Anda di halaman 1dari 13

LABORATORIUM

GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 23 Oktober 2021

Proyeksi Stereografis

Wahyuni Sarah Lisaholet1, Hidayat Tamrin2, Ryan Saputra Djaya S.,T.3

1. Praktikan Laboratorium Geologi Struktur


2. Asisten Laboratorium Geologi Struktur
3. Koordinator Laboratorium Geologi Struktur

*Email: yhunisyarah68@gmail.com

SARI

Geologi struktur merupakan cabang ilmu geologi yang mempelajari deformasi atau perubahan bentuk
batuan di kerak bumi. Pada geologi struktur hal yang paling menjadi perhatian bukanlah jenis batuan ataupun
mineral penyusunnya, melainkan struktur pada batuan tersebut. Geologi struktur mencakup bentuk
permukaan yang juga dibahas pada studi geomorfologi, metamorfisme dan geologi rekayasa. Adapun
maksud dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui apa saja yang dapat digunakan dalam
memecahkan beberapa masalah yang berhubungan dengan Strike dan Dip. Dari praktikum Geologi
Struktur mata acara struktur garis dapat kita ketahui bahwa, arah penunjaman (trend) adalah jurus
dari bidang vertikal yang melalui garis dan menunjukkan arah penunjaman garis tersebut (hanya
menunjukkan satu arah tertentu) serta dapat mengetahui cara menentukan kedudukan struktur garis
pada perpotongan dua stuktur bidang, apparent plunge, trend, pitch dan plunge. Strike dan Dip
mengacu kepada orientasi atau geometri fitur- fitur geologi. Garis strike perlapisan, patahan, atau
fitur planar lainnya, adalah garis yang merepresentasikan perpotongan fitur tersebut di bidang
horizontal. Pada pengambaran pertama didapatkan hasil yaitu pitch sebenarnya adalah 10°, pada
pengambaran kedua di dapatkan hasil yaitu Dip semu 46°, pada pengambaran ketiga didapatkan hasil
yaitu kedudukan dari pada hasil adalah N 224° E plunge 12°, dengan Pitch 1 adalah 22° dan pitch 2
adalah 24°, pada gambaran keempat didapatkan hasil yaitu kedudukannya N 62° E/80° pada
gambaran kelima didapatkan hasil tiitik pada peta yaitu N 60° E/58° selanjutnya N 52°E/49°, N
83°E/28°, N 40°E/57°, N 89°E/6° dan N 54°E/36°.

Kata kunci: Geologi Struktur, Struktur Bidang, Plunge, Dip

PENDAHULUAN

Geologi struktur merupakan cabang ilmu geologi yang mempelajari deformasi atau perubahan bentuk
batuan di kerak bumi. Pada geologi struktur hal yang paling menjadi perhatian bukanlah jenis batuan ataupun
mineral penyusunnya, melainkan struktur pada batuan tersebut. Pada prinsipnya, struktur batuan atau yang
sering disebut struktur geologi mudah dipelajari dengan melihat perubahan ciri fisik dari suatu perlapisan
batuan, akan tetapi pada kenyataan dan penerapan di lapangan penggambaran struktur geologi tidak
sedemikian prinsipnya, kerena tidak selamanya struktur geologi dapat dilihat dengan bentuk utuh. Untuk
mempermudah meneliti dan menganalisa suatu struktur dilakukan penggambaran secara proyeksi baik itu
struktur garis maupun struktur bidang baik pada struktur yang terlihat maupun struktur semu. Penggambaran
proyeksi tersebut dapat dilakukan dengan dua metode proyeksi, yaitu proyeksi secara grafis yang digambarkan
pada sumbu kartesian dan proyeksi stereografi yang penggambaran proyeksinya pada stereonet. Proyeksi
stereografis adalah gambaran dua dimensi atau proyeksi dari permukaan sebuah bola sebagai tempat orientasi
geometri bidang dan garis. Dengan demikian, proyeksi stereografis adalah suatu metode proyeksi dengan
bidang proyeksi berupa permukaan setengah bola. Biasanya, yang dipakai adalah permukaan setengah bola
bagian bawah (lower hemisphere). Proyeksi stereografis dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan
geometri berupa besaran arah dan sudut dalam analisa geomoetri struktur geologi karena proyeksi ini dapat
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 23 Oktober 2021
menggambarkan geometri kedudukan atau orientasi bidang dan garis dalam bidang proyeksi yang digunakan
(ragan, 2016).
Proyeksi stereografis terdiri dari beberapa macam, antara lain equal angle projection equal, area
projection, orthogonal projection, polar projection masing- masing dari proyeksi stereografis ini memiliki ciri
dan hasil proyeksi yang berbeda- beda, namun dalam analisa geometri struktur geologi, tak jarang dibutuhkan
kombinasi dari keempatnya untuk menghasilkan analisa geometri yang akurat dan lebih praktis lagi dalam
praktikum kali ini (ragan, 2016).

TINJAUAN PUSTAKA

Beberapa unsur struktur geologi secara geometri dapat dianggap sebagai struktur bidang.
Struktur geologi tersebut adalah bidang perlapisan, bidang kekar, bidang sesar, bidang belahan,
bidang foliasi dan sejenisnya.
1 Kedudukan : Letak suatu benda atau orang didalam suatu tempat atau suatu kedudukan
tertentuu.
2. Dip : sudut kemiringan yang dibentuk oleh bidang miring
dengan bidang horizontal yang diukur tegak lurus strike.
3. Apperent dip : sudut kemiringan yang dibentuk bidang bersangkutan
dengan bidang horizontal dengan pengukuran tidak tegak lurus strike.
4. Dip direction: arah tegak lurus jurus yang sesuai dengan arah miringnya
Geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang bangun,bentuk dan susunan
batuan penyusun kulit bumi yang di hasilkan oleh gerak-gerak yang ada dari dalam bumi.
Kenampakan yang di hasilkan oleh gerak-gerak tersebut antara lain struktur lipatan (fold),

kekar (joint), patahan/sesar (fault) dan ketidakselarasan (unconformity).


LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 23 Oktober 2021

Proyeksi stereografi sangat berguna untuk menunjukkan pole dari semua bidang-bidang yang
penting (atau arah). Supriyanto (2018). Geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang
bangun,bentuk dan susunan batuan penyusun kulit bumi yang di hasilkan oleh gerak- gerak yang ada
dari dalam bumi. Kenampakan yang di hasilkan oleh gerak-gerak tersebut antara lain struktur lipatan
(fold), kekar (joint), patahan/sesar (fault) dan ketidakselarasan (unconformity).
Data-data yang harus ada dalam pengukuran true dip adalah :
1. Letak dan kemiringan pengukuran
2. Arah sayatan tegak dimana apparent dip diukur
3. Besar kemiringan semu
Cara untuk mempermudah membuat proyeksi stereografis dengan menggunakan alat yaitu
jaring stereografis atau stereonet digunakan atau sering disebut dengan jaring worf. Utara (N)
dan(S) Selatan kutub yang ditampilkan pada stereonet, ini tidak sesuai dengan Kutub Utara dan
Selatan sebenarnya.
Namun, data yang terarah pada struktur geologi, akanmewakili Utara dan Selatan arah
geografis. Proyeksi stereografis sebuah metode pendekatan terhadap suatu deskripsi geometri yang
berhubungan dengan besar sudut dan kedudukan dari garis ataupun bidang.

Gambar 1. Stereonet
Berikut jenis jenis lingkaran dalam stereonet yaitu:
1. Lingkaran Primitive merupakan lingkaran yang mengelilingi stereonet tersebut, lingkaran
primitif merupakan proyeksi yang kedudukannya. Penentuan proyeksi dip untuk bidang dimulai
pada lingkaran luar, dan dip 90° terletak pada pusat lingkaran.
2. Lingkaran besar merupakan suatu garis lengkung yang menghubungkan titik-titik N dan S
pada stereonet. Kutub E-W dan N-S dapat dihubungkan dengan sudut antara titik hanya dapat
diukur pada lingkaran besar.
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 23 Oktober 2021

3. Lingkaran kecil merupakan garis yang sangat melengkung dengan kurva ke atas dan ke bawah
pada stereonet. Bagian-bagian ini sangat berpengaruh terhadap proyeksi bidang yang
tergambarkan dalam stereonet karena itu semua sebagai patokan arah dan sudut nantinya
Macam-Macam proyeksi stereografi dari masing-masing proyeksi stereografis, setiap jenis
proyeksi stereorafi memiliki ciri dan hasil proyeksi yang berbeda-beda. Berikut beberapa macam dari
proyeksi stereografi yaitu :
1. Equale Angle Projectionor Wull net pada dasarnya proyeksi dasarnya untuk dapat
memproyeksikan dari setiap titik pada permukaan bola ke bidang proyeksi pada suatu titikk
zenith yang terletak pada sumbu vertikal yang melalui pusat bola dari bagian puncak. Jenis ini
biasanya dipakai untuk analisis kristalografi, mineralogy, serta struktur-struktur geologi. Hasil
dari Equal angle projection adalah wullf net
2. Equal area projection or Schmidt net yaitu proyeksi titik-titik prmukaan bola terhadap bidang
proyeksinya dan proyeksi ini yang akan menghasilkan suatu jarak dan titik pada suatu
bidang. Hasil dari proyeksi ini di sebut Schmidt net.
3. Orthogonal Projection suatu bidang proyeksi yang proyeksinya berada diarah utara atau selatan
dengan penarikan dari titik proyeksi dengan menarik tegak lurus. Permukaan bola yang
diproyeksikan lurus terhadap bidang proyeksinya yang nantinya akan menghasilkan lingkaran
yang besar dan renggang terhadap arah pusat. Stereogram dari proyeksi kutub jenis ini
adalah orthographic net.
4. Polar Projection Polar projection merupakan garis ataupun bidang yang tergambar dalam
sebuah titik. Proyeksi pada stereogram ini disebut Polar Net
Cara pengukuran sudut penunjaman (plunge)
1. Menempelkan sisi “W” kompas pada sisi atas alat bantu yang masih dalam keaadan vertikal.
2. Memutar klinometer hingga gelembung pada nivo tabung berada di tengah nivo dan besar sudut
penunjaman (plunge) merupakan besaran sudut vertikal yang ditunjukkan oleh penunjuk pada skala
klinometer.
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 23 Oktober 2021

Gambar 2 Proyeksi kutub


Proyeksi kutub adalah pembalikan sudut kemiringan 900. Bidang yang mempunyaii
kemiringanyang besar, spasinya akan rapat dan kemiringannya yang kecil. Dasarnya ini yang
dipakai yaitu“Kesamaan Sudut”. Untuk kepentingan analisis struktur dengan cara “Kesamaan
Luas”. Oleh karena itu proyeksi dapat diaplikasikan pada belahan bola sebelah bawah (lower
hemisphere) atau belahan bola sebelah atas (upper hemisphere). Proyeksi yang sering digunakan adalah
bagian bola sebelah bawah (lower hemisphere,Macam-Macam Proyeksi Stereografis Proyeksi
stereografis terdiri dari beberapa macam, masing-masing dari proyeksi stereografis ini memiliki ciri
dan hasil proyeksi yang berbeda-beda, namun dalam analisa geometri struktur geologi, tak jarang
dibutuhkan kombinasi dari keempatnya untuk menghasilkan analisa geometri yang akurat dan lebih
praktis.

1. Equal Angle Projection Proyeksi ini pada dasarnya memproyeksikan setiap titik pada permukaan
bola ke bidang proyeksi pada suatu tutuk zenith yang terletak pada sumbu vertikal melalui pusat bola
bagian puncak. Bidang-bidang dengan sudut yang sama akan digambarkan semakin rapat ke arah
pusat. Para peneliti di struktur geologi prihatin dengan orientasi dari Bidang datar dan baris untuk
sejumlah alasan. Foliasi dari batu adalah struktur planar yang sering berisi struktur linier yang
disebut Lineasi . Demikian pula, sebuah kesalahan Bidang datar adalah struktur planar yang mungkin
berisi struktur linier seperti slickensides. Orientasi ini garis dan Bidang datar pada berbagai skala
dapat diplot dengan menggunakan metode- metode Visualisasi garis dan Bidang datar bagian atas.
Seperti dalam kristalografi, Bidang datar biasanya diplot oleh tiang mereka. Tidak seperti
kristalografi, belahan bumi selatan digunakan sebagai ganti dari utara (karena struktur geologi di
bawah permukaan terletak pertanyaan. Dalam konteks ini proyeksi stereografik sering disebut
sebagai menurunkan proyeksi belahan bumi-sama-sudut. Yang sama-area yang lebih rendah-
proyeksi belahan bumi ditentukan oleh azimut sama-daerah
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 23 Oktober 2021

analisis statistik selanjutnya seperti kepadatan contouringHasil penggambaran pada bidang proyeksi
disebut sebagai stereogram. Hasil dari equal angle projection adalah Wulff Net.

2. Equal Area Projection Proyeksi ini lebih umum digunakan dalam analisis data statistik karena
kerapatan hasil ploting menunjukkan keadaan yang sebenarnya. Proyeksi equal area merupakan proyeksi
yang akan menghasilkan jarak titik pada bidang proyeksi yang sama dan sebanding dengan
sebenarnya. Hasil dari equal area projection adalah suatu stereogram yang disebut dengan Schmidt
Net.

3. Orthogonal Projection Proyeksi ini merupakan kebalikan dari equal angle projection karena pada
proyeksi ortogonal, titik-titik pada permukaan bola akan diproyeksikan tegak lurus pada bidang
proyeksi dan lingkaran hasil proyeksi akan semakin renggang ke arah pusat. Stereogram dari
proyeksi orthogonal disebut sebagai Orthographic Net
4. Polar Projection Pada proyeksi ini, baik unsur garis maupun bidang tergambar sebagi suatu titik.
Stereogram dari proyeksi kutub ini adalah Polar Net atau Billings Net. Polar Net ini diperoleh dari
equal area projection,puncak dari sebuah bola. Garis atau bidang diproyeksikan melalui bidang
ekuator.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum ini membahas mencari Proyeksi Stereografis pada suatu wilayah dan
mengerjakannya dalam kertas kalkir, berikut soal-soal yang dikaji:

1. Tentukan kedudukan pitch dengan data trend S 75° E /, kedudukan bidang S 83° E /27°

Gambar 1.Proyeksi Set 1 (Kedudukan pitch)


LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 23 Oktober 2021
Pertama-tama membuat lingkaran dengan menempel Schmidt net, lalu kemudian diberikan
notasi arah yaitu berupa N (north), E (east), S (south), W (west). Lalu menentukan arah S 83 derajat
W, setelah itu menentukan nilai dip dengan cara meng-utarakan S 83 derajat E, lalu menghitung dari
arah east dari luar kedalam sebesar 27 derajat. Lalu menggaris dari north ke south sesuai dengan
garis yang berada dinilai dip, lalu kemudian di hubungkan dari north ke south dengan garis lurus.
Lalu menentukan arah s 75 derajat w dengan cara di utarakan sebenarnya, kemudian menggaris dari
titik pusat kearah s 75 derajat w lalu garis yang melewati garis bidangnya diberikan garis putus-
putus, lalu menentukan nilai pitch dengan cara s 83 derajat w diutarakan kemudian menghitung ke
titik s 75 derajat w maka nilai pitch nya adalah 10 derajat. Lalu arah plunge dengan cara s 75
derajat w di eastkan lalu dihitung dari luar kedalam sampai ketitik perpotongan dan nilai plunge
nya adalah 8 derajat jadi kedudukannya adalah 4 derajat s 75 derajat w dengan pitch 10 derajat

