Anda di halaman 1dari 32

FLUKTUASI DAN GERAKAN AIRTANAH

• Airtanah bergerak dari atas ke bawah-------→ Gravitasi


• Airtanah bergerak dari bawah ke atas -------→Kapiler
• Airtanah bergerak horisontal------→hk. Hidrolika
------→perbedaan gradien hidrolik

Hk. Darcy “ Kecepatan airtanah yang melalui batuan berbanding


lurus dengan tekanan dan berbanding terbalik dengan
tebal lapisan”

v = k. hL
L
•Muka airtanah berupa muka airtanah bebas (phreatic) dan muka
airtanah piesometrik, merupakan elevasi tekanan atmosfer dari akifer.

•Akibat penambahan dan pengambilan airtanah, terjadi gerakan air


yang menghasilkan perubahan terhadap tekanan airtanah, sehingga
terjadi gerakan atau Fluktuasi airtanah

•Jika permukaan airtanah bebas mempunyai gradien, maka airtanah


akan bergerak ke arah tersebut. Gradient ini disebut gradient hidrolik.

•Peta permukaan airtanah yang memuat kontur muka air, akan dapat
dilihat gradient hidrolik dan arah pergerakan airtanahnya.

•Faktor yang mempengaruhi perubahan muka airtanah antara lain:


jumlah dan frekuensi pemompaan, variasi tingkatan aliran, evaporasi
dan transpirasi, pembebanan dari luar, serta pasang surut.
Berdasarkan waktu fluktuasi muka airtanah dapat dibedakan menjadi :
• Fluktuasi Sekuler
Berubah secara tahunan
dipengaruhi oleh lama dan
intensitas musim kemarau
dan penghujan yg terjadi tiap
tahun. Curah hujan bukan
patokan fluktuasi airtanah.
• Fluktuasi Seasonal
Berubah secara musiman dan
dipengaruhi adanya musim
hujan dan musim kemarau.
• Fluktuasi Jurnal
Berubah secara harian
disebabkan oleh adanya
perbedaan niolai penguapan
atau perbedaan tekanan
udara.
• Fluktuasi Temporer
Berubah setiap saat akibat
adanya gempa bumi misalnya
atau adanya muatan dari luar.
Faktor yang mempengaruhi perubahan muka airtanah :

• Jumlah dan frekuensi pemompaan


• Variasi tingkat aliran
• Evaporasi dan transpirasi
• Pembebanan dari luar
• Pasang surut
Pengaruh aliran air permukaan terhadap fluktuasi airtanah :

a. Sungai effluent (gaining stream)


Sungai yang berfungsi sebagai
penerima air dari airtanah yang
berasal dari airtanah sekitarnya
b. Sungai influent (losing stream)
Sungai yang dapat memberikan air
pada airtanah
• Kecepatan gerakan aliran airtanah dipengaruhi oleh jenis batuan dan slope

Tabel 1. Kecepatan Gerakan Aliran Airtanah

Karakteristik Batuan diameter Butir (mm) Kecepatan Aliran (m/hr)


Silt, Pasir halus 0,005 – 0,25 0,02 – 2,00
Pasir Sedang 0,25 – 0,50 0,35 – 35,00
Pasir Kasar (kerikil halus) 0,50 – 2,00 1,92 – 192,00
Kerikil 2,00 – 10,00 9,09 – 909,00
Kerikil Kasar > 18,50 33,33 – 3.333,30

V= d/w
= m/dt

https://youtu.be/NHWau3S45z8
https://youtu.be/NPVZ6mVEVBo
Penyebaran Airtanah secara Vertikal
Penyebaran Air di dalam tanah (Tolman, 1937)
1. Penyebaran scr Vertikal
2. Penyebaran scr Hz

Penyebaran airtanah secara


vertikal
1. zone aeration
Zona tidak jenuh air. Rongga2
tanah di tempati air dan udara.
terdiri lap. lengas tanah, air
vadose dan lap.kapiler. Ketebalan
bervariasi tergantung jenis tanah
dan vegetasi. sangat berperanan
dalam bidang pertanian

2. zone saturated
zona jenuh air berupa airtanah
(ground water). Rongga terisi air.
kedua zona ini dibatasi oleh
bidang muka airtanah yang sering
disebut water table atau muka
freatik.
Penyebaran airtanah secara horisontal,
Merupakan penyebaran airtanah di permukaan bumi, keberadaan maupun
potensi airtanah pada suatu wilayah dengan wilayah lain dapat dibandingkan

Keterdapatan airtanah secara horisontal:


1. Daerah aliran air.
• Terdiri dari alluvial, terletak di kanan kiri sungai.
• Apabila muka air sungai lebih tinggi dari muka airtanah, potensi airtanah cukup
• besar.
• Faktor yang menyebabkan daerah ini sangat potensial, berupa material lepas dan
• memperoleh suplai airtanah dari air sungai.
Contoh: dataran lembah Citandui, Serayu, Bengawan Solo,

2. Daerah lembah mati (Abandonen/buried valleys)


• Merupakan kawasan lembah yang sudah tidak dilewati sungai.
• Potensi airtanah cukup besar akan tetapi suplai air yang diterima tidak sebesar
• daerah aliran air.
3. Daerah dataran (extensive plain).
Dataran yang luas dengan endapan yang belum mengeras misalnya pasir, kerikil.
Pengisian (recharger) umumnya di peroleh dari perkolasi air hujan atau sungai.
Contoh:
dataran pantai, ditentukan oleh keadaan geologi daerah pegunungan atau
perbukitan yang membatasi di bagian atas (daerah aliran sungai/basin) yang
bertindak sebagai pensuplai bahan rombakan yang kemudian diendapkan di
daerah rendah (pantai).

4. Daerah lembah antar gunung (intermontane valleys).


• Lembah yang di kelilingi oleh pengunungan (gunung), terdiri dari material lepas
dalam jumlah sangat besar.
• Material berasal dari pegunungan (gunung) di sekitarnya.
• Umumnya merupakan lembah-lembah yang terpisah oleh gunung.
• Material berupa pasir, kerikil, dan akan menerima air dari (recharge area).
• Daerah ini kemungkinan merupakan kawasan airtanah tertekan.
C. Kecepatan aliran airtanah ditentukan oleh:
1. Gradien hidrolik (dH/L)
Tenaga pendorong gerakan airtanah yg dipengaruhi oleh perbedaan tinggi
energi hidrolik diantara dua tempat terhadap jaraknya
Rumus = dH/L

dH = perbedaan tinggi energi


hidrolik H1

L = Jarak diantara dua tempat


H2

2. Konduktivitas hidrolik
Konduktivitas hidrolik/permeabilitas (K), merupakan perbandingan antara
jarak terhadap waktu tempuh
Rumus K = L/T
L = Jarak antara dua titik pengamatan
T = Waktu tempuh diantara dua titik pengamatan
Aliran Airtanah
• Peta kontur dan arah aliran airtanah disebut sebagai flownets (Todd,
1959)
• Kontur air tanah adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang
mempunyai ketinggian muka air tanah yang sama (ketinggian dari
permukaan air laut)
• Peta pola aliran air tanah adalah peta yang menunjukkan arah aliran air
tanah.
ARAH ALIRAN AIRTANAH

1. Dari tempat yg memiliki potensi kelembapan tinggi ke kelembapan


lebih rendah
2. Dari tempat yang memiliki permukaan air tanah tinggi ke yg lebih
rendah
3. Mengikuti kemiringan formasi geologi
PENGUKURAN KETINGGIAN
MUKA AIR TANAH
1. SNI 03-3969-1995 ,Metoda pengeboran air tanah dengan alat bor
putar sistem sirkulasi langsung.
2. SNI 03-3970-1995 ,Metode pengukuran tinggi muka air tanah
bebas di sumur.
3. SNI 03-6454-2000 ,Metode pengujian ketegaklurusan sumur.
4. SNI 03-6464-2000 ,Tata cara pembangunan sumur produksi.
5. ASTM D 4750 1993: Determining subsurface liquid levels in
borehole or monitoring well (observation well).
6. SNI 7749-2012 ; Tata cara penentuan tinggi muka air tanah pada
lubang bor atau sumur pantau

SILAHKAN DICARI SNI TERSEBUT DAN DIBACA


A. Menentukan Arah Aliran AirTanah
1.Ukur kedalaman permukaan air tanah (water table) dari suatu datum (dalam
meter diatas permukaan air laut /mdpl)
2.Plot data kedalaman muka air tanah pada suatu peta
3.Membuat peta kontur muka air tanah
4.Buat arah aliran airtanah dng cara membuat garis tegak lurus (90o) pada
masing-masing kontur muka airtanah (Suwarsito, 2020).

1
115 mdpl
diukur dari
permukaan
2m tanah

5m
2

60
70 mdpl

60
70
20 15 m
30

30 20
3
Kontur permukaan airtanah

Arah aliran

20

30
50

40
KEBUTUHAN AIR

• Merupakan
banyaknya kuantitas
air yang dibutuhkan
untuk memenuhi
kebutuhan rumah
tangga, industri,
pengelolaan kota, dan
kebutuhn lainnya.
• Prioritas kebutuhan air
meliputi kebutuhan air
domestik, industri,
pelayanan umum dan
kebutuhan air untuk
mengganti kebocoran
(Moegiantoro, 1996)
Kebutuhan air dibedakan menjadi :

1. Kebutuhan air domestik : kebutuhan air yang


dimanfaatkan untuk berbagai keperluan rumah
tangga seperti memasak, mandi, mencuci, air
minum, dan lain – lain.
2. Kebutuhan air non domestik : kebutuhan air yang
dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan yang bersifat
komersial atau niaga, seperti perkantoran, industri
hingga untuk kegiatan di bidang sosial seperti rumah
sakit, tempat ibadah, sekolah, dan lain – lain.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN AIR DOMESTIK

1. Jenis sumber air yang digunakan (PAM, sumur, hidran),


2. Jenis pemakaian air (MCK),
3. Jenis peralatan rumah tangga yang dimiliki (lemari
pendingin, pompa air, mesin cuci, dispenser),
4. Penggunaan air di luar (penyiraman tanaman, mencuci
kendaraan, dll),
5. Jumlah anggota keluarga, dan
6. Tingkat pendapatan.
SNI tahun 2002 tentang sumberdaya air

• Penduduk kota membutuhkan 120L/hari/kapita


• Penduduk pedesaan memerlukan 60L/hari/kapita.
• Berdasarkan asumsi tersebut maka dapat diformulasikan
kebutuhan air penduduk desa maupun kota (SNI, 2002).

• Kebutuhan air penduduk pedesaan


= penduduk x 365 x 60 L = ………. L/Tahun.

• Kebutuhan air penduduk perkotaan


= penduduk x 365 x 120 L = ………. L/Tahun.
Formulasi Kebutuhan Air

• Q (DMI) = kebutuhan air untuk kebutuhan domestik


• g (u) = konsumsi air pada daerah perkotaan
• g (r) = konsumsi air pada daerah pedesaan
• P (u) = jumlah penduduk kota
• P (r) = jumlah penduduk pedesaan
(Sumber : SNI, 2002)
Standar Kebutuhan Air Departemen Pekerjaan Umum

Keperluan Konsumsi (Liter/Orang/Hari)

Mandi, cuci, kakus 12,0

Minum 2,0
Cuci pakaian 10,7

Kebersihan rumah 31,4


Taman 11,8
Cuci kendaraan 21,1
Wudhu 16,2
Lain-lain 21,7
Jumlah 126,9
Semakin banyak jumlah orang, semakin banyak pula kebutuhan air

untuk dapat mengetahui kebutuhan


air pada masa yang akan datang
dibutuhkan informasi terkait :
1. Jumlah penduduk pada saat ini,
perlu diketahui sebagai dasar
untuk menghitung jumlah
penduduk pada saat yang akan
datang.
2. Kenaikan penduduk.
PROYEKSI PENDUDUK

• Salah satu metode pengukuran perkembangan penduduk adalah


metoda Aritmatika Metoda ini sesuai untuk daerah dengan
perkembangan penduduk yang selalu meningkat/bertambah secara
konstan. Rumus untuk perhitungannya:
TUGAS LAPANGAN
1. Siapkan peta RBI Dari wilayah penelitian yg sdh
ditetapkan
2. Gunakan peta tersebut untuk mengambil data lapangan
3. Carilah sumur gali dan ukurlah muka airtanah melalui
sumur gali tersebut
4. Carilah data penggunaan air konsumsi di wilayah
penelitian (minimal 15 responden)
5. Buatlah peta aliran airtanah dengan data lapangan
tersebut
6. Analisa data lapangan
Instrumen Lapangan
Jumlah air
Mencuci
Mencuci Jumlah air yang yang
Minum Masak Mandi peralatan
No Nama sumber sumber sumber sumber pakaian sumber dibutuhakan dibutuhakan
(liter/hari) (liter/hari) (liter/hari) makan
(liter/hari) (liter/hari) (liter/hari)
(liter/hari)
(mata air)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

jumlah
Rata-rata

Diame
Status Tinggi
Elevasi Kedalaman Ketebalan ter
No. X Y Pemilik Sumur MAT
(m mdpl) Sumur (m) air (m) sumur
Gali (mdpl)
(cm)
1 431273 9217225
2

4
5

Anda mungkin juga menyukai