuliah : Rekayasa Hidrologi


Modul No. 10 : Air Tanah

10. Air Tanah

10.1. Umum

Air tanah merupakan mata rantai dari siklus hidrologi dan air ini sejak dahulu kala
sudah dipakai untuk kepentingan manusia, khususnya kepentingan rumah tangga dan
kerajinan tangan.
Untuk memenuhi kebutuhan air tanah, digali sumur dengan diameter sedemikian
hingga orang kerja (gali dan pasang tembok) dengan bebasnya (diameter minimal
1,00 m atau lebih). Kedalaman sumur adalah terbatas. Dalam musim kemarau ada
pula daerah yang mengusahakan air tanah untuk irigasi tanaman, untuk keperluan
ini petani menggali lubang, umumnya tidak dalam, dan air dibor dan dialirkan ke
atas dengan menggunakan pompa untuk memenuhi kebutuhan tanah pertaniannya.
Usaha ini adalah perseorangan untuk keperluan areal irigasi yang tidak luas.
Dengan pesatnya kemajuan teknologi dibarengi dengan meningkatnya kepadatan
penduduk, yang dengan sendirinya meningkat juga kebutuhan akan air, maka
peranan air tanah menjadi penting. Tidak lagi air tanah diusahakan dengan gali
sumur secara sederhana, tetapi sumur-sumur dibor sampai kedalaman cukup dalam
(bisa lebih dari 100 m) dan air dipompa ke atas pakai pompa sumur (deep — well
pump).
Sudah barang tentu untuk keperluan ini dibutuhkan pengetahuan mengenai sifat-sifat
air tanah, dimana ada kemungkinan mendapatkannya, bagaimana geraknya dan
lain sebagainya.

10.2. Keadaan Air Tanah

Seperti telah diuraikan air tanah merupakan mata rantai siklus hidrologi, dari air
presipitasi yang sampai pada permukaan bumi, sebagian mengalir tents kebagian
muka bumi yang lebih rendah dan sebagian lagi meresap di dalam tanah merupakan
air infirtrase (infiltration) dan dari air infiltrasi ini ada yang mengalir meluas, ialah
air perkollasi (percolation). Tanah terdiri atas butiran-butiran campuran mineral,
yang satu sama lain terpisah oleh ruang kosong yang dikenal dengan liang-liang
renik.
Air, mengalir melalui liang-liang renik, di bawah pengaruh gaya tarik bumi, ke bawah
"meresap" mencapai daerah yang telah jenuh air atau gravitasi ini mencapai daerah
jenuh air (zone of saturation).
Zone jenuh air ini bisa dinamakan zone pengandung air atau aquifer. Kalau ruang-
ruang antara butiran tanah itu terlalu kecil, maka aliran air karena gravitasi akan
terhenti dan akan terjadi aliran berlawanan dengan gaya tarik bumi, aliran ini
dinamakan aliran kapiler dan airnya dinamakan air kapiler.

‘13 Rekayasa Hidrologi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Ir.Hadi Susilo http://www.mercubuana.ac.id
Daerah dimana terdapat aliran air gravitasi dan kapiler disebut daerah aeration,
dalam daerah ini terdapat pula uap air dan air yang terikat pada butiran-butiran
tanah, akibat kohesi, ialah air higroskopis.

Batas antara zone aeration dan zone satuaration ialah permukaan air tanah (water
tabel atau muka piezometris), Gambar No. 10.1. adalah ikhtisamya.

Tebalnya zone aeration bisa


nol, bisa besar ini tergantung
pada tanahnya. Kecepatan
peresapan tergantung pada
struktur dan tekstur tanah.
Pada umumnya butiran-
butiran tanah kasar kecepatan
lebih besar dari pada kalau
tanah itu terdiri atas butiran-
butiran halus.

Jalannya air kapiler makin besar Jiang renik makin besar kecepatannya, tetapi tinggi
kapiler adalah lebih rendah.

Waktu air meresap di dalam tanah


bisa terapung antara dua lapisan
tanah kedap air, air mengalir di
bawah tekanan, air dalam keadaan
demikian inilah yang dinamakan air
artetis. Kalau diadakan pengeboran
sampai menembus lapisan kedap air
ini, maka air akan keluar dengan
sendirinya, bisa lebih tinggi dari
muka tanah, dinamakan air artetis
positif (Gambar No. 10.2, pipa A);
Gambar No. 10.2

dalam keadaan permukaan air dalam pipa lebih rendah dari permukaan tanah air
artetis adalah negatif (Gambar No. 10.2 pipa B).

Ada aquifer tertutup (confined) aquifer bebas (unconfined) dan diantara kedua
jenis aquifer ini yang semi – confined yang semu unconfined.

‘13 Rekayasa Hidrologi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Ir.Hadi Susilo http://www.mercubuana.ac.id
Keterangan Gambar No. 10.3 :

= lapisan tak kedap air

= aquifer

= lapisan kedap air

= garis piesometris

Jenis aquifer ini ada pengaruhnya pada debit kalau diadakan pemompaan quifer.
Sumber air tanah, adalah air presipitasi yang meresap dalam tanah, di samping ini
ada pula kantong-kantong dalam perut bumi, yang terisi air; terbentuk pada waktu
terbentuknya batu - batuan cadas kulit bumi ialah comate water — proses kimia
dalam bumi.
Jenis air ini umum mengandung garam.

10.3. Gerak Air Tanah

Untuk kecepatan aliran air dalam tanah Darcy memberikan rumus : v = k s


Q
Dan untuk kecepatan bisa diambil v =
A
Dimana :
S = kemiringan gradien hidrolis.
k = koefisien permeabilitas dengan satuan sama dengan satuan kecepatan (LJt),
ada yang memakai untuk t-satu hari (24 jam).
Q = debit yang melalui penampang aquifer seluas A.
Kedua perumusan diatas bisa pula dibentuk rumus :
Q = k As

‘13 Rekayasa Hidrologi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4
Ir.Hadi Susilo http://www.mercubuana.ac.id
Q
Atau k=
A.s

Catatan :
M.S. Geological Survey in the field or ground water memberikan harga standard
buat koefisien permeabilitas.
K8 ialah banyak aliran pada 60°F dalam galon flap hari melalui tanah dengan
penampang luas 1 ft2 pada gradien hidrolis 1 fu ft.
Can lain untuk menentukan banyaknya aliran air tanah ialah dengan
menggunakan transmisibility T yaitu banyaknya aliran (gallon perday) y ang
melalui penampang selebar I ft dan setebal aquifer dengan kemiringan 1 ft/ ft.

T = ky

Y = tebal aquifer

Dengan perumusan ini :


Q = T. B.S

B = lebar aquifer
s = kemiringan

10.4. Dasar-Dasar Aliran Air Tanah

Air tanah selalu bergerak. Pergerakan ini asalnya dari Recharge area (pada
umumnya di tempat dimana air hujan dari muka tanah terserap/disaring melalui
butir-butir tanah), bergerak menuju Discharge area (tempat dimana air
timbul/muncul di atas tanah dalam bentuk mata air, rembesan/seepage atau
limpasan pada sumur).
Perlu diketahui : Karena infiltrasi dan perkolasi yang secara prinsip merupakan
sumber dari air tanah berbeda dari 1 titik terhadap titik lainnya. (bervariasi
menurut faktor geologi dan topographinya) maka air dan kecepatan pergerakan air
tanah ditentukan pula oleh kondisi hidrauliknya (untuk ground water sering
diperhatikan: masalah tekanan muka air dan elevasi muka air).
Persamaan aliran air tanah bentuk sederhana Laminer (Hukum Darcy)

Sebelum ada perlakuan matematik atas aliran air tanah, maka untuk menganalisa
aliran air tanah diperlukan asumsi-asumsi.
Dengan tujuan mempermudah permasalahan yaitu:

1. Materi dianggap Homogen dan Isotropik


2. Tidak ada jalur rumbai kapiler/Capilary Zone
3. Alirannya adalah aliran lauggeng (Steady State)

Hukum Darcy (Dasar —> Henry Darcy 1856)


V = k.i. dengan V = kecepatan aliran air antara 2 titik yang diketahui dalam
akifer (sat. pan/sat. waktu) disebut juga sebagai debit

‘13 Rekayasa Hidrologi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Ir.Hadi Susilo http://www.mercubuana.ac.id
spesifik yaitu debit total dari satu satuan luas dari suatu
massa tanah = Q/A.

=k. k = Koef. Permeabilitas (sat. pan/sat. waktu)

i = Gradien hidraulik yang diukur secara dengan aliran
 = Tinggi tekan Piezometrik (potential head)
 = Jarak

Sehingga Q = V. A.
= k.i.A

dengan Q = Debit air yang melewati akifer dengan luas penampang A


(sat. panjang3 sat. waktu)
A = Luas penampang melintang dari aliran (panjangz) = B x D. Q
q= = debit aliran air dalam akifer persatuan lebar (panj.2/waktu).
B

= k.D.i

 1 - 2
v = k. =k. =h+ z
 

(h1 + z1) – (h2 + z2)


k.
1

dengan: V = kecepatan darcy dari aliran air (sat.panj/sat) antara titik 1 dan
2.
k = koef. Permeabilitas atau kelulusan atau konduktivitas hidrolik
(sat. panjang/sat.waktu)
 = jarak titik 1 dan 2 di ukur searah dengan aliran (satuan panjang)
zi , z2 = Elevasi titik pengukuran (head elevation) dari titik 1 dan 2
hi , hz = Tekanan M.A. Piezometrik (pressure head) pada titik 1 dan 2.
1, 2 = Tinggi muka air piezometrik (piezometrik head) pada titik 1
dan 2.
Permeabilitas : k

Adalah suatu ukuran untuk menyatakan sifat ”kemudahan” dalam meluluskan

cairan (Fluida) melalui pori-pori yang bersambungan tanpa merusak partikel-


partikel.

Rumus :

=k.I HK. Darcy

‘13 Rekayasa Hidrologi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Ir.Hadi Susilo http://www.mercubuana.ac.id
k 
=– +  g sin  Bentuk umum Hk. Darcy
 s

dengan  = kecepatan aliran volumetrik persatuan luas penampang normal atau kecepatan
debit per unit area (meter' / hari /meter' = cm/det)

k = Permeabilitas

 = Viscositas fluida

s = arah aliran yang membentuk sudut sebesar dengan arah horizontal.


= Konstribusi (sumbangan) tekanan luar kepada gradient tekanan (= gradient
s
hidraulis =I) as (Atm/cm)

 = masa jenis fluida

g sin Q = kontribusi (sumbangan) massa fluida kepada gradient tekanan (=


gradien hidraulis = I)

Jadi apabila suatu fluida dengan  = 1 centipoise, mengalir melalui penampang dengan
luas 1 cm2 dengan kecepatan aliran sebesar 1 cm3/det, dibawah gradient hidraulis
sebesar 1 atm/cm maka permeabilitas bahan yang dilalui oleh fluida berfase satu tersebut
=1 Darcy.

Pada umumya dalam praktek satuan (sebagai koefisien permeabilitas)

Satuan Panjang
k=
Satuan Waktu

Koefisien Permeabilitas (k)


Didefinisikan sebagai : kecepatan aliran yang terjadi melewati saluran potongan
melintang (Cross section) dari tanah (Akifer), akibat I = I satuan gradien Hidraulis.

Tabel No. 10.1 Daftar Harga Koef. Permeabilitas

Tipe Tanah Koep. Permeabilitas


(cm/det) (m/hari)
Kerikil (clean gravel) 1.0 dan lebih 102-lebih
Pasir kasar (coarse/celan sand) 1.0-0.01 102-101
Pasir campuran (sand-mixture) 0.01-0.005 101-100
Pasir halus (fine sand) 0.05-0.001 100-10-1
(silty sand) 0.0005-0.0001 100-10-2
(silt) 0.0005-0.00001 10-4-10-6
Tanah lempung (clay) 0.00000 dan kurang 10-4-kurang
‘13 Rekayasa Hidrologi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7
Ir.Hadi Susilo http://www.mercubuana.ac.id
10.5. Bentuk Persamaan Differesial Aliran Air Tanah pada Akifer Bebas

d
Hukum Darcy : Vs = -k .
Ds

Dengan s = jarak yang diukur dengan arah aliran

Dengan memperhatikan 2 asumsi (Dupuit Theory) :

d d
1. = bila d relatiof kecil.
ds dx

2. Aliran air dalam akifer dianggap horizontal dan garis equipotentialnya diambil
vertikal (anggapan ini benar, kecuali pada tempat disekitar titik pemompaan).

d dh
Sehingga =
dx dx
dh
Maka hukum Darcy menjadi : Vx = - Kx .
dx
Sedang qx = Vx . h
dh
= - kx . h ................................................................... (3)
dx

d (h2) dh d (h2)
= -kx . ½ . (sebab h =½
dx dx dx

dqx d (h2)
= - ½ . kx
dx dx

- Tanpa meninjau adanya infiltrasi menurut Hukum keseimbangan air (air


‘13 Rekayasa Hidrologi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Ir.Hadi Susilo http://www.mercubuana.ac.id
yang masuk = air yang keluar)
dq
=0
dx

d (h2)
sehingga : = 0 ........................................... (4)
2
dx

- Dengan meninjau adanya infiltrasi


Gambar No. 10.5

Hukum keseimbangan air (air yang masuk = air yang keluar)

Qx + I . dx = qx + dq

dqx
=I
dx
d2 (h2)
- ½ kx . =I
2
dx

d2 (h2) 21
= ............................................. (5)
2
dx Kx

10.6. Contoh Perhitungan Aliran Pada Akifer Bebas

Gambar No. 10.6

‘13 Rekayasa Hidrologi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Ir.Hadi Susilo http://www.mercubuana.ac.id
Hitung :

Aliran air tanah antara 2 kanal yang berjarak 1000 meter


Koef. Permeabilitas tanah = 12 m/hari
Benda tinggi M.A. pada kedua kanal = 2m
Kedalaman akifer = 20 m dibawah permukaan air kanal 1
Hujan tahunan = 1,2 m/tahun
Diasumsikan infiltrasi = 60% dari hujan

Jawaban :

Dengan mengambil titik 0 sebagai titik pusat kordinat (seperti pada gambar) ;
Maka :
- Kondisi batas (boundary conditions)
x1 = 0 h1 = 20 meter

x2 = 1000 m h2 = 22 meter

- I = 0,60 x 1,2 meter / tahun


= 0.72 m/tahun
0.72
= m / hari
365
- Dari persamaan (5) diatas didapat :

d2 (h2) 2.I
=
dx2 kx

d2 (h2) 2.I
= . X + C1
dx kx

I
h2 =- . X2 + C1 . X + C2
kx

x1 =0 h1 = 20 meter sehingga

400 = -0 + 0 + C2

C2 = 400

‘13 Rekayasa Hidrologi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Ir.Hadi Susilo http://www.mercubuana.ac.id
X2 = 1000 h2 = 22 meter sehingga

0.72
484 = - . 106 + C1 . 1000 + 400
365
C1 = 0.084 + 0.164 = 0.248

I
h = – . x2 + 0,248 x + 400
kx

I
h = 1/2
, dengan  = – . x2 + 0,248 x + 400
kx
- 1/2
dh =½µ ; dµ = -2 I . x + 0.248
dµ dx kx

dh dh du 1 I
= = . – . 2 x + 0,248 =
1/2
dx du dx 2U kx

I I
= – .2 x + 0.248
2.h kx

dh
- Dari pers. (3) : qx = – kx . h . hitung qx
dx

x=0 ; h2 = 400; h =  400 = 20;

dh 1
= ( – 0 + 0.248)
dx 2 x 20

1
qx = – 12 x 20 x . (0.248) = – 1.49 m3 / hari / m
2 x 20

1 0.72 x 2 x 1000
x = 1000 qx = – 12.22 – + 0.248
2.22 365 x 12

( - 0.328 + 0.248) = 0.48 m3 / hari / m

‘13 Rekayasa Hidrologi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Ir.Hadi Susilo http://www.mercubuana.ac.id
10.7. Istilah Istilah

Zona Saturation Aeration


Aliran kapiler Air artesis
Air hidroskopis Garis piesometris
Aquifer Permeabilitas.

10.8. Soal Latihan

1. Jelaskan pengertian dari air tanah dan tujuan mempelajarinya


2. Jelaskan proses terjadinya air tanah dan sebutkan lapisan-lapisan tanah yang
terkait dengan aliran air tanah
3. Lihat Gambar No. 10.6. Tetapi jarak antara genangan air diganti 1200 m dan
tinggi hujan tahunan sebesar 1,50 m/tahun.
Hitung besar debit air tanah, bila aliran bersifat bebas.
4. Jelaskan kegunaan perhitungan aliran air tanah bila dikaitkan dengan
pelaksanaan konstruksi bangunan sipil dan berikan contoh.
5. Jelaskan pengaruh tinggi muka air tanah terhadap perhitungan stabilitas
bangun sipil dan berikan sketch / gambar penjelasan saudara.

10.9. Referensi

1. Standar Perencanaan Irigasi, Kriteria Perencanaan, KP-01 sd KP-07


2. Hidrologi Untuk Pengairan, Ir. Suyono Sosrodarsono dan Kensaku Takeda,
PT. Pradnya Paramita, Jakarta , 1976.
3. Hidrologi Teknik, Ir. CD Soemarto, Dipl, HE
4. Hydrologi for Engineers, Ray K. Linsley Ir. Max. A. Kohler, Joseph 1.11.
Apaulhus. Mc.grawhill, 1986.
5. Mengenal dasar dasar hidrologi, Ir. Joice martha, h. Wanny Adidarma Dipl.It
Nova, Bandung.
6. Hidrologi & Pemakaiannya, jilid 1, Prof Ir. Soemadyo, diktat kuliah ITS. 1976.
7. Irigasi dan Bangunan Air, Ir. Agus Suroso. MT.
8. Rekayasa Hidrologi, Ir. Hadi susilo. MM
9. Pengembangan Sumber Daya Air, Ir. Hadi Susilo. MM
10. Mekanika Fluida/Hidrolika, Ir. Hadi Susilo. MM

‘13 Rekayasa Hidrologi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Ir.Hadi Susilo http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai