Anda di halaman 1dari 19

GEOHIDROLOGI

Prof. Dr. Dewi Liesnoor S, M.Si


Wahyu Setyaningsih, ST., MT
Dewi Liesnoor S. - 2008

3
LINGKUP GEOHIDROLOGI
- Geohidrologi dan Hidrogeologi merupakan cabang Ilmu
Hidrologi
- Geohidrologi dan Hidrogeologi memiliki arti sama yaitu ilmu
yang mempelajari segala sesuatu tentang airtanah
- Pergerakan air di bumi tercakup dalam proses siklus hidrologi.
- Keberadaan air di bumi dapat dibedakan menjadi air permukaan,
air bawah permukaan, dan air yang berada di dalam tanah
disebut airtanah.
- Air yang masuk ke dalam tanah disebut airtanah (ground water),
dipelajari dalam Geohidrologi.
STUDI TENTANG AIRTANAH SELALU BERKAITAN DENGAN
ILMU PENGETAHUAN LAIN

• Geologi : mempelajari formasi batuan yang dapat menyimpan air (akuifer).


• Geomorfologi : untuk menentukan daerah-daerah yang mengalami erosi dan
pengendapan.
• Ilmu Geofisika : untuk mencari dan menentukan jenis-jenis akifer.
• Cabang Ilmu Geofisika seperti geolistrik, geomagnetic dan seismic sangat
diperlukan dalam menentukan lokasi akifer kedalam muka airtanah serta
ketebalan lapisannya.
• Ilmu Geokimia : untuk mengetahui kondisi kualitas airtanah
• Ilmu Tanah dan Meteorologi : Untuk mempelajari interaksi tanah, air, dan
udara sangat erat dalam siklus hidrologi.
• Ilmu Radiology : untuk mengetahui asal dan gerakan airtanah serta
pencemaran yang terjadi pada akifer.
PENGERTIAN AIRTANAH
• air tanah merupakan air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah
permukaan tanah (UU No. 7 Th 2004 tentang Sumber Daya Air)

• Air tanah adalah sejumlah air di bawah permukaan bumi yang dapat dikumpulkan
dengan sumur-sumur, terowongan atau sistem drainase atau dengan pemompaan.
Dapat juga disebut aliran yang secara alami mengalir ke permukaan tanah melalui
pancaran atau rembesan (Bouwer, 1978; Freeze dan Cherry, 1979; Kodoatie, 1996).
• air tanah adalah air yang menempati rongga-rongga dalam lapisan geologi. Lapisan
tanah yang terletak di bawah permukaan tanah dinamakan lajur jenuh (saturated
zone), dan lajur tidak jenuh terletak di atas lajur jenuh sampai ke permukaan tanah,
yang rongga-rongganya berisi air dan udara (Soemarto ,1989)

• Air bawah permukaan adalah segala bentuk aliran air hujan yang mengalir di bawah
permukaan tanah sebagai akibat struktur perlapisan geologi, beda potensi
kelembaban tanah, dan gaya gravitasi bumi. Air bawah permukaan tersebut biasa
dikenal dengan air tanah (Asdak, 2002).
7
FLUKTUASI DAN GERAKAN AIRTANAH

• Airtanah bergerak dari atas ke bawah-------→ Gravitasi


• Airtanah bergerak dari bawah ke atas -------→Kapiler
• Airtanah bergerak horisontal------→hk. Hidrolika
------→perbedaan gradien hidrolik

Hk. Darcy “ Kecepatan airtanah yang melalui batuan berbanding


lurus dengan tekanan dan berbanding terbalik dengan
tebal lapisan”

v = k. hL
L
• Muka airtanah berupa muka airtanah bebas (phreatic) dan muka
airtanah piesometrik, merupakan elevasi tekanan atmosfer dari
akifer.

• Akibat penambahan dan pengambilan airtanah, terjadi gerakan air


yang menghasilkan perubahan terhadap tekanan airtanah, sehingga
terjadi gerakan atau Fluktuasi airtanah

• Jika permukaan airtanah bebas mempunyai gradien, maka airtanah


akan bergerak ke arah tersebut. Gradient ini disebut gradient
hidrolik.

• Peta permukaan airtanah yang memuat kontur muka air, akan dapat
dilihat gradient hidrolik dan arah pergerakan airtanahnya.

• Faktor yang mempengaruhi perubahan muka airtanah antara lain:


jumlah dan frekuensi pemompaan, variasi tingkatan aliran, evaporasi
dan transpirasi, pembebanan dari luar, serta pasang surut.
BERDASARKAN WAKTU FLUKTUASI MUKA AIRTANAH DAPAT
DIBEDAKAN MENJADI :
• Fluktuasi Sekuler

Berubah secara tahunan dipengaruhi oleh lama dan


intensitas musim kemarau dan penghujan yg terjadi tiap
tahun. Curah hujan bukan patokan fluktuasi airtanah.

• Fluktuasi Seasonal

Berubah secara musiman dan dipengaruhi adanya


musim hujan dan musim kemarau.

• Fluktuasi Jurnal

Berubah secara harian disebabkan oleh adanya


perbedaan niolai penguapan atau perbedaan tekanan
udara.

• Fluktuasi Temporer

Berubah setiap saat akibat adanya gempa bumi


misalnya atau adanya muatan dari luar.
Faktor yang mempengaruhi perubahan muka airtanah :
• Jumlah dan frekuensi pemompaan
• Variasi tingkat aliran
• Evaporasi dan transpirasi
• Pembebanan dari luar
• Pasang surut
Pengaruh aliran air permukaan terhadap fluktuasi airtanah :

a. Sungai effluent (gaining stream)


Sungai yang berfungsi sebagai
penerima air dari airtanah yang
berasal dari airtanah sekitarnya
b. Sungai influent (losing stream)
Sungai yang dapat memberikan air
pada airtanah
• Kecepatan gerakan aliran airtanah dipengaruhi oleh jenis batuan dan slope

Tabel 1. Kecepatan Gerakan Aliran Airtanah

Karakteristik Batuan diameter Butir (mm) Kecepatan Aliran (m/hr)


Silt, Pasir halus 0,005 – 0,25 0,02 – 2,00
Pasir Sedang 0,25 – 0,50 0,35 – 35,00
Pasir Kasar (kerikil halus) 0,50 – 2,00 1,92 – 192,00
Kerikil 2,00 – 10,00 9,09 – 909,00
Kerikil Kasar > 18,50 33,33 – 3.333,30

V= d/w
= m/dt

https://youtu.be/NHWau3S45z8
https://youtu.be/NPVZ6mVEVBo
Penyebaran Airtanah secara Vertikal
Penyebaran Air di dalam tanah (Tolman, 1937)
1. Penyebaran scr Vertikal
2. Penyebaran scr Hz

Penyebaran airtanah secara


vertikal
1. zone aeration
Zona tidak jenuh air. Rongga2
tanah di tempati air dan udara.
terdiri lap. lengas tanah, air
vadose dan lap.kapiler. Ketebalan
bervariasi tergantung jenis tanah
dan vegetasi. sangat berperanan
dalam bidang pertanian

2. zone saturated
zona jenuh air berupa airtanah
(ground water). Rongga terisi air.
kedua zona ini dibatasi oleh
bidang muka airtanah yang sering
disebut water table atau muka
freatik.
Penyebaran airtanah secara horisontal,
Merupakan penyebaran airtanah di permukaan bumi, keberadaan maupun
potensi airtanah pada suatu wilayah dengan wilayah lain dapat dibandingkan

Keterdapatan airtanah secara horisontal:


1. Daerah aliran air.
• Terdiri dari alluvial, terletak di kanan kiri sungai.
• Apabila muka air sungai lebih tinggi dari muka airtanah, potensi airtanah cukup
• besar.
• Faktor yang menyebabkan daerah ini sangat potensial, berupa material lepas dan
• memperoleh suplai airtanah dari air sungai.
Contoh: dataran lembah Citandui, Serayu, Bengawan Solo,

2. Daerah lembah mati (Abandonen/buried valleys)


• Merupakan kawasan lembah yang sudah tidak dilewati sungai.
• Potensi airtanah cukup besar akan tetapi suplai air yang diterima tidak sebesar
• daerah aliran air.
3. Daerah dataran (extensive plain).
Dataran yang luas dengan endapan yang belum mengeras misalnya pasir, kerikil.
Pengisian (recharger) umumnya di peroleh dari perkolasi air hujan atau sungai.
Contoh:
dataran pantai, ditentukan oleh keadaan geologi daerah pegunungan atau
perbukitan yang membatasi di bagian atas (daerah aliran sungai/basin) yang
bertindak sebagai pensuplai bahan rombakan yang kemudian diendapkan di
daerah rendah (pantai).

4. Daerah lembah antar gunung (intermontane valleys).


• Lembah yang di kelilingi oleh pengunungan (gunung), terdiri dari material lepas
dalam jumlah sangat besar.
• Material berasal dari pegunungan (gunung) di sekitarnya.
• Umumnya merupakan lembah-lembah yang terpisah oleh gunung.
• Material berupa pasir, kerikil, dan akan menerima air dari (recharge area).
• Daerah ini kemungkinan merupakan kawasan airtanah tertekan.

Anda mungkin juga menyukai