2.3. Definisi
Gambar 2.2 Proyeksi equal angle sebuah bidang Gambar 2.3 Wulf net
Gambar 2.4 Prinsip proyeksi equal area. O adalah pusat proyeksi; R adalah jari-jari bola; OB adalah jejak
bidang yang menyudut Φ; X adalah titik proyeksi equal area bidang tersebut.
_____________________________________________________________________________________________________________________
Panduan Praktikum Geologi Struktur
Laboratorium Geologi Struktur
2 Prodi Geologi dan Geofisika – Universitas Indonesia
Gambar 2.5 Schmidt Net
Stereogram proyeksi equal area dikenal denqan Schmidt Net (gambar 2.6). Proyeksi
equal area ini lebih umum digunakan untuk analisis data statistik, karena kerapatan hasil
ploting menunjukkan keadaan yang sebenarnya.
Primitive circle
_____________________________________________________________________________________________________________________
Panduan Praktikum Geologi Struktur
Laboratorium Geologi Struktur
4 Prodi Geologi dan Geofisika – Universitas Indonesia
2.3.4 Definisi Struktur Garis
Struktur garis adalah struktur batuan yang membentuk geometri garis, antara lain gores
garis, sumbu lipatan, dan perpotongan dua bidang. Struktur garis dapat dibedakan menjadi dua
yaitu, struktur garis riil dan struktur garis semu.
Struktur garis riil
Struktur garis yang arah dan kedudukannya dapat diamati langsung di lapangan.
Contohnya yaitu gores garis pada bidang sesar.
Struktur garis semu
Semua struktur garis yang arah atau kedudukannya ditafsirkkan dari orientasi unsur-
unsur struktur yang membentuk kelurusan atau liniasi. Contoh: liniasi mineral-mineral
pada batuan beku,liniasi fragmen breksi sesar, dan arah liniasi struktur sedimen.
Kedudukan struktur garis dikenal dengan istilah trend (arah penunjaman), plunge
(penunjaman), bearing (arah kelurusan), dan pitch (sudut yang terbentuk).
Keterangan :
A – L : Struktur garis pada bidang ABCD
A – K : Arah penunjaman (trend)
A – K / K – A : Arah kelurusan (bearing)
= azimuth NAK
β : Penunjaman (plunge)
γ : Rake (pitch)
_____________________________________________________________________________________________________________________
Panduan Praktikum Geologi Struktur
Laboratorium Geologi Struktur
5 Prodi Geologi dan Geofisika – Universitas Indonesia
2.4 Panduan Pembuatan Struktur Geologi pada Stereonet
4. Sebagai contoh kita akan memproyeksinya bidang dengan ukuran strike/dip N 90°
E/40°.
5. Letakkan kalkir di atas wulf net
6. Untuk memplot strike dengan notasi N…E, hitung strike dari N ke E bernilai 90°.
Lalu, beri tanda (titik merah) di kalkir pada titik 90°.
7. Putar kalkir ke arah sampai tanda merah berhimpitan dengan posisi N wulf net.
8. Untuk memplot dip sebesar 40°, lakukan perhitungan pada garis ekuator, hitung
40° dari E kemudian beri tanda dip.
9. Gambar busur di kalkir mengikuti great circle 40° ke arah North dan South pole
stereonet.
___________________________________________________________________________________________________________________
Panduan Praktikum Geologi Struktur
6 Laboratorium Geologi Struktur
Prodi Geologi dan Geofisika – Universitas Indonesia
10. Kembalikan kalkir ke posisi semula sehingga N kalkir berhimpitan dengan N wulf
net. Jika plotting yang dilakukan benar, maka akan didapatkan gambar kalkir seperti
gambar dibawah ini.
_____________________________________________________________________________________________________________________
Panduan Praktikum Geologi Struktur
7 Laboratorium Geologi Struktur
Prodi Geologi dan Geofisika – Universitas Indonesia
2.4.2 Membuat Struktur Garis pada Stereonet
1. Persiapkan kalkir dan schmidt net.
2. Letakkan kalkir di atas schmidt net kemudian buat lingkaran pada kalkir berdiameter
sama dengan diameter lingkaran schmidt net menggunakan jangka.
3. Perlu diingat bahwa jarak per garis tebal pada schmidt net bernilai 10° sama seperti
pada wulf net.
4. Sebagai contoh kita akan memproyeksinya bidang dengan ukuran plunge, trend
25°, N225° E
5. Letakkan kalkir di atas schmidt net
6. Untuk memplot trend dengan notasi N…E, hitung trend dari N ke E bernilai 225°
pada primitive circle. Lalu, beri tanda (titik merah) di kalkir pada titik 225°.
7. Posisikan titik merah pada posisi garis ekuator dengan memutar kalkir ke arah terdekat
8. Untuk memplot plunge sebesar 25°, pada garis ekuator, hitung 25° ke arah pusat
lingkaran dan kemudian beri tanda plunge.
9. Kembalikan posisi kalkir sehingga N kalkir berhimpitan dengan N schmidt net. Jika
plotting yang dilakukan benar, akan diperoleh plotting seperti gambar berikut.
____________________________________________________________________________________________________________________
Panduan Praktikum Geologi Struktur
Laboratorium Geologi Struktur
8 Prodi Geologi dan Geofisika– Universitas Indonesia
2.4.3 Membuat Struktur Garis pada Bidang (pitch)
SOAL: Diketahui terdapat struktur garis dengan pitch 20°E yang terletak pada bidang
berorientasi N90°E/40°
1. Plot orientasi bidang N90°E/40° pada kalkir dengan menggunakan wulf net
2. Putar kertas kalkir sampai kedua titik bidang berada di N dan S dengan posisi Strike
pada N stereonet.
3. Lalu, Plot nilai pitch sebesar 20°E pada kalkir dengan cara menghitung 20° pada
kuadran East dimulai dari titik Atas. Jika nilai pitch adalah 20°W, maka 20° dihitung
dari bawah kuadran East.
4. Untuk mencari nilai plunge, putar kalkir sampai titik pitch berada pada garis N-S
stereonet. Lebih diutamakan pitch berada dekat dengan N stereonet. Perpanjang garis
dari titik pitch ke Pole North atau Pole terdekat pada Stereonet dan hitung besar derajat
garis tersebut untuk mengetahui besar sudut plunge.
____________________________________________________________________________________________________________________
Panduan Praktikum Geologi Struktur
9 Laboratorium Geologi Struktur
Prodi Geologi dan Geofisika – Universitas Indonesia
5. Untuk mencari nilai trend, Posisikan kertas kalkir ke posisi awal yaitu N kalkir dan N
Stereonet saling berhimpitan. Hitung besar sudut trend dari titik N ke arah perpanjangan
garis titik pitch pada primitive circle. Hasil dari perhitungan tersebut adalah nilai trend
dari struktur garis.
____________________________________________________________________________________________________________________
Panduan Praktikum Geologi Struktur
10 Laboratorium Geologi Struktur
Prodi Geologi dan Geofisika – Universitas Indonesia