Anda di halaman 1dari 10

RESUME

GEOMETRI UNSUR STRUKTUR

A. Definisi
Dalam geometri, geometri unsur struktur ini dikatakan sebagai bidang-
bidang dan garis-garis. Untuk menggambarkan suatu unsur struktur memerlukan
data yang mendukung dalam terbentuknya tiga dimensi dengan cara mengukur
kedudukannya. Secara geometri strukur memiliki dua unsur geometri, yakni
struktur bidang dan struktur garis. Prinsip geometri suatu bidang atau garis adalah
unsur yang mempunyai kedudukan atau orientasi yang pasti di dalam ruang dan
hubungan antara satu dan lainnya dapat dideskripsikan. Prinsip pada geometri
terhadap bentuk-bentuk unsur struktur geologi, bertujuan menentukan struktur
bidang maupun struktur garis. Hal ini penting dengan tujuan dapat membayangkan
struktur didalam ruang, diatas dan dibawah suatu peta dari hasil pengamatan
singkapan yang seringkali hanya terlihat pada pandangan dua dimensi.
` Struktur geologi pada umumnya merupakan unsur-unsur yang saling
berhubungan didalam proses pembentukannya, misalnya hubungan antara kekar,
sesar, lipatan, belahan, foliasi, sumbu lipatan dan lain-lain. Kedudukan struktur
geologi di dalam ruang dinyatakan dalam koordinat garis, arah, kecondongan serta
ukuran atau dimensinya. Selain itu garis atau bidang tidak selalu merupakan
bidang batas dari suatu batuan, tetapi merupakan unsur yang mewakili batuan
atau satuan batuan. Bentuk geometri struktur geologi ini dapat dianalisis dengan
cara mengamati dan mengukur unsur–unsur geometrinya. Unsur–unsur geometri
dalam hal ini dapat berupa struktur garis dan struktur bidang.

Sumber: Unknow,2015
Gambar 1
Unsur Geometri Struktur
Didalam prinsip geometri, suatu bidang atau garis merupakan unsur yang
mempunyai kedudukan (attitude) atau orientasi yang pasti di dalam ruang.
Pemecahan suatu masalah yang berhubungan dengan geometri struktur bidang
dan juga struktur garis. Pada struktur bidang, contohnya masalah pada besaran
arah dan sudut, jarak, dan juga Panjang, sedangkan pada struktur garis,
contohnya dari pemecahan masalahnya seperti menentukan panjang dari segmen
garis, sudut antara dua garis, sudut yang dibentuk antara dua bidang, sudut antara
garis bidang, jarak titik terhadap bidang, serta jarak titik terhadap garis. Dalam hal
ini, suatu bidang atau garis harus memiliki komponen kedudukan, yang biasanya
dapat dinyatakan dalam koordinat grafis, arah (azimuth), dan kecondongan
(inclination).

B. Geometri Deskriptif
Geometri deskriptif ini merupakan jenis geometri yang mencoba
menggambarkan elemen tiga dimensi dalam lingkungan dua dimensi. Yang
dimana ini menggunakan perspektif menggambarkan suatu ruang atau objek
dengan cara yang sama seperti yang dirasakan oleh mata. Geometri deskriptif
didefinisikan sebagai cabang ilmu geometri yang berfokus pada kemampuan untuk
merepresentasikan sosok tiga dimensi dalam ruang dua dimensi. Cara ini,
dimaksudkan untuk menangkap padatan secara grafis, seperti polihedra, dalam
sebuah bidang. Geometri deskriptif sendiri menggunakan teknik pencipta gambar
imajiner, proyektor paralel yang berasal dari objek imajiner dan memotong bidang
proyeksi imajiner pada sudut kanan. Dalam penyelesaian masalah geometri
struktur dikenal jenis proyeksi diantaranya proyeksi perpektif, proyeksi ortografi
dan proyeksi steriografi. Berikut akan dijelaskan lebih rinci beberapa cara yang
digunakan untuk menyatakan suatu orientasi dari struktur secara geometri yaitu:
1. Proyeksi ortografi merupakan proyeksi tegak lurus terhadap bidang
gambar atau salah satu cara untuk menggambarkan suatu objek dimana
garis proyeksi dari masing–masing titiknya sejajar antara yang satu dengan
yang lainnya. Dalam pemecahan masalah pada struktur bidang, digunakan
metoda grafis untuk menggambarkan kedudukan dari gambaran tiga
dimensi menjadi gambaran dua dimensi. Untuk pemecahan masalah
tersebut, salah satu cara yang paling praktis adalah dengan cara proyeksi
ortografis.
Sumber: Unkown, 2020
Gambar 2
Proyeksi Ortografis
Kelemahan dari proyeksi ini sendiri terdapat pada tingkat ketelitian yang
bergantung pada faktor–faktor seperti skala penggambaran, ketelitian alat
gambar. Manfaat dari visualisasi gambar-gambar ortografi yaitu gambar
terhindar dari distorsi atau berkesan timbulnya pemendekan, karena
semua tampaknya selalu sejajar terhadap bidang gambar. Gambar-
gambar tersebut menunjukan ukuran sebenarnya menurut skala potongan
dan proporsinya. Terdapat dua komponen konstruksi proyeksi ortografi
diataranya yaitu garis sumbu atau garis cermin dan juga garis proyektor.
2. Proyeksi perspektif adalah pelukisan suatu objek tiga dimensi pada benda
dua dimensi yang dimana garis proyeksi ini memvisualisaikan letak jauh
dekat dan besar kecilnya suatu objek, atau dalam cara menggambarkan
suatu objek yang terdapat di dalam suatu bidang apabila objek tersebut
dilihat dari satu titik. Proyeksi prespektif sendiri terbentuk karena kekeliruan
mata manusia dalam memproyeksikan suatu gambar.

Sumber: Danar,2018
Gambar 3
Proyeksi Prespektif
Selain itu ada beberapa jenis proyeksi prespektif diantaranya proyeksi
perspektif satu titik hilang ini menggambarkan sebuah objek dengan satu
titik pedoman yang menghubungkan dengan bidang gambar. Metode ini
menggunakan hanya satu titik hilang di mana semua garis perspektif
tersebut akan tertuju, serta satu titik ukur yang berperan pula sebagai titik
diagonal, proyeksi prespektif dengan dua titik hilang memberikan
kesempatan untuk menggambarkan sudut terdekat atau terjauh
darisebuah objek atau ruangan. Dalam perspektif dua titik hilang, sudut
ruangan atau tepi sebuah objek digambar terlebih dahulu dan dapat
digunakan sebagai skala secara horisontal dan vertikal, untuk kemudian
ditarik garis dari titik hilang, dan proyeksi prespektif dengan tiga titik hilang
terbentuk dari dua titik hilang yang terletak di garis cakrawala dan satu titik
hilang tambahan yang terletak di atas atau di bawah garis cakrawala,
segaris lurus secara vertikal dengan titik diagonal, sehingga bila ditarik
garis berurutan dari ketiga titik hilang tersebut akan membentuk segitiga
sama sisi, yaitu segitiga yang memiliki sudut yang sama, yaitu 60 derajat..
3. Proyeksi stereografi dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan
geometri berupa besaran arah dan sudut dalam analisa geomoetri struktur
geologi karena proyeksi ini dapat menggambarkan geometri kedudukan
atau orientasi bidang dan garis dalam bidang proyeksi yang digunakan.
Proyeksi stereografi didefinisikan sebagai proyeksi yang didasarkan pada
perpotongan bidang atau garis dengan suatu bidang proyeksi yang berupa
bidang horizontal yang melalui sebuah bola. Proyeksi ini memiliki
kemampuan yang terbatas, dapat digunakan untuk memecahkan
masalah–masalah geometri bidang dan garis dimana besarnya merupakan
besaran sudut atau arah.

