Anda di halaman 1dari 2

Air permukaan yaitu air hujan yang mengalami limpasan atau berakumulasi sementara ditempat yang rendah misalnya

: air sungai, waduk, danau dan rawa. Sedangkan air tanah yaitu air hujan yang mengendap atau air yang berada dibawah permukaan tanah.

Menurut Suyono (1985) menyatakan bahwa debit air merupakan ukuran banyaknya volume air yang dapat lewat dalam suatu tempat atau yang dapat di tampung dalam sutau tempat tiap satu satuan waktu. Debit aliran adalah laju air ( dalam bentuk volume air ) yang melewati suatu penampang melintang sungai per satuan waktu.Dalam system SI besarnya debti dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik ( m3/dt). Debit air dapat di hitung dengan rumus: Q= A x V Keterangan: V = volume air (m3) A = luas penampang Q = debit air (m3/s)

Volume air yang mengalir disebut Debit Air dan diukur dengan satuan Liter per Detik. Terdapat dua cara yang biasa dipakai di lapa- ngan. Salah satunya dengan menggunakan ember dan jam tangan yang ada jarum detiknya. Besarnya isi ember harus diketahui terlebih da- hulu, misalnya 8 liter. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga sampai empat kali dan diambil hasil rata-ratanya. Sebagai contoh, sebuah em- ber yang berkapasitas 8 liter terisi penuh setelah 15 detik, 12 detik, 17 detik, dan 12 detik. Maka waktu rata-ratanya adalah 15+12+17+12 = 56 atau 14,0 detik. Dengan cara ini dapat diketahui bahwa debit airnya adalah 8 liter dibagi 14 detik, hasilnya 0,57 liter per detik. Cara penghitungan lainnya adalah dengan menggunakan jam tangan yang ada jarum detiknya dan alat pengukur panjang, yaitu pita ukur atau meteran. Metode ini menggunakan rumus Debit = Kecepatan X Luas Penampang Basah. Penampang bisa berbentuk segi empat panjang, bisa berbentuk trapesium, atau bentuk bebas. Penampang diperkirakan dengan satuan meter persegi. Kecepatan diukur dengan melihat waktu yang diperlukan saat benda ringan mengapung di air mengalir, satuannya adalah meter per detik. Sebagai contoh, air mengalir pada salu- ran yang berbentuk trapesium. Dalamnya air misalnya 40 cm, dasar trapesium beru- kuran 30 cm, dan lebar trapesium di per- mukaan air adalah 60 cm. Dan sebuah benda ringan memerlukan waktu 12 detik untuk berjalan sepanjang 5 meter. Luas Penampang Basah adalah (0,30 + 0,60)/2 X 0,40 = 0,18 meter persegi.

Kecepatan air adalah 5,0 / 12 = 0,417 meter per detik. Maka debit air adalah 0,18 X 0,417 = 0,075 meter kubik per detik atau 75 Liter per Detik.

Cara pengukuran lainnya selain dengan menggunakan alat Current meter, dalam pengukuran kecepatan aliran sungai juga dapat dilakukan dengan metode apung (floating method).Caranya dengan menempatkan benda yang tidak dapat tenggelam di permukaan aliran sungai untuk jarak tertentu dan mencatat waktu yang diperlukan oleh benda apung tersebut bergerak dari satu titik pengamatan ke titik pengamatan lain yang telah ditentukan.Benda apung yang digunakan dalam pengukuran ini pada dasarnya adalah benda apa saja sapanjang dapat terapung dalam aliran sungai.Pemilihan tempat pengukuran sebaiknya pada bagian sungai yang relatiflurus dengan tidak banyak arus tidak beraturan.Jarak antara dua titik pengamatan yang diperlukan ditentukan sekurang-sekurangnya yang memberikan waktu perjalanan selama 20 detik.

Persyaratan lokasi pengukuran debit dengan mempertimbangkan factor-faktor, sebagai berikut: a) Berada tepat atau di sekitar lokasi pos duga air, dimana tidak ada perubahan bentuk penampang atau debit yang menyolok b) Alur sungai harus lurus sepanjang minimal 3 kali lebar sungai pada saat banjir/muka air tertinggi c) Distribusi aliran merata dan tidak ada aliran yang memutar

a) Aliran tidak terganggu sampah maupun tanaman air dan tidak terganggu oleh adanya bangunan air lainnya (misalkan pilar jembatan), tidak terpengaruh peninggian muka air, pasang surut dan aliran lahar b) Penampang melintang pengukuran diupayakan tegak lurus terhadap alur sungai c) Kedalaman pengukuran minimal 3 sampai dengan 5 kali diameter baling baling alat ukur arus yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai