Permukaan/Air Larian
(surface runoff)
Oleh :
Jamilah, SP. MP
Siklus Air
Bentuk Aliran Air
• Air permukaan (surface runoff)
• Aliran bawah permukaan (sub-surface runoff)
• Aliran bawah tanah (ground water flow)
• Aliran sungai (stream flow)
• Aliran permukaan (runoff) adalah air yang mengalir di
atas permukaan tanah atau bumi.
• Aliran dibawah permukaan (inter flow/subsurface
flow) adalah aliran air yang masuk ke dalam tanah
tetapi tidak masuk cukup dlam disebabkan adanya
lapisan kedap air.
• Aliran air bawah tanah (ground water) adalah aliran
air yang masuk dan terperkolasi jauh ke dalam tanah
menjadi air bawah tanah.
• Aliran sungai
• Limpasan permukaan adalah bagian dari curah hujan
yang mengalir di atas permukaan tanah menuju ke
sungai, danau dan lautan.
• Bagian penting dari dari limpasan permukaan
berkaitan dengan rancang bangun pengendali
limpasan permukaan adalah besarnya debit puncak
(peak flow) dan waktu tercapainya debit puncak,
volume dan penyebaran limpasan permukaan.
• Limpasan permukaan berlangsung ketika jumlah
curah hujan melampaui laju infiltrasi air ke dalam
tanah. Setelah laju infiltrasi terpenuhi, air mulai
mengisi cekungan-cekungan pada permukaan tanah,
kemudian air dapat mengalir di atas permukaan
tanah dengan bebas.
• Kondisi aliran air permukaan yang berbeda akan
menentukan bentuk dan besaran hidrograf aliran
(Gbr. 4.1.)
• Debit tahunan, yaitu aliran air sepanjang tahun
yang mendapat sumber air dari air tanah (aliran air
D)
• Air larian adalah aliran air di atas permukaan tanah
yang terjadi karena curah hujan melampaui laju
infiltrasi (aliran air B)
• Intersepsi saluran yang pertama kali menyebabkan
naiknya hidrograf aliran dan berhenti segera
setelah hujan berhenti (A)
• Aliran air bawah permukaan adalah bagian dari
curah hujan yg terinfiltrasi ke dalam tanah ,
kemudian mengalir dan bergabung dengan debit
aliran (C)
Faktor Penentu Limpasan Permukaan
Outlet DAS
• Semakin besar ukuran DAS, semakin besar volume air
larian.
• Tetapi laju dan volume air larian per satuan wilayah
dalam DAS turun apabila luas daerah tangkapan air
bertambah besar.
• Semakin luas DAS, ada kecenderugan semakin besar
jumlah curah hujan yang diterima.
• Semakin besar kemiringan lereng suatu DAS, semakin
cepat laju air larian.
• Bentuk DAS yang memanjang dan sempit cenderung
menurunkan laju limpasan permukaan daripada DAS
berbentuk melebar walaupun luas secara
keseluruhannya sama.
• semakin tinggi kerapatan drainase daerah
aliran, semakin besar kecepatan limpasan
permukaan untuk curah hujan yang sama,
debit puncak akan tercapai dalam waktu yang
lebih cepat.
• Vegetasi dapat memperlambat jalannya air
larian dan dan memperbesar jumlah air yang
tertahan di atas permukaan tanah sehingga
menurunkan laju air larian.
Koefisien Air Larian (C)