Sumber: Syarif,2020
Gambar 3
Proyeksi Stereografi
Proyeksi ini hanya menggambarkan geometri kedudukan ataupun orientasi
bidang dan juga garis dalam suatu gambaran spheris. Selain itu manfaat
dari proyeksi stereografi dapat membantu dalam menganalisis struktur-
struktur geologi dan permasalahan-permasalahan yang berhubungan
dengan geometri struktur geologi. Misalnya untuk menginterpretasikan
arah tegasan yang bekerja pada suatu area dengan menggunakan
perhitungan arah kekar yang dominan secara statistik,
menginterpretasikan plunge dari sebuah lipatan, menginterpretasikan jenis
sesar dari data kekar ataupun arah garis gores (slicken line) yang terdapat
pada singkapan batuan yang ada di lapangan. Dalam konteks ini proyeksi
stereografik sering disebut sebagai menurunkan proyeksi belahan bumi
sama sudut.

C. Struktur Bidang
Geometri unsur struktur pada dasarnya terdiri dari dua unsur, salah
satunya yaitu geometri bidang atau bisa disebut struktur bidang, selain itu struktur
bidang merupakan suatu batuan yang membentuk geometri bidang, biasanya
struktur bidang ini membahas tentang kekar, sesar, perlapisan, sumbu lipatan,
foliasi dan lain-lain.

Sumber: Iqbal, 2020


Gambar 4
Unsur Struktur
Struktur bidang dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu struktur bidang rill
dan struktur bidang semu. Kedudukan struktur bidang dapat dinyatakan dalam
jurus (strike) dan kemiringan (dip). Berikut istilah-istilah yang digunakan pada
struktur bidang diantaranya:
1. Kedudukan (attitude) ini merupakan batasan umum dari bidang atau garis
di dalam ruang yang dihubungkan dengan koordinat geografi dan bidang
horizontal, dan terdiri komponen arah dan kemiringan.
2. Bidang (plane) permukaan datar memilki sifat bahwa gairs yang
menghubungkan dua titik terletak seluruhnya pada permukaan.
3. Arah (trend) adalah arah horizontal yang ditentukan oleh arah azimuthnya.
4. Kecondongan (inclination) adalah sudut vertikal yang diukur kearah bawah
dari bidanghorizontal ke suatu bidang atau garis dan apabila diukur pada
bidang yang tidak tegak lurus strike disebut kemiringan semu(Apperent
dip).
5. Jurus (Strike) merupakan Kecenderungan garis horizontal pada bidang
miring ditandai dengan garis perpotongan dengan bidang horizintal
6. Kemiringan (dip) sudut vertikal yang biasanya diukur dari bawah horizontal
ke bidang atau garis miring
7. Kemiringan semu (apparent dip) kemiringan garis miring pada bidang
selalu penurunan yang sebenarnya.

D. Struktur Garis
Serta geometri garis atau struktur garis, meliputi gores-garis, liniasi,
perpotongan dua bidang, dan lain-lain. Struktur garis juga sama halnya dengan
struktur bidang yang dimana struktur garis memiliki dua yaitu garis rill dan garis
semu. Garis didefinisikan sebagai unsur geometri yang merupakan kumpulan dari
titik-titik, dapat berbentuk lurus maupun lengkung. Selain itu garis riil ini merupakan
struktur garis yang memiliki arah dan kedudukan serta baisanya dapat langsung
di lapangan, misalnya pada gores garis yang terdapat pada bidang sesar.
Sedangkan pada struktur garis semu ini ditafsirkan dari orientasi unsur-unsur
struktur yang membentuk kelurusan atau liniasi. Dan kedudukan struktur garis
dinyatakan dengan istilah-istilah yaitu arah penunjaman (trend), penunjaman
(plunge, baca : planj), arah kelurusan (bearing) dan rake atau pitch.

Sumber: Akbar,2020
Gambar 5
Struktur garis dalam bidang ruang
KESIMPULAN

Pada masing-masing dari proyeksi stereografis ini memiliki ciri dan hasil
proyeksi yang berbeda-beda, namun dalam analisa geometri struktur geologi, tak
jarang dibutuhkan kombinasi dari keempatnya untuk menghasilkan analisa
geometri yang akurat dan juga lebih praktis. Proyeksi stereografis sangat
membantu dalam menganalisis struktur-struktur geologi dan permasalahan-
permasalahan yang berhubungan dengan geometri struktur geologi.
Untuk mendapatkan gambar unsur struktur diperlukan data yang
mendukung, terbentuknya tiga dimens yaitu dengan mengukur kedudukannya.
Untuk itu diperlukan penerapan prinsip-prinsip geometri terhadap bentuk-bentuk
unsur struktur-struktur geologi, baik yang dianggap struktur bidang maupun
struktur garis. Hal ini penting untuk dapat membayangkan struktur didalam ruang,
diatas dan dibawah Suatu peta dari hasil pengamatan singkapan yang seringkali
hanya terlihat pada pandangan dua dimensi.
Geometri unsur struktur pada dasarnya terdiri dari dua unsur, yaitu
geometri bidang atau struktur bidang, biasanya membahas tentang bidang
perlapisan kekar, sesar, foliasi, sumbu lipatan, dan lain-lain. Serta geometri garis
atau struktur garis, meliputi gores-garis, liniasi, perpotongan dua bidang, dan lain-
lain. Geometri bidang memiliki unsur riil dan semu begitupun geometri
garis,keduanya nantinya akan berksinambungan menggambarkan gambaran
2dimensi yang harus dibanyangkan hanya dengan pikiran
Untuk mengetahui suatu kedudukan dari suatu lapisan dapat
dilakukandengan membuat proyeksi. untuk mencari kedudukan yang sebenarnya
harus memproyeksikan kedudukan semunya terlebih dahulu, contohnya
memproyeksikan arah bearing dan App dip maka akan mendapatkan dip direct
dan kedudukan sebenarnya begitu juga sebaliknya. Selain bearing App dip, dip
direct, dan Strike, dalam unsur struktur ada juga yang disebut Trend, Pluge dan
Pitch ketiga unsur struktur ini terdapat pada dua struktur yang saling memotong.
DAFTAR ISI

1. Dwiki, Yosiwa. 2019. Struktur Garis (Geologi Struktur). Universitas


Lambung Mangkurat, Banjarmasin

2. Unknow, 2015, "Unsur-Unsur Geometri Geologi Struktur", Universitas


Hasanuddin, Makassar.

3. M.B.A, Resvani, 2017., "Tambang Untuk Negeri", Gramedia, Jakarta.


4. Prof.Mashadi, 2017. Geometri Bidang. Universitas Riau, Riau.

5. Mahfud, Fud. 2013.” Buku Panduan Praktikum Geologi Struktur”.


Universitas Pembangunan Veteran Yogyakarta, Yogyakarta.
6. Wulan. 2012. “Geometri Unsur Struktur”. Universitas Islam Bandung,
Bandung.
7. Ali. Furqon (2017). Geometri Unsur Struktur. Universitas Islam Bandung,
Bandung.

8. Binsamin, Gunadi, 2019. ”Geologi Struktur”. Jakarta, Slideshare.net

9. Ali, Achmad (2020). Makalah Proyeksi stereografi. Institut Teknologi


Semarang, Semarang.

10. Himauinjkt (2020). Proyeksi stereografi geologi sturktur.UIN Syarief


Hidayatullah Jakarta, Jakarta.
FORM PENILAIAN RESUME

RESUME
Format (30) Isi (70)

TOTAL NILAI
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai