Anda di halaman 1dari 73

Penyaliran Tambang

Oleh : Yudiana Hadiyat, M. Eng


Sirkulasi Air
(siklus Hodrologi)
• Di bumi terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4
milyard km3 air: 97,5% adalah air laut, 1,75\
berbentuk es dan 0,73% berada di daratan
sebagai air sungai, air danau, air tanah dan
sebagainya. Hanya 0,001 % berbentuk uap di
udara.
• Air di bumi ini mengulangi terus menerus sirkulasi +

penguapan, presipitasi dan pengaliran keluar (outflow).


Jika terjadi sirkulasi yang kurang, maka kekurangan air
ini harus ditambah dalam suatu usaha pemanfaatan air.

• Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka


berkembanglah ilmu Hidrologi, yakni ilmu yang
mempelajari sirkulasi air itu. Jadi dapat
dikatakan, Hidrologi adalah ilmu untuk
mempelajari :
• presipitasi (precipitation)
• evaporasi dan transpirasi (evaporation)
• aliran permukaan (surfoce stream flow) dan
• air tanah (ground water)
Siklus Hidrologi
Dalam proses sirkulasi air, penjelasan mengenai hubungan
antara aliran ke dalam (inflow) dan aliran keluar (outfiow) di
suatu daerah untuk suatu periode tertentu disebut neraca air
(watu balance).

• P=D+E+G+M

Dimana:
P :presipitasi
D : debit
E : evapotranspirasi
G : penambahan (supply) air tanah
M: penambahan kadar kelembaban tanah (moisture
content)
Sifat-sifat air
• Air berubah ke dalam tiga bentuk/sifat menurut waktu dan tempat,
yakni air sebagai bahan padat, air sebagai cairan dan air sebagai
uap seperti gas. Keadaan- keadaan ini kelihatannya adalah keadaan
alamiah biasa karena selalu kelihatan demikian. Tetapi sebenarnya
keadaan-keadaan/sifat-sifat ini adalah keadaan yang aneh di antara
seluruh benda-benda. Tidak ada suatu benda yang berubah ke
dalam tiga sifat dengan suhu dan tekanan yang terjadi dalam hidup
kita sehari-hari.
• Untumnya benda menjadi kecil jika suhu menjadi rendah. Tetapi air
mempunyai volume yang minimum pada suhu 4 oC. Lebih rendah
dari 4oC, volume air itu menjadi agak besar. Pada pembekuan,
volume es menjadi 1/11 kali lebih besar dari volume air semula.
METEOROLOGI
ELEMEN-ELEMEN METEOROLOGI DAN
PENGAMATANNYA
1. Presipitasi
• Presipitasi adalah nama umum dari uap yang
mengkondensasi dan jatuh ke tanah dalam rangkaian proses
siklus hidrologi.
• Jumlah presipitasi selalu dinyatakan dengan dalamnya
presipitasi (mm).
• Salju, hujan es dan lain-lain juga dinyatakan dengan
dalamnya (seperti hujan) sesudah dicairkan.
• Pertanian dapat diadakan di daerah-daerah yang mendapat
presipitasi tahunan lebih dari 450 mm. Jika presipitasi kurang
dari 300 mm, maka pertanian hanya mungkin diadakan di
bagian-bagian daerah yang dapat dibantu dengan air sungai.
2. Intensitas curah hujan
• Derajat curah hujan biasanya dinyatakan oleh
jumlah curah hujan dalam suatu satuan waktu
dan disebut intensitas curah hujan.
• Biasanya satuan yang digunakan adalah
mm/jam. Jadi intensitas curah hujan berarti
jumlah presipitasi/curah hujan dalam waktu
relatif singkat (biasanya dalam waktu 2 jam).
Derajat curah hujan dan intensitas curah
hujan
Keadaan curah hujan dan intensitas curah
hujan.
3. Ukuran butir hujan dan kecepatan jatuhnya

1. Ukuran butir-butir hujan adalah berjenis-jenis.


2. Nama dari butir hujan tergantung dari ukurannya.
3. Dalam meteorologi, butir hujan dengan diameter
lebih dari 0,5 mm disebut hujan dan diameter antara
0,50 - 0,1 mm disebut gerimis (drizzle).
4. Makin besar ukuran butir hujan itu, makin besar
kecepatan jatuhnya.
5. Kecepatan yang maksimum adalah kira-kira 9,2m/det.
Tabel berikut menunjukkan intensitas curah hujan,
ukuran-ukuran butir hujan, massa dan kecepatanjatuh
butir hujan.
Ukuran, massa dan kecepatan iatuh butir
hujan.

Ukuran yang berbeda dari hujan:

A) Air hujan tidak berbentuk seperti air mata, seperti


kebanyakan orang berpikir.
B) hujan sangat kecil hampir berbentuk bulat.
C) hujan yang lebih besar menjadi diratakan di bagian bawah,
seperti yang dari roti hamburger, karena hambatan udara.
D) hujan besar memiliki sejumlah besar hambatan udara, yang
membuat mereka mulai menjadi tidak stabil.
E) hujan sangat besar dibagi menjadi hujan lebih kecil karena
hambatan udara.
(4) Hubungan antara topografi dan hujan
• Umumnya curah hujan di daerah pegunungan adalah lebih dari
di dataran.
• Hubungan antara ketinggian (elevasi) dan curah hujan
dinyatakan oleh persamaan:
R:a+b.h
R: curah hujan (mm)
h: ketinggian (m)
• Mengenai hubungan antara arah angin dan curah hujan dapat
dikemukakan bahwa arah angin yang menyebabkan hujan
biasanya tetap di tiap wilayah.
• Umumnya, hujan kebanyakanjatuh di bagian lereng yang
menghadap arah angin dan sebagian keciljatuh di lereng
belakang.
(5) Pengamatan curah hujan
• Pengamatan curah hujan dilakukan oleh alat ukur curah
hujan.
• Ada 2 jenis alat yang digunakan untuk pengamatan, yakni
jenis biasa dan jenis otomatis.
– Alat ukur biasa itu ditempatkan di tempat yang terbuka yang
tidak dipengaruhi oleh pohon-pohon dan gedung-gedung.
Bagian atas alat itu dipasang 20 cm lebih tinggi dari permukaan
tanah yang sekelilingnya ditanami rumput.
– Ketelitian pembacaan adalah sampai l/10 mm. Pembacaan harus
diadakan I kali sehari, biasanya jam 9.00 dan hasil pembacaan ini
dicatat sebagai curah hujan hari terdahulu (kemarin)
Alat ukur hujan Otomatis
Alat ukur hujan Jenis Sifon
• Air hujan itu tertampung di
dalam sebuah silinder di
mana terdapat sebuah
pelampung yang dapat
diangkat oleh air hujan yang
masuk itu. Curah hujan itu
dapat dicatat pada suatu
sistim pencatatan dengan
sebuah pena pencatatyang
digerakkan oleh pelampung
itu. Lebar kertas pencatat
itu adalah sesuai dengan
curah hujan 20 mm.
LIMPASAN (Run-off)
Faktor-faktor yang mempengaruhi limpasan

1. yakni elemen-elemen meteorologi


yang diwakili oleh curah hujan dan
2. elemen-elemen daerah pengaliran
yang menyatakan sifat-sifat fisik
daerah pengaliran.
Elemen-elemen meteorologi
1. Jenis presipitasi
2. Intensitas curah hujan
3. Lamanya curah hujan
4. Distribusi curah hujan dalam daerah pengaliran
5. Arah pergerakan curah hujan
6. Curah hujan terdahulu dan kelembaban tanah
7. Kondisi-kondisi meteorologi yang lain
Elemen daerah Pengaliran
• Kondisi penggunaan tanah (Landuse)
• Daerah pengaliran
• Aliran air tanah
Dimensi Saluran terbuka
Rumus Chezy
• Chezy berusaha mencari hubungan bahwa zat cair
yang melalui saluran terbuka akan menimbulkan
tegangan geser (tahanan) pada dinding saluran, dan
akan diimbangi oleh komponen gaya berat yang
bekerja pada zat cair dalam arah aliran. Di dalam
aliran seragam, komponen gaya berat dalam arah
aliran adalah seimbang dengan tahanan geser,
dimana tahan geser ini tegantung pada kecepatan
aliran. Setelah melalui beberapa penurunan rumus,
akan didapatkan persamaan umum:
• V = kecepatan Air
• R = Jari-jari hidraulik (m)
• S = Kemiringan dasar saluran
• C = koefisien Chezy
a) Rumus Manning