2. Tentukan besar dip semu dan pole/kutub pada arah N 76° E, kedudukan bidang N 159° E/47

Gambar 2. Problem Set 2 (dip semu dan pole/kutub)


Pertama- tama membuat lingkaran dengan menimpe Schmidt net, lalu kemudian diberikan
notasi arah yaitu berupa N (north), E (east), S (south), w (west). Lalu menentukan arah N 159 derajat
E, setelah itu menentukan nilai dip dengan cara meng-utarakan N 159 derajat E, lalu menghitung dari
arah east dari luar kedalam sebesar 46 derajat. Lalu menggaris dari north ke south sesuai dengan garis
yang berada dinilai dip, lalu kemudian di hubungkan dari north ke south dengan garis lurus. Lalu
menentukan arah N 76 derajat W dengan cara di utarakan sebenarnya, kemudian menggaris dari titik
pusat kearah s 76 derajat w lalu menggaris ke arah south yang melewati garis bidangnya diberikan
garis putus-putus, lalu garis putus-putus dieast kan untuk mencari nilai dip semu lalu dihitung dari
arah luar ke arah dalam maka didapat 46 derajat, lalu untuk menentukan pol nya maka dip 46 derajat
ditambahkan 90 derajat dihitung kedalam. Jadi besar dip semunya adalah 46 derajat.

3. Tentukan kedudukan dan pitch garis yang terbentuk dari perpotongan dua bidang dengan
kedudukan N 201° E/ 29° dan N 65° E/ 30°
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 23 Oktober 2021

Gambar 3. Problem Set 3 (kedudukan dan pitch)

Pertama- tama membuat lingkaran dengan menimpe Schmidt net, lalu kemudian diberikan
notasi dari arah yaitu berupa N (north), E (east), S (south), w (west). Lalu menentukan arah N 201
derajat E, dan menentukan sebuah arah N 65 derajat E, setelah itu menentukan nilai dip dengan cara
meng-utarakan N 201 derajat E, dan begitu pula pada dengan N 65 derajat E,. Lalu menggaris dari
north ke south sesuai dengan garis yang berada dinilai dip, lalu mengutarakan titik perpotongannya
dan digaris ke titik pusat. Menentukan nilai pitch dihitung dari sebuah arah atas ke bawah atau
north ke south maka akan didapat nilai pitchnya yaitu yang pertama adalah 22 derajat dan yang
kedua adalah 24 derajat. Lalu menentukan sebuah kedudukan dengan cara mengutarakan sebenarnya
lalu dihitung dari arah north ke titik perpotongan maka kedudukannya adalah N 224 derajat E.
kemudian mencari sebuah nilai plunge dengan cara arah N 224 derajat E di-eastkan lalu dihitung
kedalam maka nilai plunge nya adalah 12 derajat.
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 23 Oktober 2021

4. Tentukan kedudukan dua bidang dari data kedudukan semu 25° , N 66° E dan 53° S 48°W

Gambar 4. Problem Set 4 (kedudukan dua bidang)


Pertama- tama membuat lingkaran dengan menimpe Schmidt net, lalu kemudian diberikan
notasi arah yaitu berupa N ( north), E (east), S (south), w (west). Lalu menentukan arah N 66 derajat
E, dan S 48 derajat W, selanjutnya masing titik dieastkan kemudian dihitung besarnya yaitu pada N
66 derajat E sebesar 25 derajat dan pada S 48 derajat W sebesar 53 derajat lalu kemudian di cari
garis yang dilalui oleh dua titik tersebut lalu dihubungkan dari arah north ke south, kemudian ditarik
garis lurus dari arah north ke south. Kemudian menentukan kedudukan dengan cara diutarakan
sebenarnya kemudian dihitung maka akan didapat N 62 derajat E lalu kemudian menghitung dip
dengan cara mengutarakan N 66 derajat E lalu kemudian di hitung dari luar kedalam maka akan
didapat 80 derajat

5. Tentukan titik peta pada: a. N 60⁰ E/58⁰ b. N 52⁰ E/49⁰ c. N 83⁰ E/28⁰ d. N 40⁰ E/57⁰ e.
N 89⁰ E/6⁰ f. N 54⁰ E/36⁰
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 23 Oktober 2021

Gambar 5. Problem Set 5 (titik peta)

Pertama- tama membuat lingkaran dengan menimpe Schmidt net, lalu kemudian diberikan
notasi arah yaitu berupa N (north), E (east), S (south), w (west). Lalu menentukan titik yang pertama
yaitu N 60 derajat E dengan dip nya dihitung dari arah dalam keluar sebesar 58 derajat , N 52
derajat E dengan dip nya dihitung dari arah dalam keluar sebesar 49 derajat , N 83 derajat E dengan
dip nya dihitung dari arah dalam keluar sebesar 28 derajat, N 40 derajat E dengan dip nya dihitung
dari arah dalam keluar sebesar 57 derajat, N 89 derajat E dengan dip nya dihitung dari arah dalam
keluar sebesar 6 derajat, N 54 derajat E dengan dip nya dihitung dari arah dalam keluar sebesar 36
derajat.
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 23 Oktober 2021

KESIMPULAN

Dengan melakukan praktikum geologi struktur percobaan proyeksi stereografis praktikan dapat
memahami cara penggunaan dan cara kerja dari proyeksi stereografis ini dalam menuntukan kedudukan dari
suatu data singkapan dengan menggunakan Wullf Net dan Schdmit Net.
Wulff Net memproyeksikan setiap titik pada permukaan bola ke bidang proyeksi pada titik zenith yang
letaknya pada sumbu vertikal melalui pusat bola bagian puncak. Sudut yang sama digambarkan semakin rapat
ke arah pusat sedangkan
Schmidt Net lebih umum digunakan dalam analisis data statistik karena karapatan ploting menunjukan
suatu keadaan yang sebenarnya. Proyeksi ini merupakan poyeksi yang menghasilkan jarak titik pada bidang
proyeksi yang sama dan sebanding dengan sebenarnya. Pada Schdmit Net dan Wullf Net, satu kotak
melambangkan 1 derajat, jika dihitung dari N-S atau W-E akan berjumlah 180 kotak yang berarti 180 derajat.
Kotak-kotak ini digunakan untuk membantu memplot sudut Dip sedangkan arah mata angin digunakan untuk
membantu memplot arah Strike.

REFERENSI
Arianto. "Ruang Dasar dan Model Proyeksi Stereografik Pada Geometri Hiperbolik." JURNAL
SILOGISME: Kajian Ilmu Matematika dan Pembelajarannya 1.2 (2017): 41-47..
Hazel, Fransiskus, 2016, “Proyeksi Strereografi 1”
Ilir, Janan. "Studi Kestabilan Lereng Dengan Menggunakan Metode Kinematika Pada Tambang Batu
Pasir Di Kelurahan Rapak Dalam, Kecamatan Loa." Jurnal Teknologi Mineral Ft Unmul
8.1 (2020): 22-27.
Linnas, Khoirunnas, 2017, ”Stereographic Projection”,

LAMPIRAN

1. Hasil problem Set 1 (Kedudukan pitch)


LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 23 Oktober 2021

2. Hasil problem set 2 (dip semu dan pole/kutub)

3. hasil problem set 3 (kedudukan dan pitch)


LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Proyeksi Stereografis, 23 Oktober 2021

4. Hasil problem set 4 (kedudukan dua bidang)

5.Hasil problem set 5 (titik peta)

Anda mungkin juga menyukai