• P=D+E+G+M
Dimana:
P :presipitasi
D : debit
E : evapotranspirasi
G : penambahan (supply) air tanah
M: penambahan kadar kelembaban tanah (moisture
content)
Sifat-sifat air
• Air berubah ke dalam tiga bentuk/sifat menurut waktu dan tempat,
yakni air sebagai bahan padat, air sebagai cairan dan air sebagai
uap seperti gas. Keadaan- keadaan ini kelihatannya adalah keadaan
alamiah biasa karena selalu kelihatan demikian. Tetapi sebenarnya
keadaan-keadaan/sifat-sifat ini adalah keadaan yang aneh di antara
seluruh benda-benda. Tidak ada suatu benda yang berubah ke
dalam tiga sifat dengan suhu dan tekanan yang terjadi dalam hidup
kita sehari-hari.
• Untumnya benda menjadi kecil jika suhu menjadi rendah. Tetapi air
mempunyai volume yang minimum pada suhu 4 oC. Lebih rendah
dari 4oC, volume air itu menjadi agak besar. Pada pembekuan,
volume es menjadi 1/11 kali lebih besar dari volume air semula.
METEOROLOGI
ELEMEN-ELEMEN METEOROLOGI DAN
PENGAMATANNYA
1. Presipitasi
• Presipitasi adalah nama umum dari uap yang
mengkondensasi dan jatuh ke tanah dalam rangkaian proses
siklus hidrologi.
• Jumlah presipitasi selalu dinyatakan dengan dalamnya
presipitasi (mm).
• Salju, hujan es dan lain-lain juga dinyatakan dengan
dalamnya (seperti hujan) sesudah dicairkan.
• Pertanian dapat diadakan di daerah-daerah yang mendapat
presipitasi tahunan lebih dari 450 mm. Jika presipitasi kurang
dari 300 mm, maka pertanian hanya mungkin diadakan di
bagian-bagian daerah yang dapat dibantu dengan air sungai.
2. Intensitas curah hujan
• Derajat curah hujan biasanya dinyatakan oleh
jumlah curah hujan dalam suatu satuan waktu
dan disebut intensitas curah hujan.
• Biasanya satuan yang digunakan adalah
mm/jam. Jadi intensitas curah hujan berarti
jumlah presipitasi/curah hujan dalam waktu
relatif singkat (biasanya dalam waktu 2 jam).
Derajat curah hujan dan intensitas curah
hujan
Keadaan curah hujan dan intensitas curah
hujan.
3. Ukuran butir hujan dan kecepatan jatuhnya
Untuk permukaan saluran dengan material yang tidak koheren, koefisien Strickler
P = B+2h
= 10+2x3=16m
• Jari-jari hidraulis:
• Debit aliran dihitung dengan menggunakan
rumus Manning
b. Debit Maksimum
untuk energi spesifik konstan yang terjadi pada kedalaman kritik sebagai berikut:
Kemiringan Kritik Dasar Saluran
• Pada kondisi tersebut R=R dan S=S , sehingga rumus Manning menjadi:
c c
dari kemiringan kritik (So > Sc), maka aliran adalah super kritik, dan kemiringan
dasar disebut curam. Tapi apabila kemiringan dasar lebih kecil dari kemiringan
kritik So < Sc), maka aliran yang terjadi adalah sub kritik, dan kemiringan
kecepatan kritisnya.
• Penyelesaian:
• Kedalaman air`kritis:
Tampang Ekonomis
• Suatu tampang lintang saluran akan menghasilkan debit maksimum bila nilai R =
A/P maksimum atau keliling basah P minimum, sehingga untuk debit tertentu, luas
maksimum atau P minimum. Untuk luas tampang saluran yang sama, penampang
• Prinsip saluran tampang ekonomis hanya berlaku untuk desain saluran yang tahan
terhadap erosi, sedangkan untuk saluran yang mudah tererosi, dalam mendesain
C = 50m1/2/d
Penyelesaian:
Luas Tampang Aliran:
• Luas Trapesium
kecepatan ini sangat tidak menentu dan bervariasi. Namun secara umum, saluran
yang telah lama dan telah mengalami pergantian musim akan mampu menerima
kecepatan yang lebih besar jika dibandingkan dengan saluran yang baru, oleh
karena dasar saluran yang lama telah lebih stabil. Untuk kondisi yang sama,
saluran yang lebih dalam akan mampu menahan kecepatan rerata yang lebih
• Air bawah tanah yang memancar keluar di lubang bukaan tambang bawah
tanah disebut air tanah, dimana pada umumnya sebagian besar air didalam
tambang bawah tanah adalah air tanah ini.
• Rembesan air permukaan adalah air yang merembes ke dalam lubang
bukaan tambang bawah tanah karena terjadinya retakan yang mencapai
permukaan atau dasar tampungan air.
• Aliran air permukaan adalah limpasan air permukaan yang mengalir masuk
ke dalam lubang bukaan tambang bawah tanah melalui mulut tambang pada
waktu terjadi hujan lebat atau pada saat terjadi air laut pasang bila mulut
tambang berada di dekat pantai ataupun pada kasus-kasus tertentu lainnya.
• Suplai Air untuk Pekerjaan air di dalam lubang bukaan tambang bawah
tanah selain masuk dengan sendirinya juga ada yang sengaja disuplai masuk
kedalam tambang bawah tanah untuk menunjang aktivitas penambangan.
– Semburan Air Tak Terduga , Air dalam jumlah besar yang tidak diduga juga dapat muncul
tiba-tiba di dalam lubang bukaan tambang bawah tanah sehingga mengakibatkan
sebagian atau seluruh lubang bukaan tenggelam oleh air.
Pengeluaran air dari dalam tambang ini
dapat dilakukan dengan beberapa metode
penirisan yaitu:
Bre a cing
Co mp re s s o r P ip e
78°
0,60 m
0,3 m
0,3 m 1,20 m
0,2 m
3,70 m
Pembuatan Saluran
1. Kedalaman aliran (h), adalah jarak vertikal titik yang terendah dari penampang saluran
sampai permukaan air.
2. Kedalaman penampang aliran (d), adalah kedalaman aliran yang diukur tegak lurus pada
arah aliran atau pada dasar saluran.
3. Lebar puncak saluran (T), adalah lebar penampang saluran pada permukaan aliran
(permukaan bebas).
4. Luas penampang aliran atau luas penampang basah (A), adalah luas penampang aliran yang
diambil tegak lurus arah aliran.
5. Keliling basah (P), adalah panjang garis pertemuan antara cairan dengan bidang penampang
saluran yang tegak lurus arah aliran.
6. Jari-jari hidrolis (R), adalah perbandingan antara luas penampang basah dengan keliling
basah saluran
7. Kedalaman Hidrolis (D), adalah perbandingan luas penampang basah dengan lebar
permukaan basah.
Macam-macam saluran apabila dilihat dari bentuk
penampangnya ada beberapa macam, yaitu :
3. bentuk trapesium
4.bentuk lingkaran
5.bentuk parabola
Batubara
MATERIAL LOGAM
- Rel = 0.200 Btg
Pipa Compressor
- Fish Plate = 0.400 Pcs
2.70m 2.30m - Paku Rel = 5.000 Pcs
- Pipa Comp. 4" = 0.165 Btg
- Baut Rel(Bolt & Nut) = 0.800 Pcs
Pipa Air - Paku ulin 4" (50 Pcs/Kg = 28.00 Pcs
- Victory Joint = 0.165 Pcs
- Paku parit 4" (88 Pcs/Kg) = 14.00 Pcs
1.10m
HANDAK PCS Kg
Rel Bantalan Rel - Dynamite
Parit - = -
0.5m - Detonator. - = -
73°
0.4m
KEPERLUAN ALAT GALI
0.75m - Coal Pick. 3 Unit
0.4m 0.6m 1.10m - Unit
- Leg Drill
1.20m
0.3m
0.45m Embalut, Oktober 2001
3.80m
Note :
- Luas penampang = 2.40 M + 3.80 M x 2.30 M = 7.13 M²
2 UG/Design