• Robert Manning mengusulkan rumus berikut ini:

• Sehingga rumus kecepatan aliran menjadi:


Harga koefisien Manning

Dimana n merupakan koefisien Manning yang merupakan fungsi dari bahan


dinding saluran.
• b) RumusStrickler

Untuk permukaan saluran dengan material yang tidak koheren, koefisien Strickler

(k ) diberikan oleh rumus berikut:


s
Dengan R adalah jari-jari hidraulik, dan d35 adalah diameter
(dalam meter) yang berhubugan dengan 35% berat dari material
dengan diameter yang lebih besar. Dengan menggunakan
koefisien tersebut, maka rumus kecepatan aliran menjadi:
Contoh Soal:

• Saluran terbuka berbentuk segi empat terbuat dari pasangan batu


disemen (n=0,025) mempunyai lebar 10 m dan kedalaman air 3
m. Apabila kemiringan dasar saluran adalah 0,00015, hitung
debit aliran.
Penyelesaian

• Luas tampang basah: A=Bxh

= 10x3=30m Keliling basah:

P = B+2h

= 10+2x3=16m

• Jari-jari hidraulis:
• Debit aliran dihitung dengan menggunakan
rumus Manning
b. Debit Maksimum

• Untuk menentukan debit maksimum dengan energi spesifik konstan adalah

menggunakan persaman energi spesifik:

• Sehingga dapat diubah menjadi:


• Dengan menurunkan pesamaan tersebut, akan didapatkan suatu debit maksimum

untuk energi spesifik konstan yang terjadi pada kedalaman kritik sebagai berikut:
Kemiringan Kritik Dasar Saluran

• Kemiringan kritik S adalah kemiringan dasar saluran yang diperlukan untuk


c
menghasilkan aliran seragam di dalam saluran pada kedalaman kritik.

Kemiringan kritik dasar saluran ini didapatkan dari menggabungkan rumus

Manning dari Persamaan:


• Dengan kecepatan kritik:

• Pada kondisi tersebut R=R dan S=S , sehingga rumus Manning menjadi:
c c

• Untuk saluran lebar R =y =D , sehingga:


c c c
• Apabila aliran seragam terjadi pada saluran dengan kemiringan dasar lebih besar

dari kemiringan kritik (So > Sc), maka aliran adalah super kritik, dan kemiringan

dasar disebut curam. Tapi apabila kemiringan dasar lebih kecil dari kemiringan

kritik So < Sc), maka aliran yang terjadi adalah sub kritik, dan kemiringan

disebut landai (mild).


• Contoh Soal:

Saluran dengan lebar 5 m mengalirkan air dengan debit 15 m3/det. Tentukan

kedalaman air apabila energi spesifiknya minimum (kedalaman kritis), dan

kecepatan kritisnya.

• Penyelesaian:

Debit tiap satuan lebar:


Penyelesaian:

• Debit tiap satuan lebar:

• Kedalaman air`kritis:
Tampang Ekonomis

• Suatu tampang lintang saluran akan menghasilkan debit maksimum bila nilai R =

A/P maksimum atau keliling basah P minimum, sehingga untuk debit tertentu, luas

tampang lintang akan minimum (ekonomis) bila saluran memiliki nilai R

maksimum atau P minimum. Untuk luas tampang saluran yang sama, penampang

setengah lingkaran merupakan penampang yang paling efisien.

• Prinsip saluran tampang ekonomis hanya berlaku untuk desain saluran yang tahan

terhadap erosi, sedangkan untuk saluran yang mudah tererosi, dalam mendesain

saluran yang efisien harus mempertimbangkan gaya tarik yang terjadi.


Penampang saluran ekonomis
Contoh soal:

• Hitung dimensi saluran ekonomis berbentuk


trapesium dengan kemiringan tebing 1 (horisontal) : 2
(vertikal) untuk melewatkan debit 40 m3/d dengan
kecepatan rata-rata 0,8 m/d. Berapakah kemiringan
dasar saluran apabila koefisien Chezy

C = 50m1/2/d
Penyelesaian:
Luas Tampang Aliran:

Luas Tampang Aliran dihitung berdasarkan persamaan kontinuitas


• Didapat

• Luas Trapesium

• Lebar dasar saluran

• Menghitung kemiringan dasar saluran untuk tampang Ekonomis

• Kemiringan dasar saluran dihitung dg menggunakan rumus Chezy


Penentuan Ukuran Penampang
Tata cara untuk menentukan ukuran suatu penampang saluran adalah sebagai berikut:

• a. Mengumpulkan segala informasi dan data yang tersedia,


kemudian menaksir nilai n berdasarkan kriteria material
dinding saluran, sedangkan nilai S ditentukan berdasarkan
kriteria kegunaan saluran dan kecepatan maksimum dan
minimum sehingga tidak mengakibatkan erosi maupun
sedimentasi pada saluran.
• b. Faktor penampang AR 2/3 dihitung dengan persamaan:
Kecepatan Maksimum yang Diizinkan

• Kecepatan maksimum yang diijinkan adalah kecepatan yang tidak akan

menimbulkan erosi pada tubuh saluran (nonerodible velocity). Besarnya

kecepatan ini sangat tidak menentu dan bervariasi. Namun secara umum, saluran

yang telah lama dan telah mengalami pergantian musim akan mampu menerima

kecepatan yang lebih besar jika dibandingkan dengan saluran yang baru, oleh

karena dasar saluran yang lama telah lebih stabil. Untuk kondisi yang sama,

saluran yang lebih dalam akan mampu menahan kecepatan rerata yang lebih

besar tanpa menimbulkan erosi. Tabel berikut memberikan kecepatan maksimum

yang diijinkan disaluran menurut beberapa hasil penelitian.


Kecepatan Maksimum yang diijinkan menurut Fortier dan
Scobey (Untuk Saluran lama, lurus, dengan kemiringan kecil)
Prosedur perhitungan kecepatan yang diizinkan adalah sebagai
berikut:
• a. Menentukan nilai n berdasarkan jenis bahan dinding saluran,
dan menentukan kemiringan dinding saluran, dan kecepatan
maksimum yang diijinkan berdasarkan Tabel di atas.
• b. Menghitung jari-jari hidraulik R dengan menggunakan rumus
Manning.
• c. Menghitung luas basah dengan debit yang diketahui dan
kecepatan yang
diijinkan menggunakan persamaan A = Q/V .
• d. Menghitung keliling basah dengan menggunakan persamaan P
= A/R .
• e. Tambahkan jagaan seperlunya, dan mempertimbangkan
kepraktisan dalam pembuatan saluran.
ALIRAN SALURAN TERBUKA
Prinsip Aliran Terbuka
• Aliran dengan permukaan bebas

• Mengalir dibawah gaya gravitasi, dibawah


tekanan udara atmosfir.

• Mengalir karena adanya slope dasar saluran 


 
Sistem Penyaliran/Penirisan

Tambang Bawah Tanah


Sumber-sumber air yang ada didalam tambang bawah
tanah apabila digolongkan berdasarkan sumber air dan
proses munculnya, maka dapat digolongkan dalam 5 jenis :

• Air bawah tanah yang memancar keluar di lubang bukaan tambang bawah
tanah disebut air tanah, dimana pada umumnya sebagian besar air didalam
tambang bawah tanah adalah air tanah ini.
• Rembesan air permukaan adalah air yang merembes ke dalam lubang
bukaan tambang bawah tanah karena terjadinya retakan yang mencapai
permukaan atau dasar tampungan air.
• Aliran air permukaan adalah limpasan air permukaan yang mengalir masuk
ke dalam lubang bukaan tambang bawah tanah melalui mulut tambang pada
waktu terjadi hujan lebat atau pada saat terjadi air laut pasang bila mulut
tambang berada di dekat pantai ataupun pada kasus-kasus tertentu lainnya.
• Suplai Air untuk Pekerjaan air di dalam lubang bukaan tambang bawah
tanah selain masuk dengan sendirinya juga ada yang sengaja disuplai masuk
kedalam tambang bawah tanah untuk menunjang aktivitas penambangan.
– Semburan Air Tak Terduga , Air dalam jumlah besar yang tidak diduga juga dapat muncul
tiba-tiba di dalam lubang bukaan tambang bawah tanah sehingga mengakibatkan
sebagian atau seluruh lubang bukaan tenggelam oleh air.
Pengeluaran air dari dalam tambang ini
dapat dilakukan dengan beberapa metode
penirisan yaitu:

• Metode penirisan dengan saluran


• Metode penirisan dengan pemompaan
dan pemipaan.
Faktor yang menentukan pemilihan adalah elevasi
lokasi tambang terhadap kolam pembuangan air yang
ada di permukaan ataupun diluar tambang
• Apabila lokasi tambang lebih tinggi dari pada kolam
pembuangan air maka penirisan dapat memanfaatkan gaya
gravitasi dan dipilih metode penirisan dengan saluran.
• Penirisan dengan saluran banyak diterapkan pada tambang
bawah tanah yang melakukan pengembangan dengan
membuat adit dan beroperasi pada lokasi yang lebih tinggi
dari daerah di sekitarnya. Sistim penambangan seperti ini
dapat mengumpulkan air pancar yang ada di lubang
bukaan tambang dan mengalirkannya keluar tambang
hanya dengan saluran saja tanpa memerlukan fasilitas
mesin dan tenaga penggerak.
Sumuran
Sumuran (Sump)
• Sumuran (sump) adalah lubang yang digali kearah
bawah yang terdapat didalam lubang bukaan
tambang untuk mengumpulkan dan menampung
sementara air tambang yang akan dibuang keluar.
• Tujuan pembuatan sumuran lainnya adalah untuk
mengendapkan lumpur yang bercampur air dan
untuk menempatkan pipa isap pompa serta untuk
melakukan penyelarasan jumlah air yang
dikumpulkan dan jumlah air yang dikeluarkan oleh
pompa.
Dimensi sumuran
• pada umumnya adalah panjang antara 1m hingga 2m
dan lebar antara 1m hingga 2m dengan kedalaman
antara 2m hingga 3m.
• Akan tetapi bila jumlah air tambang terlalu besar, maka
dimensi sumuran juga dibuat dengan kapasitas lebih
besar dari dimensi pada umumnya sesuai kebutuhannya.
• Penentuan posisi sumuran biasannya didasarkan pada
kontur struktur tambang bawah tanah yaitu pada posisi
terendah dari lubang bukaan tambang seperti di dasar
shaft..
• Pembuatan sumuran ditengah-tengah level atau cross
cut ini dilakukan bila dibutuhkan saja sehubungan
dengan kemampuan pompa yang ada bila pembuangan
air menggunakan pompa dan pipa.
Posisi sumuran didalam lubang bukaan
tambang
Pembuatan sumuran di dalam tambang bawah tanah perlu
mempertimbangkan posisi dan kapasitas sumuran, antara
lain :

1. Posisi sumuran sedapat mungkin dekat dengan dudukan pompa

Hal ini dimaksudkan untuk memperpendek dan mengurangi belokan


pipa isap, karena semakin pendek dan semakin sedikit belokan
pada pipa isap maka proses pemompaan akan berjalan lebih baik.
2. Posisi sumuran tidak menghalangi kemajuan penambangan.

Hal ini dimaksudkan agar sumuran diposisikan sedemikian rupa


sehingga tidak perlu memindahkan sumuran hingga penambangan
telah mencapai kemajuan tertentu, karena memindahkan sumuran
berkali-kali akan sangat tidak ekonomis.
3. Sumuran dibuat di tempat yang mudah untuk pengumpulan air tambang bawah
tanah yaitu pada kontur terendah sehingga air tambang dari sumbernya mudah
mengalir kedalam sumuran tersebut.
4. Posisi sumuran berada pada batuan atau kalau tidak ada batuan yang
kompak didalam tambang, sumuran dibuat dengan pembetonan.
5. Kapasitas sumuran dibuat sedemikian rupa sehingga sesuai dengan jumlah
air tambang dan juga sesuai dengan kemampuan pompa reguler yang
tersedia.
6. Kapasitas sumuran juga disesuaikan dengan perubahan jumlah air pancar di
dalam tambang bawah tanah (menurut musim hujan dan musim kemarau).
7. Kapasitas sumuran juga mempertimbangkan toleransi terhadap gangguan
pemompaan air bila terhenti, misalnya karena mati listrik ataupun karena
kerusakan fasilitas.
Perawatan sumuran

• harus dilakukan secara berkala agar fungsi sumuran tetap


sesuai yang kita inginkan. Perawatan ini bertujuan untuk
mengantisipasi berkurangnya kapasitas efektif sumuran yang
disebabkan oleh pengendapan tanah, lumpur atau pengotor
lain yang tercampur di dalam air tambang bawah tanah.
Perawatan ini dilakukan dengan cara mengeluarkan endapan
yang ada didalam sumuran, untuk itu perlu ditempatkan
sebuah pompa lumpur untuk menghisap dan mengeluarkan
lumpur didalam sumuran tersebut.
• Cara lainnya yang bisa digunakan untuk
mengatasi masalah masuknya tanah,
lumpur dan pengotor lain kedalam
sumuran adalah dengan membuat
sumuran lain disebelahnya. Sumuran yang
lain ini dimaksudkan untuk pengendapan
tanah, lumpur dan pengotor lainnya,
sehingga yang masuk ke dalam sumuran
utama hanya airnya saja.
Saluran (Ditch)
• Saluran (ditch) adalah suatu konstruksi
kecil yang dibuat disisi kiri atau kanan
lubang bukaan tambang bawah tanah
yang berguna untuk mengalirkan air
tambang dari sumbernya menuju sumuran
ataupun dari sumuran menuju kolam
pembuangan dipermukaan.
2,40 m

Ve ntila tio n Tube

Bre a cing

La gg ing (5 x20 x 120) cm


2,00 m

Co mp re s s o r P ip e

78°
0,60 m
0,3 m
0,3 m 1,20 m

0,2 m
3,70 m
Pembuatan Saluran

• Dalam pembuatan saluran hal penting yang perlu


diperhatikan adalah kecepatan aliran (m/dt) dan
debit aliran (m3/dt). Kecepatan aliran dan debit
aliran ini berhubungan erat dengan geometri
saluran yang akan kita buat. Geometri saluran
harus kita tentukan sedemikian rupa sehingga bisa
dibuat dimensi saluran seekonomis mungkin.
Geometri saluran dibuat seefektif mungkin
mengingat luas penampang lubang bukaan
tambang bawah tanah yang sangat terbatas.
Unsur-unsur geometri saluran adalah unsur-unsur
irisan melintang penampang saluran yaitu :

1. Kedalaman aliran (h), adalah jarak vertikal titik yang terendah dari penampang saluran
sampai permukaan air.
2. Kedalaman penampang aliran (d), adalah kedalaman aliran yang diukur tegak lurus pada
arah aliran atau pada dasar saluran.
3. Lebar puncak saluran (T), adalah lebar penampang saluran pada permukaan aliran
(permukaan bebas).
4. Luas penampang aliran atau luas penampang basah (A), adalah luas penampang aliran yang
diambil tegak lurus arah aliran.
5. Keliling basah (P), adalah panjang garis pertemuan antara cairan dengan bidang penampang
saluran yang tegak lurus arah aliran.
6. Jari-jari hidrolis (R), adalah perbandingan antara luas penampang basah dengan keliling
basah saluran
7. Kedalaman Hidrolis (D), adalah perbandingan luas penampang basah dengan lebar
permukaan basah.
Macam-macam saluran apabila dilihat dari bentuk
penampangnya ada beberapa macam, yaitu :

1.bentuk segi empat


2.bentuk segi tiga

3. bentuk trapesium

4.bentuk lingkaran
5.bentuk parabola

6.bentuk persegi empat sisi dibulatkan


7.bentuk segitiga dasar dibulatkan
• Dari bermacam-macam bentuk saluran
terbuka diatas, bentuk saluran yang sering
digunakan dalam penirisan tambang
bawah tanah adalah saluran dengan
bentuk penampang segi empat dan bentuk
penampang segitiga.
Pemipaan
•Pemipaan merupakan bagian dari sistim penirisan yang tidak
berhubungan secara langsung dengan bagian mesin tambang sehingga
sering dianggap sederhana dan dipandang enteng. Pemipaan walaupun
sederhana juga dapat menimbulkan masalah seperti air bocor dan
korosi, maka penempatannya perlu dilakukan dengan hati-hati.
• Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemipaan adalah :
a. Memasang pipa isap dengan tidak membebankan seluruh bobot pipa kepada
bagian sambungannya pada pompa.
b. Bagian yang datar pada pipa isap dibuat sedikit miring keatas mengarah ke
pompa (agar tidak terjadi air pocket).
Lanjutan
c. Penyambungan dikerjakan dengan baik dan dipastikan agar
tidak mengisap masuk udara melalui sambungan pipa isap.
d. Bagian datar pipa tekan juga sebaiknya ditempatkan
dengan miring sedikit ke atas mengarah ke pembuangan.

e. Dalam kasus apapun, pemipaan direncanakan sedapat


mungkin mengurangi katup, pipa cabang dan pembelokan
Contoh pemasangan pipa isap yang
salah dan yang benar
STANDARD PENYANGGAAN MS STANDARD PEMAKAIAN MATERIAL
Per meter
IN SEAM/ INCL. BEAM 2.40 M
Skala 1 : 30
KAYU PCS M3
Plastik Angin
- Ulin 0.2x0.2x2.10 - = -
Lagging (5x20x120) - Ulin 0.2x0.2x2.40 1 = 0.096
2.40m - Ulin 0.2x0.2x2.70 2 = 0.216
- Ulin 0.2x0.25x3.50 - = -
- Lagging 0.05x0.2x1.20 17 = 0.204
- Bracing 0.1x0.1x1.20 7 = 0.084
- Pasak 0.05x0.15x0.3/2 20 = 0.023
Bracing 10 x10 - Bantalan Rel 0.15x0.2x1.20 1.3 = 0.047
- Papan 0.05x0.2x1.20 (Prt) 4.17 = 0.050
Total = 0.719

Batubara
MATERIAL LOGAM
- Rel = 0.200 Btg
Pipa Compressor
- Fish Plate = 0.400 Pcs
2.70m 2.30m - Paku Rel = 5.000 Pcs
- Pipa Comp. 4" = 0.165 Btg
- Baut Rel(Bolt & Nut) = 0.800 Pcs
Pipa Air - Paku ulin 4" (50 Pcs/Kg = 28.00 Pcs
- Victory Joint = 0.165 Pcs
- Paku parit 4" (88 Pcs/Kg) = 14.00 Pcs
1.10m

HANDAK PCS Kg
Rel Bantalan Rel - Dynamite
Parit - = -
0.5m - Detonator. - = -
73°
0.4m
KEPERLUAN ALAT GALI
0.75m - Coal Pick. 3 Unit
0.4m 0.6m 1.10m - Unit
- Leg Drill
1.20m
0.3m
0.45m Embalut, Oktober 2001
3.80m
Note :
- Luas penampang = 2.40 M + 3.80 M x 2.30 M = 7.13 M²
2 UG/Design

Anda mungkin juga menyukai