A. Definisi Geometri
Geometri berasal dari bahasa Yunaniγ : εωμετρία, artinya geo = bumi,
metria = pengukuran). Sehingga geometri dapat diartikan adalah suatu ilmu yang
mempelajari pengukuran tentang bumi. Geometri sendiri adalah cabang dari
matematika yang mempelajari hubungan di dalam ruang. Ciri dasar ruang adalah
suatu aksioma dalam geometri
Definisi lain dari geometri adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari
pengukuran bumi dan proyeksinya dalam sebuah bidang dua dimensi. Cabang
ilmu ini pun berkembang sesuai dengan perkembangan peradaban dan arsitektur
yang pada dasarnya berkaitan satu sama lain.
Geometri berarti ilmu ukur suatu ruang. Dan ruang yang dimaksud di sini
adalah bumi. Geometri juga dapat diartikan measuring the earth.
Bumi adalah alam, dan alam pada dasarnya adalah sesuatu yang dinamis
dan tidak statis, penuh dengan perubahan. Alam merupakan sesuatu yang bebas
dan tidak terikat. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa geometri
adalah sesuatu yang pada dasarnya adalah bebas dan penuh dengan
kedinamisan.
Selama ini, pemahaman mengenai geometri hanya terbatas pada bentuk-
bentuk Euclidean geometry saja, padahal pengertian dari geometri lebih dari itu.
Seperti kutipan dari Coop Himmelbau : ”Architecture must burn”, artinya bukan
hanya sekedar arsitektur sebagai suatu bangunan, melainkan bagaimana cara
kita melihat dunia.
B. Sejarah Geometri
Catatan sejarah kuno yang paling awal mengenai geometri ternyata sudah
ada pada zaman Mesir kuno, peradaban Lembah Sungai Indus, dan Babilonia.
Peradaban-peradaban ini diketahui memiliki keahlian dalam drainase, irigasi,
pengendalian banjir dan pembangunan bangunan-bagunan besar. Hal itu dapat
disimpulkan dari reruntuhan peradaban – peradaban tersebut. Kebanyakan
geometri Mesir kuno dan Babilonia hanya terbatas pada perhitungan panjang
garis, luas, dan volume.
Geometri analitik adalah suatu kajian ilmu yang membahas atau berkenaan
dengan bangun - bangun geometri. Prinsip yang digunakan adalah prinsip-
prinsip matematika, yaitu aljabar. Bangun-bangun itu dinyatakan dalam bentuk
bilangan vektor. Geometri ini disebut juga geometri koordinat atau geometri
kartesius. Tetapi pada jaman ini disebut geometri aljabar, karena menggunakan
prinsp – prinsip aljabar. Bangun - bangun dasar dari geometri analitik adalah
titik, garis, dan bidang.
Geometri analitik sudah ada sejak jaman Apolloneus dari Vega. Ia
mengembangkan geometri berdimensi satu, yaitu yang berhubungan dengan
garis - garis. Misalnya, jika kita ingin mencari sebuah titik yang berada pada
sebuah garis apabila yang kita dapatkan adalah perbandingan
jarak kepada dua titik lain yang juga terletak pada garis yang sama diketahui.
Seorang ahli matematika asal Persia, yang bernama Omar Khayyam,
menunjukkan hubungan yang erat antara suatu aljabar
dengan geometri. Ia mengembangkan persamaan yang disebut persamaan
kubus.
Pada abad ke-17, matematikawan Rene Descartes mendedikasikan
pemikirannya untuk membuat sistematika geometri analitik yang kita kenal saat
ini. Untuk menjaga konsistensi teoritis, tidak semua pemikiran para pendahulu
disertakan dalam bahasannya. Rene Descartes dipandang sebagai penemu teori
analitik modern.
Posisi titik-titik dan orientasi garis tergantung pada pengukuran sudut dan
arah. Dalam pekerjaan pengukuran tanah, arah ditentukan oleh sudut arah dan
azimut. Sudut yang diukur dalam pengukuran tanah digolongkan menjadi sudut
horizontal dan sudut vertikal. Sudut horizontal adalah pengukuran dasar yang
diperlukan untuk penentuan sudut arah dan azimut, sementara sudut vertikal
untuk penentuan sudut zenith.
Sudut-sudut dapat diukur secara langsung dan tidak langsung. Secara
langsung, sudut diukur di lapangan dengan kompas, theodolit kompas, theodolit
biasa ataupun sextan. Sedangkan secara tidak langsung dapat diukur dengan
metode pita, yang harganya dihitung dari hubungan kuantitas yang diketahui
dalam sebuah segitiga atau bentuk geometrik sederhana lainnya. Tiga
persyaratan dasar untuk menentukan sebuah sudut diantaranya adalah garis
awal atau acuan, arah perputaran dan jarak (besar) sudut.
KESIMPULAN
Unsur – unsur penting mengenai geometri struktur ini adalah titik, garis,
dan bidang. Pemahaman mengenai unsur – unsur ini sangat penting bagi
mahasiswa pertambangan. Hal itu dikarenakan untuk dapat mengetahui berapa
volume cadangan bahan galian dalam suatu wilayah, kita pertama harus dapat
membayangkan bentuk atau model lapisan batuan yang ada di dalam
permukaan bumi, berdasarkan singkapan yang terlihat di permukaan.
Membayangkan model tersebut juga harus berdasarkan data – data riil yang
didapatkan di lapangan.
Setelah dapat membayangkan bentuk pasti suatu model lapisan batuan
tertentu, langkah selanjutnya adalah dapat memproyeksikannya ke dalam bentuk
dua dimensi ataupun tiga dimensi.
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/mobius strip
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0701/21/desain/3249855.htm
www.math.wayne.edu/~rrb/topology.html
http://www.scribd.com/doc/18799859/Belajar-Bangunbangun-Geometri-63-
Berbagai-Jenis-Geometri
http://dwijoeas.blogspot.com/2008/01/apengertian-titik-garis-dan-bidang.html
http://oc.its.ac.id/ambilfile.php?idp=375
http://web.ipb.ac.id/~julio/webaku/isi/kom202/notes/8.pdf