Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM GEOHIDROLOGI

ACARA III

HUKUM DARCY

Dosen Pengampu : Ferryati Masitoh, S.si M.si

Oleh:

Nama mahasiswa : Mellenefea Setia Ardinda

NIM : 170722637049

OFF :G

Asisten : Retno Hatmanti Wilujeng

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN GEOGRAFI

PROGRAM STUDI S1 GEOGRAFI

2018
ACARA III

HUKUM DARCY

I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menghitung debit air tanah dengan menggunakan
flownets berdasarkan hokum darcy.
2. Mahasiswa mampu menentukan besarnya potensi air tanah
berdasarkan debit air tanah.

II. ALAT DAN BAHAN


ALAT :
1. Pensil
2. Penggaris
3. Penghapus
4. Kalkulator
5. OHP pen

BAHAN

1. Modul Praktikun Geohidrologi


2. Hasil Laporan acara 2

III. DASAR TEORI


Debit air tanah dapat digunakan untuk mengetahui besarnya potensi air
tanah yang ada dalam suatu zona, baik di wilayah recharge tengah maupun
discharge. Potensi air tanah pada dasarnya merupakan jumlah air yang ada
per kapita dalam kurun waktu tahunan (purnama, dkk, 2007). Penentuan
potensi air tanah merupakan selalu mengacu pada kuantitas dankualitas air
tanah (Hidayat, 2006). Potensi air tanah sangat penting untuk diketahui,
baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Hal tersebut disebabkan karena
jumlah air tanah sangatdibutuhkan oleh makhluk hidup khususnya manusia
sebesar 60 kali jumlah pemanfaatan air permukaan (Skinner dan Fester,
1992).
Debit air tanah dapat diketahui salah satunya menggunakan flownets.
Hal tersebut disebabkan karena dalam flownet diperoleh informasi arah
aliran air tanah, daerah recharge, daerah discharge, debit air tanah dan
hydraulic gradient. Debit aliran air tanah merupakan volume aliran yang
mengalir melalui suatu penampang melintang per satuan waktu (Soewarno,
1995). Perhitungan debit air tanah dapat digunakan dengan metode Fetter
dan Darcy (Todd, 1980). Perbedaan kedua metode tersebut yaitu pada
metode Fettter perhitungan debit air tanah dilakukan per lebaran kuifer
sehingga perhitungan dalam keadaan ideal sedangkan pada metode darcy
mengasumsikan bahwa akuifer adalah channel balok. Pada penelitian kali ini
menggunakan metode Darcy dalam perhitungan debit alirannya karena
dianggap memiliki perbedaan daris etiap wilayah yang dikaji.
Prinsip yang mengatur bagaimana cairan bergerak di bawah permukaan
disebut hukum Darcy. Hukum Darcy adalah persamaan yang mendefinisikan
kemampuan suatu fluida mengalir melalui media berpori seperti batu. Hal
ini bergantung pada kenyataan bahwa jumlah aliran antara dua titik secara
langsung berkaitan dengan perbedaan tekanan antara titik-titik, jarak antara
titik-titik, dan interkonektivitas jalur aliran dalam batuan antara titik-titik.
Pengukuran interkonektivitas disebut permeabilitas.Di bawah permukaan,
batuan diendapkan pada lapisan. Aliran fluida dalam dan di antara lapisan
batuan diatur oleh permeabilitas batuan. Namun, untuk memperhitungkan
permeabilitas, harus diukur baik dalam arah vertikal dan horisontal. Sebagai
contoh, serpih biasanya memiliki permeabilitas yang jauh lebih rendah
daripada vertikal horizontal (dengan asumsi datar berbaring serpih tempat
tidur). Ini berarti bahwa sulit untuk cairan mengalir naik turun melalui
tempat tidur serpih tetapi jauh lebih mudah untuk itu mengalir dari sisi ke
sisi. Contoh yang baik dari karakteristik ini ditunjukkan pada gambar di
sebelah kiri; yang jelas menunjukkan bahwa akan lebih mudah bagi air untuk
mengalir sepanjang perlapisan horisontal dalam serpih di mana ada aliran
alami jalur bukan vertikal di mana ada beberapa jalur aliran .
Pada akhirnya, jika perbedaan tekanan antara zona hidrolik retak dan
akuifer air tawar tidak besar, jarak antara zona relatif besar, dan ada batuan
dengan permeabilitas vertikal yang rendah di antara lebih dalam dan zona
dangkal, aliran antara zona tidak mungkin terjadi. Pengecualian untuk ini
adalah di mana ada jalur aliran terpisah seperti lubang bor terbuka atau
serangkaian kesalahan atau sendi yang bersinggungan kedua zona retak dan
akuifer air tawar. Di bawah salah satu dari keadaan ini, perbedaan tekanan
dan jarak akan menjadi faktor penentu, apakah cairan dapat bermigrasi dari
bagian bawah ke zona atas.Untuk mereka yang memiliki minat lebih besar
dalam prinsip-prinsip matematika di balik aliran fluida di bawah permukaan,
berikut ini adalah deskripsi dari Hukum Darcy:
Hukum Darcy adalah persamaan yang mendefinisikan kemampuan
suatu fluida mengalir melalui media berpori seperti batu. Hal ini bergantung
pada prinsip bahwa jumlah aliran antara dua titik adalah berbanding lurus
dengan perbedaan tekanan antara titik-titik dan kemampuan media melalui
yang mengalir untuk menghambat arus. Berikut tekanan mengacu pada
kelebihan tekanan lokal atas tekanan hidrostatik cairan normal yang, karena
gravitasi, meningkat dengan mendalam seperti di kolom berdiri air. Ini
faktor impedansi aliran ini disebut sebagai permeabilitas. Dengan kata lain,
hukum Darcy adalah hubungan proporsional sederhana antara tingkat debit
sesaat melalui media berpori dan penurunan tekanan lebih dari jarak
tertentu.
Hukum Darcy adalah hubungan proporsional sederhana antara tingkat
debit sesaat melalui media berpori dan penurunan tekanan lebih dari jarak
tertentu. Dalam format modern, menggunakan konvensi tanda tertentu,
hukum Darcy biasanya ditulis sebagai :

𝑄 = −𝐾. 𝐴. 𝑑ℎ/𝑑𝑙

Dimana:

Q = Laju aliran air (volume per waktu)

K = Konduktivitas hidraulik

dh/dl = gradien hidraulik

ProsedurKerja:

Menentukan head loss = hi = (hi - h2) danpanjangaliran = L

Menghitunghargalandaianhidrolika = i = hl/L (tanpasatuan)

Denganrumus Q = K .i . A, dimana

Q = debit aliran (diukur),

A = luaspenampang (dihitung), makaharga

K = konduktifitashidrolikdapatdihitung

Kecepatanaliran = V dapatdihitungdenganmenggunakanrumus V = K
.i

IV. LANGKAH KERJA


1. Jsh
2. Wdhuw
3. Shfue
4. Fhu
V. HASIL
1.Area perhitunganpada peta (terlampir)
2. Perhitungan (terlampir)

VI. PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang membahas tentang Hukum Darcy. Hukum
Darcy merupakancarauntukmendapatkan debit
airtanahpadasuatuwilayahdengancara melalui beberapa tahap seperti
penentuan nilai conductivity hidraulic, gradient hydraulic, dan daerah
recharge dan discharge masing-masinglokasi. Pada peta Flownets
darihasilpenggambaranterdapat 3 daerah hulu yang berada di sebelah utara,
barat dan selatan.Metode darcy dari debit airtanah ini menghasilkan berapa
banyak sumber daya air yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-
hari terutama di bidang pertanian, pemenuhan kebutuhan air, dan
keperluan lain. • Hukum Darcy hanyaberlakuuntuktanah yang
homogendanisotropis.
Isotropisyaitusifattanahkesegalaarahsamaatauhomogendariatassampaikeba
wahsertaberlakupadaaliranLaminer, aliranturbulentidakberlaku.
Berdasarkandarihasil yang telahdidapatkanadalebihdari 10 titiklokasi
yang tergolonghomogenisotropik.Tapi, padapraktikum minimal
menyebutkan 10 titiklokasisaja. Berdasarkanhasilperhitunganmenggunakan
hokum darcydidapatkanhasil yang berbeda-beda. Dari peta Flownets
terdapat 3 daerah hulu yang berada di sebelah utara, barat dan selatan.
Padadaerahhuluyaitu Q1-Q3 memiliki debit diatas 1000 m3/hari.
Sedangkanpadadaerahhilirpadalokasi Q8-10memiliki debit tidaksampai 1000
m3/hari. Laludiketahuihasiltertinggiadapada Q7 yaitu 3.046 m3/hari yang
merupakandaerahhilir. SedangkanterendahpadadaerahQ8yaitu 714 m3/hari
yang jugamerupakandaerahhilir.Padadaerahhilirmemiliki debit yang
lebihbesardaripadadaerahhulu.
Kondisitersebutsangatmemungkinkandimanadaerahhilirmemilikilebihm
emiliki debit airtanah yang tinggijikadibandingkandengandaerah recharge
yang merupakandaerahtangkapan air. Faktor-faktor yang
mempengaruhikondisitersebutyaitudimanadaerahhilirdimungkinkanmendap
atkansuplaialiranairtanahdaribanyak recharge, sehinggadaerahhilirmenjadi
zona akumulasi air-air terinfiltrasidankemudianmengalirke zona recharge.
Besarnyapemanfaatanairtanah yang jugamasih di
dalamambangeksplorasijugamemungkinkan di zona hilir. Recharge
merupakandaerahtangkapan air yang mana hanyabergantungpada air hujan
yang kemudianterinfiltrasikedalamtanah. Lamanya air tinggal di
dalamtanahjugamempengaruhibesarnya debit airtanahpada zona
hulutersebut.
Tapijustrudaerahhululebihtinggidibandingkandaerahhilirpadalokasi
Q8karenamemilikikonturairtanah yang
cenderunglebihrapatketimbangdaerahhilir.
Dengankurangrapatnyadaerahhiliryaitupada Q8-10
sertadekatnyadengandaerahsungaibisasajaterjadinyarembesan yang
mengakibatkanaliranairtanahlangsungkesungaiserta lama cepatnya air
tinggalsalahsatunyadipengaruhiolehrapattidaknyavegetasipadadaerahterseb
ut. Semakinrapatvegetasimaka air tanah yang terkandung di
dalamtanahakansemakinbanyakterserapdantinggalsemakin lama
danbegitusebaliknya.
Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mengkonservasi
pemanfaatan airtanah yaitu dengan pembatasan pertumbukan losmen-
losmen dan sentra industri, mengurangi satuan pemakaian airtanah dan
menjaga wilayah-wilayah recharge area dengan menjaga ekosistemnya.
Berdasarkan perhitungan Darcy tersebut, tentunya juga tetap memiliki
keterbatasan dalam penerapannya yaitu metode ini hanya cocok pada aliran
yang bersifat laminer sedangkan aliran turbulen tidak berlaku (Fetter, 1988).
Penyimpangan darcy dapat terjadi jika terdapat kelandaian hidraulik sangat
curam seperti di dekat sumur pemompaan dan daerah-daerah dengan
banyak sistem rekahan seperti pada daerah satuan gamping (Kementrian
Energi dan Sumberdaya Mineral, 2010).

VII. KESIMPULAN
1. Hukum Darcy hanya berlaku untuk tanah yang homogen dan
isotropis. Isotropis yaitu sifat tanah ke segala arah sama atau
homogen dari atas sampai kebawah.
2. Hukum darcy hanya berlaku pada aliran Laminer, aliran turbulen
tidak berlaku.
3. Didapatkanhasiltertinggipadadaerahhiliryaitu 3.046
m3/harisedangkan di daerahhilirjugaterendahyaitu 714 yang
dikarenakanmemilikikonturairtanahtidakrapatdandekatdengansung
ai yang dapatmengakibatkankurangnyatangkapan air serta air
tanahmerembeskesungai.
4. Penyimpangan darcy dapat terjadi jika terdapat kelandaian hidraulik
sangat curam seperti di dekat sumur pemompaan dan daerah-
daerah dengan banyak sistem rekahan seperti pada daerah satuan
gamping

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Fetter, C.W. 1988. Applied Hydrology. New York : Macmitan Publishing
Company
Hidayat, R.S. 2008. Potensi Airtanah di Cekungan Airtanah Sambas, Provinsi
Kalimantan Barat. Jurnal Geologi Indonesia 3 (4), hal 205-206
Kementrian Energi Dan Sumber Daya Mineral. 2010. Manajemen Airtanah.
Jakarta : Kementrian ESDM.
Masitoh, Ferryati. 2018. Panduan Praktikum Geohidrologi. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Purnama, S. 2010. Hidrologi Airtanah. Yogyakarta. Penerbit Kanisius.
Skinner, W. 1992. Missing the links in manufacturing strategy, in Voss, C.A.
(21). Manufacturing strategy : Proccess and Content. London: Chapmanand
hall
Soewarno, 1995 : Hidrologi Aplikasi Metode Statistik jilid 1. Bandung:
Penerbit Nova
Todd, D.K (1980). Groundwater Hydrology 2nd Edition. NewYork : John
Willey and Sons Inc.

Anda mungkin juga menyukai